Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

Β© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

complain01Avatar border
TS
complain01
"CUMI; Dilema Cinta Seorang Janda" (Based On Life Story')

PROLOG

Assalamualaikum Agan-agan Kaskusers dan para Suhu di Forum SFTH ini...

Ane yang cupu ini mohon perkenan untuk turut mencipratkan seciprat kisah untuk ikut mewarnai forum ini.

Ini adalah sebuah kisah berdasarkan kehidupan nyata sahabat SMP ane yang udah 27 tahun lamanya kita ngga pernah ketemu. Dan tiba-tiba sejak setahun yang lalu kita jadi akrab dan sering berbagi cerita.

Untuk sebuah tujuan yang gue masih berusaha menemukan jawabannya. Seolah Tuhan dalam skenario agung-Nya mempertemukan gue dan sahabat gue ini dalam satu episode tertentu dalam hidup kita masing-masing.

Alhamdulillah meski udah puluhan tahun ngga ketemu, dan masing-masing dari kami udah mengalami pasang-surutnya jalan hidup, sedikitpun ngga mempengaruhi kesomplakan dan kekonyolan kita berdua πŸ˜πŸ˜‚.

Oh ya, jujur aja...
Sebenernya usia kami berdua bisa dibilang ngga muda lagi. Kita udah kepala 4, gan. Ane sendiri berjenis kelamin laki-laki normal dan udah berkeluarga.

Meskipun keluarga ane tinggal di sebuah kota di Jawa Tengah sana dan ane berdomisi di Jakarta.
Sementara sohib ane berjenis kelamin New Normal πŸ˜‚πŸ˜œ...

Nggak Deng bercanda. Sohib ane ini cewek tulen, gan. Berstatus Janda, yang menjadi tokoh utama dalam kisah ini, yang biasa ane panggil dengan Nick Name "Cumi" dalam real life.

Dan kemarin ane udah dapet approval dari Cumi buat share kisah hidupnya disini. πŸ˜πŸ‘Œ

So kisah ini akan banyak bercerita tentang anggapan masyarakat kita yang masih streotype terhadap seorang single parent perempuan (definisi Janda versi gue).

Seolah mereka adalah seekor lalat yang hinggap di ujung meja makan, yang harus diusir atau dipukul dengan sapu lidi.

Dan sebaliknya tentang pandangan si Janda itu sendiri, yang sering menjadi korban, sering difitnah dan disalahfahami hanya karena statusnya yang malang.

Sebuah kisah yang masih bergulir hingga detik ini jari gue masih mengetik.

Juga tentang kisah cinta, persahabatan, dan perjuangan dalam keluarga yang dialami sohib ane si Cumi yang saling tumpang tindih dan campur baur.

Bagaikan sebungkus gado-gado tanpa karet pengikat atau Staples, yang kita bawa dengan satu tangan dengan terburu-buru sambil menyeberang jalan di sebuah hari berhujan.

Kita pun terpeleset, lalu menyaksikan gado-gado itu tumpah dan ambyar di jalanan...
πŸ˜”πŸ˜­πŸ˜­

Mohon maaf kalo nanti penceritaannya kurang menarik dan kurang bermutu. Karena penulisan dilakukan disela-sela waktu tepar ane setelah pulang kerja.

Plus dalam kondisi otak, dompet dan emosi sering labil akibat terdampak Pandemi Covid-19 yang belum kelar sampe sekarang.

Monggo diseruput gan cerita ini..
Next update Insyaallah dalam beberapa jam kedepan..

πŸ™πŸ™β˜ΊοΈ
Diubah oleh complain01 19-01-2021 01:26
onesipemburu
rinandya
ozzai936
ozzai936 dan 22 lainnya memberi reputasi
21
21K
362
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
complain01Avatar border
TS
complain01
#103
Chapter 9 : Al I'tiraf

Part 2



Untuk Cumi,
dan hari-hari yang pernah kita kenal.



Ketika Thread ini tamat beberapa puluh paragraf mendatang. Sebenarnya dalam kehidupan nyata, kisah ini masih berlangsung bagi semua tokoh yang terlibat di dalamnya. Terutama untuk Cumi sendiri.

Karena itu, membuat ending yang tuntas dari Thread ini, adalah sesuatu yang mustahal bin mustahil.

Ngga dipungkiri, bahwa distorsi banyak terdapat pada kisah ini.

Karena bayangkan, TS harus menyelami hati dan pikiran 3 tokoh utama di sekitar Cumi (Mas Bagus, Dedy, Andi) hanya dari penuturan Narasumber tunggal.

TS pun ngga tau apakah Cumi bisa meyakinkan dirinya sendiri untuk merasa pasti terhadap motif mereka?

Karena narasumber Thread ini bukanlah cenayang atau orang pintar yang katanya mampu menebak isi hati seseorang.

Kronologi dan motif disampaikan oleh Cumi kepada TS melalui serangkaian pertemuan di berbagai tempat. Dan japrian dalam berbagai kesempatan, dalam kurun waktu hampir 2 tahun terakhir.

Lalu TS menafsirkan dan merangkai semua kronologi dan motif-motif itu dalam hubungan sebab-akibat versi TS.

Dan dalam penuturan berantai ini, sangat mungkin tercipta distorsi dalam kronologi dan motif, yang akan tetap menjadi wilayah gelapnya sendiri.

Jadi biar Tuhan sendiri yang akan menulis ending yang tuntas di lembaran Lauhul Mahfudz, untuk menjadi takdir dalam kehidupan si Cumi.

Gue hanya mendoakan yang terbaik. Ngga hanya untuk Cumi. Tapi untuk semua tokoh nyata dalam kisah ini.

Karena bukankah kita semua ini sebenarnya bersaudara? Yang berasal dari ras nenek moyang yang satu!

Bukankah kode genetik kita sebenarnya tersambung pada DNA Adam dan Hawa?

Bukankah kita semua hanyalah manusia, yang sekedar berpasang-surut dalam 2 keadaan?

Jatuh dan bangun, menangis dan tertawa, berpelukan atau beradu punggung.
........

Manusia adalah Mahkota Penciptaan!ΒΉ

Itu alasannya manusia diserahi tugas suci menjadi Khalifah fil Ardhi, atau Pemimpin di muka bumi!

Mahluk paling unik yang berpotensi lebih mulia dan luhur dari Bangsa Malaikat.

Tapi sekaligus memiliki resiko untuk lebih rendah derajatnya dari spesies hewan liar atau binatang ternak!

Semua terpulang pada cara kita mengelola sebuah hak istimewa dari Tuhan : untuk bebas berkehendak, bebas memilih dan membuat keputusan.

*******

Alasan lain dari penulisan Thread ini, adalah keputusan nyokap gue untuk menjual rumah yang kami tempati di Cinere ini, untuk hijrah ke Brebes. Kampung halaman almarhum bokap.

Pada Desember Tahun 2017 lalu, bokap TS berpulang ke hadirat Penciptanya.

Gue dan adik gue yang waktu itu berada di sisi beliau pada saat-saat terakhir hidupnya. Merekam keinginan bokap untuk pulang kampung.

Sesuatu yang kami terjemahkan sebagai keinginan terakhir beliau untuk dimakamkan di tanah leluhurnya, di sebuah desa di pelosok Brebes.

Di sebuah kompleks pemakaman kampung yang begitu sederhana. Berlokasi di pinggir sawah di tepi hutan kecil di ujung kampung.

Duuh... Gue nangis...

Gue inget bokap...
Inget hari-hari sulit dalam keluarga kami, dimana beliau telah selalu membuktikan pengorbanannya bagi kami.

Dan inget betapa selama hidup, rasanya jarang sekali gue mampu membuat beliau tersenyum bangga kepada anaknya ini.

Kalo kelak kami hijrah ke Brebes, nyokap akan dengan mudah berziarah ke makam bokap.

Nggak kayak sekarang, dimana untuk ziarah, hanya bisa dilakukan paling sering setahun 2 kali.

Itu pun setelah 3 anaknya rundingan dulu soal waktu yang pas untuk izin atau cuti kantor, sewa mobil, urunan bensin dan soal printilan lainnya.

Ketika kami ziarah, maka nyokap akan bacain Surat Yasin dan doa-doa disisi makam bokap.

Terus kangen-kangenan sama bokap sambil mengelus-elus batu nisannya.

Dan selalu begitu. Abis baca Yasin dan berdoa, nyokap akan cerita tentang apa aja di pusara bokap.

Seolah-olah bokap masih hidup dan berada di tengah-tengah kami seperti dulu.

Nyokap akan cerita kalo cucunya yang pertama, yaitu anak gue. Sekarang udah kelas 2 SD. Udah hafal Al Fatihah dan doa sebelum makan.

Nyokap akan cerita tentang cucunya yang kedua, anak adik gue yang berusia 2 tahun. Kalo bocah nakal ini udah bisa ngomong, dan udah pinter berantakin rak piring di rumah Mbah-nya.
πŸ˜…πŸ˜…

Dan itu yang gue namakan cinta sejati!

Cinta yang bahkan tak terkurangi kadar murninya, oleh maut yang memisahkan mereka!

Gue berharap Cumi akan mendapatkan cinta seperti itu.

Dan juga kalo gue dan nyokap hijrah ke Brebes suatu hari kelak. Maka jarak gue dengan istri dan anak ngga akan begitu jauh.

Brebes-Tegal itu bisa ditempuh 1,5 jam kalo naik motor. Jadi gue bisa lebih sering ngumpul sama anak dan istri.

Dan pada saat yang sama, gue masih bisa menjaga dan menemani nyokap hingga akhir hayat nya.

Dan gue ngga akan sering melewatkan moment-moment penting anak gue dalam masa pertumbuhannya.

Elu tau nggak, Cum?
Beberapa hari yang lalu, anak gue udah berani ambil keputusan untuk tidur menempati kamar sendiri, di kamar yang dulunya adalah kamar ibunya sewaktu kecil.

Kami Video Call-an, dan anak gue memamerkan kalo dia sendiri yang susun barang-barang di kamarnya, yang bersihin kamar, dan nangkep kodok di kolong tempat tidur make plastik kresek.
πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜†

********

Cumi bilang dia akan sedih kalo gue hijrah ke Brebes. Meski demikian, Cumi turut mendoakan supaya gue dan nyokap segera hijrah kesana.

Terimakasih ya, Cumi
πŸ™πŸ™πŸ™

Mungkin alasan Cumi sedih, adalah karena ngga ada lagi seorang temen cowok yang somplaknya ngga ketulungan seperti gue.
πŸ˜…πŸ˜…

Temen cowok yang cukup pede buat nraktir Cumi makan di warteg pinggir jalan yang bising dan lusuh.

Temen cowok yang baperan, karena kadang suka bad mood kalo Cumi lama bales chat.

Temen cowok yang (mungkin) paling cengeng, karena ngga malu-malu untuk ngakuin lagi nangis karena sesuatu.

Temen yang cerewet nya minta ampun, karena sering japri malem-malem buat perkara yang ngga penting, kayak :

"Woiii Cumi, makan lu.. Biar tambah gendut!" πŸ˜œπŸ˜…

"Cumi elu nasionalis amat sih? Tadi gue perhatiin gigi lu ada garis merahnya! Emang lu ngga ngaca kalo lagi lipstik an? Paraah emang lu!"
😜😜😜

Atau pernah suatu kali :

Gue : Cumi bangunin gue jam 3 pagi ya?

Cumi : Iyeee... Insya Allah. Elu mau Tahajud ya? Waah keren lu, Kakus!

Gue : Kagak Cum, gue pengen nonton semifinal Champion leg ke 2, Liverpool vs Barcelona.

Cumi : Aaah Sialaan luu.. Ogaaah amaat gue bangunin orang buat nonton bola!
😜😜

Atau japrian yang gaje kayak gini :

Gue : Cumiiii... Elu tau gak?"

Cumi : Kagak

Gue : Sama dong, gue juga kagak.

Cumi : Aah somplaak luu, Kakuus!"

πŸ˜œπŸ˜…

********

Ya walaupun setelah hijrah ke Brebes, gue dan Cumi masih bisa berkomunikasi by hape android. Tapi pasti ngga akan se intens kayak sekarang.

Dimana kami sering nongkrong ketemuan buat ngobrol ngalor-ngidul.

Cumi..
La Tahzan Innallaha Ma 'AnnaΒ²

Kalo gue udah ngga di Jakarta lagi. Allah pasti akan kirim teman lain buat elu, yang mudah-mudahan ngga terlalu somplak seperti gue.

Tapi yang terpenting : ada Allah.

Allah akan menemani dalam setiap berdiri, duduk, dan berbaring elu, kok..

Allah Maha Besar
Jadi seberapa pun besarnya masalah elu, Rahmat dan pertolongan Nya akan jauh lebih besar.

Allah Maha Besar
Jadi seberapa pun besarnya dosa dan kesalahan elu, pintu Ampunan-Nya akan selalu terbuka lebar.

Allah yang menciptakan elu..
Allah yang memberi elu rizki
Allah yang menjaga dan menemani elu, juga keluarga elu.

Dan kelak Allah jua yang akan memanggil elu "pulang".

Maafin gue ya Cumi.

Karena dalam 1,5 bulan penulisan Thread ini. Gue sering mengorek luka-luka elu di masa lalu.

Karena selama 1,5 bulan ini, gue membuat versi cerita sendiri tentang hidup elu.

Versi yang sering ngejudge elu seenak jidat gue.

Versi yang menguliti kesalahan-kesalahan elu, dalam cara yang sering bikin elu marah dan tersinggung.

Versi yang mendudukkan elu di kursi terpidana.

Duuh... Maafin gue ya, Cumi
πŸ™πŸ™πŸ™πŸ€—

So here it is, My Friend...
Thread yang gue tulis sebagai oleh-oleh persahabatan kita selama hampir 2 tahun terakhir ini.

Kisah yang ditulis dalam tata bahasa, istilah dan kosa kata yang cauur dan amburadul.
πŸ™πŸ™πŸ˜…

Tapi juga kisah yang mendokumentasikan peristiwa-peristiwa, yang mungkin menjadi peristiwa yang terberat dalam hidup elu.

Terimakasih elu udah jujur ke gue selama ini.

Terimakasih udah mempercayakan kisah hidup elu untuk gue share ke publik di forum SFTH ini.

Terimakasih untuk semuanya
πŸ™πŸ™πŸ™πŸ€—

*********

Pada bagian ini TS ingin mengucapkan terimakasih untuk Agan-agan reader yang udah membaca Thread ini dari awal sampai akhir.

Terutama untuk atensi berupa cendol dan komentar.

Maafkan TS ya, yang ngga bisa mention satu per satu nama Agan-agan yang terhormat.

Mention 10 besar aja ya untuk Cendol dan Komentar. 😁😁

Top 10 Agan pemberi Cendol dan Komentar :
1. Arikempling78
2. sukhhoi
3. ANUStertusuk
4. mdfck
5. tabernacle69
6. selfimega1
7. m451617
8. gamefantasia
9. robotomax
10. pulaukapok

Top 10 khusus pemberi Cendol :
1. rinandya
2. Bohemianflaneur
3. mmuji1575
4. humanshado
5. jondolson
6. piripiripuru
7. ngibuler
8. saya.kira
9. sudarmadji-oye
10. noerwahyu88

Plus 2 Followers :
1. Superwae10
2. heniazza21

Terimakasih ya Agan-agan reader yang luar biasa. Mohon maaf kalo ada salah hitung di 2 Top 10 di atas

πŸ™πŸ˜πŸ‘

********

Nah sekarang TS pengen ngasih oleh-oleh buat Agan-agan reader pembaca Thread ini.

Bukan oleh-oleh berupa voucher paket data, pulsa atau apapun sih...πŸ˜πŸ˜πŸ™

Bukan juga pesan moral yang berkaliber berat.

Cuma pengen bilang, supaya Agan-agan reader disini sering-seringlah senyum dan tertawa.
πŸ˜πŸ˜πŸ™πŸ™

Dan sering-seringlah bercanda untuk membuat teman atau orang-orang disekitar agan bisa senyum dan ketawa.
😁😁😁

Hidup itu woles aja, gan...
Dibawa santai dan wajar aja..
Ngga baik terlalu ngotot dalam hal apapun.

Termasuk dalam hal mencintai seorang janda yang emang selalu menggoda
😁😁😜😜

Beneran gan...
Sering-seringlah berhumor dan berbanyol biar kita dan orang lain bisa ngakak sepuasnya.
πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜…

Karena puncak dari rasa syukur seorang hamba adalah wajah yang selalu ceria.

Wajah yang senantiasa dihiasi senyum dan tawa, terhadap apapun yang telah ditetapkan Tuhan untuknya!

Wajah seorang hamba yang ridho, terhadap apa saja yang harus ia temui di sepanjang umurnya.

Karena hamba itu udah ngga lagi melihat :
Apa, Mengapa, dan Bagaimana sebuah peristiwa itu harus terjadi dalam hidupnya.

Hamba itu pun udah ngga lagi peduli terhadap apa yang diberi.

Ia hanya peduli pada Sang Pemberi!

Sama aja kayak kita ngapel ke rumah pacar, deh.

Emangnya kita terlalu ambil pusing sama apa yang disuguhkan di atas meja?

Terserah deh mau dikasih soft drink kek, mau kopi encer doang kek, atau entah Dalgona yang komposisinya ngaco kek, bahkan air mentah sekalipun...
🀭🀭😁

Nggak masalah!!

Yang penting disuguhkan oleh sepasang tangan tambatan hati, yang mempersilahkan kita minum sambil menyunggingkan senyum manis yang bikin jantung ini kelojotan.

πŸ˜πŸ˜πŸ˜πŸ˜…

********

Heppy aja ya, gan.. kalo kita emang yakin bahwa hidup ini cuma titipan!

Kita ngga berhak mengklaim barang titipan sebagai milik pribadi, kan?

Apapun itu barangnya!
Termasuk rasa cinta, rasa rindu, juga rasa benci terhadap seseorang.

Karena sejatinya semua rasa itu diletakkan oleh Tangan Sang Maha Pencipta Rasa di hati ini.

Jadi ngga perlu geer bahwa rasa cinta terhadap seseorang itu, lantas diikuti keegoisan untuk merasa berhak memilikinya.

Apalagi kelewat pede :

"Wah gue udah saklek cinta mati sama dia!"

"Gue ngga bisa jatuh cinta lagi sama orang lain".

"Gue yakin dia ini jodoh gue! Gimana pun caranya gue harus jadi sama dia!"

Ini paraah, kalo sampe kita punya perasaan kayak gitu.

Kita tuh harus kritis terhadap hati kita sendiri!

Contohnya TS sendiri deh...

Yang entah karena apa dan kenapa? Selama hampir 2 tahun ini, Tuhan menitipkan rasa sayang dan rasa peduli sama Cumi, yang sebenarnya sering ngeselin dan menyebalkan ini.
πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜œ

Maka puncak dialektika TS terhadap hati TS sendiri adalah, dengan menempatkan secara pas dan wajar rasa sayang dan peduli itu pada ruang Persaudaraan Iman, Islam, dan Persahabatan.

Nggak lebih, ngga kurang, dan ngga perlu spesial pake telor bebek.
πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜œ

Yaitu rasa sayang dan peduli untuk ngga rela ngeliat si Cumi terjerembab dalam perbuatan yang menjauhkannya dari Tuhan.

Rasa prihatin dan khawatir untuk ngga tega menyaksikan si Cumi dijewer dan dicemplungin sama Malaikat ke Neraka.

Naudzubillah Min Dzalik!

Dan sungguh semua rasa harus dipulangkan maksud dan tujuannya kepada Tuhan Pencipta Segala Rasa!

********

Karena sejatinya kita emang ngga pernah punya apa-apa, gan.

Di hadapan Tuhan semesta alam, kita ini mahluk paling fakir.
Dan udah selayaknya kita merasa begitu.

Jadi terserah takdir Tuhan deh, kita mau dibawa melanglang buana kemana aja!

Selama kita yakin,
Bahwa semua itu berasal dari Wujud dan Kehendak dari Zat, yang Nama dan Sifat-Nya telah tercetak pada setiap atom dan unsur penyusun setiap benda di seluruh alam raya ini.

Suka-suka Allah deh kita mau diapain? Mau digimanain? Mau dipentalin ngalor-ngidul kemana kek!

Pasrah aja udah...

Ambil contoh kalo kita jalan-jalan sama pacar.

Maka ngga terlalu penting kita pergi kemana? Naik apa? Melihat pemandangan apa?

Karena pergi itu, yang penting bukan Kemana-nya?

Tapi pergi sama Siapa-nya?

Pergi jalan-jalan gratis ke Bali tapi sama orang yang jutek dan nyebelin. Malah bikin hati tersiksa, kan?

Tapi walaupun cuma nganterin pacar nyebrang jalan doang.

Maka betapa berbunga-bunganya hati ini ketika ia mempercayakan tangan nya untuk kita gandeng dengan erat!

πŸ˜πŸ˜πŸ˜…

Iya kan gan?

Jangan mengkhawatirkan apa pun ya, gan!

Wong selama hidup ini kita pergi kemana-mana sama Allah kok.

Sebenernya setiap hari, kita ini diajak jalan-jalan sama Allah, lho gan..

Sueerr gan...😁✌️✌️

Sama aja ngga menghargai Tuhan kan, kalo kita diajak jalan-jalan sama Tuhan yang memiliki langit dan bumi, tapi kita masih aja ruwet mikirin ongkos lah, bensin lah, minum dan snack di perjalanan lah?
πŸ˜…πŸ˜

Ya ikhtiar sih udah kewajiban!

Buat cari nafkah, buat beramal, buat menggapai cita-cita.

Tapi udah cukup ikhtiar itu dilakukan sama otak, tangan, kaki, mulut, dan organ tubuh yang lain.

Jangan hati pun kita suruh ikhtiar.

Hati itu jobdesnya Tawakal!

Hati itu jobdesnya: berharap, bergantung, dan bersandar, hanya kepada Tuhan!

*******

Allah itu Tuhan kita.

Dan hanya Ia satu-satunya Tuhan!

Tuhan seluruh Mahluk.

Tuhan Jin, Malaikat dan Manusia.

Tuhan bagi rerumputan, hewan-hewan, dan bulir embun.

Tuhan bagi kicau burung, dan aum Harimau.

Tuhan bagi butir pasir, kelepak sayap kelelawar, dan lelehan airmata dari sepasang kornea hitam.

Tuhan bagi seluruh benda dan keadaan, juga bagi seluruh gerak dan diam.

Tuhan bagi seluruh gelap dan Terang, juga bagi panas dan dingin.

Tuhan bagi seluruh Sifat, Wujud, dan Makna.

Tuhan bagi hangatnya cahaya mentari dan tetesan air hujan.

Tuhan bagi seluruh Eksistensi, Pengertian dan Gagasan. Juga bagi segenap alasan, maksud dan tujuan.

Tuhan bagi seluruh unsur dan hakikat dari unsur tersebut

Tuhan bagi seluruh kenyataan yang tampak dan yang tak terlihat

Tuhan bagi suara tangis bayi dan tawa sang bunda. Juga bagi segores luka, rindu dan cinta.

Tuhan bagi rasa harap dan cemas. Juga bagi sunyi malam dan bunyi tik-tok jam.

Tuhan bagi setiap mahluk yang ia anugerahi tubuh dan ruh

Tuhan bagi setiap pendengaran, penglihatan dan hati, yang kelak akan menjadi saksi bagi diri itu sendiri di Hari Perhitungan.

Tuhan bagi seluruh Yang Ada dan Tiada.

Dan hanya Dia Zat yang Wajib Ada di jagad semesta, yang hanya mungkin ada karena keberadaan Nya.

Zat selain Ia akan rusak, hancur dan binasa.

Ia Maha Kekal. Abadi.

Maha Esa dan Maha Mandiri

Maha Suci Engkau ya Rabb,
Yang hanya Diri-Mu lah yang sanggup mensifati Ke-Maha Sucian- Mu itu.

Maha Tinggi Engkau ya Rabb,
Tak tersentuh dan terjangkau oleh akal pikiran dan imajinasi seluruh mahluk.

Dan Ia adalah satu-satunya Tuhan pada Hari Penciptaan, dan pada Hari Penghancuran semesta.

Dan Ia adalah satu-satunya Zat yang memiliki Perintah dan Kehendak pada Hari Pembalasan!

Gue beneran nangis pas nulis bait-bait diatas...

********

Jangan berlaku kejam terhadap Tuhan, ya gan...

Tuhan jangan cuma kita palak doang untuk terkabulnya sebuah doa.

Tuhan jangan kita todong doang untuk mengampuni dosa.

Tuhan jangan kita bentak-bentak, supaya kita ngga masuk Neraka, dan masukin kita ke Surga.

Wong hidup dan mati di dunia dan akhirat, atas jaminan Tuhan, kok!

Ngelunjak amat sih kita make segala banyak protes sama Tuhan!

Itu nggak fair namanya!

Tuhan memang menciptakan Jin dan Manusia hanya untuk beribadah kepada-Nya.

Tapi ketika Ia menciptakan "Cinta" yang lalu ia titipkan di hati semua insan.

Maka bukankah dengan itu, Ia pun ingin dicintai?

Bukankah dengan itu, Ia pun ingin dirindukan?

Bukankah dengan itu, Ia pun ingin agar kita menjadikan-Nya 'Kekasih'?"

Maka perlakukan saja Ia sebagai "Kekasih."

Karena sungguh Ia adalah Zat Maha Cantik yang paling layak untuk dipuji dan dicintai.

Karena sungguh Ia adalah Zat yang menjadi Puncak dan Sumber dari seluruh Keindahan dan Kemurnian.

Ia adalah Zat yang sangat halus dan sensitif.

Kadang Ia bisa sangat baper dan cemburu.

Hingga tak diizinkannya hati para kekasih-Nya untuk mencintai sesuatu, terpesona pada sesuatu, merindukan sesuatu, melebihi rasa cinta, rasa terpesona, dan rasa rindu kekasih itu pada-Nya.

Maka perlakukan saja Ia sebagai Perindu.

Yang semata-mata karena kerinduan-Nya kepada kita, maka Ia pun menciptakan kematian.

Bukankah bila Ia tidak rindu, Ia bisa saja menjadikan hidup manusia abadi di muka bumi?

Yaa Allah.. Yaa Rabb..

Gue kangeeeen...
Bangeeeeettt...

Pengen berbincang "empat mata" dengan-Mu

Pengen curhat "dari hati ke hati" dengan-Mu..

Pengen nanya ini-itu...
pengen faham hakikat ini-itu...

Dan pengen "mesra-mesraan" dengan-Mu...

Dekap aku, Tuhan..! Dekap aku!

Karena tidakkah tubuh dan ruh ini Kau beri untukku, melainkan hanya untuk Kau dekap dan Kau rengkuh sewaktu nanti aku pulang ke pelukan- Mu?

Dekap aku lebih erat dan hangat, Tuhanku...

Dekap aku lebih erat dan hangat dari semua mahluk-Mu yang pernah aku dekap dengan erat dan hangat selama aku hidup di dunia...

******

Sekian, dan

Terimakasih.

Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad.

Wabillahit taufiq wal hidayah

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

"karena menulis adalah mencintai"

Crek!!

πŸ™πŸ™πŸ™



TAMAT

Notes :
1. Dikutip dari "Kimia Kebahagiaan", Karya Imam Ghazali
2. Artinya, "Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita
Diubah oleh complain01 19-01-2021 08:10
khuman
pulaukapok
jiyanq
jiyanq dan 12 lainnya memberi reputasi
13
Tutup