Presiden Jokowi dengan sejumlah pegiat medsos seperti Abu Janda, Denny Siregar dan Eko Kuntadhi. Foto: (Tangkapan layar foto yang diunggah @EnggalPMT

GenPI.co - Keberadaan Buzzer Istana dibantah Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman. Tapi, di dunia maya terlihat foto Jokowi dikelilingi Abu Janda, Denny Siregar dan Eko Kuntadh.i Tiga tokoh tadi adalah pegiat medsos. Mereka dikenal luas sebagai buzzer. Tapi Istana membantah semua isu terkait buzzer. Foto Jokowi dengan Abu Janda, Denny dan Eko Kuntadhi langsung ditanggapi Fadjroel.

“Pemerintah tidak memiliki buzzer,” kata Fadjroel. Dia mengklaim pemerintah menggunakan influencer untuk keperluan pemasaran pariwisata. Metodenya tak beda dengan yang dipakai Kemenparekraf. “Influencer atau KOL terkait covid-19 dan vaksinasi itu cuma-cuma dan gratis. Itu sebagai bentuk gotong royong melawan pandemi covid-19,” tuturnya.

Meski sudah dibantah, jagat media sosial tetap heboh. Keberadaan Permadi Arya alias Abu Janda, Denny Siregar hingga Eko Kuntadhi, dinilai sudah cukup mewakili adanya buszer di lingkaran Istana. Dalam frame foto yang beredar, Jokowi terlihat dikelilingi Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko di barisan depan. Ada Abu Janda yang mengenakan peci di belakang Jokowi.

Sementara, Eko Kuntadhi tampak tak jauh dari Abu Janda. Di barisan kanan, terlihat pegiat media sosial lainnya. Denny Siregar tampak memalingkan wajahnya ke arah kanan.

Foto itu itu diunggah Twitter EnggalPMT dan viral di dunia maya. Pemilik akun tersebut juga menuliskan Kabinet Kolam Buntek pada foto yang diunggahnya. Terpisah Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Negara Bey Machmudin mengklaim jika foto yang viral di medsos itu adalah foto lama.

“Bukan periode ini yang pasti. Sebelum Oktober 2019,” kata dia. Namun, dia berdalih akan menanyakan dulu ke orang yang mengabdikan foto tadi. Segala hal yang terkait dengan keberadaaan Abu Janda, Denny dan Eko Kunthadi seperti yang viral di medsos akan dicek ulang. “Saya tanya yang foto dulu ya,” ujarnya. (*)

sumber: https://www.genpi.co/polhukam/87138/...ang-sebaliknya

saling cuci tangan