- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Aku Diantara Kalian (18+)
![elenasan30](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/04/10/avatar10839842_9.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
elenasan30
Aku Diantara Kalian (18+)
Setelah berdiskusi di Lounge Kreator. Ane memutuskan untuk berhenti berkarya di Kaskus. Semua thread novel karya ane akan ane close thread. Ane sebagai penulis mohon pamit dari agan semua.
Lanjutan novel ane di platform sebelah. Untuk agan yang masih ingin membaca karya ane.
Link Novel
Aku Ingin Menjadi Manusia (18+)
Seharusnya Kamu Tidak Pernah Ada (18+)
Aku Diantara Kalian (18+)
Terima kasih![Toast emoticon-Toast](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1iothbu.gif)
Lanjutan novel ane di platform sebelah. Untuk agan yang masih ingin membaca karya ane.
Link Novel
Aku Ingin Menjadi Manusia (18+)
Seharusnya Kamu Tidak Pernah Ada (18+)
Aku Diantara Kalian (18+)
Terima kasih
![Toast emoticon-Toast](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1iothbu.gif)
Close Thread
Diubah oleh elenasan30 30-01-2021 03:52
![makeiteasy69](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![oldhotdatz](https://s.kaskus.id/user/avatar/2010/01/20/default.png)
![moy1992](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
moy1992 dan 72 lainnya memberi reputasi
63
97.4K
Kutip
2.1K
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
![elenasan30](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/04/10/avatar10839842_9.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
elenasan30
#69
Chapter 7
Spoiler for Timbulnya Masalah:
Seminggu kemudian Aku pulang ke rumah dengan perasaan yang kurang enak karena aku pulang dengan nilai try out pertama yang buruk. Aku sudah kelas 6 SD namun aku sulit sekali mendapatkan nilai bagus. Aku begitu takut tidak bisa lulus sekolah karena nilai yang terlalu buruk. Aku akhirnya tiduran di kamar Kak Olivia dan beristirahat. Aku tidak berani naik keatas dan masuk ke kamarku karena nanti pasti langsung ditanyakan tentang nilai try out ujian sekolah.
Beberapa jam kemudian ketika aku sedang tertidur pulas. Kak Olivia tiba-tiba pulang langsung masuk ke rumah dan nangis histeris. Aku yang lagi ngantuk langsung bangun dan bertanya “Ada apa Kak? Kok Kakak nangis sampe kaya gini? Siapa yang nyakitin Kak Olivia?”. Kak Olivia menjawab “Ada yang nyium bibir aku tadi di sekolah aku Bell”. Aku menjawab “Si..Siapa Kak? Ada yang ngelecehin Kak Olivia lagi?”. Kak Olivia menjawab “Iyaa yang bikin aku bingung yang nyium bibir aku malah sahabatnya Putra sendiri. Dia nembak aku tapi aku tolak. Dia marah dan nyium bibir aku dengan paksa”.
Aku menjawab “Ini yang ketiga kalinya Kak Olivia kena pelecehan. Dulu waktu umur 7 tahun Kak Olivia dilecehin sama Kak Ihyas sampai Kak Olivia pindah ke Boyolali. 3 tahun lalu Kak Olivia dilecehin sama Kak Naufal. Dan sekarang dilecehin lagi sama temennya Bang Putra. Kak Olivia udah ngasih tau ke Bang Putra?”. Kak Olivia menjawab “Aku gak berani ngomong ke Putra Bell. Ini permasalahan pribadi aku sama dia. Nanti yang ada malah Putra dan Ferlian rusak persahabatannya karena aku”.
Aku menjawab “Justru karena mereka berdua bersahabat Kak. Jadi harus segera diselesaikan sebelum membesar dan jadi masalah yang lebih besar. Saran aku kita coba ngomong ke Bang Putra”. Kak Olivia menjawab “Iya… Kamu bener Bell. Aku bakal coba obrolin sama Putra. Kamu mau ikut ke rumah Bang Putra?”. Aku menjawab “Boleh tapi nanti malem aja Kak. Biarin Bang Putra istirahat dulu. Jam segini kan biasanya Bang Putra langsung tidur siang sepulang sekolah”.
Kak Olivia menjawab “Iyaa nanti malem kita coba ke rumah Bang Putra yaa. Kamu udah makan belum? Yuk makan dulu tadi pagi aku udah masak semur daging dan tahu. Kamu lagi masa pertumbuhan harus banyak makan”. Malamnya Kak Olivia coba ngadu ke Bang Putra soal apa yang dilakukan Ferlian ke Kak Olivia tadi siang. Aku dan Kak Olivia masuk ke kamarnya Bang Putra dan ngeliat Bang Putra lagi tiduran disana “Putraa kamu lagi capekkah?”.
Bang Putra sambil tiduran menjawab “Iyaa. Ada apa Liv?”. Kak Olivia duduk di sebelah Bang Putra yang lagi tiduran “Aku… Aku… Aku tadi ditembak sama Ferlian Put. Dia menyatakan perasaan sukanya sama aku”. Bang Putra menjawab “Benarkah? Apa kamu menerimanya?”. Kak Olivia menggelengkan kepala dan menjawab “Aku gak menerimanya Put. Aku menolaknya”. Aku yang melihat Bang Putra masih keliatan santai mulai merasa kesal “Bang lu kok keliatan kaya gak peduli sama Kak Olivia sih?”.
Bang Putra menjawab “Kenapa kamu menolak Ferlian? Dia bisa menjadi salah satu orang yang bisa jagain kamu. Kamu kan gak punya siapa-siapa disini”. Aku dan Kak Olivia kaget bukan main denger jawaban Bang Putra yang kaya gitu “Masih untung Kak Olivia nolak temen lu Bang! Kalo dia nerima temen lu sakit hati lu pasti”. Bang Putra menjawab “Yaa gak apa-apa kali. Itu kan hak Olivia mau nerima apa enggak. Kan Olivia sama Ferlian juga deket”.
Kak Olivia menjawab “Aku menolaknya karena aku gak sayang sama dia. Lagipula ada kamu kan?”. Bang Putra merubah posisinya dari tidur telentang jadi ngadep kiri membelakangi Aku dan Kak Olivia ‘“Apa yang kamu harapkan dari aku Liv?”. Kak Olivia menjawab “Aku berharap banyak sama kamu. Aku Cuma punya kamu sekarang”. Aku yang merasa semakin marah akhirnya keluar dari kamar Bang Putra dan membiarkan mereka berdua ngobrol. Aku duduk di deket tangga sambil mendengarkan mereka ngobrol.
Dari tangga aku mendengar Kak Olivia berteriak “Kamu itu anak manja sayaang! Kamu gak akan bisa dan pasti kerepotan hidup tanpa aku! Tapi kenapa kamu selalu nganggep aku seolah aku gak ada kontribusinya buat kamu!”. Gak lama Kak Olivia berteriak lagi “Ferlian nyium aku! Dan aku pingin kamu ngelindungin aku dari dia! Aku bener-bener takut dan merasa kotor dicium sama dia!”. Setelah beberapa menit Aku akhirnya bangun untuk ngeliat kondisi di dalam kamarnya Bang Putra.
Aku mengintip dari jendela kamar Bang Putra. Entah bagaimana ceritanya sekarang mereka berdua berpelukan. Kak Olivia memeluk Bang Putra sambil nangis kenceng. Aku merasa seneng Bang Putra mungkin mulai mengerti Kak Olivia. Kak Olivia pun belum bercerita ke aku bahwa dia mencintai Bang Putra. Tapi entah kenapa hatiku ngerasa sakit ngeliat mereka berdua berpelukan seperti itu. Bang Putra yang selama ini jadi temen main game aku. Dan dia juga sahabat baikku disini.
Iyaa harusnya aku yang tau diri memang. Aku dan Bang Putra hanya bisa menjadi sahabat. Meskipun mereka berdua belum saling menyatakan perasaan. Tapi mereka sudah saling menjaga dan memahami sejak usia mereka berdua 8 tahun. Mereka adalah pasangan yang cocok dan serasi. Bang Putra pun pastinya hanya menganggap aku sebagai teman saja. Iyaa aku juga masih kecil memang hahaha. Gak mungkin juga pacaran.
Akhirnya aku pulang ke rumah dan menonton tv sambil melanjutkan belajar di rumah. Aku dari bawah mendengar Ayah dan Ibu bertengkar di lantai dua mengenai perselingkuhan. Aku naik keatas dan tiba-tiba aku melihat Ibu memukuli Ayah menggunakan gagang sapu. Ayah berteriak “BU KAMU KEMANAKAN UANG 5 JUTA DARI RENI? ITU AMANAH DARI ADEKKU UNTUK MAKAN DI RUMAH INI!! KAMU HARUSNYA SADAR KITA DISINI MASIH NUMPANG HIDUP! AKU PUN MASIH MENCARI PEKERJAAN!”.
Ibu menjawab “KAMU GANGGU HUBUNGANKU DENGAN IRFAN LAGI! AKU GAK AKAN SEGAN-SEGAN MEMINTA CERAI KE KAMU! TERSERAH AKU MAU DIKEMANAKAN UANGNYA!! AKU SEBAGAI ISTRI PUNYA HAK UNTUK MINTA JATAH UANG!”. Ayah terlihat mengalah dan berusaha menahan sakit hatinya. Disudut ruangan dekat pintu balkon. Risa terlihat menangis ketakutan melihat Ayah dan Ibu bertengkar sampai Ibu memukuli Ayah dengan gagang sapu.
Aku langsung berlari mendekati Risa dan berteriak “UDAH! IBU UDAH JANGAN PUKULIN AYAH! AYAH BENAR ITU UANG BULE RENI ADALAH AMANAH! KAK OLIVIA DAN BULE RENI SANGAT MEMBENCI ORANG YANG GAK AMANAH!”. Ayah menjawab “KITA ITU SUDAH BANYAK DIBANTU OLEH RENI! KITA DIBANTU BIAYA SEKOLAH RISA DAN BELLA. DIBELIKAN MOTOR DAN MOBIL OLEH RENI! AYAH GAK PUNYA MUKA KE RENI SUDAH DIBAIKIN SEPERTI ITU MALAH BERKHIANAT! KAMU HARUSNYA MALU BU!”. (Bersambung…)
Beberapa jam kemudian ketika aku sedang tertidur pulas. Kak Olivia tiba-tiba pulang langsung masuk ke rumah dan nangis histeris. Aku yang lagi ngantuk langsung bangun dan bertanya “Ada apa Kak? Kok Kakak nangis sampe kaya gini? Siapa yang nyakitin Kak Olivia?”. Kak Olivia menjawab “Ada yang nyium bibir aku tadi di sekolah aku Bell”. Aku menjawab “Si..Siapa Kak? Ada yang ngelecehin Kak Olivia lagi?”. Kak Olivia menjawab “Iyaa yang bikin aku bingung yang nyium bibir aku malah sahabatnya Putra sendiri. Dia nembak aku tapi aku tolak. Dia marah dan nyium bibir aku dengan paksa”.
Aku menjawab “Ini yang ketiga kalinya Kak Olivia kena pelecehan. Dulu waktu umur 7 tahun Kak Olivia dilecehin sama Kak Ihyas sampai Kak Olivia pindah ke Boyolali. 3 tahun lalu Kak Olivia dilecehin sama Kak Naufal. Dan sekarang dilecehin lagi sama temennya Bang Putra. Kak Olivia udah ngasih tau ke Bang Putra?”. Kak Olivia menjawab “Aku gak berani ngomong ke Putra Bell. Ini permasalahan pribadi aku sama dia. Nanti yang ada malah Putra dan Ferlian rusak persahabatannya karena aku”.
Aku menjawab “Justru karena mereka berdua bersahabat Kak. Jadi harus segera diselesaikan sebelum membesar dan jadi masalah yang lebih besar. Saran aku kita coba ngomong ke Bang Putra”. Kak Olivia menjawab “Iya… Kamu bener Bell. Aku bakal coba obrolin sama Putra. Kamu mau ikut ke rumah Bang Putra?”. Aku menjawab “Boleh tapi nanti malem aja Kak. Biarin Bang Putra istirahat dulu. Jam segini kan biasanya Bang Putra langsung tidur siang sepulang sekolah”.
Kak Olivia menjawab “Iyaa nanti malem kita coba ke rumah Bang Putra yaa. Kamu udah makan belum? Yuk makan dulu tadi pagi aku udah masak semur daging dan tahu. Kamu lagi masa pertumbuhan harus banyak makan”. Malamnya Kak Olivia coba ngadu ke Bang Putra soal apa yang dilakukan Ferlian ke Kak Olivia tadi siang. Aku dan Kak Olivia masuk ke kamarnya Bang Putra dan ngeliat Bang Putra lagi tiduran disana “Putraa kamu lagi capekkah?”.
Bang Putra sambil tiduran menjawab “Iyaa. Ada apa Liv?”. Kak Olivia duduk di sebelah Bang Putra yang lagi tiduran “Aku… Aku… Aku tadi ditembak sama Ferlian Put. Dia menyatakan perasaan sukanya sama aku”. Bang Putra menjawab “Benarkah? Apa kamu menerimanya?”. Kak Olivia menggelengkan kepala dan menjawab “Aku gak menerimanya Put. Aku menolaknya”. Aku yang melihat Bang Putra masih keliatan santai mulai merasa kesal “Bang lu kok keliatan kaya gak peduli sama Kak Olivia sih?”.
Bang Putra menjawab “Kenapa kamu menolak Ferlian? Dia bisa menjadi salah satu orang yang bisa jagain kamu. Kamu kan gak punya siapa-siapa disini”. Aku dan Kak Olivia kaget bukan main denger jawaban Bang Putra yang kaya gitu “Masih untung Kak Olivia nolak temen lu Bang! Kalo dia nerima temen lu sakit hati lu pasti”. Bang Putra menjawab “Yaa gak apa-apa kali. Itu kan hak Olivia mau nerima apa enggak. Kan Olivia sama Ferlian juga deket”.
Kak Olivia menjawab “Aku menolaknya karena aku gak sayang sama dia. Lagipula ada kamu kan?”. Bang Putra merubah posisinya dari tidur telentang jadi ngadep kiri membelakangi Aku dan Kak Olivia ‘“Apa yang kamu harapkan dari aku Liv?”. Kak Olivia menjawab “Aku berharap banyak sama kamu. Aku Cuma punya kamu sekarang”. Aku yang merasa semakin marah akhirnya keluar dari kamar Bang Putra dan membiarkan mereka berdua ngobrol. Aku duduk di deket tangga sambil mendengarkan mereka ngobrol.
Dari tangga aku mendengar Kak Olivia berteriak “Kamu itu anak manja sayaang! Kamu gak akan bisa dan pasti kerepotan hidup tanpa aku! Tapi kenapa kamu selalu nganggep aku seolah aku gak ada kontribusinya buat kamu!”. Gak lama Kak Olivia berteriak lagi “Ferlian nyium aku! Dan aku pingin kamu ngelindungin aku dari dia! Aku bener-bener takut dan merasa kotor dicium sama dia!”. Setelah beberapa menit Aku akhirnya bangun untuk ngeliat kondisi di dalam kamarnya Bang Putra.
Aku mengintip dari jendela kamar Bang Putra. Entah bagaimana ceritanya sekarang mereka berdua berpelukan. Kak Olivia memeluk Bang Putra sambil nangis kenceng. Aku merasa seneng Bang Putra mungkin mulai mengerti Kak Olivia. Kak Olivia pun belum bercerita ke aku bahwa dia mencintai Bang Putra. Tapi entah kenapa hatiku ngerasa sakit ngeliat mereka berdua berpelukan seperti itu. Bang Putra yang selama ini jadi temen main game aku. Dan dia juga sahabat baikku disini.
Iyaa harusnya aku yang tau diri memang. Aku dan Bang Putra hanya bisa menjadi sahabat. Meskipun mereka berdua belum saling menyatakan perasaan. Tapi mereka sudah saling menjaga dan memahami sejak usia mereka berdua 8 tahun. Mereka adalah pasangan yang cocok dan serasi. Bang Putra pun pastinya hanya menganggap aku sebagai teman saja. Iyaa aku juga masih kecil memang hahaha. Gak mungkin juga pacaran.
Akhirnya aku pulang ke rumah dan menonton tv sambil melanjutkan belajar di rumah. Aku dari bawah mendengar Ayah dan Ibu bertengkar di lantai dua mengenai perselingkuhan. Aku naik keatas dan tiba-tiba aku melihat Ibu memukuli Ayah menggunakan gagang sapu. Ayah berteriak “BU KAMU KEMANAKAN UANG 5 JUTA DARI RENI? ITU AMANAH DARI ADEKKU UNTUK MAKAN DI RUMAH INI!! KAMU HARUSNYA SADAR KITA DISINI MASIH NUMPANG HIDUP! AKU PUN MASIH MENCARI PEKERJAAN!”.
Ibu menjawab “KAMU GANGGU HUBUNGANKU DENGAN IRFAN LAGI! AKU GAK AKAN SEGAN-SEGAN MEMINTA CERAI KE KAMU! TERSERAH AKU MAU DIKEMANAKAN UANGNYA!! AKU SEBAGAI ISTRI PUNYA HAK UNTUK MINTA JATAH UANG!”. Ayah terlihat mengalah dan berusaha menahan sakit hatinya. Disudut ruangan dekat pintu balkon. Risa terlihat menangis ketakutan melihat Ayah dan Ibu bertengkar sampai Ibu memukuli Ayah dengan gagang sapu.
Aku langsung berlari mendekati Risa dan berteriak “UDAH! IBU UDAH JANGAN PUKULIN AYAH! AYAH BENAR ITU UANG BULE RENI ADALAH AMANAH! KAK OLIVIA DAN BULE RENI SANGAT MEMBENCI ORANG YANG GAK AMANAH!”. Ayah menjawab “KITA ITU SUDAH BANYAK DIBANTU OLEH RENI! KITA DIBANTU BIAYA SEKOLAH RISA DAN BELLA. DIBELIKAN MOTOR DAN MOBIL OLEH RENI! AYAH GAK PUNYA MUKA KE RENI SUDAH DIBAIKIN SEPERTI ITU MALAH BERKHIANAT! KAMU HARUSNYA MALU BU!”. (Bersambung…)
![arip1992](https://s.kaskus.id/user/avatar/2018/08/07/default.png)
![mincli69](https://s.kaskus.id/user/avatar/2019/05/15/avatar10600773_2.gif)
![enz076](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/08/13/default.png)
enz076 dan 23 lainnya memberi reputasi
24
Kutip
Balas
Tutup