Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

fadillaazeazaAvatar border
TS
fadillaazeaza
Vaksin Covid 19, Kok cepet banget?
Udah 2021, Covid-19 masih aja nih nangkring di bumi.
Kalau dulu di awal 2020 beberapa pada ga percaya dengan eksistensi Covid-19
Isu sekarang bergeser ke permasalahan Vaksin.
Sekitar 400 juta dosis vaksin covid 19 telah diperoleh Indonesia. Adapun rincian dari 400 juta dosis tersebut adalah, 100 juta dosis vaksin berasal dari Sinovac, 100 juta dosis dari Novavax, 100 juta dosis vaksin dari AstraZeneca, dan 100 juta dari Pfizer. Jumlah ini akan diupayakan untuk ditambah, mengingat untuk mencapai kekebalan kelompok, dibutuhkan kurang lebih sebanyak 468,8 juta dosis vaksin yang diperuntukkan bagi 181,5 juta jiwa.[1]
Vaksin Covid 19, Kok cepet banget?Tahun baru di JepangTapi tapi tapi, Vaksin itu apa sih? Udah pada tau belum?
Vaksin
Vaksin adalah suatu zat yang membantu melindungi diri dari penyakit tertentu[2]. Vaksin mengandung agen yang sama dengan agen yang menyebabkan penyakit (penyakit x misalnya). (Misalnya, vaksin x mengandung virus x) Namun, agen dalam vaksin tersebut telah dimatikan atau dilemahkan sehingga tidak membuat si pengguna menderita penyakit x. [3]
Beda Vaksin dan obat lainnya
Vaksin menstimulasi sistem kekebalan pengguna untuk menghasilkan antibodi,yang persis seperti saat si pengguna terkena penyakit x. Setelah divaksinasi, tubuh pengguna dapat mengembangkan imunitas terhadap penyakit x tersebut, tanpa harus terkena penyakit x terlebih dahulu. 
Inilah yang membuat vaksin menjadi zat yang ampuh. Tidak seperti kebanyakan obat, yang mengobati atau menyembuhkan penyakit, vaksin berfungsi untuk mencegahnya. [3]
Bagaimana cara pemberian Vaksin?
Kebanyakan vaksin diberikan melalui suntikan, tetapi beberapa diberikan secara oral (melalui mulut) atau disemprotkan ke hidung. [4]


Tahapan umum dari siklus pengembangan vaksin adalah:
Pada tahap perkembangan klinis (proses ke 3, pada slide ke 2), terdapat 3 fase uji klinis yang harus dilewati, yaitu:
Fase pertama (20-100 orang): 
Fase ini digunakan untuk menentukan apakah ada reaksi merugikan dengan peningkatan dosis dan, jika mungkin, untuk mendapatkan informasi awal tentang seberapa baik vaksin bekerja untuk menginduksi respon imun pada manusia.[6]
Fase ke-dua (20-100 orang):
Jika tidak ada masalah pada fase 1, maka pada fase ke dua jumlah orang yang disertakan lebih banyak.
Dimana berbagai dosis diuji pada 100 orang yang status kesehatan dan juga demografis bervariasi.
Pada fase ini, akan didapatkaninformasi efek samping dan risiko dari setiap dosis pe,akaian.  
Untuk mengetahui efek lebih lanjut dari dosis yang digunakan, terdapat dua grup, yaitu grup kontrol dan grup orang yang menerima vaksin. [7]
Fase ke-tiga (>1000)
Pada fase ke-3. vaksin diberikan kepada ribuan orang, dan pada uji coba ini didapatkan informasi pada efektifitas dan informasi keamanan lainnya. Fase ini mencakup informasi tambahan tentang respons imun grup pengguna vaksin dan membandingkannya dengan mereka yang menjadi grup kontrol.Dari perbandingan grup tersebut, dilihat apakah pengguna vaksin dapat mengurangi kejadian penyakit. Studi ini juga memberikan informasi tentang keamanan vaksin termasuk identifikasi efek samping yang kurang umum dari vaksin tersebut. [7]
Proses vaksin dapat disebarkan ke masyarakat, menempuh waktu 10-15 tahun [8].
Pengembangan vaksin dalam durasi tercepat pada sejarah umat manusia terjadi  dalam kurun waktu 4 tahun. Yaitu pada saat pengembangan vaksin gondok pada tahun 1960an. [9]
Lah kok pengembangan vaksin Covid-19 hanya memakan waktu setahun saja?
Jadi begini pejelasannya..
Menggunakan metode baru
Pada proses sebelumnya, untuk mengembangkan vaksin diperlukan untuk mendapatkan virus dan melemahkan virus tersebut atau menginaktifkan virus tersebut. Hal ini membutuhkan proses panjang. Namun pada proses pengembangan vaksin terkni, para ilmuwan cukup mengetahui sekuensi genetik suatu virus.Untuk kasus Covid 19 sendiri, beberapa ilmuwan menggunakan mRNA virus Covid-19 untuk mengembangkan vaksin [10] Salah satu vaksin yang menggunakan metode mRNA adalah Pfizer dan Moderna.
Vaksin Covid 19 merupakan hasil dari pengembangan vaksin dari satu famili virus
Kalau kalian ingat pelajaran Biologi, pada sistem taksonomi ada yang namanya
Divisi, kelas, ordo, bangsa, family, genus, dan spesies. Nah penelitian terkait Corona Virus ini sudah dilakukan dalam kurun waktu lama. Jadi pengembangan vaksin Covid 19 diikuti dari histori penelitian sebelumnya.
Pendanaan besar-besaran
Yang membuat pengembangan vaksin membutuhkan waktu lama, adalah pada tahap uji coba.
Pengujian vaksin pada manusia memerlukan tiga fase yang melibatkan peningkatan jumlah orang dan peningkatan biaya opereasi. Vaksin COVID-19 menjalani uji coba yang sama, tetapi miliaran uang telah dikucurkan ke dalam proses  pengembangan vaksin sehingga memungkinkan pihak pengembang virus untuk mengambil risiko finansial dengan menjalankan beberapa tes pada waktu yang sama. [10]
Bagaimana dengan vaksin Sinovac?
Menjelang akhir 2020, Indonesia cukup heboh dengan hadirnya vaksin Sinovac yang dating dari Tiongkok. Ya, berbeda dengan Pfizer dan Moderna, vaksin Sinovac menggunakan metode konvensional, bukan vaksin berbasis mRNA. Sistem kerjanya dengan menggunakan bagian virus yang telah dilemahkan. [4] Untuk saat ini, Sinovac sedang dalam uji klinis fase ke-3. Indonesia menjadi salah satu tempat untuk uji Vaksin Sinovac ini. [11]
Reference:
[1]Widyawati. 2020. Dimulai Januari, Berikut Jumlah Sasaran Vaksinasi COVID-19 di Indonesia. diperoleh dari
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/ba...-19-indonesia/ diakses pada 2 Januari 2021
[2]Webmd. 2019. What is the definition of vaccine? diterjemahkan dari https://www.webmd.com/cold-and-flu/q...ion-of-vaccine diakses pada 2 Januari 2021
[3]CDC. 2012. Vaccines: The Basics. diterjemahkan dari https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/vpd...ac-basics.html diakses pada 2 Januari 2021
[4]WHO. 2020. Vaccines and immunization: What is vaccination? diterjemahkan dari https://www.who.int/news-room/q-a-de...is-vaccination diakses pada 2 Januari 2021
[5] CDC. 2014. Vaccine Testing and the Approval Process. Diterjemahkan dari [url]https://www.cdc.gov/vaccines/basics/test-approve.html[/url] diakses pada 2 Januari 2021
[6] FDA. 2020. Vaccine Development – 101. Diterjemahkan dari https://www.fda.gov/vaccines-blood-b...evelopment-101 diakses pada 2 Januari 2021
[7] -. 2018. Vaccine Development, Testing, and Regulation. Diterjemahkan dari https://www.historyofvaccines.org/co...and-regulation diakses pada 2 Januari 2021
[8] -. 2018. Vaccine Development, Testing, and Regulation. Diterjemahkan dari https://www.historyofvaccines.org/co...and-regulation diakses pada 2 Januari 2021
[9] Philip Ball. 2020. The lightning-fast quest for COVID vaccines — and what it means for other diseases. Diterjemahkan dari https://www.nature.com/articles/d41586-020-03626-1 diakses pada 2 Januari 2021
[10] Andrew Joseph.2020. ‘A huge experiment’: How the world made so much progress on a Covid-19 vaccine so fast. Diterjemahkan dari https://www.statnews.com/2020/07/30/...ccine-so-fast/ diakses pada 2 Januari 2021
[11] Yvette Tan. 2020. Covid: What do we know about China's coronavirus vaccines? Diterjemahkan dari https://www.bbc.com/news/world-asia-china-55212787 diakses pada 2 Januari 2021




Spoiler for Thread Ogut Lainnya::
Diubah oleh fadillaazeaza 10-01-2021 13:17
khoirul48
indramamoth
muh.al.fathir
muh.al.fathir dan 31 lainnya memberi reputasi
28
8.5K
209
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
fadillaazeazaAvatar border
TS
fadillaazeaza
#1
Vaksin Covid 19, Kok cepet banget?
Udah 2021, Covid-19 masih aja nih nangkring di bumi.
Kalau dulu di awal 2020 beberapa pada ga percaya dengan eksistensi Covid-19
Isu sekarang bergeser ke permasalahan Vaksin.
Sekitar 400 juta dosis vaksin covid 19 telah diperoleh Indonesia. Adapun rincian dari 400 juta dosis tersebut adalah, 100 juta dosis vaksin berasal dari Sinovac, 100 juta dosis dari Novavax, 100 juta dosis vaksin dari AstraZeneca, dan 100 juta dari Pfizer. Jumlah ini akan diupayakan untuk ditambah, mengingat untuk mencapai kekebalan kelompok, dibutuhkan kurang lebih sebanyak 468,8 juta dosis vaksin yang diperuntukkan bagi 181,5 juta jiwa.[1]
Vaksin Covid 19, Kok cepet banget?Tahun baru di JepangTapi tapi tapi, Vaksin itu apa sih? Udah pada tau belum?
Vaksin
Vaksin adalah suatu zat yang membantu melindungi diri dari penyakit tertentu[2]. Vaksin mengandung agen yang sama dengan agen yang menyebabkan penyakit (penyakit x misalnya). (Misalnya, vaksin x mengandung virus x) Namun, agen dalam vaksin tersebut telah dimatikan atau dilemahkan sehingga tidak membuat si pengguna menderita penyakit x. [3]
Beda Vaksin dan obat lainnya
Vaksin menstimulasi sistem kekebalan pengguna untuk menghasilkan antibodi,yang persis seperti saat si pengguna terkena penyakit x. Setelah divaksinasi, tubuh pengguna dapat mengembangkan imunitas terhadap penyakit x tersebut, tanpa harus terkena penyakit x terlebih dahulu. 
Inilah yang membuat vaksin menjadi zat yang ampuh. Tidak seperti kebanyakan obat, yang mengobati atau menyembuhkan penyakit, vaksin berfungsi untuk mencegahnya. [3]
Bagaimana cara pemberian Vaksin?
Kebanyakan vaksin diberikan melalui suntikan, tetapi beberapa diberikan secara oral (melalui mulut) atau disemprotkan ke hidung. [4]


Tahapan umum dari siklus pengembangan vaksin adalah:
Pada tahap perkembangan klinis (proses ke 3, pada slide ke 2), terdapat 3 fase uji klinis yang harus dilewati, yaitu:
Fase pertama (20-100 orang): 
Fase ini digunakan untuk menentukan apakah ada reaksi merugikan dengan peningkatan dosis dan, jika mungkin, untuk mendapatkan informasi awal tentang seberapa baik vaksin bekerja untuk menginduksi respon imun pada manusia.[6]
Fase ke-dua (20-100 orang):
Jika tidak ada masalah pada fase 1, maka pada fase ke dua jumlah orang yang disertakan lebih banyak.
Dimana berbagai dosis diuji pada 100 orang yang status kesehatan dan juga demografis bervariasi.
Pada fase ini, akan didapatkaninformasi efek samping dan risiko dari setiap dosis pe,akaian.  
Untuk mengetahui efek lebih lanjut dari dosis yang digunakan, terdapat dua grup, yaitu grup kontrol dan grup orang yang menerima vaksin. [7]
Fase ke-tiga (>1000)
Pada fase ke-3. vaksin diberikan kepada ribuan orang, dan pada uji coba ini didapatkan informasi pada efektifitas dan informasi keamanan lainnya. Fase ini mencakup informasi tambahan tentang respons imun grup pengguna vaksin dan membandingkannya dengan mereka yang menjadi grup kontrol.Dari perbandingan grup tersebut, dilihat apakah pengguna vaksin dapat mengurangi kejadian penyakit. Studi ini juga memberikan informasi tentang keamanan vaksin termasuk identifikasi efek samping yang kurang umum dari vaksin tersebut. [7]
Proses vaksin dapat disebarkan ke masyarakat, menempuh waktu 10-15 tahun [8].
Pengembangan vaksin dalam durasi tercepat pada sejarah umat manusia terjadi  dalam kurun waktu 4 tahun. Yaitu pada saat pengembangan vaksin gondok pada tahun 1960an. [9]
Lah kok pengembangan vaksin Covid-19 hanya memakan waktu setahun saja?
Jadi begini pejelasannya..
Menggunakan metode baru
Pada proses sebelumnya, untuk mengembangkan vaksin diperlukan untuk mendapatkan virus dan melemahkan virus tersebut atau menginaktifkan virus tersebut. Hal ini membutuhkan proses panjang. Namun pada proses pengembangan vaksin terkni, para ilmuwan cukup mengetahui sekuensi genetik suatu virus.Untuk kasus Covid 19 sendiri, beberapa ilmuwan menggunakan mRNA virus Covid-19 untuk mengembangkan vaksin [10] Salah satu vaksin yang menggunakan metode mRNA adalah Pfizer dan Moderna.
Vaksin Covid 19 merupakan hasil dari pengembangan vaksin dari satu famili virus
Kalau kalian ingat pelajaran Biologi, pada sistem taksonomi ada yang namanya
Divisi, kelas, ordo, bangsa, family, genus, dan spesies. Nah penelitian terkait Corona Virus ini sudah dilakukan dalam kurun waktu lama. Jadi pengembangan vaksin Covid 19 diikuti dari histori penelitian sebelumnya.
Pendanaan besar-besaran
Yang membuat pengembangan vaksin membutuhkan waktu lama, adalah pada tahap uji coba.
Pengujian vaksin pada manusia memerlukan tiga fase yang melibatkan peningkatan jumlah orang dan peningkatan biaya opereasi. Vaksin COVID-19 menjalani uji coba yang sama, tetapi miliaran uang telah dikucurkan ke dalam proses  pengembangan vaksin sehingga memungkinkan pihak pengembang virus untuk mengambil risiko finansial dengan menjalankan beberapa tes pada waktu yang sama. [10]
Bagaimana dengan vaksin Sinovac?
Menjelang akhir 2020, Indonesia cukup heboh dengan hadirnya vaksin Sinovac yang dating dari Tiongkok. Ya, berbeda dengan Pfizer dan Moderna, vaksin Sinovac menggunakan metode konvensional, bukan vaksin berbasis mRNA. Sistem kerjanya dengan menggunakan bagian virus yang telah dilemahkan. [4] Untuk saat ini, Sinovac sedang dalam uji klinis fase ke-3. Indonesia menjadi salah satu tempat untuk uji Vaksin Sinovac ini. [11]
Reference:
[1]Widyawati. 2020. Dimulai Januari, Berikut Jumlah Sasaran Vaksinasi COVID-19 di Indonesia. diperoleh dari
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/ba...-19-indonesia/ diakses pada 2 Januari 2021
[2]Webmd. 2019. What is the definition of vaccine? diterjemahkan dari https://www.webmd.com/cold-and-flu/q...ion-of-vaccine diakses pada 2 Januari 2021
[3]CDC. 2012. Vaccines: The Basics. diterjemahkan dari https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/vpd...ac-basics.html diakses pada 2 Januari 2021
[4]WHO. 2020. Vaccines and immunization: What is vaccination? diterjemahkan dari https://www.who.int/news-room/q-a-de...is-vaccination diakses pada 2 Januari 2021
[5] CDC. 2014. Vaccine Testing and the Approval Process. Diterjemahkan dari [url]https://www.cdc.gov/vaccines/basics/test-approve.html[/url] diakses pada 2 Januari 2021
[6] FDA. 2020. Vaccine Development – 101. Diterjemahkan dari https://www.fda.gov/vaccines-blood-b...evelopment-101 diakses pada 2 Januari 2021
[7] -. 2018. Vaccine Development, Testing, and Regulation. Diterjemahkan dari https://www.historyofvaccines.org/co...and-regulation diakses pada 2 Januari 2021
[8] -. 2018. Vaccine Development, Testing, and Regulation. Diterjemahkan dari https://www.historyofvaccines.org/co...and-regulation diakses pada 2 Januari 2021
[9] Philip Ball. 2020. The lightning-fast quest for COVID vaccines — and what it means for other diseases. Diterjemahkan dari https://www.nature.com/articles/d41586-020-03626-1 diakses pada 2 Januari 2021
[10] Andrew Joseph.2020. ‘A huge experiment’: How the world made so much progress on a Covid-19 vaccine so fast. Diterjemahkan dari https://www.statnews.com/2020/07/30/...ccine-so-fast/ diakses pada 2 Januari 2021
[11] Yvette Tan. 2020. Covid: What do we know about China's coronavirus vaccines? Diterjemahkan dari https://www.bbc.com/news/world-asia-china-55212787 diakses pada 2 Januari 2021




Spoiler for Thread Ogut Lainnya::
Diubah oleh fadillaazeaza 10-01-2021 13:17
0