Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

juming.jumingAvatar border
TS
juming.juming
Diduga Curi Teknologi AS, 1.000 Peneliti Tiongkok Tinggalkan Negeri Paman Sam
Diduga Curi Teknologi AS, Lebih dari 1.000 Peneliti Tiongkok Tinggalkan Negeri Paman Sam


PIKIRAN RAKYAT - Lebih dari 1.000 peneliti Tiongkok telah meninggalkan Amerika Serikat di tengah tindakan keras AS terhadap dugaan pencurian teknologi.
Hal ini diungkapkan oleh pejabat tinggi keamanan AS pada Rabu, 3 Desember 2020 waktu AS. Pejabat itu menambahkan bahwa agen Tiongkok telah mengincar pemerintahan presiden terpilih Joe Biden.
Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Reuters, John Demers selaku kepala Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman AS, mengatakan para peneliti itu telah meninggalkan negaranya. 
Baca Juga: Tantang Tiongkok, AS Berani Adakan Pelatihan Pasukan Khusus dengan Taiwan
Sementara departemen Kehakiman AS meluncurkan beberapa kasus kriminal terhadap operasi Tiongkok untuk spionase industri dan teknologi.
Seorang pejabat Departemen Kehakiman mengatakan mereka adalah kelompok yang berbeda dengan yang disebutkan oleh Departemen Luar Negeri pada bulan September 2020.

Ketika itu dikatakan Amerika Serikat telah mencabut visa untuk lebih dari 1.000 warga negara Tiongkok berdasarkan keputusan presiden yang menolak masuknya siswa dan peneliti yang dianggap berisiko keamanan.
Baca Juga: Mantan Diplomat Tiongkok: AS Jangan Coba-coba Ubah Sistem Politik Negara Kami
Pejabat itu mengatakan para peneliti yang dimaksud Demers, diyakini pihak berwenang AS berafiliasi dengan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) melarikan diri dari Amerika Serikat setelah FBI melakukan wawancara di lebih dari 20 kota dan Departemen Luar Negeri menutup konsulat Tiongkok di Houston pada Juli 2020.
"Hanya Tiongkok yang memiliki sumber daya dan kemampuan dan kemauan untuk terlibat dalam luasnya aktivitas pengaruh asing yang telah dilihat oleh badan-badan AS dalam beberapa tahun terakhir, kata Demers.



William Evanina selaku kepala cabang kontra intelijen dari kantor Direktur Intelijen Nasional AS, mengatakan pada peristiwa yang sama bahwa agen Tiongkok telah menargetkan personel pemerintahan yang akan datang dari Presiden terpilih Joe Biden, serta orang-orang yang dekat dengan tim Biden.

Evanina mengatakan para peneliti Tiongkok di Negeri Paman Sam yang berada di bawah pengawasan badan-badan AS semuanya datang atas perintah pemerintah Tiongkok.

Tiongkok menggambarkan tindakan keras pelarangan visa awal tahun ini sebagai penganiayaan politik dan diskriminasi rasial yang secara serius melanggar hak asasi manusia.
Sebagaimana diketahui, hubungan Tiongkok-AS telah memburuk dalam beberapa dekade selama masa jabatan Presiden AS Donald Trump dengan perselisihan mulai dari masalah perang dagang, teknologi, Laut China Selatan hingga pengesahan undang-undang baru di Hong Kong.




https://www.pikiran-rakyat.com/inter...geri-paman-sam


cina gak bisa menciptakan, bisanya copas doangan...
emoticon-Ngakak
0
569
3
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post

Post telah dihapus azhuramasda