Kemudian cerita melompat lagi kami sudah duduk di dalam ruangan mbah kyai, beliau menyajikan kue, roti, pisang dan makanan kecil lainnya, mbah kyai nggak ngopi dan rokok, beliau minum hanya teh hangat dengan rasa yang beda, pakai air yang beda jadi rasa tentu berbeda pula...

Kemudian beliau membuka cerita kepadaku, kemudian " tujuanmu adalah menanyakan pusaka yang ada padamu itu khan ?"

"inggih"
"itu pusaka yang sering di mobilmu ?"
"inggih ini sudah saya bawa "

Kemudian beliau membuka satu persatu dan memilah milahnya , kemudian beliau membeber cerita dari pusaka keris itu. "hem, ini keris tumengungan "

"maksudnya ?" tanyaku

" ya nggak papa"

"keris jelek apa tidak mbah ?"

"ora "

" ini yang tiga adalah keris tanda "

"maksudnya ?"

"ini keris keraton jogjakarta, keris ini asli buatan empu dan bukan tiruan"

"kamu tau makna keris ini ?"

"mboten mbah, lha wong itu hanya pemberian dari kakak saya, katanya sudah nggak jadi pejabat lagi nggak butuh sifat kandel, dan diaerahkan ke saya, jadi itu awalnya milik sekretaris kopertis kemudian di titipkan ke kakak saya trus ketika meninggal dikembalikan ke keluarganya, semua menolak menerimanya, keris itu karena putri semua makanya takut megang itu pusaka "

"ini adalah keris syah, pusaka keraton dan hanya bisa dipegang oleh pewarisnya, nah itu kamu"

"oooh"

" lha terus yang lain lain , misal ini keris pengasihan, ini keris milik raja peri, ini keris pernah dipakai berbuat jahat tapi nggak papa nanti dibersiihkan, ini keris pembuatnya masih hidup , ini mencari keris kamu ini, tapi nggak tau mengapa kok mencari keris buatannya ini "

"pengasihan ?"

" iya , siapa saja akan suka sama kamu, bisa buat nyari istri lagi juga bisa"

"waduh "

" tapi ini bisa kamu pakai sidang, nangani perkara atau menyelesaikan persolan orang "

"keris jangkung ini gimana mbah ?"

"ya itu keris tarikan, yang narik bukan sembarangan, ini peri perinya pada datang, dan sudah ditalukkan sama yang narik, dulu dapatnya juga maksa direbut dari raja peri "

Batinku berkata " benar kata kakakku itu keris ceritanya ditarik oleh gurunya di parang kusumo"
Meski aku nggak percaya hal beginian, tapi nggak papa kalo nggak di sembah saja, ini hanya gaman dan senjata saja bukan sesembahan...

" aku meskipun bukan ahli keris tapi ya karena punya darah dari empu supo jadi bisa tau. Ya karena masih keturunan beliau" kata mbah kyai...

"trus pripun kawula kedahipun ? (saya harus bagaimana) "

"pusaka itu hanya tanda bagi keturunan dan kamu adalah keturunan yang sah, yang mempunyai nasab, yang mempunyai hak memegang wilayah, kamu mendapatkan tanda pusaka ini adalah bukti bahwa kamu adalah sah keturunan trah raja jawa, nanti tak jelaskan lain kali, kamu dengan datangnya pusaka ini sebagai bukti yang syah pemegang amanah wilayah kerajaan ngayokjakarta"

Aku melongo bingung, keris ini adalah tanda ?
Aku ningrat, aku berdarah biru ?
Aku bergalib raja jawa ?

Aku masuk keraton aja jaman masih SD itu karena ikut piknik sekolah...

Aku pun hanyut dalam khayal tak tentu, sementara anak dan istriku hanya diam, hanya kulirik istriku bahagia, punya suami seorang pangeran, tapi itu menurut aku saja yang sedang GR. Aku pangeran...

Hanya senyum kecil mencoba kuhapus khayalku di ruang tamu ini, aku pangeran dangdut.....
Aku megal megal kayak penyanyi bawa gitar listrik !!!
Dasar pangeran dangdut !!!!!.. ...