Itu masa dimana pertama kali aku kenal dengan Doraemon. Sepulang lari pagi, aku masih main di jalan buntu dengan tetangga. Kemudian disuruh pulang karena Doraemon segera tayang jam 8 pagi. Aku masih ingat bentuk tv mono yang tidak punya pengendali jarak jauh. Untuk pindah saluran saja harus menekan angka yang ads di sisi kiri tv itu. Ketika itu usiaku baru 3 tahun. Seingatku, pernah ada Hello Kitty di TVRI.

Di tahun ini tayang anime yang berjudul Sailor Moon. Ditayangkan di Indosiar setiap sore, aku lupa tepatnya jam berapa. Tetapi waktu itu di lingkunganku peminatnya tidak begitu banyak. Karena lebih banyak anak laki-laki yang menonton tv, dibandingkan anak perempuan. Hampir semua anak lebih suka bermain di lapangan daripada menonton tv, karena waktu itu juga tidak banyak orang yang punya TV bagus dan masih ada yang tidak punya tv. Aku masih anak TK, tidak begitu mengerti apa yang diceritakan.

Untuk anime hari Minggu aku tidak ingat. Sedangkan untuk hari biasa, banyak yang menunggu Ksatria Baja Hitam dan Ultraman. Jadi tidak menonton anime di sore hari. Sesudah itu, ada The Simpson, kartun khusus dewasa.

Di usia SD, hari Minggu kita dimanjakan dengan beragam pilihan anime dan Tokusatsu di TV. Sampai bingung yang mana yang hsrus diikuti. Di hari itu pun ada berbagai macam anime, dari anime untuk semua umur sampai anime dewasa. Semua tayang secara bergantian di hari Minggu. Biasanya sampai jam 10 pagi, aku ingat sesudah itu aku main video game di PlayStation.

Sedangkan untuk hari biasa, selalu ada anine setiap pukul 15:00 WIB. Pernah ada pula anime ditayangkan oleh RCTI di pagi hari, tepatnya pukul 8:30 WIB. Entah siapa penonton yang dicari. Mungkinkah ibu rumah tangga ?

Di tahun 2000 juga animax memperkenalkan diri di SCTV dengan menayangkan Rurouni Kenshin.

Tayangan anime semakin banyak dan sering. Terutama di hari Minggu. Bisa dari jam 6 pagi sampai jam 12 siang kita menonton tanpa henti di beberapa saluran berbeda.

Di hari biasa pun ada jam sore dan jam malam. Pernah ada juga yang ditayangkan jam 12 malam, yaitu Neon Genesis Evangelion. Di masa inilah drama Korea diperkenalkan, yaitu Endless Love, bayi yang tertukar di rumah sakit.

Masa hidupku di SMA yang berasa seperti kehidupan sekolah yang ada di anime. Hampir setiap hari semua stasiun tv menayangkan anime. Namun tidak sebanding dengan yang dulu. Meskipun tidak begitu banyak, anime yang ditayangkan lebih bermutu karena banyak yang untuk remaja sampai dewasa.

Curiganya, berkurangnya jam tayang anime ini karena drakor mulai menjamur. Sehingga para penggemar anime kehilangan jam hiburan mereka di kemudian hari. Jam tayang anime sore diambil oleh drama Korea yang berjudul Full House dan orang bernama Jang Geum.

Beruntung global TV dan antv berbaik hati memberikan anime di malam hari.

Kalau dibandingkan dengan zaman aku SMP, tayangan drama China sama sekali tidak mengambil jam tayang anime.

Jam tayang anime semakin berkurang, bahkan sesudah aku kembali ikut cosplay lagi. Para cosplayer terpaksa harus mengeluarkan uang lebih untuk membayar tv berlangganan yang tidak murah. Atau harus berlangganan internet dan layanan streaming.

Di masa ini VCD dan DVD original anime sudah mulai punah. Acara di tv mulai digantikan oleh panggung lagu alay dan lawakan bermutu rendah. Drama Korea memenuhi jam tayang, mengambil jam tayang anime, Tokusatsu, dan dorama. Kesedihan sesudah lulus sekolah.

Untuk membeli dvd dan bd harus melalui import, tanpa subtitle Indonesia. Karena tidak ada penerbit film yang menyediakan. Orang-orang mulai beralih ke layanan internet.