Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kelayan00Avatar border
TS
kelayan00
Ini Bukan Rahasia, Dulu Tanah Milik Negara Sesuka Hati Diklaim Jadi Milik Pribadi


Cerita ini gw dengar langsung dari temen gw. Asli penduduk Kalteng. Waktu itu gw cerita tentang tanah gw yang ada di Tanah Bumbu. Luasnya kurang lebih satu hektar. Letaknya di belakang rumah ortu gw yang jaraknya kira-kira seratus meter.

Tanah tersebut mau gw jual, tapi urung karena belakangan gw dengar di area tersebut termasuk tanah gw di bawahnya ada batu bara. Katanya sudah ada perusahaan batu bara yang menyeledikinya.

Temen gw kemudian balik cerita. Ortunya juga punya tanah di Kalteng yang di bawahnya juga ada batu bara. Tanah yang merupakan milik keluarga besarnya. Tanah tersebut luasnya kurang lebih tiga puluh ribu hekatar.
Quote:

Tentu saja gw kaget. Tiga puluh ribu hektar? Seketika muncul berbagai macam pertanyaan di benak gw. Tiga puluh ribu hektar bukanlah jumlah yang kecil. Letaknya di gunung yang ditumbuhi hutan lebat. Batasnya di mana pasti juga tidak tau. Belum lagi cara mendapatkannya, seandainya beli, kepada siapa membelinya?

Gw jadi penasaran.

Temen gw kemudian melanjutkan ceritanya. Dulu salah seorang keluarganya ada yang menjadi gubernur kalteng di era pemerintahan Soeharto. Pada saat itulah keluarganya mendapatkan tanah tersebut.
Quote:

Bagaimana cara mendapatkannya, temen gw tidak menjelaskan dan gw tidak bertanya lebih lanjut. Tapi gw bisa menebak, tanah tersebut pastilah tidak membeli. Tanah tersebut pastilah tanah yang jauh dari pemukiman. Tanah tak bertuan yang ada di hutan. Karena pejabat mudah saja untuk mengklaim bahwa tanah itu miliknya.

Hal serupa pasti terjadi di daerah-daerah lain, terutama di Era pemerintahan Suharto. Tanah negara dibagi, diambil kemudian dikalim sebagai tanah milik pribadi. Tanah yang luasnya puluhan ribu hektar, bahkan ada yang ratusan ribu hektar yang batasnya saja tidak tau.
Quote:

Kasian generasi jaman sekarang. Hampir tak ada lagi tanah kosong sekadar bikin gubuk dan berkebun, di hutan sekalipun. Semua sudah ada yang memilikinya. Atau sudah dijual ke perusahaan.

Transmigrasi, satu keluarga mendapatkan 2 hektar tanah rasanya tak mungkin lagi terjadi. Tanah negara sudah habis. Habis ditelan oleh mereka yang serakah...!

Quote:

Sumber: Cerita seorang teman dan opini pribadi

rotten7070
RD.warnabiru.89
hammyhamzz
hammyhamzz dan 34 lainnya memberi reputasi
35
7.5K
110
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
0newaccount0Avatar border
0newaccount0
#18
Faktanya memang bukan suatu rahasia lg kalo pada jaman dulu tanah asal patok dan jd hak milik pribadi
Karena pada jamannya lahan masih luas dan tidak ada perebutan wilayah untuk tempat tinggal
Bahkan rumah masih jarang
Dan ketika sudah mulai muncul bisa melakukan perijinan tanah
Banyak yg membuat surat kepimilikan tanah yg dipatok, dan tanah tersebut sudah menjadi tempat tinggal
Pada jamannya tidak ada masalah sengketa tanah karena memang lahan tersedia

Dan hal itu jg yg terjadi di keluarga ane
Peninggalan dari orangtua dr masing" kedua orangtua ane sampai skrng menjadi tanah terluas yang masih ada di sekitaran, lebih dr 1 hektar

Jadi sempat muncul pertanyaan yg ane ajukan, kenapa bisa tanahnya seluas itu
Alhasil ane mendapatkan jawaban seperti di atas
Karena pada jamannya memang semua asal patok, dan tidak ada yg mempermasalahkan
Tidak ada yg namanya sengketa tanah karena lahan memang masih tersedia

Sebagai contoh
Ketika menemukan sebuah pulau/daerah baru yang belum pernah ditemukan dan tidak berpenghuni
Kemudian kita tinggal disana sebagai orang pertama
Dan ketika ada kedatangan orang baru
Siapa yang akan disebut tuan tanah ?
emoticon-Hammer2
Diubah oleh 0newaccount0 03-01-2021 16:56
PinggiranBakwan
benche87
kelayan00
kelayan00 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup