stealth.modeAvatar border
TS
stealth.mode
Ustadz Maaher Meninggal di Tahanan, Refly Harun: Jokowi, Jangan Sepelekan

Suara.com - Meninggalnya Ustadz Maaher At-Thuwalilibi di Rutan Bareskrim Polri menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk ahli hukum tata negara Refly Harun.

Refly Harun menegaskan, kasus Ustadz Maaher meninggal dunia di penjara tidak boleh disepelekan. Pasalnya, muncul dugaan publik yang curiga terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Komentar Refly Harun tersebut diutarakan dalam sebuah video berjudul "Ustadz Maaher Meninggal di Tahahan!! Siapa Tanggung Jawab" yang dibagikan lewat saluran YouTube-nya.

Refly Harun mengaku ikut berduka mendengar kabar meninggalnya Ustadz Maaher. Namun, dia mengaku ada beberapa poin yang harus dibahas karena menyangkut adanya tahanan yang meninggal di Rutan.

Dengan tegas, Refly Harun mengatakan, masalah semacam ini tidak bisa disepelekan. Sebab, ada hal sensitif menyangkut HAM sebagai diungkapkan pula oleh Komnas HAM.

Bahkan, dalam pernyataannya Refly Harun pun menyinggung adanya kemungkinan terjadi pelanggaran besar.

"Ada beberapa aspek yang saya bahas. Pertama, ada fakta tahahan meninggal di Rutan. Ini fakta tidak bisa disepelekan. Kenapa? Kalau komnas HAM bilang ini sensitif HAM, ya saya sepenuhnya setuju," ungkap Refly Harun seperti dikutip Suara.com.

"Karena ketika tahanan meninggal dalam penahanan, apalagi belum ada proses peradilan, baru ditahan, belum dilimpahkan jadi terdakwa atau terpidana, maka ini sesungguhnya ada pelanggaran besar," sambungnya.

Mengomentari soal pelanggaran HAM yang belum diketahui secara pasti, Refly Harun menuturkan, tetap saja masalah semacam ini perlu ditelisik kembali.

"Apakah di sana ada pelanggaran HAM atau tidak, yang diserang adalah hak untuk hidup. Itu hak paling esensial. Mau diganti apapun belum ada teknik yang mengembalikan nyawa," kata Refly Harun

Oleh sebab itu, Refly Harun mendesak agar berbagai pihak tidak menyepelekan kasus Ustadz Maaher meninggal dunia di tahanan ini. Dia tak luput mencolek peranan Presiden Jokowi.

"Komnas HAM tidak boleh disepelekan (kasus ini). Presiden Jokowi juga tidak boleh menyepelekan kasus ini. Kapolri juga. Karena ada tahanan belum diadili meninggal di rutan. Itu satu fakta yang tak bisa dielakkan lagi," tandas Refly Harun.

Refly Harun berpesan kepada Kapolri baru agar meninggalnya Ustadz Maaher di dalam rutan bisa menjadi evaluasi.

Komnas HAM 

Baca Juga:Penyebar Hoaks Kematian Ustadz Maaher Terancam Pidana

Sebelumnya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia akan menyelidiki penyebab kematian Ustadz Maaher At-Thuwailibi. 

Pertama-tama, Komnas HAM akan menghimpun keterangan dari kepolisian.

"Iya kami akan meminta keterangan kepolisian. Kenapa penyebab kematiannya," kata komisioner Komnas HAM Choirul Anam, Selasa (9/2/2021).

Polisi menyatakan penyebabnya kematian Ustaz Maaher karena sakit yang selama ini dideritanya.

Kendati polisi sudah menyatakan demikian, Choirul mengatakan tetap perlu ada penggalian keterangan mengenai riwayat sakit yang bersangkutan.

"Penting untuk diketahui sakitnya apa dan bagaimana sakit itu berlangsung di rutan dan sampai meninggal," kata dia.

https://www.suara.com/news/2021/02/1...pelekan?page=2

Udahlah, daripada sibuk cari kambing hitam mending doakan beliau saja biar bisa masuk surga. Dan berdoa juga biar aib beliau ga kesebar

Uppss...




baikl
aloha.duarr
viniest
viniest dan 6 lainnya memberi reputasi
7
5.5K
155
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
netizen62Avatar border
netizen62
#4
Lion king
0