ikhwan.abasAvatar border
TS
ikhwan.abas
Lika-Liku Kependidikan Dasar untuk Anak
pexels.com/photo

Barang-barang berserakan lalu mencoret-coret dinding, terkadang tingkahnya membuat para orang tua kesal, bukan? Tetapi kehadirannya membuat suasana rumah menjadi hangat, ramai, dan tentunya menghibur. Mempunyai anak adalah dambaan setiap pasangan. Anak adalah sebuah anugerah dari tuhan yang dtitipkan kepada setiap pasangan untuk dijaga dan dididik dengan baik.

Penulis percaya bahwa ketika seorang insan turun ke dunia, mereka masih suci dan bersih seperti sebuah kertas berwarna putih. Orang tua menggoreskan tinta pada kertas putih itu dan membentuknya secara perlahan. Menjadi anak baik, rajin, dan berbakti, atau menjadi seorang pembangkang yang tidak diharapkan kehadirannya. Semua itu tergantung dari bagaimana cara orang tua mendidiknya.

Pentingnya mendidik anak dengan cara yang tepat.

Mendidik anak adalah hal penting yang harus kita sadari. Para orang tua pastinya tidak ingin anak mereka menjadi sampah masyarakat, benar? Sebaliknya, alangkah senang jika orang-orang baik hidup disekeliling kita. Teman-teman, tetangga, bahkan mertua yang baik membuat hidup kita menjadi lebih tenang dan senang. Itulah sebabnya, kita harus mendidik anak dengan benar.

Pendidikan untuk anak lebih baik kita berikan sejak kecil. Hal-hal sederhana yang dapat kita tanamkan itu antara lain edukasi mengenai pergaulan dan batasan-batasannya, serta bersosial dengan santun. Sering kali, kita meremehkan hal tersebut dan membiarkan si anak mengalir terbawa arus, berharap terbentuk dengan sendirinya. Alhasil karakternya terobok-obokoleh pergaulan bebas. maka tidak heran walaupun masih SD, berbagai merek rokok sudah mereka kenali dengan baik. Namun uniknya, para orang tua membentak ketika si anak melakukan kesalahan, padahal mereka mengambil andil dalam pembentukan karakternya.

Pembentukan karakter anak juga terpengaruh oleh perilaku orang terdekatnya. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi, penulis juga merasa terpengaruh oleh kebiasaan orang tua. Saya memiliki sifat dan kebiasaan yang sama dengan mereka, yaitu pemalu dan pendiam. Bukan hanya saya, kalian juga merasakannya, bukan? Orang tua berperan penting dalam pembentukan karakter anak. Seharusnya para orang tua menyadari hal ini dan segera memperbaiki diri supaya menjadi contoh yang baik untuk anak-anaknya.

Perlihatkanlah kepada mereka budi pekerti luhur. Bagaimana bisa orangtua pemarah ingin mempunyai anak yang penyabar? Tentu hal itu tidak mungkin, benar? Yang terjadi adalah sebaliknya, mereka menjadi depresi dan mungkin akan melakukan hal yang sama kepada teman, tetangga, atau anaknya kelak. Akar dari semua itu adalah contoh buruk yang diberikan oleh para orang tua.

Opini penulis, keberhasilan orang tua dalam mendidik anak tidak dapat diukur dari rupa fisik atau hartanya, tetapi dari kematangan perilaku dan pola pikirnya. Apakah dia menghargai atau mengganggu tetangga dengan knalpot bising? Apakah menjadi seorang penebar senyum atau seorang pembentak? Penurut atau pembangkang? Sebagai orang tua, kita harus menyadari bahwa kesalahan yang mereka perbuat itu bukan sepenuhnya salah mereka, karena kita juga berperan dalam pembentukan karakternya.

Mendidik anak tidak bisa dikatakan mudah pun susah. Semua orang dapat melakukannya, tetapi tidak semua orang mau dan konsisten dalam prosesnya. Jika para orang tua bisa lebih bersabar dan menurunkan egoisme, anak akan menjadi tenang dan merasa nyaman dengan kita. Setiap orang pasti setuju bahwa berbincang bersama teman yang asyik itu lebih menyenangkan daripada dengan bapak atau ibu kita yang cerewet. Maka dari itu, buatlah suasana yang nyaman di rumah. Apa salahnya? Daripada selalu ingin dihargai oleh anak, lebih baik membuatnya merasa nyaman, benar? Keinginan untuk dihargai oleh mereka cenderung menimbulkan konflik ketika mereka tidak menghargai kita.

Semua itu demi kebaikan anak kita sendiri. Jika kita mengharapkan anak yang baik dan berbakti, maka didiklah mereka dengan benar dan mencontohkannya perilaku-perilaku yang kita harapkan padanya. Mendidik secara tidak langsung lebih gampang daripada mendidik secara langsung. Mencontohkannya rajin bekerja lebih berpengaruh daripada membentaknya untuk rajin belajar, benar?

Harapan penulis, semoga kedepannya para orang tua dapat mendidik anak-anaknya dengan baik sehingga melahirkan generasi penerus yang berkualitas dan berbudi pekerti luhur.

***

Sebenarnya penulis belum mempunyai anak dan masih lajang, namun berusaha masuk ke sudut pandang orang tua yang sudah memiliki anak. Mohon maaf apabila terdapat kekeliruan.

Sumber : Opini pribadi
emoticon-Toastemoticon-Rate 5 Star
Diubah oleh ikhwan.abas 04-04-2021 12:48
cheria021
aygilagility
aygilagility dan cheria021 memberi reputasi
2
1.2K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
anns123Avatar border
anns123
#4
tergantung orang tua nya juga sih, tapi orang tua ngasih pendidikan terbaik untuk anak nya
0
Tutup