- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pandji Tuai Kontroversi Masalah 'Overworking', Netizen Geram: Gak Beda Sama Romusha
TS
CDrama
Pandji Tuai Kontroversi Masalah 'Overworking', Netizen Geram: Gak Beda Sama Romusha
Quote:
Pandji Pragiwaksono.* /Twitter @pandji
PR PANGANDARAN - Komika Panji Pragiwaksono kembali menuai kontroversi atas pernyataannya. Setelah kontroversi yang meninggung organisasi massa (ormas NU dan Muhammadiyah, kali ini ia dikritik karena etos kerjanya.
Pada sabtu, 23 Januari 2021 dini hari, ia mengatakan bahwa ia baru saja menghubungi stafnya mengenai masalah pekerjaan.
“Baru saja kirim pesan ke tim saya mengenai hal pekerjaan pukul 00.44 di hari sabtu (just texted my team about work stuff at 00:44 on a Saturday)," tulis Pandji dalam akun Twitter miliknya.
Ia pun mengatakan bahwa orang-orang berpikir bahwa bekerja dengannya it menyenangkan dan penuh tawa. Ia menambahkan bahwa pengusaha Pandji itu sangat berbeda dengan Pandji sebagai entertainer.
“People think working with me is fun & filled with laughter. Entrepreneur Pandji is very much different with Entertainer Pandji,” cuitnya.
Tak hanya itu ia mengatakan jika ia merupakan tipe penuntut dan mendorong orang-orang (masalah pekerjaan dan tak segan memecat orang pula.
“I push people. Im demanding. And i dont mince words. Plus, i fire people quick,” ujarnya menukaskan.
Alih-aih mendapat apsresiasi mengenai ketegasan dan cara kerjanya, Pandji justru mendapatkan kritikan keras.
Seperti yang diketahui, normalnya hari sabtu adalah hari untuk libur dan pukul 00.44 jelas bukan waktu ideal untuk bekerja.
Pandji dikritik bukan hanya karena perbuatannya tersebut, melainkan netizen geram karena ia membuat cuitan mengenai masalah itu di media sosialnya.
Banyak komentar yang menyatakan bahwa hal ini bukanlah untuk diglorifikasi atau dinormalisasi, apalagi untuk diapresiasi.
“kamu butuh bantuan, pergi terapi (you need help, go to therapy) ujar @vvaterbear_membalas lewat quote tweet.
“Kalo gini bukannya justru youre telling people that you have shitty time management ya?” tulis @hajarterusgan.
“Kan lu paling punya duitt, paling gaji oraang, orang orang butuh lu bukan lu yg butuh orang, iiyaa, hee eeh gua ngerti baanget kaan..” tulis @menggelinjanqiyaa.
“Bisa gak sih kita gak mengglorifikasi overworking tolong (Can we not glorify overworking please)," tulis @geadeje.
"Gak ada bedanya sama romusha ya," tulis @lvyvineLah.
“Bro udah bro... Istirahat dulu aja dulu, ngilang aja dulu bentar, gakanakan ngerobek ego dan harga diri lo kok,” ujar @TrntArnldMissus.
Belum ada pernyataan resmi dari Pandji soal pernyataan ini.
Sumber :
https://pangandaran.pikiran-rakyat.c...ama-romusha-ya
indramamoth dan 42 lainnya memberi reputasi
41
21.2K
283
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
jual.parfum.ori
#144
tergantung kontrak kerja nya kayak apa dulu
biasanya di cantumkan jam kerja nya disitu
dan biasanya kalo emang mengharuskan kerja 24 jam, ada tulisan harus bersedia di panggil kerja sewaktu waktu kapan aja walau tidak rutin
dulu ane kerja di bank di bagian IT
jam kerja nya jelas di kontrak nya, dari jam 8 pagi sampai 5 sore.
tapi di surat kontrak nya ada klausul, kalo ada masalah, yah harus bersedia ngantor kapan aja, sekalipun subuh.
jadi bukan romusha, emang jenis pekerjaan nya 24 jam, gak bisa di tebak jam berapa masalah nya muncul.
tapi beda nya perusahaan besar dengan perorangan kek pandji ini, ada pada sisi kemanusiaan nya.
kalo perusahaan besar karyawan nya banyak, jadi bisa di bikin shift shift an. misalnya minggu ini giliran ane, minggu depan yg ngalong gitu temen ane, jadi gak ane terus yg ngalong. dan dapat uang lembur biasanya.
kalo perorangan bos nya kek pandji, biasanya karyawan nya dikit, jadi yg disuruh ngalong cuma 1-2 orang aja, tentu saja berat beban kerja nya, bisa sakit lama lama, karena niatnya mau ngirit, tapi malah bikin sakit orang iya. dan gak dapat uang lembur biasanya karena dianggap bagian dari job desc.
ane pernah kerja di perorangan dan perusahaan besar, jadi ane tahu bedanya.
biasanya di cantumkan jam kerja nya disitu
dan biasanya kalo emang mengharuskan kerja 24 jam, ada tulisan harus bersedia di panggil kerja sewaktu waktu kapan aja walau tidak rutin
dulu ane kerja di bank di bagian IT
jam kerja nya jelas di kontrak nya, dari jam 8 pagi sampai 5 sore.
tapi di surat kontrak nya ada klausul, kalo ada masalah, yah harus bersedia ngantor kapan aja, sekalipun subuh.
jadi bukan romusha, emang jenis pekerjaan nya 24 jam, gak bisa di tebak jam berapa masalah nya muncul.
tapi beda nya perusahaan besar dengan perorangan kek pandji ini, ada pada sisi kemanusiaan nya.
kalo perusahaan besar karyawan nya banyak, jadi bisa di bikin shift shift an. misalnya minggu ini giliran ane, minggu depan yg ngalong gitu temen ane, jadi gak ane terus yg ngalong. dan dapat uang lembur biasanya.
kalo perorangan bos nya kek pandji, biasanya karyawan nya dikit, jadi yg disuruh ngalong cuma 1-2 orang aja, tentu saja berat beban kerja nya, bisa sakit lama lama, karena niatnya mau ngirit, tapi malah bikin sakit orang iya. dan gak dapat uang lembur biasanya karena dianggap bagian dari job desc.
ane pernah kerja di perorangan dan perusahaan besar, jadi ane tahu bedanya.
paexada dan hantupuskom memberi reputasi
2