- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Dirudapaksa Pocong ( Kisah Nyata ) Baca Kalau Berani
TS
piendutt
Dirudapaksa Pocong ( Kisah Nyata ) Baca Kalau Berani
Dirudapaksa Pocong
Diadaptasi dari kisah nyata
Author : Piendutt
Part 1. Hilang keperawanan
Pukul 02.00 dini hari pada sebuah restoran makanan siap saji, dua orang wanita sedang berbincang-bincang. Satu diantaranya menguap sedari tadi.
"War, kamu pulang aja. Biar dari sini aku terusin, lagian tinggal setengah jam lagi," ucap Andin pada temannya.
"Ehmmmm, ya udah. Makasih, Ndin. Kalau gitu aku pulang dulu." Mawar segera merapikan barang-barang dan pergi dari restoran tempatnya bekerja.
Ia segera mengambil sebuah kunci dari dalam tas, kemudian mengendarai motor kesayangannya. Angin berhembus kencang di sela-sela dedaunan yang rindang. Rumah mawar memang tidak terlalu jauh dari restoran. Butuh waktu 45 menit untuk sampai ke rumahnya. Ia harus melewati jembatan bambu yang menghubungkan antara satu desa dengan desa berikutnya.
Dingin mulai meresap ke ubun-ubun hingga beberapa kali Mawar harus mengencangkan jaketnya. Melihat sekeliling yang sudah gelap gulita membuatnya ingin segera sampai ke rumah. Tiba-tiba saja motor yang ia kendarai berhenti di tengah jalan.
"Jangan sekarang, Becky. Kumohon!" gerutunya pada motor yang ia beri nama Becky. Ia memang sudah tahu motor itu sering mogok.
Gerutu pun tinggal nama, tak akan ditanggapi oleh benda mati tersebut. Dengan berbekal sedikit keberanian mau tak mau ia harus menuntun motornya sampai ke rumah.
"Kenapa juga harus mogok di sini, sialan!" umpatnya masih memaki motor di hadapannya.
Sreeek, sreeekkk!
Baru beberapa langkah berjalan, ia harus terhenti karena mendengar suara dari semak-semak belukar yang tak jauh dari sana. Mata Mawar menyipit untuk melihat sekeliling, tetapi tak ada pergerakan lagi. Takut, merinding yang ia rasakan saat ini. Sesekali melihat jam yang terlilit di tangan, waktu menunjukkan pukul 02.30.
Ia tak menghiraukan suara tadi, kemudian lanjut menuntun motor. Tiba-tiba benda berwarna putih terlihat melompat-lompat dan makin mendekat.
"Itu apa, ya? Jangan-jangan ...."
Mawar mengeryitkan dahi, keringat dingin ikut bercucuran. Nafasnya mulai terengah-engah ditambah harus mendorong motornya yang berat. Sedangkan benda putih itu makin mendekat.
Bugh!
"Archhhhhh!?"
Tepat di hadapan Mawar, sesosok pocong dengan wajah menyeramkan berdiri tegak menatapnya. Mawar langsung pingsan karena syok melihat wajah pocong tersebut.
Keesokan harinya, matahari sudah menyinari dunia. Beberapa orang berlalu-lalang untuk pergi bekerja. Teriakan seseorang wanita yang sedang menyusuri semak belukar untuk mencari kayu berhasil mengundang perhatian. Pasalnya di bawah pohon beringin yang besar terdapat tubuh wanita telanjang yang hanya ditutupi oleh daun pisang.
Para warga segera memanggil pihak kepolisian, setelah ditelurusi wanita itu bernama Mawar. Untungnya ia masih hidup, tetapi ia tak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Ia hanya ingat semalam dicegat pocong yang berwajah menyeramkan.
Kabar itu ikut menggemparkan seluruh desa, pasalnya belum pernah ada kejadian penampakan pocong di area tersebut. Namun, mereka juga sangat menyayangkan bahwa kondisi tubuh Mawar saat ini tidak cukup baik. Pada tubuhnya ditemukan luka gigitan dan juga memar-memar yang tidak jelas dari mana usulnya.
Polisi dan para warga ikut penasaran dan masih menunggu kelanjutan dari penuturan Mawar.
Bersambung?
Bagaimana kelanjutan Mawar yang sudah dirudapaksa oleh pocong? Tunggu kelanjutannya. Hanya di kaskus ini 😎
Diadaptasi dari kisah nyata
Author : Piendutt
Part 1. Hilang keperawanan
Pukul 02.00 dini hari pada sebuah restoran makanan siap saji, dua orang wanita sedang berbincang-bincang. Satu diantaranya menguap sedari tadi.
"War, kamu pulang aja. Biar dari sini aku terusin, lagian tinggal setengah jam lagi," ucap Andin pada temannya.
"Ehmmmm, ya udah. Makasih, Ndin. Kalau gitu aku pulang dulu." Mawar segera merapikan barang-barang dan pergi dari restoran tempatnya bekerja.
Ia segera mengambil sebuah kunci dari dalam tas, kemudian mengendarai motor kesayangannya. Angin berhembus kencang di sela-sela dedaunan yang rindang. Rumah mawar memang tidak terlalu jauh dari restoran. Butuh waktu 45 menit untuk sampai ke rumahnya. Ia harus melewati jembatan bambu yang menghubungkan antara satu desa dengan desa berikutnya.
Dingin mulai meresap ke ubun-ubun hingga beberapa kali Mawar harus mengencangkan jaketnya. Melihat sekeliling yang sudah gelap gulita membuatnya ingin segera sampai ke rumah. Tiba-tiba saja motor yang ia kendarai berhenti di tengah jalan.
"Jangan sekarang, Becky. Kumohon!" gerutunya pada motor yang ia beri nama Becky. Ia memang sudah tahu motor itu sering mogok.
Gerutu pun tinggal nama, tak akan ditanggapi oleh benda mati tersebut. Dengan berbekal sedikit keberanian mau tak mau ia harus menuntun motornya sampai ke rumah.
"Kenapa juga harus mogok di sini, sialan!" umpatnya masih memaki motor di hadapannya.
Sreeek, sreeekkk!
Baru beberapa langkah berjalan, ia harus terhenti karena mendengar suara dari semak-semak belukar yang tak jauh dari sana. Mata Mawar menyipit untuk melihat sekeliling, tetapi tak ada pergerakan lagi. Takut, merinding yang ia rasakan saat ini. Sesekali melihat jam yang terlilit di tangan, waktu menunjukkan pukul 02.30.
Ia tak menghiraukan suara tadi, kemudian lanjut menuntun motor. Tiba-tiba benda berwarna putih terlihat melompat-lompat dan makin mendekat.
"Itu apa, ya? Jangan-jangan ...."
Mawar mengeryitkan dahi, keringat dingin ikut bercucuran. Nafasnya mulai terengah-engah ditambah harus mendorong motornya yang berat. Sedangkan benda putih itu makin mendekat.
Bugh!
"Archhhhhh!?"
Tepat di hadapan Mawar, sesosok pocong dengan wajah menyeramkan berdiri tegak menatapnya. Mawar langsung pingsan karena syok melihat wajah pocong tersebut.
Keesokan harinya, matahari sudah menyinari dunia. Beberapa orang berlalu-lalang untuk pergi bekerja. Teriakan seseorang wanita yang sedang menyusuri semak belukar untuk mencari kayu berhasil mengundang perhatian. Pasalnya di bawah pohon beringin yang besar terdapat tubuh wanita telanjang yang hanya ditutupi oleh daun pisang.
Para warga segera memanggil pihak kepolisian, setelah ditelurusi wanita itu bernama Mawar. Untungnya ia masih hidup, tetapi ia tak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Ia hanya ingat semalam dicegat pocong yang berwajah menyeramkan.
Kabar itu ikut menggemparkan seluruh desa, pasalnya belum pernah ada kejadian penampakan pocong di area tersebut. Namun, mereka juga sangat menyayangkan bahwa kondisi tubuh Mawar saat ini tidak cukup baik. Pada tubuhnya ditemukan luka gigitan dan juga memar-memar yang tidak jelas dari mana usulnya.
Polisi dan para warga ikut penasaran dan masih menunggu kelanjutan dari penuturan Mawar.
Bersambung?
Bagaimana kelanjutan Mawar yang sudah dirudapaksa oleh pocong? Tunggu kelanjutannya. Hanya di kaskus ini 😎
Sumber : opini pribadi
Kaskus : @piendutt
Diubah oleh piendutt 19-02-2021 10:24
terbitcomyt dan 8 lainnya memberi reputasi
9
3.5K
40
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
ariebs1980
#3
Bakalan menarik
piendutt memberi reputasi
1
Tutup