The law of 3 ( hukum 3 ) dan sikap seorang penyitas dalam kondisi survival.

Pada suatu ketika ada seorang penyitas sadar bahwa dia dalam keadaan survival ( tersesat, terpisah dari kelompok, dll )
Karena teringat apa yang banyak tertulis di forum pendakian dan beberapa buku. Langkah awal nya adalah mencari sumber air. Karena dia meyakini jika tidak menemukan sumber air secepatnya hidupnya akan berakhir. Sehingga dia terus bergerak tanpa arah mencari cekungan tempat lembap atau apa pun sesuai ciri2 yang di tuliskan pada forum dan buku tersebut.

Hingga tanpa sadar dia kehilangan banyak kalori, semakin jauh dari titik terakhir dia terlihat dan hampir kehabisan waktu untuk membangun sebuah shelter / bivak ( tempat perlindungan ), sehingga perubahan suhu dan cuaca suatu saat bisa mengancam penyitas tersebut.

Mencari sumber mata air bukan lah sesuatu yang salah. Tapi bagi kalian yang sudah beberapa kali mendaki gunung di indonesia khusus nya apakah pernah dengan mudah menemukan? Untuk saya pribadi itu teramat sulit. Karena maraknya ladang dan perkebunan di kaki gunung.

The Law of 3
Hukum 3 bisa menjadi ajuan kita dalam kondisi survival, The law of 3 adalah alarm untuk saya saat menjadi penyitas.
Dalam the law of 3 di sebutkan bahwa kita tidak akan survive jika :
3 menit tanpa oksigen.
3 jam tanpa shelter ( perlindungan ).
3 hari tanpa air.
3 minggu tanpa makan.

Dari hal di atas jelas air bukan lah prioritas utama.
Tubuh akan melemah konsentrasi akan hilang hingga berujung ke kematian jika dehidrasi. Tapi yang harus penyitas penuhi pada awal kondisi survival adalah shelter.

Perlindungan diri dari cuaca ekstrem, binatang buas dll. Terpapar hujan secara terus menerus atau panas saat dalam kondisi survival bukanlah ide yang baik. Pakaian basah medan yang menjadi ekstrem karena air atau kita lebih cepat kehilangan cairan tubuh karena panas dan dehidrasi adalah resiko yang harus di hindari.

" Segera bangun shelter / bivak !
Lupakan anda di mana persedian air & makanan anda mulai lah buat shelter nyalakan api ! "

Penuhi syarat pembuatan shelter yang baik ( bisa googling ) ganti pakaian basah anda beristirahat dan mulai lah berpikir setelah anda tenang.
Lakukan orientasi medan keesokan hari jika hari mendekati malam. Ingat Positive Mental Attitude ( sudah saya tulis )
Saat anda terbangun dari istirahat lakukan orientasi medan dan signaling. Jangan beranjak jauh dari shelter. Atau pindah ke tempat yang lebih aman dan mudah mengirimkan signal jika anda merasa tempat yang sekarang kurang menguntungkan.

Ingat batasi kegiatan yang tidak perlu, anda sekarang dalam kondisi survival jika dalam handphone anda dalam mode hemat daya.
Terus bagaimana dengan air yang harus segera di penuhi setelah shelter?

Jika saya, saya akan tetap penuhi dengan tehnik mendapatkan air bukan mencari air.
( tehnik mendapatkan air bisa googling atau akan segera saya tulis )

Orientasi medan sebelum mendaki sangat penting di jaman sekarang orang bisa mengumpulkan informasi dari suatu gunung hanya dengan googling.
Anda bisa mengumpulkan informasi tersebut sebelum berangkat ke gunung tujuan anda.
Tentang medan, sumber mata air, jalur, dll.

Ingat selalu sebelum berangkat berikan informasi kepada 3 orang terdekat atau siapa pun tentang kita akan kemana, berapa hari, rencana jalur, dll ( emergency call akan segera saya tulis ) sampai kan jika lewat 1 hari dari jadwal kepulangan saya , anda belum memberi kabar segera hubungi base camp pendakian / team sar.

Jika ini anda lakukan anda hanya perlu bertahan di shelter melakukan tehnik mendapatkan air dan terus mengirim signal tanpa perlu melakukan pergerakan liar yang membuat team SAR semakin sulit menemukan anda !
Secara psikologis anda juga akan tenang karena yakin kontak darurat anda beserta team SAR akan segera menemukan anda, TUGAS ANDA HANYA TETAP HIDUP SAMPAI MEREKA MENEMUKAN ANDA !

Terima kasih, jika kurang jelas anda bisa menghubungi saya di 081228591123
Salam
M 108 PM