Yun yang menyadari kakaknya pergi dari cafe itu Yun mulai beranjak mencari kakaknya, sementara pria yang bersamanya di tinggalkan begitu saja, dia tidak menyadari bahwa dia adalah target si Yun. Dengan rasa bersalah Yun mencari keberadaan kakaknya, ia berpendapat bahwa kakaknya pasti bakalan marah terhadapnya karena udah bikin kaget akibat bersin serta menggagalkan aksi terselubungnya. Yun mencoba menghubungi lewat ponselnya tak ada jawaban dari Jun, sehingga membuat Yun sangat khawatir. Namun tiba tiba ponsel Yun berdering, nampaknya ada telpon dari nomor yang tidak di kenal, Yun pun menjawab panggilan telpon tersebut.


"Halo ! Maaf ini dengan siapa" (Ucap Yun)

"Apakah benar ini dengan saudara Yun?" (Tanya si penelpon)

"Betul pak. Bapak siapa ya?" (Jawab Yun penasaran)

" Kami dari kepolisian, memberitahukan bahwa kakak anda yang bernama Jun sekarang sedang di kantor polisi. Berhubung anda adalah keluarganya, maka kami tunggu di kantor polisi. Terima kasih. " (Ucap si penelpon itu, sambil menutup telepon)

Seketika Yun shockdan menangis, seakan tidak percaya dengan keadaan ini, tanpa pikir panjang lagi, Yun mulai mendatangi kantor polisi itu, di hatinya bertanya "kenapa Jun bisa ada di kantor polisi? Apa yang sebenernya terjadi?" Yun panik tidak karuan, dengan tergesa gesa Yun mendatangi kantor polisi itu.

Setelah tiba di kantor polisi, Ternyata Jun sudah tidak ada, Yun pun bertanya kepada polisi itu.

"Maaf pak, kakak saya dimana ya?" (Tanya si Yun)

"Kakak mbak yang mana ya?" (Jawab polisi itu kebingunngan)

"Namanya Jun, tadi saya dapat telpon dari sini, katanya Jun kakak saya ada diisini pak."
(Ucap Yun menjelaskan)

"Sepertinya anda kena prank ya. Ga ada ko pihak kami yang membawa kakak anda kesini." (Kata pak polisi)

Disitu Yun kebingungan, karena ternyata si Jun ga ada di kantor polisi, jadi siapa kah orang yang menelpon Yun saat itu? Usut punya usut ternyata yang nelpon si Yun adalah si Jun sendiri di bantu temannya dengan berpura pura menjadi polisi yang membawa dirinya di bawa oleh pihak polisi. Jun melakukan itu karena ia kesal dengan adiknya si Yun, sebab gara gara dia misi mereka jadi gagal total, udah mah gagal, di tabok pula sama cewek ga di kenal karena di tuduh cabul.
Setelah mereka bertemu akhirnya mereka bertengkar tapi ga pake jambak jambakan, hanya saja si Jun kena tampar dari si Yun. Mereka pulang dengan wajah kecewa karena misinya telah gagal, Jun dan Yun semakin kebingungan karena lagi butuh uang. Keesokan harinya mereka mulai kembali melakukan aktivitasnya masing-masing, Jun yang bekerja di restoran dan Yun sementara hanya diam saja di rumah.

Pada suatu hari, ada seorang produser iklan yang datang ke restoran dimana si Jun bekerja. Terlihat si produser itu sedang mencari model iklan untuk kepentingannya, Jun yang menyadari bahwa dia adalah produser iklan yang sedang mencari model untuk iklannya, Jun pun menghampiri si produser itu.

"Maaf pak, boleh saya tanya?" (Tanya si Jun)

"Eh. Boleh boleh ! Kenapa mas?" (Jawabnya)

"Apa benar bapak ini sedang mencari model iklan?" (Tanya si Jun lagi)

"Em.. Iya betul mas. Kami sedang membutuhkan model perempuan untuk iklan kami" (Jawabnya)

"Kebetulan pak adik saya pengangguran, kalo boleh saya mau merekomendasikan adik saya pak" (Ucap si Jun)

"Emang adiknya si mas ini perempuan?" (Tanya nya)

"Iya lah pak, makanya saya merekomendasikannya." (Jawab si Jun)

"Boleh saya liat dulu orangnya?" (Ucapnya)

"Boleh pak. Tapi adik saya lagi di rumah pak" (Jawab si Jun)

"Oh gtu. Kalo potonya ada?" (Tanyanya)

"Oh ada pak, sebentar saya cari dulu di galery" (Jawab si Jun sambil nyari poto di galery ponselnya)

"Nah ini pak!" (Ucap si Jun sambil menunjukan foto si Yun)

"Heem. Cantik juga mas adiknya. Gini deh, ini saya kasih kartu nama saya ya, besok pagi datang ke tempat saya dan bawa adik nya mas ini. Oke! " (Kata si produser)

"Oke pak ! " (Sahut si Jun)