Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nyairaraAvatar border
TS
nyairara
Warga Depok kepada Pemimpinnya: Mau sampai Kapan Bangun Margonda Doang?
Warga Depok kepada Pemimpinnya: Mau sampai Kapan Bangun Margonda Doang?

KOMPAS.com - Sebagian warga Depok berpandangan miring terhadap rencana Pemerintah Kota Depok melakukan revitalisasi trotoar Jalan Margonda Raya.

Salah satu masalah yang menjadi sorotan adalah pemerintah dinilai melestarikan kesenjangan pembangunan di Depok dengan paradigma Margonda-sentris.

"Mau sampai kapan membangun Margonda doang? Sekalian saja diperpanjang (trotoarnya), jangan cuma dibagusin, tapi tempatnya di situ lagi, di situ lagi," ujar Tri, warga Kampung Parung Belimbing, Selasa (8/6/2021).

Tri berujar, trotoar Margonda pernah dipercantik hingga seperti sekarang.

Namun, ujung-ujungnya, trotoar yang telah dipercantik akhirnya rusak karena tak terawat dan kerap diokupasi sebagai tempat parkir mobil dan sepeda motor tanpa penindakan.

Sementara itu, kawasan tempatnya tinggal di luar kawasan Margonda, yaitu Jalan Raya Citayam.

Di sana, trotoar hanya dibangun di sisi jalan yang mengarah ke Jakarta. Arah sebaliknya tak ada jalur pedestrian.

"Besok-besok makanya Depok kecamatannya satu saja, Kecamatan Margonda, Kelurahan Margonda," katanya menyindir.

Hal senada diutarakan Tyo, warga Sawangan. Menurut dia, ketimpangan pembangunan trotoar antara kawasan Margonda dan kawasan lainnya, terutama di pinggiran Depok, sangat terasa.

"Misalnya di Cinere, atau di Krukut, atau di daerah Cipayung, itu minim banget, bahkan tidak ada trotoarnya, sangat menyulitkan pejalan kaki," kata Tyo, Selasa.

"Contohnya Jalan Raya Sawangan, bisa kita lihat itu kan tidak ada trotoar. Ada trotoar paling yang dekat simpang Pitara, itu juga kecil. Padahal, kalau dilihat lalu lintasnya di Jalan Raya Sawangan saja, misalnya, itu kan banyak yang ngebut-ngebut. Kan membahayakan sekali untuk pejalan kaki," jelasnya.

Tyo beranggapan, daripada dipakai untuk di Jalan Margonda Raya, anggaran daerah untuk pembangunan trotoar lebih baik diprioritaskan untuk memperluas cakupan trotoar di wilayah lain.

"Menurut saya, itu sangat dibutuhkan di wilayah-wilayah selain Margonda," kata Tyo.

"Saya sendiri juga kalau disuruh jalan kaki di luar Margonda malas, takut, karena bahaya, potensi kecelakaannya tinggi kalau tidak ada trotoar. Itu baru saya, bagaimana dengan teman-teman disabilitas, mau jalan kaki di mana mereka?" ungkapnya.

Sebagai informasi, revitalisasi trotoar Jalan Margonda Raya dipastikan akan dikerjakan dalam waktu dekat, sebut Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono pada Jumat (4/6/2021).

"Mudah-mudahan dalam tiga bulan ke depan sudah dilaksanakan," kata Imam.

emoticon-Ngacir2

Ke margonda dulu ahhhh

nomorelies
galuhsuda
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.4K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
Somad.MonyongAvatar border
Somad.Monyong
#6
Depok itu tata kotanya belom ada, penduduknya banyak duluan. Developer besar ga sempet masuk uda padet duluan
Kranevitter
muhamad.hanif.2
aloha.duarr
aloha.duarr dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup