The Piece of Cake

slametfirmansy4

04-08-2020 13:07

The Piece of Cake

The piece of cake
(story about Comedy love)

Selamat datang di thread ketiga ini, gw hanya berharap kalian masih enjoy membaca thread ini. Terima kasih sudah membaca kedua thread garing sebelumnya dan semoga thread ini bisa menjawab rasa penasaran kalian di kedua thread sebelumnya

Rules:
1. Gw gak pernah salah
2. Jika gw salah maka kembali ke pasal 1
3. Ikuti atura H2H
4. Jangan pernah menghakimi hidup gw, lu gak kenal gw, lu kenal gw hanya dalam tulisan. Berani menghakimi gw, gw hakimi balik lu!
5. Tangapi thread ini dg santai, akan banyak konten dewasa, dasis, kriminal dan brutal
6. Seakrab akrabnya kita di thread ini, Yakinlah jika kita tidak akan berjumpa. Gw gak akan umbar identitas, mungkin hanya akan umbar di discord game online. Kecuali lu cewek, maka gw dg senang hati mempersilakan jika ingin bertemu atau berjumpa... Kali aja bisa gw poligami.

Spoiler for Quotes:

I think this individual might actually be mentally unstable! mental illness is nothing to be ashamed of, it runs in many families- motherfucking lawyer who sell shitty suit

Dont wake up my dick, flew in on the red eye and hasnt gotten wink of sleep- me

Selamat membaca dan jangan lupa isi Vote tokoh favorit kalian gaes!!

Join discord Callofduty mobile
Me N my wife

Prologue

Kuping gw serasa budek mendengar raungan jet boeing! Suara pembakaran bahkan tidak teredam dg baik! Seharusnya gw naik first class. Setelah perjalanan sedikit menyebalkan akhirnya pesawat ini landing di Melbourne. Setelah urusan ini itu anu gw keluar bandara, gw sekalian ngurus ijin tinggal. Gw sudah ada rencana double kewarganegaraan agar tak merepotkan sesampainya disini.
Gw masuk taksi mengantarkan ke suatu tempat yaitu tempat menginap di hotel. Di dalam gw menaruh barang, mencuci muka mencoba menikmati suasana malam di sini. Gw turun berjalan mencoba menikmati dinginnya malam.

Tiba-tiba perut gw keroncongan, mau balik ke hotel juga terlanjur jauh! Coba cari angkringan pecel lele ah!! Gw berkeliling lagi dan gw sadar ini bukan di jogjakarta!!
Gw menyapu pandangan, menemukan sebuah dinner sederhana. Gw langsung masuk

" ada pecel lele??"tanya gw

Pelayan itu tampak keheranan

" soto?? Rawon?? Nasi kucing??"

Dia masih diam heran

" emang apaan sih yg ada??" tanya gw rada jengkel

" sorry"

Dan saat itulah gw sadar dan meremas kepala! Kenapa gw masih lupa kalo ini gak di indo!! Anjing memang. Gw minta rekomendasi setelah bertenya menu yg memiliki nasi tapi nihil karena gw ingat ini masih bukan di indo

" we have steak, some dinner menu" kata nya menunjuk buku menu

" beef steak please, thank you" kata gw

Gw menyapu pandangan, jika disamakan Indonesia rumah makan ini bisa disamakan dg warteg. Makanan sudah sampai, ada sebuah garpu dan pisau! Gw bingung, mau langsung makan pake tangan kok ya keliatan bodoh... Mau pake garpu-pisau kok takut kelihatan amatir... Gw jadi dilema nih!

Maka gw langsung search youtube cara menggunakan alat makan ini!

" something wrong??" tanya pelayan didepan gw menyajikan minuman

" no, my friend text me" kata gw bohong

Selesai search gw langsung praktek, cukup mudah lah... Selesai makan ya tentu gw bayar lalu pergi. Didepan dinner ini gw kembali bingung karena gw belum istirahat, gw tadi lewat mana??
Akhirnya gw buka map dg baterai yg makin menipis! Ponsel gini boros baterai... Besok gw beli ponsel cina aja deh...
Gw balik ke hotel, mencoba menikmati malam di balkon. Gw bersyukur akhirnya keinginan gw ke Australia kesampaian. Karena suhu makin dingin, gw menutup pintu balkon dan beranjak tidur.

....

2 hari di Melbourne gw hanya ngurus ini iitu dan menjelaskan soal desain asal asalan yg ternyata diterima dg baik. Banyak juga orang indo disini, jadi gw gak selalu nge english!
Dan gw harus menuju Brisbane, gw masih merasa pusing dg suara putaran turbine jet yg ear rape! Kuping gw serasa ditusuk linggis, headphone bahkan tak membantu sama sekali. Setelah berkutat dg suara menyebalkan itu, gw turun dan mengalami jet lag.

" 'sup Will..." tanya seseorang dan ternyata itu si Richard, temen bapak gw

" will? Will what??" tanya gw

" haha! Youre so funny William..."

Gw menoleh ke belakang, gw pikir dia manggil orang lain... Tapi ternyata tidak

" he' s in jet lag Jimmy"

" yeah..." kata bapak gw

" what jet lag?? Im good"

Daripada debat gak jelas, gw naik sebuah double cabin. Pusing sudah berkurang ketika menjauhi bandara dan hilang sepenuhnya ketika sampai ke sebuah pemukiman. Kami berhenti di sebuah rumah warna putih 2 tingkat dg rooftop berisi tanaman.

Pintu terbuka, seorang gadis blondie keluar! Kayaknya gw pernah liat nih orang deh!! Tapi dimana ya??

" oh... Miss you badly dad" gadis itu manggil bapak gw dad??
What the fuck is going on??

" glad to see you will..."

" will?? Will what?? What we gonna do?"

" you so funny William!!"

" William??" tanya gw

" yes! There's no way you didn't know me! Its me your sister Beatrice Johann Caulfield"

" sister??" tanya gw

" you drunk??" tanya dia

Gw masih bingung??

" sektalah! Iki pie karepe??"

" iku adikmu cuk..." kata om Richard dg logat Surabaya yg kaku

Daripada bingung gw bawa barang masuk, dia menunjukan kamar gw. Di kamar gw memasukkan baju ke lemari,

" hey Will, tell me something"

" will??" untuk kesekian kalinya gw masih bingung dg kata will

" yes will, tell me something about you William Jason Caulfield!"

Gw baru ngeh! Ternyata dia manggil gw dg sebutan Will! Bapak gw kenapa gak bilang dari tadi sih?? Sialan nih orang! Kek orang tolol gw anjing! Tolol perkara Will, bangsad emang!
Akhirnya gw ngobrol bentar dg adik temu gede yg bernama Trisha ini! Pikiran picik atau lebih tepatnya bodoh mulai melintas melihat rambut pirangnya

" bob, lu liat gak artis bokep ini?? Rambut pirang, alis juga gak hitam... Menurutlu jemb*tnya pirang juga gak sih??" tanya gw dg rasa penasaran yg tinggi

" ya mana gw tau bos! Aneh aneh aja lu!"

Gw ketawa dalam hati bersama Bobby, Trisha melambaikan tangannya

" you ok??"

" im thirsty, i need water" kata gw mencoba mengalihkan perhatian, gw takut dia bakal menilai gw mesum

Setelah minum gw duduk disamping bapak gw

" Willian Jason Caulfield??" tanya gw

" ya gak mungkin kau masih pake nama Slamet Firmansyah disini! Gak etis lah"

" gw kek orang konyol bingung soal Will! Gak kasih tau dari awal"

" lupa!" jawabnya singkat sambil menonton TV

Gw keluar mencari udara segar, sambil nyari kios buat beli rokok eceran S*rya! Gw pingin banget ngerokok, Padahal gw bukan perokok. Setelah berjalan beberapa langkah gw sadar kalo disini gak mungkin ada kios kek di indo!

Gw balik kanan kembali ke rumah, jalan kaki ternyata cukup menenangkan. Melihat banyak bule disini membuat jiwa tipikal orang indo bergejolak, sempat Ada pikiran ingin minta foto ke bule random layaknya orang indo kebanyakan.

" tahan bos! Tahan... Ini bukan indo! Jangan kek orang udik minta foto random sama bule" kata Bobby mengingatkan

" bob..."

" paan??"

" kita udah gak di indo bob, kan gw sekarang udah jadi bule disini... Harusnya mereka yg minta foto ke gw!"

Polling

0 suara

Siapa tokoh favorit kalian

Nerrisa Renatta

comedy

romance

Diubah oleh slametfirmansy4 19-02-2022 15:01

cibuyaa dan 79 lainnya memberi reputasi

165K

Kutip

3.5K

Balasan

Guest

Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru

Tampilkan semua post

slametfirmansy4

10-03-2021 17:10

#551

Part 66

Gw gak bisa apa apa selain berkedip, badan gw terlalu lemas bahkan untuk menggerakkan jemari. Perawat menyuntikkan sesuatu diselang infus.
Entah berapa lama gw bermimpi, gw terbangun kembali di ruangan lain. Kondisi gw mulai sedikit membaik, tapi tetap saja gw merasa lemas. Tenaga gw seperti dikuras habis, dan keesokan harinya gw kembali drop total.

Dan seseorang yg setia disisi gw adalah Rena, gw dengar apapun yg ia selalu ucapkan. Gw gak mendengar kata lain selain kata kata cintanya hanya untuk gw. Banyak orang yg mengunjungi gw, gw gak tau siapa saja tapi gw bisa mendengar tiap suara yg keluar dari mereka.

Spoiler for Flashback:

Gw menghela nafas, wanita itu pergi! Gw berharap sisa hari ini tidak jadi lebih buruk. Tapi Kenyataannya? Tuhan masih ingin memainkan emosi gw!

Im facing demons i created with every last part of me, the pain will fade and i'll go on and on and on and on and on

Ponsel gw berdering dari Rena, dan dia nangis! Nangis beneran! Apa penyebabnya??
Tentu saja mantan keluarga besar gw menghinanya habis habisan! Dia gak tau kalo gw udah 'keluar' dari bagian keluarga itu demi Nerissa.

" udah ya sayang, gak usah nangis lagi... Gw gak masalah ilang keluarga, tapi gw gak mau kehilangan lu... Karna lu yg gw mau, lu tau gw luar dalam, lu tau segala tentang gw, lu juga nerima gw apa adanya"kata gw menenangkan

" gak pantes aja mereka kayak gitu, lu juga bagian keluarga"

" udah... Gw gak peduli, gw cuma mau bareng lu" kata gw

" William! I wanted to make a cup of Coffee!" kata Trisha mengganggu

" so??"

" i cant find your Coffee machine"

" we do it in primitive way! And im sorry if i living in stone age style! And the most of all you need PhD"

" how do i make it??"

" just boil the water and strain the grinds" kata gw

" ngapain sih??" tanya Rena

" biasa, bule bodoh gatau cara bikin kopi"kata gw

*****

Gw habis ngajak jalan jalan 3 bule ini, pura-pura jadi pemandu wisata. Gw rada jenuh mendengar ocehan mereka yg sibuk membalas lambaian tangan orang orang disini. Gw gak heran mereka jadi pusat perhatian. Tiba tiba ponsel gw berdering dari Bagus, dia ngajak bakar ayam untuk merayakan pesta sebelum gw nikah dan merayakan tahun baru. Gw sih ok aja... Gw langsung gas gak pake rem.

Ada Angga, Bagus, Tini dan Karin yg sengaja datang di pesta besok. Ada ayam, minuman dan cemilan! Gw bantu bakar arang dan biarkan Bagus yg bakar ayam, seorang expert dalam dunia perbakaran sedang beraksi.
Gw memilih minum sambil menunggu ayam matang karena semua siap kecuali ayamnya.

Duduk nyantai sambil menenggak bir dingin, rasanya sungguh nikmat. Karin duduk dipangkuan gw, memainkan kerah baju gw.

" heh besok lu ijab ya... Jangan macem macem" Bagus mengingatkan

" sok bijak lu... Biarin lah, seicip dua icip gak ada yg ngelarang"

" sempak!! Ati ati, jangan dikeluarin semua! Simpen buat Rena, kasian kalo yg keluar cuma angin" kata bagus

Karin menarik gw ke kamar Angga, gw bermain dg nya malam ini. Permainan cukup sengit padahal Bobby juga belum muntah, pintu dibuka oleh Tini yg setengah mabuk.
Ok!! Gabung aja
Malam belum larut, kembang api belum menyala. Kami masih bermain, gw merasa hebat malam ini dan stamina gw masih diatas rata rata.

Tiba-tiba pintu terbuka dg paksa, gw melihatnya mematung Tatap matanya.... Gw gak bisa jelaskan

" oi ngent*t!! Ini kamar gw buajingan!!"kata Angga

" gw gak tahan cuk!"

" ah... Ntar cuciin sprei gw njing!"

" lu ada mesin cuci! Gak usah ribet napa" kata gw

" jangan lu abisin tuh isi kont*l lu! Sisain buat Rena besok anjing" kata Angga

" masih baru jangan di gas! Inreyen dulu su!" kata gw

Malam ini gw melanjutkan permainan bertiga, Bobby masih kuat jika dibutuhkan esok. Tapi hal itu tak akan terjadi, mungkin esok esok baru unboxing.

Pala gw nyeri, sekujur bada gw terasa nyeri pegal. Gw hanya bisa mengerang lemah memanggil nama Rena.

" hei gw disini" kata Rena terdengar di telinga, tangannya lembut membelai rambut gw.

Belaiannya membuat gw tenang, gw pikir gw akan sendirian.

.....

Beberapa hari gw mulai bisa untuk duduk dan mulai bisa menerima makanan asli. Rena tersenyum melihat gw mulai menerima makanan.

" makasih ya sayang, selalu nemenin gw" kata gw

" kan ini udah kewajiban gw" kata Rena

Rena masih menyuapi gw makanan, gw terima saja karena makanan rumah sakit ini tidak terlalu buruk. Orang orang juga menjenguk sebagai mana mestinya.

" eh udah datang Lis" kata Rena

" iya mbak, aku bantu jagain mbak" kata Lisa

Rena kemudian pergi dg urusan bersama papanya, Kini Lisa yg gantian menjaga gw.
Gw banyak ngobrol dg Lisa, dia menemani hingga sore hari.

" oh ya mas, aku juga mau nikah nanti pertengahan tahun" kata Lisa

" oh ya... Selamat ya, mas dateng kok"

" makasih ya mas"

Kami saling menatap

" makasih juga buat semuanya mas, aku banyak belajar dari kamu, jujur aku masih cinta kamu mas" kata Lisa, gw kaget bukan main

" hei!! Gw disini Lis, gw istrinya" kata Rena

Lisa buru buru memakai kacamatanya

" wih... Gak nampak mbak! Lupa kalo kamu udah disini " Lisa nyengir
" jujur aja ya mbak.... Lagian ntar aku juga nikah"

Rena cuma geleng geleng, dia tau Lisa itu seperti apa.
Lalu Lisa memutuskan pulang. Viki kembali bawa rokok! Dia gila sekali

" daripada lu pusing, nih sebats" kata Viki memberi gw djarum super

" oi bajingan! Ini rumah sakit bangsad!" kata gw

" emang napa?? Kita sendirian gak ada pasien lain" kata Viki

" alah janc*k raimu vik, kok iso bojoku dikon rokoan!" kata Rena

Viki kaget, ada Rena disini

" lho!! Gw gatau kalo ada binilu disitu!" Viki keluar lagi untuk merokok diluar area rumah sakit

....

Tak lama kemudian Nerissa datang, gw udah mau ngamuk aja liat dia disini. Gw menarik nafas mencoba memendam amarah.

" lu udah baikan?" tanya Nerissa

" ya, gw udah mulai baikan... Makasih udah jenguk"

Nerissa ingin mengobrolkan sesuatu yg penting, tapi dia masih basa basi busuk.

" gw mau ngomong serius, bisa?" tanya Nerissa

" boleh" kata gw

Rena hendak pergi untuk tidak mengganggu privasi, tapi gw tahan.

" apapun yg mau lu omongin disini, istri gw juga harus tau! Gw tau betul lu itu kayak apa" kata gw

" tapi gw mau ngomong berdua"

" hei, gw tau yg mau diomongin itu penting" kata Rena

" gak, gw tetep mau lu disini... Lu juga harus denger apa yg keluar dari mulut Rissa" kata gw menahan Rena
" dan lu Rissa! Ini kesempatan lu buat ngomong, gw bakal dengerin setiap kata" kata gw ke Nerissa

Nerissa diam sejenak menatap kami berdua

" pertama gw mau minta maaf, karena gw lu jadi dijauhin keluarga lu, lu jadi musuhan, karna gw lu jadi seperti ini, karna gw lu harus pisah dg ibu lu, karna gw semua keadaan jadi kacau kek gini"

" udah gitu aja?" tanya gw

Nerissa mengangguk

" dengerin gw baik baik, gw udah maafin lu, keadaan jadi kacau balau kek gini gw gak mau nyalahin lu! Gw merasa ini bukan salah siapa siapa!" kata gw
" tapi gw jadi kek gini itu seratus persen salah lu! Gw berubah kek gini, gw jadi jahat, gw jadi iblis semua salah lu! Gw gak mau nyalahin siapapun kecuali lu! Sadar gak lu? "

Entah mendapat kekuatan dari mana gw bisa meraih gelas dan ingin menyiram mukanya, tapi Rena segera merebut gelas! Dia bisa membaca apa yg akan gw lakukan.

" kita udah gak kek dulu lagi! Kita udah punya kehidupan, gw hargai istri gw, gw juga hargai lu!" kata gw ambil nafas
" setelah lu keluar dari pintu itu, gw gak akan ingat pernah ngobrol bareng lu, pernah kenal lu, atau ketemu lu! Lu gak akan pernah ada dikehidupan gw bahkan dalam mimpi! Kita jalani hidup tanpa saling kenal! Karna kesalahan lu fatal buat gw! Dan sekarang gw udah punya hidup yg selalu gw inginkan! Dan ini saatnya lu pergi dari hidup gw dan jangan kembali apapun alasan lu! " kata gw dg emosi

Gw lihat tatapan Nerissa

" gw masih ingat perkataan lu sore itu, jadi gw bakal lupain lu dan selamat tinggal" kata gw menunjuk pintu

Nerissa menarik nafas lalu beranjak

" semoga apa yg lu inginkan selalu lu dapatkan" kata Nerissa pergi

Gw menarik nafas lalu menghembuskan, Nerissa sudah bukan bagian dari hati gw. Gw gak mau dia ada disekitar bahkan dalam pikiran.

" kenapa sih... Jangan jahat gitu, kasihan Nerissa" kata Rena

" gw dan dia itu ibarat barang rusak dan gak bisa diperbaiki, lu tau apa yg bakal gw lakuin?" tanya gw
" gw hancurkan sekalian"

nuhazainuloh088 dan 34 lainnya memberi reputasi

Kutip

Balas

Tutup