Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zhiyanAvatar border
TS
zhiyan
Ketika Mata Batin Terbuka ...
Ketika Mata Batin Terbuka ...


Perkenalkan, nama ku (panggil aja) Zhiyan. Aku tinggal di salah satu desa di daerah provinsi Kalimantan Tengah. Disini aku mau sedikit berbagi kisah ku demi sekedar mengisi waktu kosong ku. Mungkin ada banyak hal yang susah untuk kalian percaya, tapi aku tidak perduli karena aku hanya ingin menuangkan apa yang ada di benak ku. Percaya atau tidak, keputusan pribadi para pembaca, cukup nikmati sebagai bacaan.

!!!Cerita ini dibuat sekedar untuk menambah pengetahuan seputar dunia jin, jangan pernah percaya cerita ini 100%, karena aku sendiri tidak pernah percaya 100% dgn perkataan dan hal yang berkaitan dgn jin. Sebab dunia jin penuh dengan tipuan. Jadi, apabila ada percakapan ku dgn bangsa jin. Jangan percayai sepenuhnya yang dia (jin) katakan. Jin itu pandai berbohong.

Ada banyak pengalaman yang tidak bisa terlupakan baik yang menyenangkan maupun yang menyeramkan ketika mata mu bisa melihat apa yang tidak bisa orang lihat. Dan kisahku pun bermula disini.

- Episode 01 | Tambang Berdarah #01
- Episode 02 | Tambang Berdarah #02
- Episode 03 | Tambang Berdarah #03
- Episode 04 | Tambang Berdarah #04
- Episode 05 | Tambang Berdarah #05
- Episode 06 | Tambang Berdarah #06
- Episode 07 | Tambang Berdarah #07
- Episode 08 | Tambang Berdarah #08
- Episode 09 | Tambang Berdarah #09
- Episode 10 | Tambang Berdarah #10

- Episode 11 | Tambang Berdarah #11
- Episode 12 | Jin Rumah Makan #01
- Episode 13 | Jin Rumah Makan #02
- Episode 14 | Berpisah Dengan Saga #01
- Episode 15 | Berpisah Dengan Saga #02
- Episode 16 | Tersesat Di Meratus #01
- Episode 17 | Tersesat Di Meratus #02
- Episode 18 | Tersesat Di Meratus #03
- Episode 19 | Tersesat Di Meratus #04
- Episode 20 | Tersesat Di Meratus #05

- Episode 21 | Tersesat Di Meratus #06
- Episode 22 | Tersesat Di Meratus #07
- Episode 23 | Tersesat Di Meratus #08
- Episode 24 | Tersesat Di Meratus #09
- Episode 25 | Tersesat Di Meratus #10
- Episode 26 | Tersesat Di Meratus #11
- Episode 27 | Tersesat Di Meratus #12
- Episode 28 | Tersesat Di Meratus #13
- Episode 29 | Tersesat Di Meratus #14
- Episode 30 | Tersesat Di Meratus #15

- Episode 31 | Selamat Dari Meratus
- Episode 32 | Hubungan Ku Dengan Zoya
- Episode 33 | Pengantin Kesurupan
- Episode 34 | Tetangga Di Santet ?
- Episode 35 | Zoya Ngambek
- Episode 36 | Ngerinya Pocong Gantung
- Episode 37 | Serunya Berburu Jin #1
- Episode 38 | Harta Yang Terpendam
- Episode 39 | Melihat Koleksi Fadly
- Episode 40 | Kebun Pisang Pak Adi

- Episode 41 | Diajak Ke Istana Buaya #1
- Episode 42 | Diajak Ke Istana Buaya #2
- Episode 43 | Diajak Ke Istana Buaya #3
- Episode Spesial • Mengenal Mata Batin
- Episode 44 | Diajak Ke Istana Buaya #4
- Episode 45 | Diajak Ke Istana Buaya #5
- Episode 46 | Jin Kebun Karet #1
- Episode 47 | Jin Kebun Karet #2
- Episode 48 | Sang Dukun bodoh
- Episode 49 | Belajar Silat Gaib
- Episode 50 | Jin Sekolah SD #1

- Episode 51 | Jin Sekolah SD #2
- Episode 52 | Jin Sekolah SD #3
- Episode 53 | Jin Sekolah SD #4
- Episode 54 | Jin Sekolah SD #5
- Episode 55 | Kebun Pisang Pak Adi #2
- Episode 56 | Kebun Pisang Pak Adi #3
- Episode 57 | Kebun Pisang Pak Adi #4
- Episode 58 | Akhir Perburuan #1
- Episode 59 | Akhir Perburuan #2
- Episode 60 | Selamat Tinggal ?

- Episode 61 | Kost Tanpa Jendela #1
- Episode 62 | Kost Tanpa Jendela #2
- Episode 63 | Kost Tanpa Jendela #3
- Episode 64 | Kost Tanpa Jendela #4
- Episode 65 | Kost Tanpa Jendela #5
- Episode 66 | Kost Tanpa Jendela #6
- Episode 67 | Kost Tanpa Jendela #7
- Episode 68 | Kost Tanpa Jendela #8
- Episode 69 | Kost Tanpa Jendela #9
- Episode 70 | Kost Tanpa Jendela #10

- Episode 71 | Rumah Tak Bertuan #1
- Episode 72 | Rumah Tak Bertuan #2
- Episode 73 | Rumah Tak Bertuan #3
- Episode 74 | Rumah Tak Bertuan #4
- Episode 75 | Rumah Tak Bertuan #5
- Episode 76 | Rumah Tak Bertuan #6
- Episode 77 | Rumah Tak Bertuan #7
- Episode 78 | Rumah Tak Bertuan #8
- Episode 79 | Rumah Tak Bertuan #9
- Episode 80 | Rumah Tak Bertuan #10

- Episode 81 | Rumah Tak Bertuan #11
- Episode 82 | Rumah Tak Bertuan #12
- Episode 83 | Rumah Tak Bertuan #13
- Episode 84 | Rumah Tak Bertuan #14
- Episode 85 | Rumah Tak Bertuan #15
- Episode 86 | Rumah Tak Bertuan #16
- Episode 87 | Rumah Tak Bertuan #17
- Episode 88 | Rumah Tak Bertuan #18
- Episode 89 | Rumah Tak Bertuan #19
- Episode 90 | Rumah Tak Bertuan #20

- Episode 91 | Rumah Tak Bertuan #21
- Episode 92 | Dikejar Hantu Burung

!!! Cerita ini dibuat sekedar untuk menambah pengetahuan seputar dunia jin, jangan pernah percaya cerita ini 100%, karena aku sendiri tidak pernah percaya 100% dgn perkataan dan hal yang berkaitan dgn jin. Sebab dunia jin penuh dengan tipuan. Jadi, apabila ada percakapan ku dgn bangsa jin. Jangan percayai sepenuhnya yang dia (jin) katakan. Jin itu pandai berbohong.

Untuk memudahkan kalian mengakses Thread ini, aku buatkan sebuah link pendek agar mudah di ingat.
http://s.id/zhiyan


#BukanSekedarHalusinasi
#AntaraHayalanDanKenyataan
Diubah oleh zhiyan 23-05-2021 11:22
panduarifs
david.smkds1061
riskirahman8021
riskirahman8021 dan 128 lainnya memberi reputasi
115
206.5K
3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
zhiyanAvatar border
TS
zhiyan
#670
Episode 88 - Rumah Tak Bertuan #18
Ketika Mata Batin Terbuka ...

Mereka ini, adalah empat cewek yang juga bagian dari geng nya Rifky, hanya saja mereka khusus cewek isi nya. Mereka masih satu perguruan PSTD dengan geng kapak putih, dan mereka juga punya senjata kapak.


- Part #18 (Awal Mengenalnya)


Mohon maaf sblmnya, gak bisa update karena lagi diluar kota hehe, kita lanjut aja.

Langsung aja, sekitar jam 8 pagi Alex sudah jemput aku. Aku siap siap dulu, dan berpamitan dengan orang rumah.  Kata Alex, hari ini aku ikut sama dia aja, jangan ikut sama Rifky, karena dia suka ngebut. Aku sih gak masalah mau ikut sama siapa aja, mau ngebut atau gak, yang penting nebeng hehe. 


Sampai dirumah Rifky, kami ngumpul dulu nunggu teman teman nya yang lain. Ada banyak yang ikut, jadi seperti sedang pawai. Aku berkenalan dengan mereka anak anak geng. Jujur, ada perasaan yang sulit untuk dijelaskan. Antara malu, minder, kaku gak pandai ngomong, dan macam macam. Ya tau sendiri lah, mereka gak ada yang ku kenal selain Alex sama Rifky dan mereka semua sesama geng, sedangkan aku bisa dibilang orang luar. 


Sekitar jam 9, kami berangkat menuju kota Palangkaraya dengan sekitar 8 motor, orang nya sih lupa karena ada yang sendiri ada yang berdua. Berada diantara gerombolan pasukan moge 250cc, serasa jadi anak geng juga aku ahaha. 


Di perjalanan, aku ngobrol banyak sama Alex, dia cerita seputar tempat yang nanti akan didatangi. Nanti, bukan hanya bisa menikmati pemandangan dan keindahan alam, tapi juga akan menemui hal hal mistis, karena di atas nanti akan ada banyak sekali mahluk gaib nya. 


Alex juga cerita tentang pengalaman nya beberapa kali pergi kesana. Dia berpesan untuk tidak sembarangan berkata kata ketika di atas, karena ada beberapa kelompok jin yang pemarah yang tidak suka dengan kata kata yang tidak senonoh. 


Setelah jalan beberapa lama, mereka yang didepan terlihat memperlambat jalan dan berhenti. Aku dan Alex yang berada di posisi belakang jadi penasaran melihat kerumunan orang. Ternyata, didepan ada kecelakaan. 


Kami singgah dulu sebentar dan ternyata ada korban jiwa. Kecelakaan nya terjadi antara pengendara motor. Mayat nya di tutupi dengan daun pisang dan darah nya berhamburan di jalan. Aku gak nanya gimana kronologi nya, heran aja kok bsa tabrakan antar pengendara motor bisa menyebabkan kecelakaan yang parah seperti ini. 


Dipinggir jalan, terlihat ada sosok yang sedang duduk jongkok menatap ke arah mayat tadi dengan kepala dan wajah dilumuri darah. Kalo ada "anak indigo" pasti bakalan bilang "itu, disamping sana ada roh nya sedang meratapi tragedi tadi" hahaha. Tapi, aku bukan orang bodoh semacam itu, jadi aku gak akan bilang bahwa itu adalah roh yang tabrakan tadi.


Kami melanjutkan perjalanan hingga sampai wilayah bukit yang kami tuju, aku lupa ya nama bukit nya yang kami masuki karena disitu terdapat beberapa bukit yang berbeda nama nya dan berdekatan, mereka cuma menyebut nya "gunung". 


Di depan gerbang jalan menuju masuk lokasi, sudah ada 4 cewe dengan helm mengendarai dua moge. Mereka semua menggunakan helm hitam dan rambutnya terlihat sampai keluar helm. 


Mereka mengikuti kami di belakang. Aku penasaran dan tanya ke Alex.


Aku: itu dibelakang siapa lex, kayanya nungguin kita. 

Alex: mereka bagian geng kami juga. namanya silvy, rosa, julia, dan fani. 

Aku: oh.. orang mana mereka.

Alex: orang palangkaraya, tapi rosa orang kita, hanya saja sekarang dia sedang kuliah di unpar (univ. palangkaraya), rumah nya gak jauh dari rifky.

Aku: mantap ni, ada cewe nya.. jadi gak bosen kalo gini.

Alex: emang nya bosen kenapa.

Aku: ya berasa segar aja ada cewe nya. daripada cowo aja ya kan.

Alex: dasar nafsuan. kamu hati hati ya sama mereka. bukan cewe sembarangan.

Aku: emang ada apa dengan mereka, bisa gigit ya.

Alex: ya bisa lah..

Aku: hahaha kamu ini ada ada aja.

Alex: beneran.. kalo mereka gigit, kamu bakalan teriak teriak. teriak ke enakan.

Aku: lex lex.. jangan mulai ngaco.

Alex: hahaha.. 


Kami sampai disebuah tempat parkir, kami parkir motor disitu dan berjalan kaki menuju ke atas gunung nya. Tidak terlalu tinggi sih, tapi lumayan bikin lelah. Jalan nya sangat curam. Dari bawah dikasih tangga yang di cor menuju ke atas dan setiap beberapa puluh anak tangga, ada dikasih naungan. Mungkin untuk istirahat bagi mereka yang kelelahan. 


Ada banyak orang yang turun naik, ada banyak pula yang bersantai di persinggahan tangga itu. Sampai hampir mendekati puncak, ada sebuah tenda (warung) yang menjual beberapa makanan dan minuman. Kami singgah sebentar disitu untuk membeli aqua botol yang 500ml. 


Harga disini relatif mahal, wajar sih susah bawa nya. Aqua botol yang biasa 2-3K, disini dijual 10K. Bahkan beng beng aja 5K, biasanya cuma seribu. Setelah selesai minum, kami melanjutkan perjalanan ke atas dan sampai kami tiba di puncak. 


Banyak orang yang sedang berfoto foto. Disana, ada beberapa lapak "tebak angka". Para cewe tadi berfoto foto, begitu juga dengan para cowo. Aku juga sempat berfoto, sekalian nyoba hape baru hehe. 


Aku berfoto berdua sama Alex di salah satu batu besar. Datang Rifky dan dia ikut berfoto bersama kami. Kami foto bertiga sekitar 4 kali di beberapa tempat berbeda.


Setelah itu, aku berpisah dari mereka berdua karena ingin kencing, dan mencari tempat yang sepi. Sampai ketemu di sebuah pohon besar yang ada  di pinggir jurang. Awalnya aku mau kencing disitu, ternyata ada sosok orang yang berjenggot panjang duduk bersila di atas pohon. Kelihatan nya, dia bukan jin, tapi manusia yang sedang bertapa. Aku berpindah tempat yang tidak ada manusia dan mahluk gaib nya kemudian kencing. 


Setelah selesai, aku gabung lagi ke tempat mereka dan aku di panggil sama 4 cewe yang sedang berfoto tadi. 


"fotoin donk" kata salah satu dari mereka.


Aku kesana dan memfotokan mereka, para cewe ini lumayan bawel juga. Selesai satu foto, dia langsung liat hasilnya. Kalo dirasanya kurang bagus, dihapus nya dan minta foto ulang. Sampai beberapa kali di spot yang berbeda dan akhirnya selesai. Salah satu dari mereka ngomong.


Rosa: kamu teman alex ya, ku lihat tadi kamu nebeng sama alex.

Aku: iya.. baru kenal sih. 

Rosa: oh, tadi ada alex ngenalin kamu ke kamu dan cerita soal kamu.

Aku: kapan..

Rosa: barusan.. kenalin, itu fani, itu silvy, itu julia. dan aku rosa, panggil aja ocha.

Aku: wah, salam kenal ya kak.

Rosa: kok manggil kak (mereka para cewe ketawa). panggil nama aja.

Aku: oke cha, 

Rosa: nah, gitu donk. biar terdengar akrab.


Kemudian, Fani menunjuk ke sebuah arah dan berkata "coba liat deh yang itu. kesana yuk". Mereka berjalan mengikuti Fani menuju ke sebuah tempat yang ada rumah rumahan kecil nya. Aku mengikuti mereka di belakang. 


Terlihat, didalam rumah kecil itu ada beberapa jenis makanan dan dupa, sudah bisa ditebak bahwa itu tempat sesajen. Hanya saja, disitu tidak terlihat adanya mahluk halus, kemungkinan penunggunya sedang pergi. 


Di samping nya, ada batu tinggi dan banyak orang naik ke atas situ. Para cewe naik ke atas dan aku ngikutin mereka untuk naik. Ternyata, orang naik ke atas bukan untuk berfoto, tapi ingin memeluk sebuah patung yang dibalut banyak kain kuning. 


Aku: ini mereka kenapa kok bergantian memeluk patung itu. 

Rosa: kamu baru pertama kesini ya.

Aku: iya.. soalnya aku bukan orang dekat sini, jadi gak pernah kesini.

Rosa: bener juga. itu patung, kata mereka, kalo bisa memeluk dan ujung jari saling bertemu. berarti masuk surga. 

Aku: gimana gimana. gak paham aku.

Rosa: misal kamu peluk patung itu, dan jari kanan mu bisa menyentuh jari kiri mu, berarti kamu kelak akan masuk surga.

Aku: aku bukan nanya, jari nya, aku nanya soal surga nya. kok bisa cuma peluk patung bisa masuk surga?

Rosa: ya mana ku tau. kenapa gak tanya mereka aja kalo penasaran.

Aku: jangan jangan, kalian pernah memeluk patung itu juga ya.

Silvy: pernah.. 

Aku: ada ada aja.. percaya sama tahayul. daripada peluk benda mati, mending peluk aku aja, nanti bisa merasakan surga juga kalo mau.

Silvy: gak lah, aku gak percaya, aku cuma sekedar untuk difoto aja. bukan karena percaya tahayul.

Fani: wah, bahaya ni anak. nafsu nya gede. hati hati lho disini gak boleh ngomong sembarangan.

Aku: o iya lupa, maaf maaf becanda hehe. 

Rosa: kita turun yuk, gabung sama yang lain. disini terlalu banyak orang gak seru.


Kami turun dari tempat itu mencari rombongan Rifky. Dan ternyata, gak jauh dari tempat tadi, ada lagi batu besar yang tinggi dan disana ada banyak orang. Aku naik kesana dan para cewe berjalan terus mencari Rifky dkk. Sampai dia atas, pemandangan nya sangat indah. Bisa melihat bukit yang ada disebelah nya, juga terhampar luas kebun sawit (kalo gk salah hehe) sejauh mata memandang. 


Saat aku melihat lihat ke sekeliling menikmati keindahan hamparan pepohonan,  mata ku tertuju ke arah sebuah tempat sesajen yang lain lagi. Disitu ada tempat sesajen dibawah pohon yang juga dikasih banyak kain kuning. Aku mendekati nya dan tercium bau dupa nya sangat menyengat karena masih ada yang menyala. Aku penasaran dengan dalaman nya dan ku lihat. Ternyata ada banyak makanan dan kue yang baru diisi, kayanya baru tadi pagi.


Salah satu pengunjung disitu menegur ku untuk tidak terlalu dekat dengan sesajen itu, soalnya dia bilang sesajen itu baru diletakan, penunggunya pasti sedang menyantap sesajen. Sedangkan yang ku lihat, disitu gak ada mahluk halus nya. Jadi gak ku hiraukan teguran dia tadi dan aku masih melihat lihat ke dalam lalu ternyata disana ada sebiji telur yang masih utuh, belum dikupas. 


Jiwa nakal ku mulai bergejolak, mumpung gak ada penunggu nya, aku ambil aja sebiji dan aku bilang "uu datu, ulun minta hintau lah." (indo: oooy penunggu, aku minta telurnya sebiji) dan aku ambil, sempet ada yang menegur, tapi ya cuek aja sih aku. Karena bagi ku, selama aku gk kenal, jadi tebal muka aja, toh belum tentu nanti ketemu lagi sama dia, jadi gak akan malu hehe. 


Aku turun dari situ dan mencari rombongan, terlihat di pinggir tebing banyak orang. Aku langsung lari kesana siapa tau ada pertunjukan. Setelah sampai, ternyata Rosa naik pohon. 


Aku: itu kenapa lex.

Alex: ocha kesurupan.. kayanya dia mau lompat dari pohon. 

Aku: kenapa bisa kesurupan, dari tadi kan dia bertiga sama ledis, emang kemana aja dia bisa kesurupan.

Alex: kata fani, dia tadi gak sengaja lari lari ketabrak anak orang gaib. ibu nya marah.

Aku: jadi, yang di dalam itu ibu nya?

Alex: iya.


Terlihat, mereka menjaga dibawah pohon takutnya Rosa terjatuh kebawah jadi mereka bisa menangkap, biar gak terlalu sakit. Hanya saja, gak ada yang kepikiran untuk naik pohon itu. Mungkin karena semua nya panik. 


Dengan cepat aku naik ke atas pohon itu yang dipenuhi serangga. Aku tahan aja gigitan nya dan terus naik. Sedangkan Rosa sudah berjalan di dahan yang sangat kecil tanpa berpegangan tangan nya ke ranting. Bener bener seperti adengan orang mau bunuh diri. 


Perlahan aku dekati dia dan ku tangkap dia dari belakang, mungkin karena aku menangkap nya dadakan dan membuat nya kaget dan terpeleset. Jin yang didalam tubuh nya langsung keluar dan tangan ku masih memegangi sedikit baju nya, posisi nya Rosa jadi tergantung. Sedangkan lengan ku rasanya mau copot karena dia berat. Perlahan lahan dia bisa menjangkau ranting didekatnya dan salah satu tangan nya sudah bisa berpegangan ke salah satu dahan yang cukup kuat. 


Aku mendekat dan meraih tangan nya dan menariknya ke atas. Mereka yang di bawah teriak teriak ketakutan. Satu tangan ku berpegangan ke dahan pohon dan sebelah nya mencoba menarik Rosa. Perlahan lahan, Rosa sudah mulai bisa menaiki dahan yang besar dan cukup kuat untuk dipijak. Aku akhirnya lega karena tangan ku hampir copot. 


Rosa: makasih ya udah nolong

Aku: sama sama, ayo cepetan turun. aku sudah gak tahan ini gatal gatal digigit serangga. 

Rosa: kamu duluan.

Aku: iya.. kamu hati hati ya..


Kami dengan pelan menuruni pohon itu dan mereka yang dibawah bergerombol ke dekat batang pohon untuk membantu kami turun. Setelah kami berdua berhasil turun, aku lihat telur yang tadi ku letakan di sandal sudah hancur karena di injak injak oleh mereka. Ya sudahlah, mungkin memang belum rejeki ku. 


Aku mendatangi Rosa dan Fani sedang membalut kaki Rosa yang berdarah. Ternyata dia sempat tertusuk ranting waktu di atas tadi. Dia sedang bersandar di batu besar bersama tiga temen cewe nya. Aku duduk didekatnya dan tanya.


Aku: gimana ceritanya tadi cha, kok bisa kamu kesurupan.

Rosa: aku gak tau juga, tadi sempat gak sengaja kesenggol anak orang. setelah itu aku lihat ada seorang ibu yang datang dengan wajah marah kepada ku lalu aku sudah gak tau apa apa lagi. tau tau, aku ada di atas pohon dan sedang memegang tangan mu.

Aku: untung tadi sempat narik kamu.

Alex: tadi gak sempet mikir untuk manjat pohon. karena panik.

Rifky: sama.. aku juga gak kepikiran.

Fani: yang lain mana, kok cuma kalian berempat (rifky, alex, fajar, aris).

Alex: mereka tadi disebelah sana, katanya mau turun sebentar nyari tempat berfoto. mereka masih belum tau. kalo tau, mungkin mereka kesini.

Fani: kalian panggil yang lain kesini, kita istirahat dulu. kayanya ini sudah tengah hari juga kan. kita makan dulu sebentar.

Aris: ya udah kami kesana dulu.


Alex, Aris dan Fajar berjalan kearah sana, sepertinya mau menyusul yang lain untuk dibawa kesini. Sedangkan para cewe dan Rifky pergi untuk beli makanan dan minuman. Sekarang, tinggal aku dan Rosa berdua bersandar di batu besar yang ada dibelakang kami. 


Kami ngobrol ngobrol dengan Rosa dan tiba tiba dia bilang kepala nya pusing dan ingin rebahan. Dia rebahkan badan nya di rerumputan dan kepala nya di letakan di paha ku, anjay, bener bener bikin aku salah tingkah. 


Tidak berselang berapa lama, datang para cewe dan mereka merusak kesenangan ku.


Julia: wah wah, baru ditinggal sebentar sudah bermesraan. 

Aku: mana ada.. dia kata nya pusing jadi rebahan sebentar.

Julia: bangunin ocha, kita makan siang dulu, habis ini kita pulang aja, kasian dia luka. perlu perawatan.


Aku membangunkan Rosa dan terlihat dia seperti masih pusing, dari ekspresi wajah nya. Dia bangun dan cuci muka dengan segelas air aqua dan kami menyiapkan tempat. Yang lain juga berdatangan dan kami sudah ngumpul, lalu makan bersama.


Selesai makan, kami istirahat sebentar dan kami turun kebawah untuk pulang.


Sebenernya, pada episode kali ini gak terlalu ada kisah kisah yang berkaitan dengan hal gaib, hanya sekedar ingin bercerita awal pertemuan ku dengan Rosa aja hehe.. 

... BERSAMBUNG ...
Diubah oleh zhiyan 04-04-2021 23:04
senja87
minerva.chilli
dhila92
dhila92 dan 38 lainnya memberi reputasi
39
Tutup