complain01Avatar border
TS
complain01
"CUMI; Dilema Cinta Seorang Janda" (Based On Life Story')

PROLOG

Assalamualaikum Agan-agan Kaskusers dan para Suhu di Forum SFTH ini...

Ane yang cupu ini mohon perkenan untuk turut mencipratkan seciprat kisah untuk ikut mewarnai forum ini.

Ini adalah sebuah kisah berdasarkan kehidupan nyata sahabat SMP ane yang udah 27 tahun lamanya kita ngga pernah ketemu. Dan tiba-tiba sejak setahun yang lalu kita jadi akrab dan sering berbagi cerita.

Untuk sebuah tujuan yang gue masih berusaha menemukan jawabannya. Seolah Tuhan dalam skenario agung-Nya mempertemukan gue dan sahabat gue ini dalam satu episode tertentu dalam hidup kita masing-masing.

Alhamdulillah meski udah puluhan tahun ngga ketemu, dan masing-masing dari kami udah mengalami pasang-surutnya jalan hidup, sedikitpun ngga mempengaruhi kesomplakan dan kekonyolan kita berdua πŸ˜πŸ˜‚.

Oh ya, jujur aja...
Sebenernya usia kami berdua bisa dibilang ngga muda lagi. Kita udah kepala 4, gan. Ane sendiri berjenis kelamin laki-laki normal dan udah berkeluarga.

Meskipun keluarga ane tinggal di sebuah kota di Jawa Tengah sana dan ane berdomisi di Jakarta.
Sementara sohib ane berjenis kelamin New Normal πŸ˜‚πŸ˜œ...

Nggak Deng bercanda. Sohib ane ini cewek tulen, gan. Berstatus Janda, yang menjadi tokoh utama dalam kisah ini, yang biasa ane panggil dengan Nick Name "Cumi" dalam real life.

Dan kemarin ane udah dapet approval dari Cumi buat share kisah hidupnya disini. πŸ˜πŸ‘Œ

So kisah ini akan banyak bercerita tentang anggapan masyarakat kita yang masih streotype terhadap seorang single parent perempuan (definisi Janda versi gue).

Seolah mereka adalah seekor lalat yang hinggap di ujung meja makan, yang harus diusir atau dipukul dengan sapu lidi.

Dan sebaliknya tentang pandangan si Janda itu sendiri, yang sering menjadi korban, sering difitnah dan disalahfahami hanya karena statusnya yang malang.

Sebuah kisah yang masih bergulir hingga detik ini jari gue masih mengetik.

Juga tentang kisah cinta, persahabatan, dan perjuangan dalam keluarga yang dialami sohib ane si Cumi yang saling tumpang tindih dan campur baur.

Bagaikan sebungkus gado-gado tanpa karet pengikat atau Staples, yang kita bawa dengan satu tangan dengan terburu-buru sambil menyeberang jalan di sebuah hari berhujan.

Kita pun terpeleset, lalu menyaksikan gado-gado itu tumpah dan ambyar di jalanan...
πŸ˜”πŸ˜­πŸ˜­

Mohon maaf kalo nanti penceritaannya kurang menarik dan kurang bermutu. Karena penulisan dilakukan disela-sela waktu tepar ane setelah pulang kerja.

Plus dalam kondisi otak, dompet dan emosi sering labil akibat terdampak Pandemi Covid-19 yang belum kelar sampe sekarang.

Monggo diseruput gan cerita ini..
Next update Insyaallah dalam beberapa jam kedepan..

πŸ™πŸ™β˜ΊοΈ
Diubah oleh complain01 19-01-2021 01:26
onesipemburu
rinandya
ozzai936
ozzai936 dan 22 lainnya memberi reputasi
21
21K
362
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
complain01Avatar border
TS
complain01
#25
Chapter 2 : AADC (Ada Apa Dengan Cumi)
Part 3



Beberapa hari setelahnya. Di sebuah Sabtu siang yang panas dan gamang, Cumi japri gue.

Cumi : "Kus Kakus!"

Gue : "Mi Cumi, nape lu? Mesin Air ngadat lagi?"

Cumi : "Alhamdulillah kagak. Thanks ya saran elu kemaren. Eh Kakus elu hari ini libur kan ya?

Gue : " Iya Cum gue libur hari ini."

Cumi : "Ntar malam abis magrib nongkrong yuuk di Trans***t Lebak Bulus? Di Sola**a."

Gue (girang tapi jaim) : "Jiaaaah nongkrong. Elu mendingan bercengkrama sama anakΒ² elu, setelah 5 hari elu sibuk kerja cari duit."

Cumi : "Anak-anak lagi diajak jalan-jalan sama Papa-nya. Trus bokap dan nyokap gue lagi kondangan. Di rumah sih ada Abang gue sama anak-anaknya. Tapi beneran dah lagi bete gue!"

Gue (Sok Cool) : "Ooh gituu... Ya ya ya."

Cumi : "Dah jangan banyak alesan lu. Kayak pinter ngeles aja! Sampe ketemu ya nanti jam 7 malam di Sola**a. Tenang aja gue yang traktir! Alhamdulillah gue lagi ada rejeki."

Naaahh ini dia niih redaksi kalimat yang harus digarisbawahi : "Tenang aja gue yang traktir" 😁
Dan tanpa sok cool dan jaim lagi gue pun mengiyakan ajakan Cumi.

Rejeki emang ga pernah tertukar dan salah alamat!

*******

Waktu merayap cepat. Tau-tau udah jam 5 sore.
Gue pun fokus pada ritual setiap kali akan bertemu dengan cewek cakep, yaitu :

1. Mandi lebih lama dari biasanya, dengan pemakaian sabun dan shampo secara boros.
2. Sikat gigi berlebihan dengan volume odol lebih banyak dari dosis normal.
3. Pemakaian deodorant dan parfum diluar batas kewajaran.
4. Dan perbuatan-perbuatan lebay lainnya.

πŸ˜πŸ˜πŸ˜†

Bukan apa-apa, gan. Asliii gue geer diajak ketemuan sama Cumi. Gue bersyukur pada akhirnya Cumi menyadari juga bahwa meskipun tampang gue pas-pasan dan isi dompet gue minimalis.

Tapi dia bisa melihat kapasitas pribadi gue yang berkualitas. Yaitu sosok pribadi yang ngga akan menolak kalo diajak makan gratis.
πŸ˜†πŸ˜†

******
Parkiran Motor Trans***t Jam 7 teng!

Setelah celingukan beberapa saat, akhirnya gue menemukan Cumi di meja paling pojok di area makan outdoor Sola**a.

Mengetahui gue dateng, Cumi bangkit dari duduknya. Dia mengenakan kemeja blues bergaris-garis, celana jeans biru, berkacamata.

Dan dari jarak 6 meter udah memasang senyuman maut yang... yang... yang bila senyum ini mampu kita formulasikan menjadi sebotol serum obat bius.

Pastilah mampu meluluhlantakkan hati dari 100 cowok paling setia sekalipun!

Lebay ya gue?
Biariiiin.... πŸ˜πŸ˜πŸ˜†πŸ˜†

Dan tentang kecantikan Cumi?

Maka izinkan gue mengajukan hipotesa singkat bahwa kecantikan seorang wanita yang paripurna barulah terlihat pada usia 40 an tahun.

Ya memang biasanya seorang wanita mulai terlihat cantik di usia belasan tahun, yang mencapai puncaknya pada usia 20 an dan 30 an tahun.

Tapi ini masih harus diuji dengan banyak variabel. Misalnya paska melahirkan banyak wanita cantik yang gagal mengembalikan bobot ideal tubuhnya.

Atau kecantikan yang seketika hilang karena faktor-faktor force majeure seperti kecelakaan lalu lintas, tersiram air keras, atau muka kecipratan minyak goreng.

Bertambahnya usia dan peristiwa hidup merupakan Fit & Proper Test bagi kecantikan seorang wanita.

Maka wanita yang tetap terlihat cantik di usia kepala 4 adalah sebuah karakter kecantikan inner & outer beauty.

Ketika keindahan wajah dan tubuh berpadu dengan ketangguhan yang terbukti lolos uji melewati asam-garam dan bawang-cabe kehidupan.

Dan Cumi memiliki tipikal kecantikan seperti itu!

Lebay ya gue?
Biariiiiinnn....πŸ˜πŸ˜πŸ˜†πŸ˜†

*********

Sambil menunggu pesanan berupa 2 piring Nasi Goreng spesial dan 2 gelas Lemon Ice Tea (berhubung Cumi yang bayar jadi gue minta Cumi yang pesen), kami ngobrol ngalor ngidul tentang pekerjaan, keluarga dan klasemen liga Inggris, dimana saat itu Chelsea terdepak dari 4 besar.

Ketika obrolan kami semakin ngawur tentang apa perbedaan dan persamaan antara Donald Trump, Donald Bebek dan Dunkin Donuts?

Gue pun memberanikan diri bertanya ke Cumi tentang pertanyaaan yang dijanjikan untuk dijawab secara tuntas.

Gue : "Elu kenapa divorce sih, Cum?"

Cumi ngga langsung jawab. Dia mengeluarkan sesuatu dari tas-nya yang ternyata adalah sebungkus rokok dan sebuah korek Zippo.

Tring!

Gue tercekat mengerutkan dahi, bersamaan denting Zippo memijarkan seutas nyala di ujung rokok yang terselip di bibir ranum Cumi.

Gue membatin :
"Ini cewek culun yang dulu gue inget selalu menutup mulut dan hidungnya rapatΒ² ketika ngelewatin segerombolan anak bandel yang ngerokok di lorong kantin di sekolahan."

"Dan sekarang cewek yang sama, setelah 27 tahun berlalu malah menyalakan rokok di depan muka gue."

Tanya sebuah suara didasar batin gue :
"Ada Apa Dengan-mu, Cumi?"




BERSAMBUNG







Diubah oleh complain01 19-01-2021 05:52
saya.kira
Kawulo_Mataram
masbawor
masbawor dan 12 lainnya memberi reputasi
13
Tutup