Setiap anak memiliki keunikan tersendiri, Gansis. Kalau kata guru-guru PAUD anak ane dulu, setiap anak pada dasarnya cerdas. Tidak ada anak yang bodoh. Lambat dalam belajar baca-tulis-hitung tidak masalah, siapa tahu kemampuan lainnya yang ternyata berkembang terlebih dahulu. Misalnya kemampuan si kecil dalam bersosialisasi dengan teman-temannya.

Kita tidak bisa menyama-ratakan kemampuan anak. Karena itu justru bisa menyebabkan mereka tertekan dan lebih lama dalam memahami pelajaran.

Saat mengajari mereka, kita "wajib" ekstra sabar. Namun tetap tegas dalam mengingatkan mereka agar fokus. Buatlah suasana belajar yang nyaman, santai, dan menyenangkan.



Tak apa jika si kecil belajarnya sambil bermain, asal ia tetap memperhatikan dan bisa mengikuti pelajaran yang kita berikan. Seperti video yang viral beberapa hari lalu, ada seorang anak usia PAUD sedang belajar membaca.

Asli bikin ngakak, Gansis! Pasalnya, ekspresi si bocil ini seolah sedang menghayati sebuah lagu atau puisi. Padahal yang ia baca hanyalah pelajaran mengeja bacaan, seperti umumnya bacaan anak PAUD.





Mungkin bocah dalam video tersebut memang memiliki bakat akting, Gansis. Ia bisa mengekspresikan apa yang ada dalam imajinasinya. Namun yang bikin ane salut, si anak perempuan ini masih bisa fokus dalam mengeja bacaannya.

Cara si pengajar dalam video tersebut juga bikin ane salut. Entah guru atau orangtuanya, yang pasti beliau ini sabar banget. Bisa jadi si pengajar itu sedang menahan tawa. Namun ia tahan agar tidak membuyarkan konsentrasi si anak.

Buat orang yang nggak paham dan nggak sabaran, pasti bakal keburu ngakak dan negur si bocah agar lebih serius dalam belajar. Padahal gaya belajar anak tersebut memang seperti itu. Tak harus duduk tertib dan menyimak dengan serius layaknya orang dewasa. Namanya juga bocah, ya nggak?



Cara belajar kita emang beda-beda. Menurut para pakar pendidikan dan psikologi, gaya belajar emang ada beberapa :

1. Visual

Gansis yang senang belajar menggunakan media gambar, grafik, warna, cenderung menggunakan imajinasi visual dan spasial dengan menggunakan video, maka gaya belajarnya termasuk visual.

2. Auditory

Orang dengan tipe ini lebih senang belajar melalui suara, seperti mendengarkan penjelasan guru di kelas, rekaman suara. Orang tipe inilah yang cocok dengan gaya belajar yang diterapkan di sekolah kita pada umumnya, karena hanya duduk diam dan mendengarkan.

3. Verbal

Orang dengan tipe ini senang menggunakan kata-kata. Mereka merasa nyaman belajar dengan cara banyak membaca dan menulisnya, lalu berbicara layaknya seorang guru yang sedang mengajar di depan kelas. Orang seperti ini suka sekali dengan permainan kata seperti puisi, pantun.

4. Kinestetik

Mereka yang senang belajar menggunakan alat peraga dan berpartisipasi diri dalam proses belajar, atau praktikum, maka tipe ini disebut kinestetik.

5. Mathematical

Orang-orang yang menyukai cara belajar yang bersifat problem solving, seperti menggunakan puzzle, teka-teki, dan cepat menyadari keterkaitan informasi satu dengan lainnya, termasuk kategori mathematical, Gansis.

6. Sosial

Nah, ini untuk orang-orang yang senang belajar rame-rame, berdiskusi dalam suatu kelompok. Mereka suka sekali mengutarakan pendapat, ide-idenya.

7. Solitary

Ini kebalikan dari tipe sosial. Mereka dengan solitary lebih senang dengan suasana yang tenang, hening dan menyendiri agar bisa fokus dalam belajar.

Wah, panjang juga nih threadnya, hehe. Ya udah sampai di sini dulu Gansis, ane pamit undur diri. Terima kasih buat kalian yang sudah membaca.

Malang, 24 Mei 2021

:terimakasih

Narasi opini pribadi
Referensi dan gambar 1, 2, 3