Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
PACARKU HIDUP KEMBALI

Permisi Gan/Sis pembaca setia cerita cinta Hayati dan Asnawi, dalam trit baru ini ane mau cerita lanjutan petualangan Hayati setelah berpisah sama Asnawi.
Spoiler for Sinopsis:


KARAKTER


Spoiler for Karakter Utama:

Spoiler for Mahluk Gaib dan Bangsa Siluman:

Spoiler for Karakter Pendukung:



Quote:


Soundtrack cerita biar kayak film-film ANIME....emoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassment

Spoiler for Opening Song:


 
BAGIAN 1
ALAM BAKA
part 1



Malam itu setelah petarungan besar antara Bendoro dan Hayati, keadaan tampak sangat memilukan. Asnawi dan Hayati saling berpelukan dalam waktu lama, tubuh Hayati yang masih mengeluarkan darah tidak menjadi batu sandungan buat dirinya untuk memeluk Hayati.

Hayati menangis tersedu sedu dalam pelukan Asnawi. akhirnya setelah sekian lama, dia bisa bersatu dengan Asnawi tanpa harus mengalami berbagai gangguan. Bendoro yang selama ini muncul di kehidupannya, telah lenyap begitu saja. Memang Bendoro mempunyai tujuan yang baik demi membela kamu arwah penasaran yang diperbudak oleh bangsa siluman bangsawan, namun dia telah merenggut kebahagiaan Hayati dengan memaksanya untuk ikut berjuang. Bagi diri Hayati, Asnawi berperan sebagai pahlawan besar dalam kahidupannya sebagai arwah penasaran. Dimulai dengan pertemuan pertamanya yang sangat menyeramkan sampai mereka menjadi satu seperti sekarang ini. Banyak lika liku kehidupan cinta diantara mereka berdua ditengah jurang perbedaan yang menganga.

Hayati merasa sangat bahagia kala itu, hatinya merasa sangat tenang dan jiwanya berbunga bunga. Tubuhnya mulai menghangat seperti manusia hidup. Detak jantungnya mulai terasa dan aliran darahnya mulai menggelora. Tiba tiba seberkas cahaya berwana keemasan muncul dari langit dan menerpa tubuh Hayati yang masih beperlukan dengan Asnawi. Hayati langsung kaget dengan cahaya itu dan melapaskan pelukannya dengan Asnawi.

“mas...sinar ini?”

“maksudnya apa Hayati?”

“hatiku sekarang tenang banget dan jiwaku juga terasa hangat...jangan jangan ini tanda tanda...”

“maksudnya arwah kamu udah nggak penasaran lagi?”

“iya mas ku...huft..huft..mas.....mas..........gimana ini?”

“Hayati....kamu jangan tinggalin aku... kita udah berjanji mau hidup bersama”

“aku juga sama mas aku...hiks ...hiks...aku nggak mau pisah sama kamu mas”

Tubuh Hayati menjadi sangat hangat dan perlahan mulai memudar. Panggilan dari alam baka mulai menggema, Hayati mau tidak mau harus pergi kesana dan meninggalkan Asnawi di dunia ini. Asnawi semakin erat memeluk Hayati. Dia histeris dan tidak mau melepas Hayati.

“Hayati....tolong tetap disini, jangan pergi dulu ke alam baka..hiks..hiks”

“maafin aku mas, aku juga nggak bisa berkehendak....ini udah takdir...udah seharusnya aku berada di alam sana”

“HAYATIIIIII...........TOLONG HAYATI....TETEP JADI ARWAH PENASARAN....JANGAN TINGGALIN AKU”

“mas.....kayanya aku udah nggak bisa....aku udah pasrah akan keadaan sekarang..mas...denger aku mas...”

Hayati berusaha menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk. Tampak mata Asnawi yang merah karena menangis dan wajahnya yang basah terkena air mata. Hayati berusaha tegar dan menguatkan Asnawi yang tengah jatuh dan larut dalam kesedihan. Hayati harus menyampaikan pesan yang bisa dijadikan bekal hidup Asnawi ditengah waktu yang samakin sempit. Lama kelamaan tubuh Hayati semakin memudar, dia harus berpacu dengan waktu.

“mas....maafin aku yah...mas...aku pengen kamu janji...aku pengen kamu berjanji sebelum aku pergi selamanya ke alam baka”

“nggak mau....kamu harus tetep disini Hayati..”

“mas...ku sayang...tolong aku yah mas.....mas harus ngerelain kepergianku yah...dan aku pengen mas berjanji”

Asnawi terdiam beberapa saat. Dia tampak berusaha untuk ikhlas untuk melepas Hayati pergi ke alam baka. Dia mulai mengatur napasnya dan menghentikan tangisannya.

“hiks...hiks....hiks..............iya aku berjanji”

“aku pengen kamu berjanji untuk menyayangi Cascade sabagaimana kamu menyayangi ku...aku pengen kamu melanjutkan hidupmu bersama dia....aku pengen kamu balikan lagi sama dia.....janji mas!”

“aku janji Hayati.........aku akan melaksanakan janji janjimu Hayati”

“makasih banget mas ku sayang...sekarang aku bisa pergi dengan tenang”

“iya Hayati sayang...aku sayang banget sama kamu...aku cinta banget sama kamu...aku nggak akan ngelupain kamu..Hayati...hatiku udah milik kamu....aku nggak akan ngasihin sama orang lain”

“mas....hiks..hiks....kamu harus tetap sehat yah mas, kamu harus rajin mandi, makan makanan sehat, nggak boleh ngerokok dan rajin olahraga mas....mas.....kayanya waktuku udah tiba...peluk aku mas”

Asnawi kembeli berpelukan dengan erat disertai tangisan yang luar biasa yang membuat suasan semakin menyedihkan.

“mas...walaupun di dunia ini kita nggak bisa bersatu...semoga di akhirat kelak kita akan ketemu lagi dan hidup bersama selamanya”

“iya Hayati..aku janji...aku akan selalu mendoakan mu dan akan melakukan semua yang kamu perintahin ka aku.....Hayati aku akan menemuimu di akhirat nanti...tunggu aku disana yah sayang....capet atau lambat aku juga akan menyusulmu ke alam sana....terima kasih Pacar Kuntilanak Ku tersayang...kamu udah mewarnai hidupku yang menyedihkan ini....”

Hayati pun akhirnya menghilang dari pelukan Asnawi. dan cahaya keemasan yang berasal dari langit pun juga ikut menghilang. Kejadian itu sama persis seperti yang Asnawi saksikan ketika 6 kuntilanak anak buah Wewe Gombel yang juga pergi ke alam baka. Asnawi kembali menangis dan berteriak teriak menyebut nama Hayati. Dia seakan akan tidak sanggup ditinggal Hayati dalam keadaan seperti itu.

Hayati terbang di dalam sebuah pusaran energi dalam tuangan yang tak terbatas. Dia melayang tanpa arah yang jelas, Hayati mencoba untuk berbalik arah melawan arus tarikan gaya,akan tetap usahanya itu gagal. Hayati menangis selama berada dalam pusaran itu. Dalam hatinya dia terus berkeluh kesah dengan keadaan yang dialaminya.

“Oh Tuhan....kenapa Engkau melakukan ini kepadaku?.....aku cuma ingin hidup bahagia bersama kekasihku....kenapa Tuhan??” gerutu Hayati dalam tangisannya.

Tiba tiba seberkas cahaya putih kecil mulai muncul diujung pusaran. Hayati langsung melihat kearah cahaya itu, dia tampak mengernyitkan dahinya. “Mungkin itu adalah pintu alam baka” gumam Hayati dalam hati. Lama-lama cahaya putih itu semakin membesar dan mendekati Hayati. Jantungnya semakin berdebar kencang ketika dia mendekatinya dan akhirnya dia masuk kedalam cahaya putih itu.

Tiba-tiba Hayati berbaring diatas tanah yang tandus. Dia menghela napas dengan kencang dan berusaha membuka matanya pelan-pelan. Hayati mulai berdiri dan melihat keadaan disekitarnya. Ternyata tempat itu adalah sebuah padang tandus yang sangat luas dan memiliki kontur permukaan tanah yang datar. Hayati tampak sangat kebingungan dengan tempat itu. Dia kemudian berjalan untuk mencari tahu tempat yang baru didatanginya itu. Padang tandus itu dipenuhi oleh kabut dan bersuhu panas, seperti suasana Kota Bandung di siang hari.

Hayati berjalan lurus kedepan untuk mengetahui tempat itu. Dia tidak bisa melihat jauh karena terhalang oleh kabut, jarak pandangnya sangat terbatas. Akhirnya dia menemukan sebuah pohon kering yang menjulang cukup tinggi. Hayati memiliki ide untuk memanjat pohon itu dengan tujuan dapat melihat keadaan di sekitarnya. Dia pun memanjat pohon itu dengan susah payah.

Wujud Hayati berubah menjadi seperti manusia, dia tidak bisa melayang dan terbang seperti biasanya, tampak tubuhnya juga memadat. Hayati masih memakai baju gaun putih kuntinya yang berlumuran darah akibat pertarungan dengan Bendoro. Ketika sampai di puncak pohon, Hayati mulai melihat lihat kondisi sekitar yang masih tertutup kabut.

Tak lama berselang, tiba-tiba angin kencang bertiup dan menyingkirkan kabut yang mengahalangi pandangannya. Hayati tampak menutup matanya ketika diterpa angin tersebut. Setelah angin itu hilang, Hayati kembali membuka matanya. Betapa kagetnya dia ketika melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Dia melihat orang-orang yang sangat banyak tampak antri untuk masuk ke dalam sebuah pintu besar yang berada di sebuah benteng yang sangat tinggi dan panjang di ujung cakrawala. Orang-orang yang kira kira berjumlah jutaan itu tampak bersabar dalam menunggu antrian masuk ke gerbang itu. Mereka tampak mengenakan kain kafan yang digunakan untuk menutup tubuh. Tergambar berbagai macam ekspresi yang tersirat di raut wajah mereka, ada ekspresi senyum bahagia, sedih, menangis dan penuh penyesalan.

................................................................

Spoiler for Closing Song:



Polling
0 suara
Siapakah yang akan menjadi pendamping hidup Asnawi ?
Diubah oleh Martincorp 06-12-2019 01:04
muliatama007
chrysalis99
gembogspeed
gembogspeed dan 207 lainnya memberi reputasi
196
679.4K
6.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#2612
BAGIAN 36
ORANG TUA ASUH
part 1

Suasana klinik sangat ramai dengan pasien yang mengantri menunggu panggilan diperiksa oleh dokter Tisha. Hayati, sangat sibuk mengurusi pendaftaran pasien dan menulis laporan rekam medik mereka. Ia belum bisa menguasai komputer, sehingga ia menulis di dalam sebuah buku.

Pasien yang berobat ke dokter Tisha kebanyakan berpenyakit ringan. Bahkan orang yang cuma sakit flu dan batuk, juga berobat ke dokter Tisha. Semua itu karena para pasien yang sebagian besar lelaki ini, ingin melihat Hayati yang berperan sebagai asisten dokter yang cantik dan ramah.

Semenjak Hayati diangkat jadi asisten oleh Tisha, jumlah pasien yang berobat meningkat sampai tiga kali lipat. Tentunya hal ini sangat menguntungkan bagi Tisha.

Sekitar pukul 4 sore, klinik resmi masuk jam tutup. Pasien pun habis tak bersisa. Hayati merapikan berkas rekam medik yang ia tulis, lalu memberikannya kepada Tisha. Hayati masuk kedalam ruang kerja Tisha, disana Tisha tengah menonton acara masak yang didalamnya ada Chef Kartika alias Bi Asih.

"Wah... kamu seneng acaca Chef Kartika juga Tis?"sapa Hayati sambil menyimpan berkas rekam medik ke dalam sebuah kabinet.

"Hmmm... iya Mal... aku ngefans sama dia... udak cantik, menarik, dia juga pinter masak" sahut Tisha.

"Aku juga sama Tis, orang rumah juga tiap hari belajar masak dari video Yutupnya"

"Waah... rajin bener ya, kalo di aku mah si Wongso yang suka sok sok an belajar masak"

"Ih... enak lho masakan Mas Wongso Tis... aku suka"

"Yaelah Mal... apa sih makanan yang kamu gak suka? Garnis buat hiasan aja kamu abisin... hehehe"

"Itu kan sayuran Tis... sehat lho buat dimakan"

"Iya deh... aku percaya sama bu asisten hahaha"

"Yaudah Tis... aku mau ke pantry dulu... aku mau pulang bareng Miramareu"

"Eh tunggu bentar dong Mal!"

"Mau apa Tis?"

"Liat nih foto di hapeku!"

Tisha memperlihatkan layar smartphone miliknya kepada Hayati. Didalam smartphone itu terdapat sebuah potret 3 orang yang sedang berpose saling merangkul. Hayati mengernyitkan dahinya untu memfokuskan pandangan.

Dalam potret Tisha berada di tengah, diapit oleh dua orang. Di sebelah kiri tampak wanita cantik dengan penampilan elegan. Hayati langsung mengetahui kalau wanita itu adalah Bi Asih. Sementara di sebelah kanan Tisha adalah seorang pria yang memakai jubah toga dengan memakai masker di wajahnya. Hayati sama sekali tidak mengenal sosok pria bermasker itu.

"Waaah hebat... kamu foto bareng sama Chef Kartika Tis"

"Iya dong Mal... hehehe"

"Itu lagi dimana Tis? Kok pada pake baju formal"

"Aku lagi di acara wisudaan adekku Mal... tuh cowok yang sebelah kananku adalah Steve"

"Oalaaaah jadi ini toh Steve adekmu"

"Gimana Mal? Ganteng kan dia?"

"Errrrrrhh gak tau yah Tis... mungkin kalo adekmu buka masker, pasti aku tau jawabannya hehehe"

"Hmmm... iya nih, adekku itu kemana mana selalu pake masker, dia takut akan datang suatu penyakit baru ke dunia ini... dasar payah dia!! Kebanyakan baca komik"

"Hahaha... adekmu hebat berarti Tis, dia berpikir jauh kedepan"

"Hebat apaan? Dia itu cengeng tau!!"

"Emang kenapa bisa cengeng?"

"Dia suka nangis kalo aku marahin dan pukulin"

"Oalah... sadis banget sih kamu Tis! Masa adek sendiri dipukulin"

"Abisnya dia nakal... dia udah nidurin banyak cewek tauuuu"

"Astaga!! Beneran Tis?"

"Iya... dia pernah tidur sama pacar pacarnya dulu... terus gebetan juga yang merupakan anak dekan... dan tentunya pacar yang sekarang, aku pukulin dia sambil ngancem mau dibilangin sama Mami Papi... tapi dia malah nangis dan mohon mohon... sampe akhirnya dia ngasih sesuatu yang gak bisa kutolak"

"Dia ngasih apaan?"

"Sini aku bisikin!"

Hayati kemudian mendekatkan kepalanya kepada Tisha, lalu ia mendengar suara bisikan Tisha yang langsung memhuat dirinya kaget bukan kepalang.

"Serius kamu Tis, adekmu ngasih itu sama kamu?" tanya Hayati sambil terhenyak.

"Ya serius atuh Mal... masa aku ngeboong"

"Kamu... sama adekmu...?"

"Iya Mal... tapi... ini rahasia ya! Cuman kamu lho yang aku kasih tau!"

"I... iii.... ii... iya Tisha... aku janji nyimpen rahasia ini"

"Bagus... aku percaya sama kamu"

"Terus kenapa bisa ada Chef Kartika di acara wisuda adekmu Tis?"

"Ini nih yang bikin aku pengen obrolin sama kamu Mal... Chef Kartika ini ternyata pacar dari adekku"

"APAAAAAAAAH... YANG BENER TIS?"

"Beneran Mal... dia pacaran sama adekku, aku aja sampe kaget kayak kamu gitu"

"Astaga... adek mu hebat Tis, bisa dapetin artis... pasti susah banget"

"Tapi enggak juga sih Mal... Steve udah kenal lama sama Chef Kartika... bahkan jauh sebelum dia jadi terkenal kayak sekarang"

"Dia temenan gimana?"

"Aku pernah ngobrol sama Chef Kartikanya langsung... kalo dia itu pertama kenal sama Steve ketika kerja sebagai pelayan di restoran... waktu itu Steve masih SMA kelas sepuluh"

"Kok bisa kenal lama gitu yah? Adikmu naksir sama pelayan restoran gitu?"

"Enggak juga... Steve itu dulu jaman SMA pernah pacaran sama anak yang punya restoran... maka otomatis dia kenal sama Chef Kartika... kata Kartika, dulu Steve pernah ngebantuin dirinya melahirkan anak"

"Apaaaaah Chef Kartika udah punya anak?" Hayati pura pura kaget, padahal dia sudah tahu bahwa Bi Asih berstatus janda anak satu.

"Dia itu janda Mala... suaminya meninggal kecelakaan pas dia lagi hamil tua... mulai dari situ Steve dan Chef Kartika mulai akrab"

"Oalah... beruntung banget kamu yah, bisa ketemu Chef Kartika dengan gampang... apalagi nanti, kalo mereka menikah... kamu bakalan punya adik ipar artis hahaha"

"Hmmmmm... beruntung apaan Mal... justru aku gak setuju kalo Adekku nikah sama dia Mal"

"Lho kenapa Tis?"

"Chef Kartika itu tua, terus janda dan adekku gak pantes buat dapetin dia Mal... adekku itu orangnya rapuh, gampang depresi dan cengeng... kamu tau? Dia hampir gila karena depresi ditinggal mati pacarnya yang keseret banjir bandang"

"Kamu jangan gitu dong Tis... kamu jangan ngerusak kebahagiaan adekmu... biarin aja dia pacaran sama cewek yang lebih tua, emang apa salahnya?"

"Hmmm... gak salah sih, tapi gak srek di hati euy Mal... aku justru pengen adikku pacaran sama kamu Mal... bahkan aku setuju kalo kamu jadi adik iparku"

"Apaaaaah!!! Hahahaha... aku mah tau diri Tis... aku gak pantes buat adekmu apalagi aku ini orang miskin Tis"

"Mala... aku gak keberatan kamu mau miskin juga... aku gak ngeliat harta, aku ngeliat attitudemu yang baik Mal... kamu juga cantik dan punya body
bagus... apalagi susumu gede banget Mala... aku jadi iri"

"Oalah... kamu bisa aja Tis! Hihihihihi"

"Beneran lho Mal... susu kamu gede banget... kamu implan payudara ya?"

"Enggak Tis... ini asli...sumpah!! Mana sanggup aku bayar implan payudara"

"Ah... gak percaya, kamu kan masih gadis, masa bisa punya susu segede gitu... boleh kupegang"

"Jangan Tis!! malu ah!"

Tisha nekat menyentuh buah dada Hayati. Sontak, Hayati pun langsung mendesah dan tak berdaya. Tisha lalu membuka kancing baju Hayati untuk mengeluarkan payudara.

"Waaaaaw... luar biasa banget Mala... kenyal, bulet dan sempurna"

"Ah.... ahh.... ahhh... udah Tis... aku gak kuat!!"

Hayati semakin tak berdaya, ia pun mendesah dan tak bisa bergerak. Tisha menghentikan aksi remas remasnya ketika melihat kondisi Hayati. Ia lalu mengancingkan kembali kemeja Hayati untuk menutupi senjata pamungkasnya itu.

"Hahahahaha...kamu lucu banget sih Mal, kok bisa menggila gitu pas aku remes remes susunya"

"Ihhh kamu jahat sih Tis... remes remes susu kelemahan aku tauuuuuuuk!!" protes Hayati sambil menggebrak meja.

"Ya maafin aku Mal... abisnya, ukuran susumu bikin aku iri"

"Megang boleh, tapi jangan remes remes juga kali!!"

"Iya deh... maaf hehehehe"

"Untung aja kamu bosku, coba kalo bukan, aku bales remes susu kamu"

"Ih jangan atuh! Bisa bahaya Mal... aku bisa engas kalo diremes remes"

"Makanya aku juga sama kali Tis".

"Hahaha... kamu mah engasnya lebay Mal...hahaha... aku suka liatnya"

"Dasar bos kurang ajar!!"

"Yaudah kalo gitu... aku mau jodohin kamu sama Steve yah, kamu kan baik, perhatian... cocok lah buat adikku... daripada Chef Kartika... walaupun dia baik juga sih, tapi dia tua banget Mal... dia kelahiran 87... lebih tua 9 tahun dari adikku, bahkan lebih tua 6 tahun dariku"

"Aku lebih tua lagi Tis... aku kelahiran taun 67"

"Hahahahahahaha... kamu mah becanda wae ah... masa kelahiran 67 kayak gadis gini? Aku gak percaya... paling kamu kelahiran 97 yah? Udah deh kamu sama adekku aja... aku bisa paksa dia mutusin Chef Kartika dan jadian sama kamu"

"Sekali lagi aku gak mau Tis... maaf banget yah... aku gak mau ngerusak kebahagiaan adikmu... aku gak mau jadi perusak hubungan orang"

Tawa Tisha pun mendadak lenyap ketika Hayati menolak tawaranya. Sorot mata Hayati tampak melukiskan suatu kekesalan dan kegundahan. Tisha seakan tak mampu berkata kata untuk membujuk Hayati.

"Aku mau pulang dulu Tis, udah sore... aku pulang bareng Miramareu"

"Okeh Mal... maafin aku yah udah bikin kamu kesel"

"Gak usah dipikirin Tis... kamu gak salah kok"

Hayati pergi keluar sambil membawa beberapa piring kotor bekas makanan Tisha untuk dicuci di pantry. Ia tak habis pikir dengan keinginan Tisha menjodohkan adiknya dengan dirinya. Hayati sama sekali tidak mengenal sosok adiknya itu, bahkan melihat wajahnya pun tak pernah. Adik Tisaha selalu mengenakan masker ketika foto bareng Tisha. Akan tetapi, Hayati sangat mengenal sosok Bi Asih. Dia perempuan baik, perhatian, bijaksana dan dewasa. Hayati merasa keberatan kalau harus membuat Bi Asih kehilangan kebahagiaannya karena pacarnya direbut.

Hayati masuk ke pantry, disana ada Miramareu yang sedang bersiap untuk pulang. Ia tampak memasukan beberapa barang kedalam tas jinjingnya.

"Kamu udah beres Mal?"

"Udah Mir... "

"Yuuk pulang!"

"Hayu... tapi aku nyuci piring ini dulu yak"

"Oke... eh... Mal... beberapa hari ini Arsal kemana? Basanya dia rajin anter jemput kamu"

"Gak tau Mir... mungkin dia lagi banyak job kali"

"Masa sebagai pacar, kamu gak tau sih"

"Iiih... aku bukan pacar dia Mir!!!"

"Yaelaaaaah... bukan pacar kok keliatan mesra sih hehehe... kamu mah aneh Mal"

"Aku cuma temenan sama dia Mir... gak lebih"

"Kenapa kamu gak pacaran aja? Ganteng lho si Arsal itu"

"Gak tau Mir... hatiku masih belum siap terbuka lagi buat cowok lain"

"Kamu masih baper sama Asnawi?"

"Iya Mir... rasanya pintu hatiku udah dikunci sama dia... aku kangen banget Mir"

"Kenapa gak kamu detengin aja dia ke Bandung Mal? Aku yakin, dia pasti seneng liat kamu masih hidup"

"Aku gak bisa Mir... aku gak mau ngerusak kabahagiaan orang lain... dia pasti sekarang lagi sama Cascade"

"Hmmmm... kamu tuh aneh banget sih Mal... baperan tapi gak mau dikasih solusi"

"Emang solusinya Mir?"

"Ya kamu ngapain kek... cari pacar baru kek, cari hobby baru... atau kamu bisa macarin si Arsal itu... daripada sedih mikirin Asnawi dan kamu gak mau balik sama dia"

"Gak tau Mir... susah kayaknya aku begitu... Tisha aja nawarin aku buat jadi pacar adiknya... tapi aku tolak"

"ADUUUUH MALAAAAA!! KOK MALAH DITOLAK SIH!! BODO BANGET!!" bentak Miramareu sambil mendadak bangkit dari empat duduknya

"Aku gak mau merusak kebahagiaan adiknya Tisha sama Chef Kartika Mir!" balas Hayati dengan menatap tajam ke arah Miramareu.

"Chef Kartika?? Maksudmu apa Mal?" Miramareu bertanya lagi sambil menghampiri Hayati.

"Adiknya Tisha sekarang lagi pacaran sama Chef Kartika, Tisha gak setuju hubungan mereka karena Chef Kartika umurnya jauh lebih tua, terus dia janda anak satu dan gak pantes buat adiknya yang suka depresi" tegas Hayati.

"Hmmm... jadi Tisha nyuruh kamu buat macarin adiknya gitu?"

"Iya Mir... bahkan dia bisa maksa adiknya buat mutusin Chef Kartika dan jadian sama aku"

"Wah, kejam juga yah si Tisha... tapi sih ini keberuntungan buat kamu Mal... kalo kami nerima tawaran itu, kamu akan hidup enak, asal kamu tau aja, Tisha itu berasal dari keluarga dokter, pastinya bergelimang harta... kamu bisa liat tampilan dia sehari hari, pastinya puluhan juta... belum lagi kalo kamu nikah sama adiknya... kamu bisa dapet warisan keluarga"

Hayati menaruh piring yang baru dibilas ke atas rak, dia lalu mengusapkan tangannya yang basah ke muka Miramareu.

"Oalah... Mir.."

"Aduh... basah nih!!" protes Miramareu sambil mengelap wajahnya yang basah dengan serbet.

"Kamu tuh ya, mikirnya harta mulu... aku gak kaual kamu Mir... aku tuh gak mau jadi perusak hubungan orang... aku gak mau jadi duri dalam daging... kalopun adeknya Tisha jadi sama aku, dia pasti ngelakuin itu karena terpaksa... percuma aja huhungan tapi didasari keterpaksaan bukan cinta" jelas Hayati dengsn nada meninggi.

Miramareu terdiam mendengar penjelasan Hayati yang sangat panjang. Ia pun jadi merasa bersalah.

"Maafin aku Mal... aku terlalu bernafsu sama harta"

"Gak apa apa Mir... semua hal itu manusiawi kok... jadi wajar wajar aja"

"Terus rencanamu apa dong Mal buat cari pengganti Asnawi?"

"Entahlah Mir... sejauh ini cowok yang paling deket sama aku paling Arsal... terus dua keponakanku yang badungnya minta ampun"

"Romi dan Aldy?"

"Iya Mir... mereka berdua itu memperlakukanku bukan kayak ke orang tua aja... tapi kayak ke pacar... mereka selalu curi curi perhatianku... bahkan Aldi ngasih aku buket bunga dan sekotak coklat gede pas aku ulang tahun dan Romi ngajakin aku kencan "

"Mereka berdua itu naksir sama kamu Mal... secara kamu itu cantik, muda dan baik"

"Tapi kan aku orang tua mereka Mir... aku punya hubungan darah sama mereka... aku ini kakak kandung ibu mereka"

"Hmmm... iya juga sih... anak anak Rini suka kurang ajar sama orang tua, mereka gatel kalo liat cewek cantik... gak peduli kalo cewek itu orang tua... ya kayak ke aku gini Mal... sejak aku tinggal di rumahmu dan jadi guru privat mereka, Romi dan Aldy berlomba dapeti aku... aku mah ketawa ketawa aja liat kelakuan konyol mereka... bahkan aku kerjain mereka Mal hahahaha"

"Emang ngerjainnya kayak gimana Mir?"

"Aku ciuman sama mereka berdua... terus aku juga ngajak mereka mandi bareng... eh keduanya malah pingsan pas liat aku telanjang hahahaha"

"Apaaah!! Hahahahahahaha... dasar perjaka ting ting"

"Terus mereka aku bangunin pake disiram sama aer seember, mereka kaget dan bangun"

"Seru banget tuh ngerjain mereka Mir... aku juga pengen ah ngerjain mereka... pake susuk yanh super gede nih hahaha"

"Kamu harus hati hati Mal !! Sekarang mereka udah dewasa... mereka udah kuat mental... nanti kamu bisa dioekosa sama mereka dong"

"Alah mana bisa mereka kayak gitu... yang ada malah pingsan lagi hahaha"

"Aku ngerjain mereka kayak gitu ketika mereka masih SMP dan SMA Mal... mereka masih anak kecil... kalo sekarang mah aku gak berani"

"Oalaaaah... kamu takut dirudapaksa?"

"Enggak Mal... aku takut jatuh cinta sama salah satu dari mereka"

"Hmmmm... bener juga yah, aku jadi takut juga Mir"

"Makanya kamu harus cepet cari pacar... udah sama Arsal aja dah... dia ganteng kok, baik pula dan tentunya masih perjaka ting ting hahahaha"

"Aku gak berharap banyak sama Arsal... entahlah... hatiku selalu menolak kehadiran dia... padahal aku suka sama dia"

"Pelan pelan aja Mal... nanti juga hatimu bisa nerima"

"Iya Mir.."

"Yaudah... kita pulang yuk!! Nanti keburu malem lagi, aku berubah jadi kuyang"

"Yaudah hayu"

Hayati dan Miramareu pun pulang menuju rumah dengan meniki motor matic.

Ketika dalam perjalanan, otak Hayati terus berputar untuk memikirkan sosok adik Tisha yang mau dijodhkan dengan dirinya. Hayati jadi dibuagt penasaran dengan sosok Steve yang wajahnya ditutupi masker ketika berfoto dengan Tisha dan Bi Asih. Hayati mendadak teringat dengan Asnawi karena memiliki postur tubuh yang mirip dengan Steven.

...


Diubah oleh Martincorp 30-12-2020 04:07
g.azar
chrysalis99
symoel08
symoel08 dan 46 lainnya memberi reputasi
47
Tutup