Usai sudah drama kepulangan Habib Rizieq, karena melanggar Protokol Kesehatan dan Ceramah yang berisi hasutan membawa dirinya kini berada dalam sangkar besi.

Setelah tewasnya 6 Pengawal FPI yang kasusnya masih diusut entah sampai kapan, karena hingga kini berita itu makin simpang siur. Bukti-bukti cctv yang katanya ada pun belum dibuka, bahkan begitu cepat sekali gerak dari Polisi untuk menjadikan sang Habib sebagai tersangka, dengan baju khas tahanan dan tangan terborgol membuktikan HRS akan dibungkam.

Saya disini bukan pengagum HRS namun bila melihat kejadian demi kejadian apalagi ketika HRS dianggap sakit, namun setelah test swab di kepolisian dinyatakan negatif covid dan sehat.



Bahkan sudah membayar denda pelanggaran prokes pun tetap terancam hukuman pidana, hmm semakin menarik. HRS yang katanya ingin pulang kalau sudah berganti rezim pun mulai gigit jari.

Pesan politiknya sangat kental terasa, bahkan ancaman penjaranya melebihi Djoko Tjandra. Saya tak perduli dengan permainan hukum karena jelas permainannya bagi para oposisi yang sering berseberangan dengan pemerintah, toh dari dulu juga sama saja tahanan politik itu mau dari dulu pasti ada.

Bahkan beda pendapat politik bisa meregang nyawa, Indonesia sudah dari dulu seperti ini jangankan ormas bahkan parpol besar saja dizamannya bisa dibumi hanguskan hingga banyak orang merasa ketakutan, apalagi ormas yang pengikutnya segelintir orang.



Dengan penangkapan habib Rizieq ini memberikan rasa kekhawatiran baru, bahkan timbul pertanyaan di masyarakat apakah dengan adanya kejadian ini keadaan negara akan damai?

Jawabannya simple "Bisa", tapi pointnya ketika TNI-Polri sudah bergabung dan didukung oleh Parpol, serta didukung juga oleh masyarakat. Terlebih agar tidak ada kerusuhan atas kasus penahanan ini maka langkah selanjutnya adalah melakukan penanganan di kantong-kantong wilayah yang berpotensi rusuh. Dan membungkam mereka yang bersama Habib agar diam, entah bagaimana caranya tapi pemerintah lebih pintar menangani hal itu.

Untuk meredam kegaduhan karena sistem hukum yang berat sebelah, apalagi ketidak adilan akan jadi jualan mereka yang tak suka dengan rezim penguasa saat ini, maka pemerintah harus mengambil langkah tegas pada mereka yang korupsi dan terancam hukuman mati seperti dana bansos yang dilakukan mensos.

Jadi ini akan menarik simpati masyarakat, namun kalau kasus hukum yang lainnya tumpul. Maka hembusan ketidak adilan akan terus berembus pastinya hal ini sangat berbahaya, chaos akan membawa petaka untuk itu saya harap tuntaskanlah permainan dengan cara yang elegan.



Ingatkah ketika sebuah parpol di tahun 1965 tidak berkutik? Cara ini bisa dipakai untuk membuat opini dan menghabisi FPI hingga dibenci masyarakat, namun bisa saja sebaliknya tragedi 1965 akan terulang kalau ada yang menikung dari belakang. Ingat di pemerintahan sekarang bukanlah koalisi yang kuat, namun koalisi yang rapuh suatu saat akan ada saja Ken Arok zaman modern yang akan merebut tahta sang Raja.

Namun melihat kemenangan dari Bobby dan Gibran menjadi bukti masyarakat senang dengan pemerintahan saat ini. Agak susah bagi sebuah ormas untuk melawan negara, walau di belakang ormas tersebut disokong banyak kepentingan dari pihak oposisi.

Untuk itu bijaklah dan smart dalam menerapkan strategi, salah langkah sedikit saja maka civil war akan terjadi, dan yang rugi masyarakat sendiri. Bagaimana menurutmu gan, akankah terjadi kedamaian di negeri ini? See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik, klik
Pic : google