Zaman sekarang sudah tak asing lagi dengan istilah hoaks. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoaks diartikan sebagai informasi bohong. Dalam hal ini, si pemberi informasi mengarang sesuatu yang berbalik dengan fakta yang ada di lapangan. Ada kemungkinan besar, hal ini terjadi dikarenakan minimnya pengetahuan akan suatu hal.

Pun, demikian dengan konten. Banyak sekali makhluk-makluk yang kasat mata, membuat konten agar dilihat oleh orang banyak. Akhirnya, kontennya ramai pengunjung sedangkan isinya sangat sulit dipertanggungjawabkan.

Tak heran dengan makhluk-makluk seperti ini. Kerap terjadi, banyak sekali kunjungan di rumah makhluk tak bertanggung jawab dari pada makhluk yang berpengalaman.

Jika informasi-informasi yang disajikan hanya demi konten, lantas semua itu hanya sia-sia belaka. Konten publik yang isinya belum bisa dipertanggungjawabkan kevalidannya, kerap mendapat acungan positif. Sedangkan konten yang berisi hal-hal yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan kevalidannya, malah kadang mendapatkan cemoohan, nyinyiran, dan berbagai komentar negatif. Jika hal semacam ini dibiarkan, lambat laun mental positif semakin tidak berkembang. Sementara, musuh-musuh dari luar akan terus berdatangan mengadu domba manusia.

Peringatan bagi kita semua untuk tidak membuat konten yang isinya memuat hoaks. Jika hal tersebut sudah terjadi, maka ada baiknya untuk kita atasi dengan menghapus semua konten-konten tersebut semaksimal mungkin. Kebaikan bisa diawali dari diri kita masing-masing. Semakin menebar kebaikan, maka semakin mulia diri kita. Semangat berlomba-lomba dalam kebaikan.

Meski semua konten hoaks berdampak negatif bagi seseorang, tetapi kita tidak tahu seberapa besar dampak tersebut ke depannya. Jika konten hoaks yang dibuat mengandung unsur tentang fitnah terhadap seseorang, maka orang tersebut yang akan mendapatkan banyak perlakuan negatif. Tak sebaiknya sesama manusia melakukan hal demikian. Pun, jika konten yang dibuat seputar politik. Jika hal itu tidak benar, maka akan merugikan beberapa pihak.


Salam,
Catur Kristiyani