Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

opabaniAvatar border
TS
opabani
Isi Hati
Isi Hati

Sumber gambar: Pinterez


Isi Hati

Sulit rasanya mengungkapkan isi hati, apalagi mengungkapkannya kepada orang yang sudah memiliki sifat keras kepala, tidak mau ngerti akan alasan yang sebenarnya.

Capek?

Tentu!

Ada kesan yang mendalam, jika apa yang tersampaikan seperti dibuat-buat-meski sebenarnya itu adalah kebenaran.

"Harus bagaimana aku menyampaikan? Segala sesuatunya sudah diungkapkan, bahkan itu adalah kebenaran. Tapi, semua tetap kau anggap sampah!"

Aku bukan tipe lelaki yang suka merengek untuk sebuah pengakuan. Jika apa yang kusampaikan tetap tidak mengubah apa pun. Lalu, untuk apa kita masih bertahan?

"Tinggalkan saja semua, mungkin itu akan mengubahmu menjadi lebih baik. Akan membuatmu jauh lebih tenang, ketimbang bersama, tapi, seperti menyimpan duri dalam daging. Menyedihkan!

Jalan untukmu pergi sudah kubuka, bahkan, pintu-pintunya pun telah kutambahkan. Agar semakin lebar untukmu melenggang pergi, meninggalkan aku sendiri.

Sudah penuh jejalan hati ini, dipenuhi hal-hal yang seharusnya tidak pernah ada. Hal-hal yang justru semakin membuatku terpojok, di antara riuh ramai, tawa dan canda. Sungguh, harus seperti inikah kisahku?

Kewalahan menimang resah, kepayahan menambal luka-luka baru, hingga malam kemalam, adalah debar kecemasan saja. Sungguh, ini bukan kepayang! Tapi, ini aroma kehancuran yang mulai menguar memenuhi tempatku berpijak.

Tolong, bantu aku berlari. Meninggalkan carut marutnya hati, oleh kisah-kisah yang tidak semestinya.

Mungkin seperti ini rasanya laut dihantam badai, meskipun mencoba tenang tapi riaknya tak dapat disembunyikan. Pada apa pun dan dari siapa pun.

"Sudahi saja semua, pilih jalanmu. Kita akan sama-sama mengerti, jika kita sama-sama merenung, bukan saling bersitegang."

Susuri saja jalan yang menurutmu benar, tanpa harus saling mengusik satu sama lain, tanpa harus melibatkan aku lagi. Sebagai orang asing seperti sedia kala.

"Di pelukmu, bara-bara itu makin subur, sejengkal melangkah, ia bisa saja menjelma api."

Haruskah kita bertahan?

Cari jalan kebahagiaan di duniamu yang lain, mungkin akan kau temukan telaga. Mungkin juga kau temukan hati yang baru, hati yang bisa mengerti dan saling percaya. Bukan hati yang saling curiga, walaupun kerap tidak berdasar.

Di bilik paling ceruk, kehilangan sudah sirna, tinggal cemas akan sahwa sangka apa lagi, yang akan datang kepadaku.


Tegal 09-02-2021
inginmenghilang
tettettowet
tien212700
tien212700 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.5K
22
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
bunhow2204Avatar border
bunhow2204
#7
"Di pelukmu, bara-bara itu makin subur, sejengkal melangkah, ia bisa saja menjelma api."


Ngena banget ini mas.. mudah2an segera menemukan apa yg di dambakan..
opabani
opabani memberi reputasi
1
Tutup