MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
PACARKU HIDUP KEMBALI

Permisi Gan/Sis pembaca setia cerita cinta Hayati dan Asnawi, dalam trit baru ini ane mau cerita lanjutan petualangan Hayati setelah berpisah sama Asnawi.
Spoiler for Sinopsis:


KARAKTER


Spoiler for Karakter Utama:

Spoiler for Mahluk Gaib dan Bangsa Siluman:

Spoiler for Karakter Pendukung:



Quote:


Soundtrack cerita biar kayak film-film ANIME....emoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassment

Spoiler for Opening Song:


 
BAGIAN 1
ALAM BAKA
part 1



Malam itu setelah petarungan besar antara Bendoro dan Hayati, keadaan tampak sangat memilukan. Asnawi dan Hayati saling berpelukan dalam waktu lama, tubuh Hayati yang masih mengeluarkan darah tidak menjadi batu sandungan buat dirinya untuk memeluk Hayati.

Hayati menangis tersedu sedu dalam pelukan Asnawi. akhirnya setelah sekian lama, dia bisa bersatu dengan Asnawi tanpa harus mengalami berbagai gangguan. Bendoro yang selama ini muncul di kehidupannya, telah lenyap begitu saja. Memang Bendoro mempunyai tujuan yang baik demi membela kamu arwah penasaran yang diperbudak oleh bangsa siluman bangsawan, namun dia telah merenggut kebahagiaan Hayati dengan memaksanya untuk ikut berjuang. Bagi diri Hayati, Asnawi berperan sebagai pahlawan besar dalam kahidupannya sebagai arwah penasaran. Dimulai dengan pertemuan pertamanya yang sangat menyeramkan sampai mereka menjadi satu seperti sekarang ini. Banyak lika liku kehidupan cinta diantara mereka berdua ditengah jurang perbedaan yang menganga.

Hayati merasa sangat bahagia kala itu, hatinya merasa sangat tenang dan jiwanya berbunga bunga. Tubuhnya mulai menghangat seperti manusia hidup. Detak jantungnya mulai terasa dan aliran darahnya mulai menggelora. Tiba tiba seberkas cahaya berwana keemasan muncul dari langit dan menerpa tubuh Hayati yang masih beperlukan dengan Asnawi. Hayati langsung kaget dengan cahaya itu dan melapaskan pelukannya dengan Asnawi.

“mas...sinar ini?”

“maksudnya apa Hayati?”

“hatiku sekarang tenang banget dan jiwaku juga terasa hangat...jangan jangan ini tanda tanda...”

“maksudnya arwah kamu udah nggak penasaran lagi?”

“iya mas ku...huft..huft..mas.....mas..........gimana ini?”

“Hayati....kamu jangan tinggalin aku... kita udah berjanji mau hidup bersama”

“aku juga sama mas aku...hiks ...hiks...aku nggak mau pisah sama kamu mas”

Tubuh Hayati menjadi sangat hangat dan perlahan mulai memudar. Panggilan dari alam baka mulai menggema, Hayati mau tidak mau harus pergi kesana dan meninggalkan Asnawi di dunia ini. Asnawi semakin erat memeluk Hayati. Dia histeris dan tidak mau melepas Hayati.

“Hayati....tolong tetap disini, jangan pergi dulu ke alam baka..hiks..hiks”

“maafin aku mas, aku juga nggak bisa berkehendak....ini udah takdir...udah seharusnya aku berada di alam sana”

“HAYATIIIIII...........TOLONG HAYATI....TETEP JADI ARWAH PENASARAN....JANGAN TINGGALIN AKU”

“mas.....kayanya aku udah nggak bisa....aku udah pasrah akan keadaan sekarang..mas...denger aku mas...”

Hayati berusaha menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk. Tampak mata Asnawi yang merah karena menangis dan wajahnya yang basah terkena air mata. Hayati berusaha tegar dan menguatkan Asnawi yang tengah jatuh dan larut dalam kesedihan. Hayati harus menyampaikan pesan yang bisa dijadikan bekal hidup Asnawi ditengah waktu yang samakin sempit. Lama kelamaan tubuh Hayati semakin memudar, dia harus berpacu dengan waktu.

“mas....maafin aku yah...mas...aku pengen kamu janji...aku pengen kamu berjanji sebelum aku pergi selamanya ke alam baka”

“nggak mau....kamu harus tetep disini Hayati..”

“mas...ku sayang...tolong aku yah mas.....mas harus ngerelain kepergianku yah...dan aku pengen mas berjanji”

Asnawi terdiam beberapa saat. Dia tampak berusaha untuk ikhlas untuk melepas Hayati pergi ke alam baka. Dia mulai mengatur napasnya dan menghentikan tangisannya.

“hiks...hiks....hiks..............iya aku berjanji”

“aku pengen kamu berjanji untuk menyayangi Cascade sabagaimana kamu menyayangi ku...aku pengen kamu melanjutkan hidupmu bersama dia....aku pengen kamu balikan lagi sama dia.....janji mas!”

“aku janji Hayati.........aku akan melaksanakan janji janjimu Hayati”

“makasih banget mas ku sayang...sekarang aku bisa pergi dengan tenang”

“iya Hayati sayang...aku sayang banget sama kamu...aku cinta banget sama kamu...aku nggak akan ngelupain kamu..Hayati...hatiku udah milik kamu....aku nggak akan ngasihin sama orang lain”

“mas....hiks..hiks....kamu harus tetap sehat yah mas, kamu harus rajin mandi, makan makanan sehat, nggak boleh ngerokok dan rajin olahraga mas....mas.....kayanya waktuku udah tiba...peluk aku mas”

Asnawi kembeli berpelukan dengan erat disertai tangisan yang luar biasa yang membuat suasan semakin menyedihkan.

“mas...walaupun di dunia ini kita nggak bisa bersatu...semoga di akhirat kelak kita akan ketemu lagi dan hidup bersama selamanya”

“iya Hayati..aku janji...aku akan selalu mendoakan mu dan akan melakukan semua yang kamu perintahin ka aku.....Hayati aku akan menemuimu di akhirat nanti...tunggu aku disana yah sayang....capet atau lambat aku juga akan menyusulmu ke alam sana....terima kasih Pacar Kuntilanak Ku tersayang...kamu udah mewarnai hidupku yang menyedihkan ini....”

Hayati pun akhirnya menghilang dari pelukan Asnawi. dan cahaya keemasan yang berasal dari langit pun juga ikut menghilang. Kejadian itu sama persis seperti yang Asnawi saksikan ketika 6 kuntilanak anak buah Wewe Gombel yang juga pergi ke alam baka. Asnawi kembali menangis dan berteriak teriak menyebut nama Hayati. Dia seakan akan tidak sanggup ditinggal Hayati dalam keadaan seperti itu.

Hayati terbang di dalam sebuah pusaran energi dalam tuangan yang tak terbatas. Dia melayang tanpa arah yang jelas, Hayati mencoba untuk berbalik arah melawan arus tarikan gaya,akan tetap usahanya itu gagal. Hayati menangis selama berada dalam pusaran itu. Dalam hatinya dia terus berkeluh kesah dengan keadaan yang dialaminya.

“Oh Tuhan....kenapa Engkau melakukan ini kepadaku?.....aku cuma ingin hidup bahagia bersama kekasihku....kenapa Tuhan??” gerutu Hayati dalam tangisannya.

Tiba tiba seberkas cahaya putih kecil mulai muncul diujung pusaran. Hayati langsung melihat kearah cahaya itu, dia tampak mengernyitkan dahinya. “Mungkin itu adalah pintu alam baka” gumam Hayati dalam hati. Lama-lama cahaya putih itu semakin membesar dan mendekati Hayati. Jantungnya semakin berdebar kencang ketika dia mendekatinya dan akhirnya dia masuk kedalam cahaya putih itu.

Tiba-tiba Hayati berbaring diatas tanah yang tandus. Dia menghela napas dengan kencang dan berusaha membuka matanya pelan-pelan. Hayati mulai berdiri dan melihat keadaan disekitarnya. Ternyata tempat itu adalah sebuah padang tandus yang sangat luas dan memiliki kontur permukaan tanah yang datar. Hayati tampak sangat kebingungan dengan tempat itu. Dia kemudian berjalan untuk mencari tahu tempat yang baru didatanginya itu. Padang tandus itu dipenuhi oleh kabut dan bersuhu panas, seperti suasana Kota Bandung di siang hari.

Hayati berjalan lurus kedepan untuk mengetahui tempat itu. Dia tidak bisa melihat jauh karena terhalang oleh kabut, jarak pandangnya sangat terbatas. Akhirnya dia menemukan sebuah pohon kering yang menjulang cukup tinggi. Hayati memiliki ide untuk memanjat pohon itu dengan tujuan dapat melihat keadaan di sekitarnya. Dia pun memanjat pohon itu dengan susah payah.

Wujud Hayati berubah menjadi seperti manusia, dia tidak bisa melayang dan terbang seperti biasanya, tampak tubuhnya juga memadat. Hayati masih memakai baju gaun putih kuntinya yang berlumuran darah akibat pertarungan dengan Bendoro. Ketika sampai di puncak pohon, Hayati mulai melihat lihat kondisi sekitar yang masih tertutup kabut.

Tak lama berselang, tiba-tiba angin kencang bertiup dan menyingkirkan kabut yang mengahalangi pandangannya. Hayati tampak menutup matanya ketika diterpa angin tersebut. Setelah angin itu hilang, Hayati kembali membuka matanya. Betapa kagetnya dia ketika melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Dia melihat orang-orang yang sangat banyak tampak antri untuk masuk ke dalam sebuah pintu besar yang berada di sebuah benteng yang sangat tinggi dan panjang di ujung cakrawala. Orang-orang yang kira kira berjumlah jutaan itu tampak bersabar dalam menunggu antrian masuk ke gerbang itu. Mereka tampak mengenakan kain kafan yang digunakan untuk menutup tubuh. Tergambar berbagai macam ekspresi yang tersirat di raut wajah mereka, ada ekspresi senyum bahagia, sedih, menangis dan penuh penyesalan.

................................................................

Spoiler for Closing Song:



Polling
0 suara
Siapakah yang akan menjadi pendamping hidup Asnawi ?
Diubah oleh Martincorp 06-12-2019 01:04
muliatama007
chrysalis99
gembogspeed
gembogspeed dan 207 lainnya memberi reputasi
196
679.3K
6.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#3332
BAGIAN 47
SERANGAN PEMBALASAN
part 2

Utami dibawa masuk ke sebuah kamar oleh Paneureusan. Di dalam kamar banyak sekali para gundik yang tengah duduk santai sambil saling berbincang. Sebagian dari mereka ada juga yang terlelap karena kelelahan.

Lantai kamar besar itu ditutupi hamparan karpet mewah yang berbulu lebat dan empuk. Banyak bantal yang tersusun rapi membentuk suatu pola lingkaran. Para gundik duduk dan berbaring di sana sambil menikmati makanan yang di sediakan oleh tuan mereka. Di sudut tenggara kamar, terdapat sebuah kolam rendam air hangat. Setiap hari Paneureusan selalu menikmati berendam disana dengan ditemani para gundik cantiiknya.

Utami terkejut melihat keadaan di sana, dia baru sadar ternyata begitu banyak gadis yang mempunyai penampilan yang sama dengan dirinya. Para gadis itu pun memandanginya dengan berbagai tatapan. Ada tatapan ramah dan ada pula tatapan sinis.

Paneureusan memiliki tampang rupawan dan tubuh sempurna, sehingga semua wanita yang melihatnya akan langsung terpikat tak terkecuali Utami. Perasaannya bercampur aduk ketika Paneureusan menggandengnya dan membawanya ke kamar pribadi. Mereka berjalan menuju sebuah kursi tahta yang berada tepat di pusat lingkaran kamar. Suasana mendadak riuh ketika Paneureusan memperkenalkan Utami dihadapan para gundiknya.

"Wahai para gundik-gundik kesayanganku...hari ini aku mendapat sebuah persembahan dari mantan anak buahku yang menginginkan bergabung kembali dengan partai ini...dia memberikan suatu persembahan yang sangat berharga untukku" sambutan Paneureusan.

Para gundik pun langsung menyambut gembira sambutan dari tuannya. mereka langsung duduk mengitari Paneureusan dan Utami. Utami semakin grogi ketika melihat para gundik begitu antusias menyambutnya. Sebagian ada yang senang dan tersenyum ramah kepadanya dan sebagian lagi merasa tak senang.

"Akan kuperkenalkan persembahan buat ku yang ini...namanya adalah Utami, dia mempunyai kecantikan yang luar biasa, Aku langsung jatuh cinta pada pandangan pertama...Untuk itulah wahai para gundik-gundik yang kucintai...Aku akan mengumumkan kalau Utami akan kujadi istri resmi ku dan dia akan kuangkat jadi ratu kalian"

Seketika suasana kamar menjadi riuh dengan suara para gundik yang terkejut dengan keputusan Paneureusan. Sebagian besar dari mereka menyambutnya dengan sukacita, namun sebagian kecil merasa tidak senang. Mereka dengan lantang langsung melontarkan protes pada Paneureusan.

Utami pun dipelototi dan dibentak oleh beberapa gundik yang tak menyukainya. Mereka tak rela kalau Tuannya yang selalu menyayangi dan memanjakan mereka menjadi milik Utami yang baru saja tiba.

Paneureusan pun berusaha menenangkan para gundik yang marah dengan pesona kejantanannya. Dengan kata kata manis yang menyayat hati dan tatapan penuh perasaan, ia berhasil membuat para gundik itu tenang dan legowo menerima keputusannya.

Tak cuma gundik-gundik itu yang tepukau akan pesona Paneureusan, begitu pula dengan Utami. Hatinya bergetar ketika melihat sosok Paneureusan. Ia pun berharap Merry segera datang menyelamatkannya karena ia tak akan tahan melihat pesona Paneureusan.

Setelah diperkenalkan, beberapa gundik membawa sebuah kasur dan bantal. Mereka kemudian menaruh kasur itu dihadapan Paneureusan dan Utami.

"Kita mau ngapain Tuan?" tanya Utami dengan polos.

"Aku akan mencurahkan semua rasa cinta dan kasih sayangku sama kamu wahai ratuku" jawan Paneureusan dengan pesona kejantanan yang sangat besar sehingga Utami pun merasa dirinya meleleh.

"Ayo gundik-gundik kesayanganku, bantulah ratu kalian biar mencapai puncak gairah asmara!!" perintah Paneureusan.

Para gundik mendekati Utami. Mereka langsung membuka handuk yang menutupi tubuh Utami, lalu melakukan serangan serangan birahi ke seluruh tubuhnya.

Utami pun menggerang ketika tangan tangan mereka meraba bagian sensitifnya. Bibir Utami juga tak luit dari serangan itu. Seorang gundik mencumbui bibirnya dengan penuh hasrat.

Paneureusan membuka seluruh pakaiannya. Ia perlahan mendekati Utami yang sudah dalam keadaan terangsang. Birahinya mencuat karena ulah para gundik itu.

"Kenapa ini? Ada apa denganku? Duuuh!! Siluman ini kok ganteng banget sih?? Udah gitu wangi. Ya ampun dia mau merudapaksaku! Tidak! Tidak! Tidak! Aku cuma suka Asnawi, aku gak mau dirudapaksa sama cowok selain dia! Ah tidak!!! Duh gantengnya kebangetan sih!! Kenapa tubuhku malah pasrah? Aku gak bisa nolak siluman ini. Rahimku terasa anget!! Asnawi! Asnawi! Aku cuma milikmu! Kamu lah satu satunya cowok milikku!! Aduh gimana ini? Merry!! Cepet kesini!! Tolong aku!!" Gumam Utami dalam pikirannya yang berkecamuk.

Tiba-tiba, sebuah cahay putih dengan cepat menghampirinya. Cahaya itu menghantam tubuh Paneureusan sampai tehrhempas. Munculla Merry dengan pose kerennya di hadapan Utami yang tak berdaya. Para gundik pun panik dan histeris melihat kejadian itu. Mereka langsung pergi tunggang langgang meninggalkan kamar itu.

"Merry!!!! Syukurlah kami dateng!!" teriak Utami.

"Maafi aku Mi! Aku hampir telat nyelametin kamu" Balas Merry.

Merry menutupi tubuh Utami dengan handuk. Tak lama, Kelly datang menyusul. Ia kemudian mengamankan Utami untuk bersiap melarikan diri.

Paneureusan bangkit dari tumpukan puing puing dinding yang hancur. Ia melihat dua sosok kuntilanak berada di dekat Utami. Ia pun marah besar.

"KELLY!!! APA YANG KAU LAKUKAN?" teriak Paneureusan.

"Aku akan membunuhmu dan membebaskan semua kaum ku yang kau perbudak!" balas Kelly sambil menyembunyikan Utami di punggungnya.

"Hmmmm...jadi kalian bertiga ini penjahat ya? Sayang sekali, padahal kalian cantik dan aku kecewa sama kamu Kelly...beraninya kamu mengkhianatiku" kata Paneureusan.

"Kita penjahat? Kamu ngaca deh!!" ledek Merry.

"SETAN ALAS!!! KUNTILANAK GAK TAU DIRI!!"

Paneureusan mengamuk, ia berubah wujud menjadi ajag besar yang berbulu lebat. Cakarnya memanjang dan sangat tajam. Dia lalu melolong dengan suara kencang hingga meme-kikan telinga. Merry langsung memasang kuda-kuda untuk menghadapi Paneureusan, sedangkan Kelly tetap bersiaha sambil berusaha melindungi Utami.

Pertarungan pun dimulai. Paneureusan menyerang Merry dengan cakar tajamnya. Merry pun mebalasnya dengan pukulan tangannya yang kuat. Berkali-kali Merry berhasil menangis pukulan Paneureusan dan sebaliknya, ia berhasi memukul Paneureusan higga terpental. Utami dan Kelly terperangah melihat kemampuan Merry yang luar biasa.

Paneureusan semakin marah. Ia bersumpah akan menelan Merry bulat-bulat. Aura kegelapan pun muncul dari permukaan tubuhnya, dengan secepat kilat, Panereusan menyerang Merry dengan bertubi-tubi. Merry tak sanggup menangiks serangannya karena terlalu cepat. Ia pun terpental ketika sebuah pukulan mendarat tepat di perutnya.

Merry terkapar dilantai dengan tubuh tertimpa puing reruntuhan dinding. Paneureusan langsung menginjak-injak tubuh Merry dengan brutal dan mencakar tubuhnya. Dia lalu mencekik leher Merry yang berlumuran darah , kemudian mengangkatnya tinggi-tinggi. Merry berupaya untuk membebaskan diri.

"Hahahaha...kamu tangguh juga yah! Sampai aku harus mengeluarkan jurus andalanku...sekarang saatnya kamu lenyap" kata Paneureusan dengan seringai di wajahnya yang mengerikan.

"Kau...akan mati hari ini ajag jelek!! Kamu itu gak ada bedanya sama anjing buduk di pinggir jalan" ejek Merry.

Paneureusan semakin marah. Ia semakin kencang mencekik leher Merry. Utami tak sanggup melihat kondisi Merry yang memprihatinkan. Kelly tak bisa berbuat apa-apa, tubuhnya gemetar melihat pemandangan itu. Tak lama berselang, tiba tiba pintu kamar terbuka lebar. Kelly menenok ke arah pintu masuk. Sesosok siluman ajag berbadan besar dan berlumuran darah masuk dengan diringi oleh para genderuwo.

Kelly sangat terkejut dengan kehadiran Tarjo dan para genderuwo. Ia lalu bersiap untuk bertarung. Utami semakin ketakutan ia tak bisa bergerak sama sekali. Tanpa berpikir panjang, Tarjo dan para Genderuwo menyerang Kelly secara bersamaan. Kelly menggunakan pedang miliknya untuk bertarung. Ia bisa mengalahkan beberapa genderuwo, namu nahas baginya. Tarjo dengan kekuatan penuh berhasil menerkamnya lalu mengunci gerakan Kelly dengan dekapan kencang.

"Apa yang kamu lakukan Tarjo? Kenapa kamu menyerangku?" bisik Kelly.

Akan tetapi Terjo tak menjawab pertanyaan Kelly. Ia malah membanting tubuh Kelly ke lantai dengan keras. Kelly pun meringis kesakitan. Utami yang hanya berdiri kaku sebelumnya, langsung menghampiri Kelly. Suasana kamar pun mendadak senyap. Para Genderuwo berdiri mengitari Kelly dan Utami sambil menghunuskan tombak ke arah mereka. Tarjo berjalan mendekati Paneureusan yang sedang mencekik Merry. Ia kemudian berlutut dihadapannya.

"Maaf Tuanku...saya dikhianati dan ditusuk dari belakang oleh Kelly...mereka membebaskan para budak...maafkan saya karena tak bisa melindungi anda Tuan" kata Tarjo .

"Hmmm...aku maafkan, tapi kamu harus bertanggung jawab dengan menangkap kembali para budak itu!" balas Paneureusan.

"Saya akan melaksanakannya Tuanku"

"Baiklah...sekarang aku punya tugas untuk kamu!"

"Saya siap melaksanakannya Tuan...tugas apa yang harus saya laksakana?"

"Eksekusi para kuntilanak ini sekarang dihadapanku!!"

Tarjo terhenyak mendengar perintah Paneureusan untuk melenyapkan Merry dan Kelly saat itu juga. Tubuhnya mendada gemetar dan pendangannya dipenuhi keraguan.

"Kenapa kamu diam? Apa kamu mau menolak perintahku?" tanya Paneureusan.

"Maaf Tuanku...tapi saya tidak bisa melakukannya" tolak Tarjo.

"Kenapa? Apa kamu mencintai kuntilanak ini? Ayolah!! Mereka udah khianatin kamu" bujuk Paneureusan.

"Baiklah Tuanku...saya akan memenggal kepala mereka dengan tangan saya sendiri" Tarjo akhinya setuju dengan perintah Paneureusan.

Merry dibanting oleh Paneureusan ke atas lantai. Beberapa genderuwo memgangi tubuh Merry agar tetap menunduk. Begitu pula dengan Kelly yang tangan dan kakinya dipegai oleh genderuwo yang berwajah bengis. Sementara Utami hanya dibiarkan berdiri begitu saja. Ia sanngat lemah sehingga para genderuwo tak khawatir dengan keberadaan setan bermuka imut itu.

Tarjo mengambil sebuah kapak besar, lalu ia menghampiri Kelly dengan perlahan. Tarjo bersiap dengan mengangkat kepaknya tinggi-tinggi untuk menebas leher Kelly.

"Kelly maafin aku ya, walaupun aku suka kamu tapi kamu udah berkhianat, aku gak akan membiarkan pengkhianat hidup, walaupun dia adalah oarng yang kucintai" kata Tarjo dengan berlinang air mata.

"Lakukan dengan Cepat Jo!!" balas Kelly dengan pasrah.

Tarjo kemudian mengupulkan tenaga dan tekad untuk menebas leher Kelly. Tiba-tiba Tarjo engayunkan kapak itu kearah para genderuwo yang memegangi Kelly. Seketika kepala para genderuwo itu langsung terputus. Paneureusan terkejut dengan tindakan pengkhianatan Tarja. Ia pun langsung berteriak.

"KURANG AJAR!!! JADI KAU JUGA BERKHIANAT!!" teriak Paneureusan.

"Aku cuma mengikuti hati nuraniku anjing buduk!!" balas Tarjo dengan penuh emosi.

"SETAN ALAS!!!!!"

Akhirnya suasan kamar menjadi rusuh. Merry tak menyia nyiakan kesempatan di depan matanya. Begitu para genderuwo itu terpecah perhatiannya, ia langsung bertindak untuk menyerang balik. Begitupun Kelly yang ikut bertarung dengan Merry sambil melindungi Utami.

Paneureusan dan Tarjo saling menyerang. Pertarungan mengerikan antara siluman ajag terjadi. Baik Paneureusan maupun Tarjo saling mencakar dan menggigit. Merry dengan begitu lincah, mampu menghabisi para genderuwo dengan tangan kosong.

Ketika perteaturngan mencapai klimaks, Panereusan memukul bagian dada Tarjo yang sebelumnya sudah terluka parah. Tarjo pun terkapar di atas lantai. Paneureusan semakin gencar meneyerang Tarjo yang berada dalam kondisi terluka parah. Kelly menangis dan berteriak melihat keadaan Tarjo. Ia berusaha menyerang Paneureusan, namun dengan mudahnya Paneureusan menangkis serangan Kelly.

Melihat keadaan yang memilukan itu, Merry tergerak hatinya untuk menyelamatkan Tarjo dan membunuh Paneureusan. Dengan kekuatan kakinya, Merry berhasil menendang kepala Paneureusan dan menjauhkannya dari Tarjo.

"ARRRRRGGGHHHH!! KUNTI KURANG AJAR!! BERANINYA KAU MENENDANG KEPALAKU!!" bentak Paneureusan.

"Akan kubunuh kau sekarang juga anjing buduk!!"

"ARRRRRGGGHHHHH!!!!!"

Paneureusan berlari dengan cepat sambil bersiap memukul Merry. Akan tetapi, Merry sudah mempersiapkan jurus andalannya yakni pukulan matahari hitam untuk membunuh Paneureusan. Ketika mereka saling bertemu, dengan cepat Merry menghantam perut Paneureusan sampai terpental. Paneureusan pun terkapar dengan perut berlubang. Siluman ajag itupun mati dengan mengenaskan.

Utami bersorak ketika Merry berhasi membunuhnya. Ia lalu menghampiri Merry untuk memeluknya.

"Kamu hebat banget Merr..kamu bisa bunuh siluman itu" sanjung Utami dengan suka cita.

"Makasih Mi...maafin aku yah, tadi kamu hampir dirudapaksa sama dia" balas Merry.

"Iya Merr...aku maafin, untung aja kamu tepat waktu, aku tadi udah dibikin engas lho sama gundik gundik itu"

"Syukurlah kalo gitu Mi, sekarang saatnya kita pulang ke rumah Asnawi"

"Yeaaaay...akhirnya kita pulang, aku kangeeeeeeen banget sama si Raja Coli itu"

"Hehehe...aku juga sama Mi"

Suasana suka cita antara Merry dan Utami pun seketika lenyap ketika melihat Terjo yang sekarat berad di pangkuan Kelly. Tubuh Tarjo kembali berubah ke wujud manusianya. Tubuhnya dipenuhi oleh luka dan darah. Kelly tampak sedih melihat kondisi itu.

"Jo...kamu jangan mati Jo! Aku membutuhkanmu" kata Kelly.

"Aku gak tau Kell...tapi aku mau minta maaf sama kamu karena tadi udah berbuat kasar sama kamu, aku tadi berpura pura biar aku bisa nyelametin kamu dan teman temanmu"

"Iya Jo...aku makasih banget sama kamu, kalo bukan karena kamu tadi, kami pasti udah lenyap"

"Sama sama kalo gitu Kell...sepertinya sekarang aku bisa beristirahat dengan tenang"

"Kamu jangan bilang gitu!! Kamu harus menyampaikan pesanku sama istri-istrimu"

"Hmmm...sepertinya aku gak bisa Kell, lebih baik kamu sampaikan sendiri pesanmu sama mereka dan tolong bilangin ke mereka kalo aku cinta dan sayang selamanya untuk mereka"

"Jo...jangan bilang gitu dong!!"

Tarjo akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. tubuhnya pun menjadi lemas. Kelly histeris melihat sang sahabat pergi selamanya. Merry dan Utami pun memeluk Kelly sebagai tanda duka cita yang mendalam.

Malam mulai berakhir, sinar mentari pagi mulai menunjukan keberadaanya dari balik gunung. Para gundik-gundik milik Paneureusan akhirnya tersadar dari belenggu sihir tuannya. Mereka sadar kalau selama ini hidup dibawah pengaruh sihir Paneureusan dan dijadikan budak birahi.

...
Araka
g.azar
chrysalis99
chrysalis99 dan 51 lainnya memberi reputasi
52
Tutup