Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

LordFaries3.0Avatar border
TS
LordFaries3.0
Gus Yaqut: Semua Agama Punya Potensi untuk Radikal dan Ekstrem, Ini Tugas Berat
Gus Yaqut: Semua Agama Punya Potensi untuk Radikal dan Ekstrem, Ini Tugas Berat
Ekstremisme, terorisme, radikalisme, sudah lama diperangi oleh Presiden Jokowi dengan berbagai pendekatan. Teranyar, Jokowi menerbitkan Perpres Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut), menilai terorisme dan ektremisme pasti punya akar agama. Dalam hal ini, tidak mungkin pelaku teror orang yang tak beragama.

"Saya mungkin salah satu orang yang tak mempercayai bahwa ada sebagian orang yang mengatakan terorisme dan ekstremisme tidak memiliki agama, saya tak percaya itu. Pasti memiliki dasar agamanya," ucap Gus Yaqut alam Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Senin (25/1).

Ketum Banser mencontohkan ISIS dan Al-Qaeda yang selalu menggunakan teror adalah bukti paham teror dan ekstrem didasari keyakinan beragama.

"Tentu agama yang dijadikan sebagai dasar. Nah, saya kira untuk situasi seperti ini menunjukkan bahwa sebagian dari umat kita ini memang belum memahami ajaran agamanya. Ini tugas berat bagi para tokoh agama," ujarnya.

"Karena di semua agama pasti memiliki potensi untuk radikal dan menjadi ekstrem itu, di semua agama. Bukan hanya Islam, tapi di agama lain ada potensi melakukan tindakan yang radikal dan terorisme." - Gus Yaqut

Karena itu, Gus Yaqut, menyebut para tokoh agama dan pemangku kebijakan perlu mengembalikan agama pada normanya membawa kedamaian.
"Tidak ada agama mengajarkan konflik peperangan, tidak ada. Tuhan kita tak sekejam itu," tutupnya.

https://m.kumparan.com/kumparannews/...2yh7bcUHI/full

emoticon-Traveller
jazzcoustic
albertmare
viniest
viniest dan 7 lainnya memberi reputasi
8
4.4K
175
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
galihleoAvatar border
galihleo
#12
Agama kristen juga ada yang radikal, bahkan di kristen sendiri keyakinan itu ga dianggap sebagai keyakinan tapi hanya sebagai sekte.

Walaupun radikalnya tidak menganut paham kekerasan, tapi pemahamannya sampai tidak mau ikut pemilu dan hormat bendera. Kasus parahnya, lebih baik anaknya ga ikut sekolah daripada harus disekolahin di sekolah umum yang ada upacara benderanya. Penyebarannya pun cukup terstruktur, sampai sampai ada telemarketingnya, ya saya pernah ditelfon oleh mereka, seolah olah mereka membuka layanan konseling by phone untuk masalah duniawinya..

Hati-hati kalau ketemu orang orang seperti ini, dan ini juga menjadi PR menag.

Saya dan istri beda agama, ada sodaranya yang ikutan sekte itu, selalu saja menyelipkan ajakan untuk gabung. Jawaban saya : "mau meluk agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, terserah. Yang penting jangan itu.. Semua agama di Indonesia (Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu) sudah berjuang mati-matian sejak dulu untuk kemerdekaan Indonesia, bahkan kakek buyut saya mati digantung Belanda demi kemerdekaan, tapi ini aliran baru ga pernah ikut ngerasain penderitaan demi kemerdekaan kok ujug ujug ga mau hormat Bendera Indonesia"
prayformysky
muhamad.hanif.2
Sadhunter
Sadhunter dan 2 lainnya memberi reputasi
1
Tutup