Berdasarkan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yaitu ciri utama gempa yang bisa menimbulkan tsunami adalah gempa dengan durasi selama 20 detik terlepas dari kekuatan magnitudo gempa.

Berdasarkan penuturan dari Pelaksana Tugas Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana, Bpk.Abdul Muhari  Fakta yang bisa dilihat saat kejadian gempa di Mentawai tahun 2010 gempa ini tak terasa karena terjadi tepat di daerah lempeng. Alhasil delapan menit setelah gempa, Mentawai dihantam tsunami setinggi 12 hingga 15 meter.

Namun ada hal lain lagi terkait penyebab gempa yang menimbulkan Tsunami ini disampaikan juga oleh Peneliti Geofisika Lipi, Bpk.Nugroho Dwi Hananto terkait Gempa di Sulawesi Tengah tahun 2018 yaitu ada dua faktor.  Pertama bentuk geomorfologi teluk Palu hingga Donggala yang  mengamplifikasi kekuatan tsunami. Bentuk geomorfologi dasar laut di teluk ini sangat curam, melebihi 60 derajat sehingga bisa juga mengakibatkan longsor sehingga terjadi tsunami. itulah beberapa ciri yang telah disampaikan ahli dan penelitian terkait gempa masih terus dilakukan.

Serta persiapan mitigasi bencana akibat potensi tsunami dengan tinggi hingga 20 meter yang dipicu oleh gempa megathrust selatan Jawa dengan energi magnitudo hingga 9,1 sedang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Potensi gempa megathrust itu berdasarkan riset BNPB yang dilakukan bersama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang telah dipublikasikan di dalam jurnal internasional Nature pada September 2020.

Untuk mengantisipasi temuan ilmiah tersebut, BNPB telah mendesain upaya mitigasi terintegrasi. Salah satunya dengan melakukan pembangunan greenbelt yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

Greenbelt atau sabuk hijau merupakan rangkaian dua tanaman yang ditanam di sisi laut. Cara ini diklaim dapat berfungsi untuk mereduksi energi tsunami, dan berfungsi sebagai lapisan pelindung bagian darat.

"Hasli penelitian itu juga menjelaskan segmen Jateng-Jatim berpotensi memiliki energi magnitudo 8,9 yang jika terlepas secara bersamaan akan menghasilkan potensi energi setara magnitudo 9,1," ujarnya lewat keterangan resmi, dikutip Rabu (30/12).