Malam malam mbah kyai telpun ke aku "asalamualaikum mas yan "
"walaalaikumsalam, inggih "
"kalo bisa besuk minggu ke Gunung Tidar ya "
"inggih ngestoaken"
"ajak anak dan istrimu ya "
"inggih"
"iki kabeh urusanmu, ya mung nggo keluargamu"
"inggih"
"sesuk esuk kudu tekan omah ya, golek mobil rada gedhe"
"inggih"
"Iso ?"
"inggih kawula usahakan"
"iki urusan keluargamu kabeh,aku mung ngeterke wae"
"inggih, samangke kalih bu nyai sekalian nggih"
"iyo kena, mengko anak anakku tak jak sekalian"
"esuk esuk uwia tekan, aku sekalian ben ora nemoni wong wong kui"
"inggih"

Beberapa hari kemudian aku nyari nyari mobil untuk rental tapi semua nggak ada dan penuh, aku bingung adanya mobil operasional kantor, hanya avansa kantor ku...

Akhirnya sabtu malam aku tukar mobil rumah dengan mobil kantorku itu, avansa hem avansa veloz hitam...

Selepas subuh kami berangkat dengan kecepatan lumayan, jalanan sepi, biasanya jam segitu sepi karena ini puasa sehingga kami melaju dengan cepat, baru ini naik sampai gigi lima prosneling...

Sampai disana jam 6 pagi kemudian langsung kami berangkat, mbah kyai pakai jas dan dandan perlente, katanya karena akan menemui tamu orang besar...

Ibu nyai dan anak anak ikut mobil penuh, ya sesak sedikit karena ini jam pagi pasti lancar, insyaallah..

Setelah berdoa dipimpin mbah kyai, kami menuju ke utara dan mengambil jalur lain karena ganefo macet total jam segitu, kata mbah kyai diperintah naik tol semarang kaligawe....

Aku masuk jalur yang ditunjukkan mbah kyai, dan blazz menuju bawen dan belok ke ambarawa njambu kopi eva secang dan magelang. Disitu aku dah pakai JPS, jalan menuju Gunung Tidar aku juga belum pernah kesitu demikian pula mbah kyai, aku hanya manusia yang sok brani, padahal aku tak tau lapangan, aku hanya belajar dari youtube dan internet dan juga tanya tanya teman. Meski tak memuaskan hasilnya, tapi aku sok berani, hahaha....
Berani adalah nama tengahku....

Nanti disana aku akan ceritakan apa yang terjadi, tapi ada percakapan di jalan yang ingin kuceritakan antara aku dan mbah kyai

"mas yan tau senori ?"
"lho mangertos mbah wonten dawuh ?"
"pernah kesana ?"
"pernah mbah "
" lho yah, senori itu sebelah mananya tuban ?"
"ya kalo kita pulang dulu waktu tinggal di tuban kan lewat bangilan , nah senori belok ke kiri sementara kita lurus arah jatirogo.." kataku menjelaskan ke istriku..
"jauh mas yan ?" sela mbah kyai..
" ya jauh mbah"
"tapi tau senori to ?"
"iya saya tau mbah " jawabku dengan bahasa jawa kromo...
" itu nanti blora lurus kemudian menuju ke polsek njepon trus, arah jatirogo ya yah?" timpal istriku..
"lha mas yan kok bisa tau senori ?" tanya mbah yai putri...
" inggih"
" badhe tindak pundi mbah kyai nggih kok kesenori ?"
" meh sowan mbah sunan kali (sunan kalijaga)"
"oh inggih"
"ngerti lokasine mas yan ?"
"insyaallah mangertos"
"lho, awakmu pernah mrono po ?"
"inggih, pernah tapi mboten mlebet mbah hanya kesasar trus atret aja dan saya waktu itu tak tau kalo disitu juga mbah sunan kalijaga "
"hem, itu semua demi urusanmu mas yan, urusan keluargamu ...."
"inggih mbah"

Dan pembicaraan kami kemudian terpotong karena aku ditegur istriku, avansa hitamku menunjuk angka 140 km /jam...