Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jeniussetyo09Avatar border
TS
jeniussetyo09
DIARY MATA INDIGO 4 - RESURRECTION
Thread ini adalah thread lanjutan dari Thread sebelumnya Diary Mata Indigo - Season 3 : The Next Level



Cerita Season  ini bercerita tentang pengalaman pengalaman-pengalaman random dan cerita yang sebelumnya tidak pernah terungkap. Penulis pada season ini akan lebih banyak menambah bumbu-bumbu fiksi sebagai pembungkus pengalaman yang pernah ada. Tentu saja dengan tetap mengedepankan prinsip "Fiksi Rasa Real" daripada "Real Rasa Fiksi". Tentu saja semua nya diambil dari apa yang dihasilkan oleh penglihatan seseorang yang bisa melihat “mereka”. Mereka yang tak kasat mata. Hanya saja kali ini semuanya akan coba diangkat dengan level yang berada. Dimana juga ada perjalanan jiwa dan kehidupan lampau past life dari tokoh utama

Level dalam season kali ini akan jauh berbeda dari level sebelumnya. Mungkin horor akan sedikit berkurang, dan lebih banyak sisi drama dan melow yang diangkat. Tetapi tentu saja masih dalam bingkai sisi dunia mistis supranatural dan sedikit menyentuh spiritual.

Isi thread ini murni berbagi cerita dan pengalaman dan sama sekali tidak bicara tentang pengertian atau pemahaman tertentu. Bagi orang yang mungkin punya pemahaman atau pengertian yang berbeda dipersilahkan. Tapi yang jelas hal-hal itu tidak akan direspon

Penulis tidak mengharapkan komentar yang menimbulkan perpecahan, apalagi yang berbau SARA, akan tetapi jika ternyata ada juga yang berkomentar demikian, maka semoga mendapatkan hidayah dan semoga orang tersebut semakin dimulikan dan dan ditinggikan derajatnya oleh Tuhan Yang Maha Esa. Terlepas nanti ada syarat dan ketentuan berlakunya atau tidak.

Selebihnya ane cuma bisa mengucapkan, selamat menikmati.

Enjoy….

Konten Sensitif
DIARY MATA INDIGO 4 - RESURRECTION




PS :

Untuk memudahkan dan karena Diary ini terdiri dari beberapa part ane sediakan link nya. Dengan rendah hati ane juga tidak lupa menghimbau untuk membudayakan komeng bagi Agan & Sista. Cendol bila Agan & Sista ikhlas, rate jika berkenan, bata mohon ditiadakan

DMI RESURRECTION - KASUS PERDANA PART 1 & 2


DMI RESURRECTION - MISTERI ALTAR PESUGIHAN PART 1 & 2

DMI RESURRECTION - MISTERI ALTAR PESUGIHAN PART 3

DMI RESURRECTION - KEINGINAN MELUPAKAN

DMI RESURRECTION - KSATRIA DARI MERAPI 1

Simak karya-karya ane yang lain :

Diary Mata Indigo - Season 1

Diary Mata Indigo - Season 2

Diary Mata Indigo - Season 3

Dimana Karya-karya itu semuanya sudah diangkat menjadi Novel. Terutama untuk yang Season ke 3, penulis juga berpesan bagi pembaca yang ingin mengetahui bagaimana akhir ceritanya silahkan membeli dan mendapatkan bukunya. Akhir dari ceritanya ada di Novel Dimensi Ketiga - Final Chapter

DIARY MATA INDIGO 4 - RESURRECTION

DIARY MATA INDIGO 4 - RESURRECTION

DIARY MATA INDIGO 4 - RESURRECTION


Diubah oleh jeniussetyo09 11-04-2021 16:19
ukhoy
deckymaulana954
oldschoolheroes
oldschoolheroes dan 61 lainnya memberi reputasi
58
71.7K
209
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
jeniussetyo09Avatar border
TS
jeniussetyo09
#104
DMI - RESSURECTION : KEINGINAN MELUPAKAN

Suasana Restoran di daerah Kledokan Jogja hari itu tidak terlalu ramai. Hanya ada beberapa meja yang terisi. Mungkin karena jam makan siang sudah lewat beberapa jam yang lalu. Sedangkan jam makan malam juga masih lama. Yus duduk sambil memandangi gelas es jeruk di depannya. Sabar menunggu seseorang datang. Jauh-jauh dirinya datang dari Jakarta hari itu hanya untuk menemui temannya yang satu ini.

Temannya yang satu ini memiliki banyak nama. Sama hal nya juga dengan banyak sebutan yang dimilikinya. Tapi Yus lebih suka memanggilnya Tito. Yus sudah lama mengenal Tito. Keduanya bertemu di tempat Pak Sam dan sama-sama menjadi murid disana. Walaupun mereka juga baru tahu kalau sama-sama dibimbing beliau pada saat akhir-akhir ini.

Tito dan Yus memiliki kemampuan yang bisa dibilang sama. Kemampuan supranatural mulai dari Ngrogo Sukmo, Interdimensional, sampai kemampuan metafisik keduanya keduanya bisa dikatakan berimbang. Pengalaman keduanya pun mirip. Sama-sama pernah memiliki pengalaman mati suri.

Bahkan sama seperti Yus, Tito juga terhubung dengan salah satu pihak astral tinggi. Cuma berbeda dengan Yus yang terhubung dengan Pihak Penguasa Utara alias Merapi. Tito malah terhubung dengan Pihak Penguasa Selatan alias kubu Samudera. Sama seperti dengan seseorang yang Yus pernah kenal dulu.

“Sori terlambat, ada urusan tadi sebentar “. Tito tiba-tiba mengagetkan Yus dari belakang. Dirinya ternyata baru saja datang tanpa sepengetahuan Yus. Yus hanya tersenyum kecil. Dia sudah sangat hapal kebiasaan temannya yang satu ini. Bukan Tito namanya kalau tidak hobi datang terlambat. Untungnya Tito hanya terlambat sekitar 15 menit . Biasanya Tito bisa terlambat sampai satu jam lebih.

Keduanya lalu mengawali pembicaraan dengan saling bertukar kabar dan cerita. Tidak lupa memesan makanan dan minuman sebagai teman obrolan. Sampai kemudian sampailah mereka ke pembicaraan inti dari pertemuan ini.

“Jadi kira-kira apa maksud mu datang jauh-jauh dari Jakarta buat ketemu hari ini?”. Tanya Tito kemudian kepada Yus. Tito juga sangat hapal kebiasaan temannya yang satu ini. Tidak mungkin Yus datang jauh-jauh ingin menemuinya kalau bukan karena ada sesuatu.

“Aku mau minta bantuanmu, sepertinya hanya dirimu yang bisa membantu. Ada seseorang yang ingin Aku ketahui kabarnya di Dimensi Pantai Selatan. Tolong bawa Aku untuk menemui dia di sana”. Tito hanya tersenyum kecil mendengarnya. Dirinya sudah menduga hal ini, dan ini bukan yang pertama kalinya.

“Sori Yus , maaf Aku tidak bisa….”. Tito dengan cepat menolak permintaan Yus

“Tolong To, setidaknya beri tahu Aku kabarnya dia di sana. Aku tidak tahu lagi siapa yang bisa membantu. Cuma kamu yang Aku tahu bisa membantu”. Suara Yus hampir terdengar seperti orang putus asa. Entah seberapa berat beban perasaan yang dideritanya sampai kemudian dia memohon kepada Tito begitu rupa.

“Ini bukan pertama kalinya kamu minta Yus, dan jawabanku pun masih sama seperti kemarin. Bukannya Aku tidak mampu, tapi memang Aku tidak mau”, jawab Tito lugas. Seakan tidak memberi peluang lagi kepada Yus.

“Lalu Aku harus bagaimana To? Kau tidak mengerti rasanya. Kau tidak mengerti susah dan sakitnya Aku berusaha melupakan. Sudah bertahun-tahun Aku berusaha melupakan. Ini sudah tahun ke 4. Tapi Aku tidak bisa melupakan dia. Sudah berbagai cara Aku coba tapi tetap tidak bisa. Dadaku sesak setiap mengingatnya. Sakitnya sampai ke dalam. Bahkan sampai menggunakan tekhnik pernapasan matahari untuk mengatasinya”. Tito sampai agak terkejut mendengarnya. Dia tahu tekhnik pernapasan itu memang bisa mengatasi permasalahan emosi jiwa seperti yang dialami Yus sekarang, dan kalau sampai tekhnik itu digunakan berarti beban perasaan yang dialami Yus memang bukan main-main.

“Sepertinya ini sindrom Twinflame….”. Kata-kata Tito malah membuat Yus heran.

“Twinflame?”. Yus sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksud dengan kata-kata itu.

“Secara teknis kamu sama Yowan berjodoh secara jiwa, atau dengan bahasa lain kalian itu Satu Jiwa. Berulangkali terpisah lalu bertemu, Tetapi karena satu dan lain hal tidak bisa bersatu. Padahal karena Satu Jiwa, ada semacam kekuatan tarik-menarik tak kasat mata yang terjadi. Kalau satu hidup, yang lain akan hidup. Kalau satu mati, yang lain akan mati. Kalian saling terhubung satu sama lain. Kalau sampai terpisah maka yang satu akan mengalami ketidak-seimbangan, baik dari segi muatan energi dan perasaan, dan itu bisa sampai mempengaruhi secara fisik”. Tito menjelaskan kepada Yus. Tampak Yus berusaha mencerna kata-kata Tito.

“Jadi yang Aku alami ini memang karena umurku mungkin tidak panjang lagi? Begitu? Tapi bukannya Yowan sampai saat ini masih hidup? Walaupun dalam bentuk tak kasat mata di pantai Selatan?”. Tito tiba-tiba tersenyum misterius ke arah Yus. Seakan dirinya mengetahui sesuatu yang Yus tidak pernah tahu.

“Yowan sudah tidak ada lagi pantai Selatan…..”. Kata-kata Tito membuat Yus terhenyak. Badannya sampai bergetar menahan perasaannya sendiri. Ada rasa berkecamuk yang tidak menentu. Sama seperti mendengar seseorang telah tiada dan meninggalkan semuanya untuk selama-lamanya. Sesaat kemudian Yus langsung lemas menerima itu semua.

“Jadi dia sudah tiada To?”. Yus tampak nelangsa menerima kenyataan itu. Raut mukanya sedih. Jelas berusaha menahan titik-titik air yang berusaha keluar menembus kelopak matanya. Lampu restoran tiba-tiba sampai berkedip beberapa kali. Seperti ada tegangan listrik yang naik turun. Hawa menekan yang hebat tiba-tiba menyelimuti bagian dalam restoran. Tito yang menyadari keadaan itu terpaksa juga mengeluarkan energinya untuk meredam situasi yang terjadi. Jangan sampai situasi menjadi semakin aneh. Belum lagi tiba-tiba tercium seperti bau kabel terbakar. Kondisi Yus yang semakin tidak stabil sampai mempengaruhi sekelilingnya.

“Wooiii, tenang sedikit. Aku belum selesai bicara”. Tito buka suara lagi setelah beberapa saat.

“ Lanjutkan….”. Yus dengan nada dingin menanggapi kata-kata Tito. Tatapannya kosong ke depan. Tanda kesadarannya telah kalah dari energinya sendiri.

“Tarik dulu energimu. Baru Aku lanjutkan….”. Wajah Tito mulai berkeringat. Padahal restoran itu ber AC dengan suhu yang lumayan dingin. Beberapa urat mulai menegang di seputar leher dan wajah Tito. Berusaha menahan energi Yus yang seperti hendak meledak.

Yus kemudian serta-merta perlahan memejamkan matanya . Berusaha menarik dan menghembuskan napas panjang berulangkali. Kembali menajamkan kesadarannya dan mengembalikan kondisi ke titik netral. Tito merasakan kondisi berangsur-angsur mereda. Hawa yang menekan dan menyesakkan dada serta membuat beberapa orang sampai merasa sakit kepala perlahan menghilang.

“Dengarkan Yus, Yowan memang sudah tidak ada lagi di pantai selatan. Tetapi secara teknis dia sebenarnya masih ada?”. Tito menyambung lagi kata-katanya sambil menghela napas panjang. Tapi tentu saja perkataan Tito membuat Yus terkejut.

“Maksudmu?”. Yus masih belum bisa mencerna kata-kata Tito.

“Setelah Yowan diselamatkan dari alam Limbo oleh Pak Guru, dia di bawa ke pantai Selatan oleh Ibu Ratu. Karena keberadaannya sudah dianggap hilang di alam manusia. Tapi karena lama di alam Samudera tubuh Yowan lama-kelamaan dimurnikan di sana. Sisi Yowan sebagai lapisan terluar sosok nya lama-lama terkikis. Sosoknya seperti dikupas lapisan demi lapisan. Sampai kemudian yang tersisa adalah lapisan jiwanya yang terkuat. Sosok Putri Senopati Pantai Selatan. Itu yang membuat Yowan pada saat masih ada di alam manusia punya hubungan kuat dengan Penguasan Selatan, bahkan bisa punya kekuatan mengendalikan Pasukan Astral Pantai Selatan”. Penjelasan Tito yang panjang sempat membuat Yus merasa tidak sabar. Dia tidak menangkap poin yang mau disampaikan Tito.

“Lalu apa hubungannya hal itu dengan kondisiku sekarang??”, tanya Yus kemudian.

“Setiap lapisan yang ada di dalam diri kita itu tidak terbentuk otomatis. Semua ada penyebabnya. Terkait dengan kehidupan lampau atau past life yang kita punya. Jangan bayangkan semua kehidupan lampau itu kita terlahir di alam manusia. Ada kalanya kehidupan lampau atau past life seseorang itu dia hidup sebagai golongan astral tinggi setingkat Hapsari-Hapsara atau Widodara Widodari. Bahkan ada yang kehidupan lampau pernah menjadi golongan Dewa-Dewi. Salah satunya adalah Sosok Putri Senopati Pantai Selatan itu. Sosok Putri Senopati ini adalah Yowan di masa kehidupan yang lampau. Saat lapisan Yowan terkikis, maka energy dari jiwa Putri Senopati ini yang akan naik. Dan menurut dugaanku, sosok putri Senopati ini punya hubungan dengan jiwa yang ada di dalam dirimu di kehidupan yang lampau”. Penjelasan Tito mulai masuk ke dalam pikiran Yus. Perlahan-lahan dia mulai menangkap apa yang dimaksud.

“Tapi kita sendiri sudah pernah cek kehidupan lampau kita kan?Aku tidak menemukan Yowan di kehidupan lampau itu. Justru kehidupan lampau malah terhubung ke dirimu. Dimana kita pernah saling bertarung hidup dan mati untuk sebuah gelar kerajaan. Itu kenapa kita bertemu di kehidupan yang sekarang supaya saling melupakan dendam masa lalu. Past life itu juga yang membuat kita terhubung dengan Saudara-saudara seperguruan yang sekarang”. Yus mencoba mengeluarkan sudut pandangnya.

“Jangan kira Aku sudah melupakan dendam kehidupan yang lampau itu. Kalau seandainya Aku bisa membunuhmu sekarangpun pasti Aku bunuh. Cuma janji di depan Pak Guru yang menghalangiku sekarang. Tapi yang perlu dirimu mengerti juga, kenapa Aku bisa mengendalikan dorongan past life itu, karena Aku juga sudah menemukan lapisan jiwa yang lain yang terkuat. Dan itu yang sekarang dominan. Lapisan jiwa seorang punggawa Pasukan Pantai Selatan, yang membuatku juga bisa terhubung ke sana”. Kata-kata Tito membuat Yus terkejut. Bukan karena perihal bunuh-membunuh yang diucapkan tadi, tetapi karena pengakuan Tito yang menyebutkan mengapa dirinya bisa terhubung ke Pihak Penguasa Selatan.

“Jadi Aku terhubung dengan Pihak Penguasa Utara juga karena ada lapisan jiwa dari kehidupan masa lampau yang merupakan bagian dari mereka?”. Yus masih sult menerima konsep yang disampaikan Tito

“Ya bisa jadi. Coba kamu ingat-ingat, apakah pernah dirimu merasakan ada sesuatu yang kuat dalam dirimu yang kadang membantumu untuk melakukan pekerjaan-pekerjaanmu atau saat ketika situasimu terdesak? Aku yakin pernah. Dia seperti dirimu, tetapi bukan dirimu. Penampilannya beda, perawakannya juga beda”. Yus mencoba mengingat-ingat kejadian kemarin yang dialaminya saat bertarung dengan astral para penunggu Altar Pesugihan. Ada perubahan yang terjadi dengan tubuh astralnya saat melakukan ngrogo sukmo.

“Sosok Putri Senopati yang Aku sebutkan itu tadi juga saat ini sudah tidak di Pantai Selatan lagi, secara lapisan jiwa dia telah terhubung ke seseorang yang secara energi sesuai dan terikat ke sana. Bisa jadi orang ini akan memiliki kemampuan yang sama dengan Yowan dan juga punya hubungan yang kuat ke Pihak Penguasa Selatan. Jadi secara teknis sebenarnya Yowan masih hidup. Dia masih ada. Tapi dalam bentuk yang berbeda”. Kata-kata Tito membuat Yus terhenyak. Dirinya masih sulit mempercayai kata-kata Tito. Penjelasan Tito masih berada di luar hal yang selama ini Yus pahami.

“Lalu apa yang harus Aku lakukan To?”.

“Saranku Yus, coba kamu cari tahu dulu lapisan jiwa terkuat yang ada di dalam dirimu yang terhubung ke Penguasa Utara. Siapa dia di kehidupanmu yang lampau. Aku yakin dia ada di dalam dirimu. Orang-orang seperti kita bukan seperti orang lain kebanyakan yang menggunakan tenaga pinjaman atau khodam untuk urusan-urusannya. Kita menggunakan kekuatan yang ada di dalam diri kita, yang sudah jadi satu paket yaitu jiwa kita. Bisa dibilang dia adalah bagian dari diri kita sendiri”. Tatapan Yus hanya bisa menerawang mendengar kata-kata Tito. Banyak hal yang sulit dia pahami, apalagi dipercaya.

“Bagaimana hal itu lalu bisa membuat Aku bertemu dengan dia? Lalu kemudian menyelesaikan urusan yang belum selesai ini”, tanya Yus kemudian.

“Saat kau sudah menemukan lapisan terkuat alias Senopati Utara yang bersemayam di dalam dirimu, saat itu juga dia akan membimbingmu untuk menemukan orang yang dirimu cari. Dirimu tidak usah khawatir. Twinflame memiliki kecenderungan saling tarik-menarik. Dimanapun kalian berada, suatu saat pasti bertemu. Twinflame itu perjodohan alami semesta. Tanpa dirimu cari, dia akan menemukanmu. Sama seperti dirimu dan Yowan dulu. Setiap terpisah pasti kemudian akan tetap bertemu kembali”. Kata-kata Tito tertanam di dalam benak dan pikiran Yus. Bahkan saat dirinya berada dalam perjalanan dari Yogya dan sampai kembali di Jakarta. Dirinya mencoba untuk memahami kata-kata Tito.

Seminggu kemudian Yus menelepon Pak Sam gurunya, mencoba bertanya bagaimana caranya supaya bisa terhubung dengan lapisan jiwa yang dimaksud.

“Ambil 3 batang hio. Tanam di tatakan yang di dalamnya sudah diberi beras. Kunyah 3 kembang Kantil atau melati. Lalu lakukan semedi sambil menghadap utara”. Itu pesan yang diberikan Pak Sam pada Yus. Yus lalu melakukan cara yang diberitahukan oleh Pak Sam. Bahkan sebelumnya sempat berpuasa dan mempersiapkan diri.

Pada saat mencoba melakukan pertama kali. Malah justru yang tampak di hadapannya adalah sosok serupa biksu Budha dengan menggunakan pakaian dari kain tanpa jahitan. Walaupun berpenampilan Biksu tampak pakaiannya mewah dan sosok itu bukanlah Biksu dari kalangan biasa. Sosoknya lebih mirip bangsawan. Tapi Yus merasa bukan sosok itu yang dicarinya. Yus lalu melanjutkan tapa semedinya di malam-malam berikutnya dengan cara yang sama yang diberitahukan Pak Sam sebelumnya.

Sampai akhirnya sosok Biksu itu menghilang, berganti dengan sosok pemuda gagah bertubuh tegap kekar, bertelanjang dada dengan tampilan seperti Ksatria tempo dulu. Pergelangan lengannya menggunakan pelindung lengannya seperti yang dimiliki Wonder Woman. Rambutnya tergelung rapi pendek dengan hiasan rapi sebagai pengikatnya. Bagian pinggangnya menggunakan ikat pinggang besar berwarna emas dan menggunakan kain penutup bawah yang juga tampak berkelas dan rapi. Tubuhnya memancarkan cahaya warna putih keemasan.

“Siapa dirimu?”. Tanya Yus kemudian.

“Aku adalah dirimu…”. Pemuda bertubuh tegap itu menjawab.

“Bagaimana dirimu bisa punya hubungan dengan Pihak Penguasa Utara”, tanya Yus kemudian.

“Akan Aku ceritakan semuanya….”. Tanpa menunggu lama pemuda itu menjawab.

Sebuah ceritapun mengalir dari Ksatria berbadan tegap itu. Cerita yang sebenarnya bukan berasal dari sekali pertemuan, tetapi dari beberapa kali pertemuan Yus dengan sosok itu. Juga pada malam-malam selanjutnya . Sebuah cerita panjang tentang perjalanan sesosok Senopati dari Merapi atau Utara. Semua lalu Yus catat dan tulis sehingga dirinya kemudian bisa menarik benang merah dan alasan mengapa kemudian dirinya bisa terhubung dengan Pihak Penguasa Utara.
Diubah oleh jeniussetyo09 16-02-2021 16:11
tebokribo
axxis2sixx
mmuji1575
mmuji1575 dan 51 lainnya memberi reputasi
50
Tutup