Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

andika.1stravelAvatar border
TS
andika.1stravel
KPAI Sebut Aisha Weddings Langgar UU Perkimpoian, Tawarkan Nikah Usia 12-21 Tahun
KPAI Sebut Aisha Weddings Langgar UU Perkawinan, Tawarkan Nikah Usia 12-21 Tahun


KPAI Sebut Aisha Weddings Langgar UU Perkimpoian, Tawarkan Nikah Usia 12-21 Tahun


Liputan6.com, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut, event organizer (EO) Aisha Weddings melanggar Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkimpoian. UU tersebut mensyaratkan usia minimal pasangan yang akan menikah, yakni 19 tahun.

Sementara, EO Aisha Weddings menawarkan paket menikah di usia muda, yakni 12-21 tahun.

"Dalam UU 16 Tahun 2019 tentang Perkimpoian menyatakan bahwa syarat usia menikah bagi pasangan minimal 19 tahun," ujar Komisioner KPAI Jasra Putra saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (10/2/2021).

Menurut dia, paket pernikahan di usia muda yang ditawarkan Aisha Weddings seperti tak mendukung upaya pemerintah dalam pencegahan pernikahan di usia muda.

"Apalagi negara sedang melakukan upaya keras pencegahan pernikahan usia anak," kata Jasra.

Selain itu, menurut Jasra, Undang-Undang Perlindungan Anak menyebutkan, adanya tanggung jawab para orangtua dalam mencegah terjadinya pernikahan usia anak.

"Oleh sebab itu, praktik perkimpoian usia anak ini harus disudahi, dan semua pihak harus melakukan gerakan massif seperti halnya gerakan negara perang terhadap Covid-19," kata Jasra soal Aisha Weddings.


Laporkan ke Polisi

Atas dasar tersebut, Jasra menyatakan KPAI sudah melaporkan EO Aisha Weddings itu ke kepolisian. KPAI meminta Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Mabes Polri mengusut hal tersebut.

"Terkait kasus aishaweddings.com kita sudah laporkan ke Unit PPA mabes Polri untuk melakukan penyelidikan terhadap EO ini agar informasi yang disampaikan tersebut bisa diminta pertanggungjawaban," kata dia.

Selain itu, Jasra meminta seluruh masyarakat ikut menyosialisasikan gerakan menolak pernikahan usia muda. Gerakan tolak nikah muda ini bisa berjalan jika melibatkan seluruh elemen mulai dari tokoh agama, tokoh adat, tokoh pendidik, serta keluarga untuk menyatakan hal tersebut.

"Setop perkimpoian usia anak demi kepentingan terbaik anak dan menjawab visi pemerintah yang mengharapkan di tahun 2045 menjadi generasi unggul," kata dia.

Sebelumnya, viral di media sosial, wedding organizer bernama Aisha Weddings mempromosikan kimpoi siri, menikah di usia muda dan poligami.

Seperti yang dilihat Liputan6.com dari website Aisha Weddings, pernikahan secara sirih memang ditawarkan secara terang-terangan.

"Aisha Weddings percaya akan pentingnya Nikah Siri untuk pasangan yang ingin datang bersama untuk memulai keluarga dengan berkah Allah SWT. Di atas segalanya, kami dengan ketat mengikuti dan mematuhi ajaran Al-Quran sebagai kata suci Allah SWT," tulis di website resmi Aisha Weddings seperti dilihat Liputan6.com, Rabu (10/2/2021).


Aisha Weddings memasarkan empat paket layanan yakni paket dasar: tanpa embel-embel!. Paket lengkap: untuk mereka yang menginginkan lebih banyak layanan.

Juga ada paket mewah: jika menginginkan pengalaman yang paling llengkap. "À La Carte: kami juga menyediakan berbagai macam layanan à la carte," tulis laman tersebut.


--------

Pernikahan dibawah umur , nikah siri dan poligami pula. Praktek apaan ini, bisa jadi akses pedo memuaskan penyakitnya emoticon-Bingung




Quote:
Diubah oleh andika.1stravel 10-02-2021 06:11
xinq
viniest
fc88
fc88 dan 42 lainnya memberi reputasi
41
9.9K
374
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
The.Lord.of.UniAvatar border
The.Lord.of.Uni
#22
Kayak apa mau maju negara ini, kalo pemerintahnya, stockholder dan stakeholdernya sibuk ngurusin masalah pribadi dan sepele begini.

Pemerintah kok ngurusin masalah pribadi, ngurusin usia pernikahan, ngurusin apa yang nggak boleh dikonsumsi, kapan bisa maju negara ini.

Orang mau kimpoi dini kah, mau konsumsi narkoba kah, itu kan ranah private, ngapain negara atou pemerintah ikut campur urusan pribadi warga. Suka suka ati orang lah.

Pemerintah itu harusnya bikin kebijakan yang mendorong lahirnya kreativitas dan semangat bersaing. Bukan ngurusin hal pribadi beginian.

Kalo cebong, mana ada otaknya, opini asal cuap, kayak cocotan tukang parkir ngopi di emperan ruko.

Misalnya pemerintah, melalui dinas pendidikan, melalui sekolah, ngadain pertandingan atou kompetisi, entah itu seni, budaya, sains, maupun olah raga. Dari tingkat kelurahan sampe tingkat Nasional. Yang juara, misalnya dapet duit dan beasiswa, atou bisa masuk perguruan tinggi favorit.

Misalnya pemerintah, gelontorin dana untuk R and D secara jorjoran di setiap universitas. Bahkan bila perlu keluarin dana untuk R and D sampe tingkat SD.

Kalo pemerintahnya sudah begitu, orang, anak anak, udah nggak sempet lagi mikirin pacaran atou kimpoi di usia dini atou konsumsi narkoba. Semua bakal sibuk berkompetisi.

Ini, jangankan bikin kompetisi, jangankan kasih dana R and D ampe tingkat SD, sekolah malah pake zonasi, UN ditiadakan, jadi males lah anak anak belajar. Yang penting rumah deket dengan sekolah, selesai urusan. Yang rumahnya jauh, biar kata pinter, belajar mati matian, mampus aja situ.

Jadi sekarang itu, sekolah, yang penting lulus. Nilai nggak penting penting amat, masuk kerja juga pake test, nilai tinggi di ijazah nggak bearti bisa ngalahin yang nilai rendah waktu test masuk kerja.



Jadi, elu para cebong bodoh, jangan sibuk ngomentari masalah private, itu urusan pribadi, jangan bodoh.

Elu, para cebong, harusnya keritik pemerintah, kebijakan apa yang dibikin pemerintah yang bisa mendorong kreativitas anak sekolah, kebijakan pemerintah yang bisa bikin anak anak sekolah jadi pada sibuk berkompetisi dan berinovasi. Bukan malah sibuk ngurusin masalah private.

Gimana negara ini mau maju, kalo para cebong, dan stoke holder negara sibuk ngurusin masalah private. Orang mau nikah dini,mau konsumsi narkoba, mau mabok, itu urusan pribadi masing masing, buat apa negara ikut campur urusan pribadi.


Contoh, dalam Islam diharamkan babi, apa ada aturan negara yang melarang makan babi?, nggak ada toh, tapi umat islam dengan kesadaran sendiri, nggak mau makan babi. Cuma negara, dalam hal ini pemerintah, bikin aturan yang mendorong umat islam tidak risih dengan keberadaan babi. Misalnya peternakannya harus jauh. Tempat pemotongannya juga terpisah dan jauh. Tempat penjualanya juga terpisah.

Gitu pula dengan narkoba, legalin aja. Itu urusan pribadi masing masing. Cuma pemerintah bikin aturan, gimana narkoba ini, dan pemakainya, tidak bikin risih orang lain.

Gitu juga dengan nikah dini, jangan dilarang. Biarin aja. Jangan nikah dini dilarang, tapi zinah dini nggak tertanggulangi.

Yang penting itu, pemerintah bikin kebijakan, yang kebijakan itu membuat anak sekolah pada sibuk, entah itu sibuk kompetisi, sibuk riset, dll.

Jangan kompetisi pamer aurat yang dimajuin.

Terus itu acara tivi, dibikin regulasi, jangan cuma nayangin sinetron sampah dan tolk shaw sampah.

Coba pemerintah, bikin kebijakan yang mendorong diproduksinya sinetron sinetron berkualitas. Misalnya sinetron sinetron sains dan futuristik. Kayak the gift, the heroes, the walking dead, star wars, mandalorian. Dlsj. Jangan drakor cinta cintaan terus.

Tapi cebong mana ada otaknya, kalo yang bau bau islam, pasti dihujat abis.
originalofme
Vincent.A.T.
lonelyboy13
lonelyboy13 dan 26 lainnya memberi reputasi
-27
Tutup