wiwikameliaAvatar border
TS
wiwikamelia
Si Saksi Bisu; Kopimu Dan Tehku.


Secangkir teh hangat dengan sedikit gula menemaniku duduk di balkon rumah pagi ini, lumayan untuk menamani pagi yang dingin ini. singkat saja alsanku tak suka teh yang terasa manis adalah karena rasa manis itu mengingatkan pada sosokmu. Apapun itu yang manis manis tidak hanya melulu soal teh saja, bagaimana tidak dulu ketika masih bersama kamu selalu menyuguhiku yang manis manis utamanya ucapan yang amat manis. Sampai pada akhirnya terlalu banyak menelan manis hingga yang manis manis itu terasa amat membosankan, hmmm lebih tepatnya menyakitkan bukan.

Dulu sebelum pada akhirnya kita memutuskan untuk mengakhiri semuanya aku masih ingat betul begitu sukanya engkau dengan kopi. Setiap kali datang kerumah aku selalu menyuguhimu dengan segelas kopi lalu kau balik meyuguhiku dengan janji manis. Aku masih ingat semuanya dengan baik, Masih hapal betul dengan takaran racikan kopi kesukaanmu meski begitu bukan berarti aku sengaja mengingatnya, ini sudah terekam didalam memoriku dan tersimpan.
Secangkir kopimu, secangkir tehku menjadi saksi bisu indahnya rencana, indahnya rasa dan indahnya kebersamaan kita kala itu. Sesekali kau teguk dengan begitu nikmatnya seduhan kopi sembari memberi jeda untuk obrolan kita yang begitu mesra.

Minuman kita memang tak pernah sama, tapi mereka sama sama selalu menemani kita dimanapun dan kapapun kita bersama, dan kini teh masih menjadi minuman yang selalu menemaniku kapan pun meski kini kita sudah tidak lagi bersama. meski kini aku tidak suka teh yang begitu manis. Bagaimana dengan kamu masih suka dengan kopimu itu? Atau mungkin kini kopi kesukaanmu sudah berbeda takaran racikannya atau masih sama persis seperti dulu dengan buatanku? Atau sekarang sudah tidak lagi suka kopi? Ahhh biarlah itu urusanmu bukan urusanmu.

Aku pernah mencoba berhenti meminum teh, bukan hanya teh saja apapun itu yang berkaitan denganmu aku hindari tapi kenyataannya aku benar benar tidak bisa, aku takut jika masih meminum teh nantinya aku tidak bisa move on darimu. Tapi aku salah nyatanya tetap tehlah yang menenangkan dikala aku begitu payah, dikala pikiranku begitu rancu. Samapi sini aku paham yang perlu kutinggalkan orangnya bukan apapun yang berkaitan denganya. Tehlah menyatu dalam hariku, teh tidak akan membuat aku kembali mencintaimu.begitupun kamu mungkin masih suka dengan kopimu meski sudah tidak lagi menyukaiku.

Sepeninggalmu, manakala pedih itu datang aku mencoba menghindari teh agar tidak lagi mengingatmu. Semakin ku hindari semakin rindu dengan secangkir teh akhirnya ku beranikan diri untuk menyeduh teh yang justru teh itulah menjadi penang pedihku.
Setiap pagi teh tetap menjadi penyambut pagi dan semangat hariku meski kamu sudah tidak lagi menyambut pagi dan memberi semangatku lagi tapi teh itu masih sama lalu setiap sore menjelang malam datang teh pula yang menjadi pengbobat lelah setelah seharian beraktifias diluar sana. Begitu juga dengan kamu dengan kkopimu bukan meski kopi itu sudah bukan lagi buatanku.

Semoga kelak nanti kamu bisa menemukan penganti yang sama sama menyukai kopi. Bukan hanya menyukai kopi saja tapi juga menykaimu setulus hati.

Pict by google
Cerita by wiwikamelia
indrag057
zeze6986
bukhorigan
bukhorigan dan 7 lainnya memberi reputasi
8
2K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
anns123Avatar border
anns123
#2
kalo aku lebih suka kopi dari pada teh
wiwikamelia
wanitatangguh93
wanitatangguh93 dan wiwikamelia memberi reputasi
2
Tutup