Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

extreme78Avatar border
TS
extreme78
AS Tolak Pernyataan DK PBB soal Israel-Palestina
Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Keamanan PBB kembali mengadakan pertemuan darurat pada Rabu (12/5) waktu setempat untuk membahas serangan antara Israel dan Palestina. Pertemuan tersebut kembali tak menghasilkan pernyataan bersama karena tentangan dari Amerika Serikat.
Menurut beberapa sumber, seperti dilansir AFP, 14 dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB setuju mengeluarkan deklarasi bersama supaya bisa mengurangi ketegangan.

Namun, AS melihat pertemuan yang dilakukan Dewan Keamanan PBB sebagai tanda keprihatinan. Sumber yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan pernyataan bersama tidak akan membantu meredakan tensi Israel dan Palestina.

"AS aktif terlibat dalam diplomasi di belakang layar dengan semua pihak dan seluruh kawasan untuk mencoba meredakan situasi. Pada tahap ini, pernyataan Dewan akan menjadi kontraproduktif," kata salah satu sumber.

Hal tersebut membuat beberapa negara anggota Dewan dari Eropa yakni Norwegia, Estonia, Prancis, dan Irlandia, mengeluarkan pernyataan resmi bersama pada Rabu (12/5) malam.

"Kami mengutuk penembakan roket dari Gaza terhadap penduduk sipil di Israel oleh Hamas dan kelompok militan lainnya yang sama sekali tidak dapat diterima dan harus segera dihentikan," bunyi pernyataan bersama tersebut.

"Jumlah besar korban sipil, termasuk anak-anak, dari serangan udara Israel di Gaza, dan kematian Israel akibat roket yang diluncurkan dari Gaza, mengkhawatirkan dan tidak dapat diterima. Kami menyerukan Israel untuk menghentikan aktivitas pembongkaran dan penggusuran, termasuk di Yerusalem Timur," tulis mereka.

Di sisi lain, Dewan Keamanan PBB disebut akan menggelar pertemuan baru dalam waktu dekat.

"Palestina telah meminta pertemuan publik," kata seorang diplomat.

Pertemuan baru itu sebagai upaya mencoba berkontribusi bagi perdamaian serta agar Dewan Keamanan dapat bersuara dan menyerukan gencatan senjata. Pertemuan itu diperkirakan bisa diselenggarakan paling cepat Jumat (14/5) oleh China yang saat ini menjadi ketua Dewan Keamanan PBB.

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour menuliskan sepucuk surat bagi petinggi organisasi tersebut pada Rabu (12/5). Ia memohon agar Dewan bisa segera bertindak dan meminta Israel menghentikan serangan terhadap penduduk sipil Palestina, termasuk di Gaza.

Lihat juga: Ledakan di Langit Gaza, Dering Sirene di Tel Aviv
Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB telah menggelar pertemuan darurat pada Senin (10/5). Kala itu, AS juga menolak usulan Tunisia, Norwegia, dan China menerbitkan permintaan semua pihak menahan diri dari provokasi.

Tembakan roket dan kerusuhan di kota-kota campuran Yahudi-Arab telah memicu kekhawatiran kekerasan mematikan antara Israel dan Palestina dapat berubah menjadi perang skala penuh. Serangan dan kekerasan tersebut telah menewaskan sedikitnya 65 orang di Gaza, termasuk 16 anak-anak, dan tujuh di Israel, termasuk seorang tentara dan satu warga negara India.

Terpisah, Kepala Diplomat Antony Blinken mengatakan utusan AS akan terbang ke Timur Tengah untuk meredakan ketegangan antara Israel dan Palestina.

https://www.cnnindonesia.com/interna...rael-palestina

Hmmm....emoticon-Blue Guy Bata (L)emoticon-Blue Guy Bata (L)emoticon-Blue Guy Bata (L)
kamfreets
dapetcewek
JualanAgama
JualanAgama dan 33 lainnya memberi reputasi
30
17.5K
497
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
gestanAvatar border
gestan
#76
Kenapa bangsa Palestina berhak membela diri?

Yuk belajar bersama! Ada dua buku karya profesor di bidang sejarah yang bisa menjelaskan bahwa bangsa Palestina ya memang berhak tinggal di Palestina dan berhak membela diri ketika ada yang berusaha mengambil tanah/rumah/kampung halaman mereka.

1. "Arabia and the Arabs: From the Bronze Age to the Coming of Islam" tulisan Robert G. Hoyland.

Di "Arabia and the Arabs: From the Bronze Age to the Coming of Islam" (hal 18), Hoyland sebutkan Palestina sudah menjadi kota pusat perdagangan sejak Iron Age (1300 SM). Yang tinggal di sana adalah suku-suku proto Arab, cikal-bakal Arab sekarang.

2. "The Monotheists: Jews, Christians, and Muslims in Conflict and Competition, Volume I: The Peoples of God", karya FE Peters.

Buku karya Peters ini sampaikan bhw di Palestina sempat berdiri kerajaan Israel. Kerajaan ini capai puncak kejayaan di masa Raja David (~996 SM). Namun kerajaan ini dihancurkan Babilonia dan rakyat Yahudinya dipaksa tinggal di Babilonia (hal 19).

Ketika rakyat Yahudi kembali dari pengungsian (525 SM), mereka membangun kuil kedua. Dihancurkan lagi. Lalu bangun kuil ketiga (20 SM). Kuil ketiga ini dihancurkan Romawi pada 70M.

Selama bangsa Yahudi terusir itu, Palestina tdk jadi tanah kosong. Ketika Romawi berkuasa, yg tinggal di Palestina ya berbagai suku. Tidak pernah tanah Palestina kosong tanpa tuan.

Foto ketiga adalah peta provinsi Palestina di bawah Romawi (Byzantium).

Orang-orang yang tinggal di sana itu turun-temurun dan menjadi bangsa Palestina sekarang. Ironis kan kalau kemudian mereka diusir dari rumah/kampung halamannya?

Ibaratnya kita orang Indonesia diusir, kemudian rumah dan tanah kita diklaim dan dipakai orang asing. Mau? Kalau saya, tidak.

https://www.facebook.com/10000163895...4405884624002/
panjul1993
panjul1993 memberi reputasi
-1
Tutup