- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Aku Diantara Kalian (18+)
TS
elenasan30
Aku Diantara Kalian (18+)
Setelah berdiskusi di Lounge Kreator. Ane memutuskan untuk berhenti berkarya di Kaskus. Semua thread novel karya ane akan ane close thread. Ane sebagai penulis mohon pamit dari agan semua.
Lanjutan novel ane di platform sebelah. Untuk agan yang masih ingin membaca karya ane.
Link Novel
Aku Ingin Menjadi Manusia (18+)
Seharusnya Kamu Tidak Pernah Ada (18+)
Aku Diantara Kalian (18+)
Terima kasih
Lanjutan novel ane di platform sebelah. Untuk agan yang masih ingin membaca karya ane.
Link Novel
Aku Ingin Menjadi Manusia (18+)
Seharusnya Kamu Tidak Pernah Ada (18+)
Aku Diantara Kalian (18+)
Terima kasih
Close Thread
Diubah oleh elenasan30 30-01-2021 03:52
moy1992 dan 72 lainnya memberi reputasi
63
97.4K
Kutip
2.1K
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
elenasan30
#342
Chapter 54
Spoiler for Malam Bersama:
Malam itu aku memandangi keindahan kota Bandung sambil merasa sedikit sakit hati karena kecemburuan hahaha. Iyaa kalo sama Kak Olivia aku gak bisa protes cemburu. Karena bagaimana pun Kak Olivia adalah pacar resminya Bang Putra. Tapi perbincangan kami berdua saat itu sedikit demi sedikit meluluhkan rasa sakit hatiku. Seharusnya aku memang sudah siap menerima resiko ini sedari awal. Aku mencoba membakar beberapa ikan dan juga membuat sup kepiting.
Disana sudah disediakan banyak sekali bumbu oleh pihak restaurant. Aku sebenernya bingung mau pilih yang rasa apa dan mau makan yang mana. Dan akhirnya aku memilih memasak dan memakan udang bakar dan sup kepiting. Kami selesai makan sekitar jam setengah 5 pagi. Setelahnya aku dan Bang Putra kembali ke kamar hotel untuk beristirahat. Dan saat itu Irfan masih saja terus-menerus menelfonku dan meminta maaf.
Bang Putra yang melihat handphoneku bunyi terus, dia memintaku untuk mengangkat telfonnya “Itu telfon dari siapa sayang? Dari semalem gak kamu angkat dia nelfonin terus sampai pagi begini”. Aku menjawab “Biasa dari Irfan sayang. Biarin ajalah dia soalnya tadi rese sama aku. Marah-marah gak jelas begitu”. Bang Putra memelukku dari belakang dan mencium rambutku “Angkat aja sayang gak apa-apa. Kasian dia pasti khawatir sama kamu”.
Aku menjawab “Kamu gak cemburu kah? Kamu gak marah nanti sayang?”. Bang Putra menggelengkan kepalanya sambil mengusap-usap perutku “Enggak sayang tenang aja. Coba diangkat dulu kasian dia”. Aku akhirnya mengangkat telfon dari Irfan “Halo?”. Irfan menjawab “Kamu jutek banget sayang? Kamu baik-baik aja sayang? Kamu masih marah sama aku?”. Aku menjawab “Enggak, biasa aja sih aku. Udah cepetan kamu nelfon mau ngapain? Ada apa?”.
Tiba-tiba Bang Putra memasukan kedua tangannya ke dalam lingerie baju tidur yang aku gunakan. Handphone aku ada di telinga sebelah kiri dan Bang Putra mulai menciumi leher kananku sambil meremas dan memainkan puting payudaraku. Aku sedikit mendesah saat itu dan Irfan bertanya “Kamu kenapa? Kok mendesah begitu?”. Aku menjawab “Enggak, ini kaki aku pegel lagi dipijitin sama Risa. Kenapa? Kamu mau mikir aku lagi dimacem-macemin sama cowo?”.
Irfan menjawab “Enggak sayang. Iyaa kemarin kan kaki kamu habis main voli katanya sempet pegel-pegel yaa?”. Aku menjawab “Mmmhhh…. Ahh… Iyaa pe..geell banget serius ini. Enak banget dipijet Ahhh….”. Irfan menjawab “Kamu udah gak marah kan sama aku sayang? Kita janjian mau pergi lagi kapan?”. Aku menjawab “Ka..Kapan yaa? Gak tau sih… terserah kamu aja yang ngatur jadwal”. Tangan Bang Putra tiba-tiba masuk ke dalam celana dalamku dan menggesek jarinya.
Irfan menjawab “Hari rabu kamu mau gak? Sepulang sekolah langsung jalan?”. Aku menjawab “Oohhhh…. Ihhhh….. Mmhhhhh…..”. Irfan mulai curiga dan kembali bertanya “Kamu kenapa sih? Dipijet mendesahnya sampe kaya begitu banget”. Aku akhirnya mulai protes dan kesel “Iyaa namanya juga pegel dan sakit yaa. Heran aku! Aku mendesah aja diprotes dan dicurigain!”. Irfan menjawab “Iyaa iyaa aku minta maaf. Maaf ya sayang aku gak bermaksud nuduh kamu macem-macem kok”.
Aku menjawab “Terserahlah! Cape aku dituduh mulu sama kamu!”. Telfon langsung aku matiin dan Bang Putra ketawa kecil “Hahaha astaga kamu jahat banget sama Irfan”. Aku memukul dadanya Bang Putra “Kamu nakaaalll sayang. Aku sekarang horny banget sumpah. Kamu harus tanggung jawab sayang!”. Aku langsung mendorong badan Bang Putra ke kasur dan aku naik ke atas pinggangnya Bang Putra. Aku membuka celana dalamku dan menunjukkan vaginaku kepadanya.
“Nihh liat sayang. Basah kuyup vaginaku. Ulah siapa coba kalo udah begini?”. Bang Putra menjawab “Waduhh kayanya bakal ada cewe yang ngabisin aku nih di kamar”. Aku menjawab “Ohh iyaa dong. Kamu bakal habis sekarang sama aku sayang hahaha”. Aku membuka celana Bang Putra dan langsung memasukan penisnya ke dalam vaginaku “Ahhhhh…. E…nakkk Ahhhh…. Pengen goyang tapi keburu lemes duluan sayang hahahaha”.
Aku merebahkan tubuhku telungkup diatas tubuhnya Bang Putra. Dan mulai memainkan pantatku ke atas dan kebawah sambil berpelukan dengan Bang Putra. *Pok *Pok *Pok menghantam vaginaku keras ke penisnya Bang Putra. Aku memang gak bisa menggenjot dengan cepet tapi Bang Putra tetep menikmatinya. Membiarkan aku mendapatkan kenikmatan sesuai dengan keinginanku sendiri. Aku bertanya “Kamu ngerasa enakkah sayang? Kamu seneng kan sayang?”.
Bang Putra mengelus kepalaku dan menjawab “Enak kok sayang dan aku juga seneng. Kamu lanjutin dulu aja gak apa-apa. Sampe kamu puas dan enak sayang”. Aku menjawab “I..Iyaahh sayaang. Ahhhh… hahaha aku suka ini sayang Ahhhh…. Mmmmhhhh…. Mmmmhhhh Ahhhhh….”. Tiba-tiba handphoneku berbunyi lagi dan aku yakin itu telfon dari Irfan lagi. Aku memilih mendiamkan telfonnya dan menikmati penis Bang Putra yang ada di dalam vaginaku.
Dan gak sampai 5 menit aku mencapai orgasme pertamaku pagi itu “Ahhhh…. Ahhhh…. Ahhhh… legaaa… akuu legaa sayang. Ternyata enak juga kalo aku diatas dan kamu dibawah. Meskipun memang lambat sih tapi bisa ngepas kena klitoris aku penis kamu sayang”. Bang Putra menjawab “Udah nih? Aku belum keluar loh ini sayang hahaha”. Aku menjatuhkan tubuhku tiduran disebelah Bang Putra “Aku pasrah sayang mau kamu apain. Aku kan memang milik kamu”.
Bang Putra menjawab “Bener yaa? Aku bawa sesuatu nih buat kamu sayang”. Bang Putra berdiri mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Dan aku melihat dia membawa kondom berduri. Aku merengek sambil menggoda Bang Putra “Ahhhh sayaang mahhh. Aku aja pake kondom biasa udah ngocor. Apalagi pake itu sayang. Kamu mau kasur ini banjir cairanku semuanya sayang?”. Bang Putra ketawa kecil sambil memasang kondom tersebut ke penisnya.
Dia menarik kedua kakiku mengangkang lebar dan bertanya “Udah siap sayang?”. Aku mengangguk dan menjawab “Siaap sayang. Aku takut tapi aku juga penasaran sama kondom berduri ini hehehe”. Bang Putra memasukkan penisnya ke dalam vaginaku dan mulai menggenjot vaginaku perlahan “Gimana rasanya sayang? Ada sensasi yang beda gak?”. Aku menjawab “Lebih geli sayang tapi enak juga kok hehehe”. (Bersambung…)
Diubah oleh elenasan30 16-01-2021 10:51
radityodhee dan 15 lainnya memberi reputasi
16
Kutip
Balas
Tutup