Libur akhir tahun adalah momen yang paling ditunggu-tunggu oleh banyak orang, pasalnya momen ini kerap dimanfaatkan untuk melakukan berbagai aktivitas. Mulai dari liburan, pulang kampung, berwisata ke tempat terdekat, bahkan hingga melancong ke destinasi mancanegara. Namun libur natal dan tahun baru tahun ini sudah tentu rasanya berbeda ketimbang musim libur di tahun-tahun sebelumnya, tak lain adalah libur nataru (Natal dan Tahun Baru) tahun ini kita semua masih dalam masa pandemi Covid-19. 

Awalnya ane sendiri sedikit ragu mengenai mudik tahun ini, pasalnya ada perubahan aturan saat kita menggunakan mode transportasi ini. Sempat berpikiran untuk berdiam di tempat kos saja, namun karena satu lain hal akhirna memutuskan untuk pulang kampung. Di era pandemi ini ada perbedaan syarat ketimbang naik kereta sebelumnya. Adalah setiap penumpang harus memenuhi persyaratan dengan memiliki surat keterangan hasil Rapid Antigen. Sebelumnya, apabila ingin menggunakan Kereta Api bisa menggunakan Rapid test anti body, namun sekarang ini berganti menjadi Rapid Antigen. Padahal, sebelumnya ane sudah memesan tiket untuk tanggal 23 Desember 2020, namun karena ada perubahan aturan sehingga terpaksa tiket tersebut pun ane cancel karena terlalu mepet (belum Rapid Test Antigen).

Namun pada akhirnya pada Rabu (23/12/2020) TS pun begegas pergi ke salah satu apotik ternama di dekat rumah, tak lain adalah untuk melakukan test Rapid Antigen. Seekdar informasi saja nih gan, setelah melewati antri hampir satu jam, akhirnya ane bisa ngerasain yang namanya Rapid Antigen. Alhamdulillah, setelah 30 menit-an hasil test pun keluar dengan keterangan Non-Reactive. Bermodal surat keterangan ini maka ane sendiri langsung bergegas untuk kembali memesan Tiket Kereat Api dengan tujuan Jakarta - Semarang untuk Tanggal 25 Desember 2020.

Setibanya hari kerberangkatan, ane pun bangun lebih awal, Jam 4 pagi sudah terjaga dari dan segera untuk mandi, kemudian ambil air wudhu, dan sholat subuh. Kemudian ganti baju dan segera melipir ke Stasiun Universitas Pancasila, guna menuju Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Menggunakan KRL  menuju arah Jakarta, dan kemudian turun di Stasiun Cikini. Untuk menuju Stasiun Pasar Senen dari Stasiun Cikin ane sendiri lebih memilih memanfaatkan ojek online, dengan pertimbangan lebih praktis agar cepat sampai, biar nggak ketinggalan kereta.

Jam menunjukan pukul 06:03 WIB sesampainya di Stasiun Pasar Senen, tempat mencetak tiket pun jadi tujuan utama sesampainya di stasiun yang dekat dengan terminal tersebut. Sebagai info tambahan saja nih gan bagi Kaskuser yang memang belum pernah menggunakan Kerta Api. Kode booking tiket yang sudah diberikan pada saat pembelian tiket kereta, agar dicetak terlebih dahulu di stasiun keberangkatan yang kemudian nantinya digunakan untuk boarding pass. Setelah tiket tercetak, tak mau berlama-lama di luar akhirnya ane langsung menuju pintu masuk pemeriksaan penumpang. Berbeda dengan sebelum pandemi, dimana sekarang ini pada saat boarding pass ada beberapa pemeriksaan. Kalau dulu pemeriksaan sebatas tiket dan KTP, kini ada tambahan yaitu surat keterangan hasil Rapid Antigen.

“Kereta Apa Mba?,” tanya salah satu petugas.
“Tawang Jaya Premium,” jawabku sambil menyodorkan tiket dan KTP beserta surat keterangan hasil rapid test.

Petugas pun memeriksa seluruh dokumen yang ane sodorkan, mulai dari mencocokan KTP dengan Tiket, hingga memeriksa surat keterangan rapid test. Ini nih yang menarik gan, setelah pemeriksaan dokumen tersebut, setiap penumpang yang akan melakukan bording pass juga melewati alat semacam sensor, alat tersebut bekerja dengan mendeteksi suhu badan penumpang. Lanjut kemudian mendekat ke petugas bagian boarding pass, dengan tiket kereta akan di scan oleh petugas yang ada di counter tersebut. Uniknya, setelah boarding pass setiap penumpang pun mendapat face shield, sebagai salah satu perangkat pendukung protokol kesehatan saat naik kereta Api. 

Sambil menunggu kereta, setiap penumpang pun diarahkan oleh petugas stasiun untuk menempati tempat duduk antrian, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Diantaranya adalah dengan tetap menjaga jarak, serta menggunakan face shield yang sudah dibagikan. Karena jam menunjukan pukul 06.14, kereta pun belum datang akhirnya ane sendiri melipir ke smoking area, sembari merakit face shield yang diperoleh saat boarding pass.

Kira-kira sudah habis dua batang rokok, kereta Tawang Jaya Premium pun tiba, setelah melewati langsir dan seluruh pinta dibuka kemudian para penumpang pun dipersilahkan untuk memasuki gerbong dengan menempati kursi sesuati nomor yang tertera pada tiket. Tak butuh waktu lama, tepat pukul 07:05 WIB, Kereta tujuan Pasar Senen Jakarta – Semarang Tawang pun berangkat. Menempuh waktu lebih dari 6 jam, akhirnya tiba juga di Semarang Gan.
 
Alhamdulillah Selamet, tiba di kampung kelahiran ane sendiri. Bisa ngerasain libur akhir tahun di tanah kelahiran sendiri berkumpul bareng keluarga dan saudara. Itulah dia sharing pengalaman mudik menggunakan Kereta Api Indonesia di masa pandemi. Nah, agan sendiri pada mudik nggak nih>?. Kalau mudik, pastikan untuk stay safe, dan tetap menjaga protokol kesehatan .

Akhir kata Selamat Berlibur Gan.. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan, agar bisa menghadapi 2021 dan kembali beraktifitas seperti semula.