kelayan00Avatar border
TS
kelayan00
Ikut Kelompok Melawan Pemerintah? Sebaiknya Berpikir Ribuan Kali


Thread gw kali ini akan gw awali dengan cerita ketika gw masih duduk di bangku Tsanawiah, sekolah agama setingkat SMP.

Waktu itu ada guru baru. Guru honorer yang masuk satu kali dalam seminggu. Selang beberapa bulan setelah guru baru itu masuk gw diajak teman satu sekolah ke rumah beliau pada suatu malam. Kata teman gw di rumah beliau ada latihan seni bela diri, semacam ilmu tenaga dalam.

Ketika kami datang di halaman rumah beliau sudah ada kurang lebih lima belas orang. Di antara mereka ada yang satu sekolah ada pula yang dari luar.

Gw duduk di bangku teras sambil menyaksikan jalannya latihan.

Semula mereka duduk bersila. Meditasi. Cukup lama. Hampir satu jam mereka duduk bersila tanpa bergerak sedikitpun. Setelah itu mereka semua bangkit, membentuk lingkaran besar. Salah seorang maju ke tengah lingkaran. Diam. Tiga orang lain maju.

Ada yang membawa parang, ada yang membawa tombak. Ada pula yang membawa balok besar. Lalu bergantian mereka menyerang orang yang berdiri diam di tengah lingkaran. Dan serta merta tiga orang yang bertindak sebagai penyerang terpental sebelum menyentuh orang yang di serang.

Hal itu dilakukan beberapa kali. Bergantian.

Di akhir latihan sang guru kemudian berkata, "Suatu saat akan ada perlawanan melawan ketidak adilan. Jika saat itu tiba kita harus siap."

Waktu itu gw sempat ciut mendengarnya. Sebab di kata-kata berikutnya sang guru ada menyebut polisi. Polisilah yang yang menjadi sasaran perlawanan yang di maksud sang guru.

Di pertemuan berikutnya gw tidak lagi ikut. Gw takut terlibat.
Quote:

"Perlawanan melawan ketidak adilan... " Kata-kata itu seolah muncul kembali di ingatan setelah mencermati apa yang terjadi saat ini. Banyak yang menyuarakan perlawanan melawan ketidakadilan. Ada yang cuma bersuara lantang. Ada pula yang sampai melakukan aksi brutal.

Gw tidak tau apakah perlawan melawan ketidak adilan yang disuarakan saat ini masih ada kaitannya dengan apa yang diucapkan oleh seorang guru ketika gw masih Tsanawiah dulu? Entahlah. Yang jelas kata-kata itu pertama kali gw dengar sekitar dua puluh lima tahun yang lalu. Sudah cukup lama.

Keadilan. Apakah di dunia ini ada keadilan? Jawabnya tidak ada. Adil menurut kita belum tentu adil menurut orang lain. Sebaliknya, adil menurut orang lain belum tentu adil menurut kita.

Contoh sederhana saja, anak SD dikasih uang saku sepuluh ribu, sementara kakaknya yang SMP dikasih uang saku juga sepuluh ribu, apakah adil? Adil menurut anak SD tapi tidak adil menurut kakaknya yang SMP.
Quote:

Selanjutnya, jika anak SD dikasih uang sepuluh ribu sementara kakaknya dikasih uang lima puluh ribu, apakah ini adil? Tentu juga tidak. Adil hanya menurut kakaknya yang SMP, sementara menurut adiknya tidak.

Demikian pula segala kebijakan pemerintah, termasuk pelaksanaan penegakan hukum. Pasti ada saja yang merasa tidak puas dan menganggap kebijakan pemerintah tersebut termasuk proses penegakan hukum dianggap tidak adil.

Adil pada hakekatnya di dunia ini tidak ada.

Perlawanan melawan ketidak adilan hanyalah propaganda pembakar semangat. Keadilan yang diperjuangkan hanyalah kedok untuk menutupi tujuan yang sebenarnya, yaitu kekuasaan.

Perlawanan melawan ketidak adilan yang diimplementasikan dalam bentuk aksi brutal yang ditujukan ke pemerintah adalah tindakan bodoh. TNI-POLRI yang menjadi benteng penjaga keamanan tidak mungkin tinggal diam. Melawan TNI-POLRI sama saja dengan bunuh diri. Mati konyol!

Heran.

Kok masih saja ada yang mau ikut gabung di kelompok yang mengatasnamakan perjuangan melawan ketidakadilan?

Sekali lagi. Heraaan...!!!???

Ingin ikut kelompok melawan pemerintah? Berpikirlah ribuan kali kalau tidak ingin mati sia-sia.

Keadilan itu tidak ada. Tak usah repot-repot memperjuangkannya.




Sumber: pengalaman dan opini pribadi.
gta007
indramamoth
rifki.albasyuni
rifki.albasyuni dan 74 lainnya memberi reputasi
65
10.7K
222
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
gaudeamusigiturAvatar border
gaudeamusigitur
#18
JADI menurut gue yang membentuk pola pikir tersebut memang dari realita yang terjadi di lapangan bro.

Misal dari case ketidakadilan yang kecil, case2 nenek2 yang dipenjara hanya karena 1 singkong, bandingkan dengan Pig2 yang maling uang milyaran namun bebas berkeliaran planga plongo.

sekuat2 nya elo buat mengikhlaskan hal2 beginian, pada akhirnya bakal kesulut emosi dan kebencian juga, kenapa ini terjadi.. berulang dan berulang.

fair2 aja, masalah2 kek ginian emang kerjaan pemerintah juga.


tapi di sisi lain gue paham juga, kalaupun melawan pemerintah, dan "Misal" tergulingkan. TIDAK ada jaminan bakal baik dari sebelumnya.


Conclusion, " hal2 yang kita bicarakan ini hanya proses perulangan yang terjadi, bahkan dari ratusan tahun lalu".
kakekane.cell
swikira
ambarawan
ambarawan dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup