nutrackerAvatar border
TS
nutracker
Sisi Seram di Pinggiran Kota Jakarta Selatan (Horor Story)


Hai agan-sista Ingin berbagi pengalaman lagi nih... Berikut merupakan kisah ane disaat perkuliahan semester 2 sekitar 8 Tahun yang lalu dimana ane masih terbilang young wild and not free but fire (ber api-api). Entah apakah akan ada yang membaca tulisan ini atau tidak tapi tidak ada salahnya kan di coba.. Meski agak sedikit ragu karena banyak beberapa pihak dari kawan ane yang terangkat dan terlibat di cerita ini. Dan untuk menuliskan cerita ini pun ane tetap meminta saran beberapa dari mereka yang ane hubungi satu persatu melalui medsos ya (maklum udah pada lost contact dan tidak semuanya merespon mungkin udah ga aktif). Cerita ini “berlatar waktu” kelanjutan dari thread ane sebelumnya yaitu “Kontrakan Seru di Pinggiran Ibu Kota (Horor Story)” dimana pada akhir cerita tersebut ane memutuskan untuk berhenti menyewa rumah petak 3 itu. Dan kemungkinan cerita ini akan ane buat beberapa episode yang tergabung dalam thread yang sama juga. Untuk menambah kesan cerita sebelumnya sebut saja ane “Manta” yang saat itu ane berkuliah di salah satu kampus swasta di pinggiran Kota Jakarta Selatan dan untuk TKP dari cerita ini masih ada yah gan. Ketika ane search di google streetview pun masih ada dan terlihat tidak terlalu banyak perubahan yang mencolok baik dulu ataupun sekarang. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada pemilik dan kepada penghuni sekarang (kalo ada yang baca dan mengetahui) ane tidak akan menampilkan gambar TKP melainkan ane akan memberikan denah yang ane buat sedemikian rupa. Untuk yang masih penasaran dan bertanya-tanya terhadap lokasinya ane tidak akan memberi infonya secara gamblang. Tetapi ane akan memberikan sedikit clue-clue nya di isi cerita. Dan jika ada kalian yang warga sekitar sana atau lain telah mengetahui TKP ini, tolong cukup tau saja ya. Jadi silahkan di simak ya...

Dan Akhirnya Ketemu Juga..

Di saat liburan semester ganjil yang terbilang sangat singkat, ane malah disibukkan untuk mencari-cari kostan yang enak dan nyaman. Yang paling penting menurut ane yaitu rame atau minimal tidak seperti kontrakan ane sebelumnya lah yang cuma berdiri sendiri. Sehingga kalau terjadi apa-apa bisa dengan mudah untuk meminta bantuan.

Selain itu ane sangat membutuhkan kostan yang fleksibel artinya tak ada batas waktu untuk keluar malam serta sangat bersahabat untuk membawa teman bermain apalagi pacar. Namun untuk yang membawa dengan bebas lawan jenis sebenarnya cukup sulit di kawasan sini. Karena masih kawasan pemukiman pinggir Jakarta yang cukup kental akan unsur ke agamaan nya. Ah tapi menurut ane itu bisa diatur, asalkan kita mampu berkamuflase sebaik mungkin pasti itu semua bisa terjadi.

Berkeliling mencari kostan yang sangat cocok memang sangat sulit. Ane bingung harus kemana lagi sedangkan libur perkuliahan sudah hampir usai dan mestinya ane harus cepat mendapat kostan baru, sehingga ane masih ada waktu untuk menyiapkan perlengkapannya sebelum perkuliahan aktif kembali. Setelah berkeliling cukup lama ane bertemu kawan sekelas ane sebut saja Ricardo di salah satu minimarket. Ane tau dia seorang perantau putra daerah dari Sumatra Utara yang sudah pasti disini ngekost.

Tanpa ba-bi-bu ane langsung bertanya perihal kostan di tempatnya dan ternyata ada yang kosong. Ane segera melihat lokasi dan kondisi. Ketika sampai disana ternyata masih tergolong di jalan yang sama dari kontrakan ane sebelumnya hanya saja ini di gang yang berbeda yaitu berada paling depan dan tidak jauh dari jalan utama penghubung wilayah Tangerang dan Jakarta (yang kini terdapat fly over khusus busway yang membentang sampai kawasan Tandean). Cukup banyak anak kampus ane yang tidak semua ane kenali dari berbagai fakultas dan di kamar atas ada kawan kampus 1 fakultas seangkatan ane juga ternyata. Melihat hal tersebut sepertinya ini kostan yang cukup asik.

Saat ditunjukan kamar kosong oleh si penjaga kostan, oh ya sebelum terlalu jauh si penjaga kostan ini tinggal disini juga dengan kamar yang sejenis dengan kita di pojok terpisahkan oleh tangga dan dapur kost yang nanti akan ane buatkan denah dari kostan ini.

Sebut saja mbak Sum. Ia mengabdi disini sebagai penjaga kost sekaligus pembantu dari pemilik kost yang sebenarnya rumah si pemilik kost pun masih berada di lingkungan kost ini dan cukup besar. Mbak Sum tinggal bersama anaknya 1 laki-laki dan suaminya yang bekerja sebagai kuli panggilan dan terkadang ane melihat juga suami mba Sum menjaga dan merawat kebun pekarangan rumah pemilik kostan ini.

Kembali lagi ketika ditunjukan kamar yang kosong ternyata posisinya di lantai bawah dan berada di tengah. Sebelah dari kamar Ricardo yang terpisahkan oleh gudang-gudang kecil. Ane mengetahui bahwa ternyata kamar Mba Sum bersama keluarganya terlihat jelas dari sini itu artinya ane sangat sulit untuk membawa pacar kesini. Ane sangat kesal kenapa tidak diatas aja si yang kosong namun mba Sum menginfokan bahwa di kamar atas bagian pojok itu orangnya jarang sekali datang kesini hanya sewaktu-waktu karena alasan pekerjaan barangkali sebentar lagi akan keluar. Sementara pakai yang ini aja dulu (iya setelah ane mengetahui doi sudah kerja dan terlihat dari wajahnya si seperti om-om berusia 30an keatas dan ane berpikir mungkin orang itu sudah memiliki anak istri sebut saja mas Dino). Yasudah untuk hal itu bisa ane siasati nanti yang penting ane dapatkan kostan ini dulu dan segera ane memberikan DP ke mba Sum untuk tanda setuju.

Setelah melihat-lihat sekitar, ternyata kostan ini tidak untuk cowok saja tetapi ada yang cewek dan di pisahkan untuk cewek di bagian depan dan cowok di bagian belakang yang terpisahkan oleh rumah dan dapur si pemilik rumah. Wah.. hal seperti ini yang membuat makin asik dan makin rame, sempat terbesit seperti itu di pikiran ane.



Gambar : Denah Kostan

Keterangan Gambar dari kiri-bawah-kanan-atas-tengah:

Kotak hitam Bagian Sebelah kiri angka 1-10 : Kamar Cewek

Tanda Panah : Tangga

Kotak Kecil Hijau Muda : Pohon Mangga Tukang Nasgor Di lempar Pasir

Persegi panjang kuning : Parkiran yang ditutupi kanopi

Lengkungan Coklat : Pintu gerbang

Kotak Hijau muda : Kebun pemilik

Kotak hitam Sebelah Kanan terdiri dari :

Kamar Cardo dan Kamar Yudi (atas bawah)

Gudang kecil atas bawah

Kamar Awal ane pindah dan Kamar Kuda (atas bawah)

Gudang kecil atas bawah

Kamar ane dan Kamar Ichsan (atas bawah posisi di tikungan)

Toilet 2 pintu (bawah) atas nya yang ungu space kosong biasa dipakai jemur

Kotak orange Dapur atasnya kamar Adam

Tanda Panah (Tangga)

Space Kosong cukup besar atasnya Kamar Dino

Kamar Mba Sum atasnya yang Coklat Balkon

Kotak Orange Persegi Panjang : Pekarangan Rumah Pemilik cukup luas

Coretan Kuning : Koridor

Lingkaran Merah Besar : Rumah Pemilik Cukup Besar

Wajik Orange : Dapur Pemilik ukurannya lebih besar dari kamar kita

Persegi Abu-Abu : Ruangan Si pemilik

Kotak Hijau Tua: Taman si Pemilik rumah

Bersambung...

   





Selanjutnya bisa cek di sini...
Index Cerita :
Apakah Perpindahan ini Membuatku Terlepas dari Mereka yang Tak Kasat Mata ?
Kamar Tusuk Sate yang Mencekam Episode 1
Kamar Tusuk Sate yang Mencekam Episode 2
4 Bayangan Saat Padamnya Listrik di tengah Malam
Kenaikan Harga dan Perbincangan Mencekam
Kamar Ricardo
Kamar Tusuk Sate yang Mencekam Episode 3
Adam adalah Manusia Biasa
Kamar Tusuk Sate yang Mencekam Episode 4
Agak disana aje ya Bang, saya kapok disitu
Siapa Cewek Diatas Itu
Tertindih itu tidak enak
Kamar Lama ane ada yang Isi dan Perkenalan singkat mereka
Akhir kisah ku disana
Pengenalan dan Dibalik Cerita
Diubah oleh nutracker 21-02-2021 04:20
husnamutia
ElviHusna
chabieee425
chabieee425 dan 21 lainnya memberi reputasi
22
16.6K
82
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
nutrackerAvatar border
TS
nutracker
#33
Pengenalan dan Dibalik Cerita

Iya mengapa ane berikan part ini di bagian akhir. Karena ane menginginkan kalian membaca terlebih dahulu dan mengenali tokoh serta suasana tersebut dari daya tangkap yang kalian baca.

Sebenarnya masih banyak pengalaman-pengalaman mistis yang dirasakan anak-anak namun menurut ane yang seru untuk diangkat cuma hal diatas ini dan juga hal diatas inilah yang ane terlibat didalamnya atau saat itu berada pada kostan tersebut. Selain itu ane juga sering mendengar kisah-kisah dari para cewek tapi hanya sekedar angin lalu dan ane ga tanyakan jelas asal muasal terjadinya. Jadi, beberapa cerita yang ane angkat diatas adalah kisah selama ane menjadi warga kostan tersebut terkecuali kisah Dosen di kamar Ricardo yang saat itu ane diceritakan oleh Adam.

Dan perlu kalian ketahui ane ini bukan anak Indigo ya. Ane pun masih sulit percaya dengan istilah Indigo. Dan ane pun sampe saat ini sama sekali ga pernah melihat dia yang tak kasat mata secara jelas dengan fisik mereka yang sesungguhnya melainkan jadi sosok orang gitu yang ane ga sadar kalo itu mereka atau berupa bayangan-bayangan gelap gitu. Ketika ane melihat mereka dengan fisik aslinya itu selalu kalo ane sedang mode sleep paralyse gitu alias bukan kondisi sempurna dan real.

Ane di kostan tersebut hanya bertahan 2 bulan lewat 3 mingguan, bukan karena ane takut tapi karena ane merasa ga enak aja sama si pemilik kostan yang katanya terganggu dengan keberadaan ane dan kawan-kawan ane yang sering mampir. Selama berada disana ane sering merasakan hal-hal janggal tapi sekedar begitu saja. Paling ekstreem ya mereka yang menyamar itu tapi ane ga sadar karena bener-bener seperti orang dan kakinya pun sepertinya napak ko. Selain itu paling cuma bunyi suara-suara, kamar berantakan, posisi benda suka berpindah tapi ane anggap angin lalu aja karena beruntung ane gapernah melihat mereka dengan fisik asli mereka yang menakutkan dengan kondisi sadar ane berbeda dengan Adam, Nando bahkan yang lainnya seperti cerita diatas.

Untuk Ichsan, Yudi dan Kuda yang kisah mistisnya tidak ane angkat ke cerita bukan berarti selama mereka disana tidak merasakan hal-hal janggal ya, bahkan Cardo pun juga beberapa kali merasakan hal janggal ko.Tetapi ane rasa cerita dari mereka kurang menarik dan diantara mereka pun tidak ada yang pernah di tampak kan makhluk tersebut dengan jelas ya paling sekedar bunyi-bunyi benda berjatuhan atau perpindahan barang bahkan pernah sampe hilang terus ketemu lagi di tempat yang sama.

Masih Ingat dengan Bacen ? dia adalah orang yang berada di thread pertama ane yang berjudul “Kontrakan Seru di Pinggiran Ibu Kota” (thread yg terbilang berantakan karena masih belum ngerti pola ngetik di kaskus wkwk). Doi ini kawan ane semester 1 gan, di semester 2 ane jarang ketemu sama dia karena ketika input dosen bareng-bareng doi malah telat alhasil mental-mentalan kelasnya. Sedikit cerita tentang Bacen bahwa doi memang diajarin ilmu bisa melihat hal yang tak kasat mata oleh Baba nya katanya sih untuk lebih berhati-hati dan mendekatkan diri tapi jujur ane si tetep masih kurang percaya. Tapi sejauh ini yang di ucapkan doi perihal makhluk-makhluk gaib di sekitar selalu benar adanya.

Pernah suatu hari doi mampir ke kostan ane karena anak kelasan ane waktu semester 1 mau pada reunian sambil maen futsal jam 8 malem. Sembari nunggu abis perkuliahan maghrib mampirlah doi ke kostan ane ya doi kaget kalo ane udah pindah. Dari depan gerbang doi udah geleng-geleng aja gan katanya lebih rame dan komplit dari kontrakan ane sebelumnya. Lokasi-lokasinya pun ditunjukan oleh doi. Ane yang udah kenyang terhadap hal itu Cuma ketawa aja ketika dia sok seperti paranormal nunjuk-nunjukin lokasi.

Tapi ane penasaran yang di kamar ane tentang yang ane lihat awal-awal sosok anak muda pake pakaian hitam dan yang dilihat oleh duo bujang Mahdi & Entus. Pikir ane apakah ada yang pernah tewas disini gitu mahasiswa terus arwahnya gentayangan atau seperti apa. Jawaban Bacen si itu bukan arwah gentayangan itu murni penunggu sini yang mencoba kayak nyamar gitu atau menurut ane si merefkleksikan diri sebagai orang yang mungkin dulu pernah kost di kamar ini juga. Intinya itu tetap makhluk-makhluk dari Kebun itu juga.

Dan satu hal lagi meskipun kami semua para warga kostan mengetahui bahwa lingkungan disini terasa horror dan kami pun pernah mengalami nya sendiri, tapi kami tidak pernah mengadu atau membahas secara blak-blakan ke mba Sum seperti disana ada A disitu ada B di pohon itu ada C begitu. Kami berpikir bahwa yasudahlah setiap tempat memang ada beginian tinggal bagaimana cara kita menyikapinya dan kekerabatan disana si yang bikin kita semua nyaman tinggal disini dan dapat mengesampingkan sedikit sisi seram itu. Dan ane yakin mba Sum pun pasti mengetahui bahwa kami disini seringkali merasakan hal-hal yang tidak masuk akal. Yaa begitulah Sisi Seram di Pinggiran Kota Jakarta Selatan…
banditos69
banditos69 memberi reputasi
1
Tutup