slametfirmansy4Avatar border
TS
slametfirmansy4
The Piece of Cake
The piece of cake
(story about Comedy love)


Selamat datang di thread ketiga ini, gw hanya berharap kalian masih enjoy membaca thread ini. Terima kasih sudah membaca kedua thread garing sebelumnya dan semoga thread ini bisa menjawab rasa penasaran kalian di kedua thread sebelumnya

Rules:
1. Gw gak pernah salah
2. Jika gw salah maka kembali ke pasal 1
3. Ikuti atura H2H
4. Jangan pernah menghakimi hidup gw, lu gak kenal gw, lu kenal gw hanya dalam tulisan. Berani menghakimi gw, gw hakimi balik lu!
5. Tangapi thread ini dg santai, akan banyak konten dewasa, dasis, kriminal dan brutal
6. Seakrab akrabnya kita di thread ini, Yakinlah jika kita tidak akan berjumpa. Gw gak akan umbar identitas, mungkin hanya akan umbar di discord game online. Kecuali lu cewek, maka gw dg senang hati mempersilakan jika ingin bertemu atau berjumpa... Kali aja bisa gw poligami.



Spoiler for Quotes:


Selamat membaca dan jangan lupa isi Vote tokoh favorit kalian gaes!!



Join discord Callofduty mobile
Me N my wife











Prologue



Kuping gw serasa budek mendengar raungan jet boeing! Suara pembakaran bahkan tidak teredam dg baik! Seharusnya gw naik first class. Setelah perjalanan sedikit menyebalkan akhirnya pesawat ini landing di Melbourne. Setelah urusan ini itu anu gw keluar bandara, gw sekalian ngurus ijin tinggal. Gw sudah ada rencana double kewarganegaraan agar tak merepotkan sesampainya disini.
Gw masuk taksi mengantarkan ke suatu tempat yaitu tempat menginap di hotel. Di dalam gw menaruh barang, mencuci muka mencoba menikmati suasana malam di sini. Gw turun berjalan mencoba menikmati dinginnya malam.

Tiba-tiba perut gw keroncongan, mau balik ke hotel juga terlanjur jauh! Coba cari angkringan pecel lele ah!! Gw berkeliling lagi dan gw sadar ini bukan di jogjakarta!!
Gw menyapu pandangan, menemukan sebuah dinner sederhana. Gw langsung masuk

" ada pecel lele??"tanya gw

Pelayan itu tampak keheranan

" soto?? Rawon?? Nasi kucing??"

Dia masih diam heran

" emang apaan sih yg ada??" tanya gw rada jengkel

" sorry"

Dan saat itulah gw sadar dan meremas kepala! Kenapa gw masih lupa kalo ini gak di indo!! Anjing memang. Gw minta rekomendasi setelah bertenya menu yg memiliki nasi tapi nihil karena gw ingat ini masih bukan di indo

" we have steak, some dinner menu" kata nya menunjuk buku menu

" beef steak please, thank you" kata gw

Gw menyapu pandangan, jika disamakan Indonesia rumah makan ini bisa disamakan dg warteg. Makanan sudah sampai, ada sebuah garpu dan pisau! Gw bingung, mau langsung makan pake tangan kok ya keliatan bodoh... Mau pake garpu-pisau kok takut kelihatan amatir... Gw jadi dilema nih!

Maka gw langsung search youtube cara menggunakan alat makan ini!

" something wrong??" tanya pelayan didepan gw menyajikan minuman

" no, my friend text me" kata gw bohong

Selesai search gw langsung praktek, cukup mudah lah... Selesai makan ya tentu gw bayar lalu pergi. Didepan dinner ini gw kembali bingung karena gw belum istirahat, gw tadi lewat mana??
Akhirnya gw buka map dg baterai yg makin menipis! Ponsel gini boros baterai... Besok gw beli ponsel cina aja deh...
Gw balik ke hotel, mencoba menikmati malam di balkon. Gw bersyukur akhirnya keinginan gw ke Australia kesampaian. Karena suhu makin dingin, gw menutup pintu balkon dan beranjak tidur.

....

2 hari di Melbourne gw hanya ngurus ini iitu dan menjelaskan soal desain asal asalan yg ternyata diterima dg baik. Banyak juga orang indo disini, jadi gw gak selalu nge english!
Dan gw harus menuju Brisbane, gw masih merasa pusing dg suara putaran turbine jet yg ear rape! Kuping gw serasa ditusuk linggis, headphone bahkan tak membantu sama sekali. Setelah berkutat dg suara menyebalkan itu, gw turun dan mengalami jet lag.

" 'sup Will..." tanya seseorang dan ternyata itu si Richard, temen bapak gw

" will? Will what??" tanya gw

" haha! Youre so funny William..."

Gw menoleh ke belakang, gw pikir dia manggil orang lain... Tapi ternyata tidak

" he' s in jet lag Jimmy"

" yeah..." kata bapak gw

" what jet lag?? Im good"


Daripada debat gak jelas, gw naik sebuah double cabin. Pusing sudah berkurang ketika menjauhi bandara dan hilang sepenuhnya ketika sampai ke sebuah pemukiman. Kami berhenti di sebuah rumah warna putih 2 tingkat dg rooftop berisi tanaman.

Pintu terbuka, seorang gadis blondie keluar! Kayaknya gw pernah liat nih orang deh!! Tapi dimana ya??

" oh... Miss you badly dad" gadis itu manggil bapak gw dad??
What the fuck is going on??

" glad to see you will..."

" will?? Will what?? What we gonna do?"

" you so funny William!!"

" William??" tanya gw

" yes! There's no way you didn't know me! Its me your sister Beatrice Johann Caulfield"

" sister??"
tanya gw

" you drunk??" tanya dia

Gw masih bingung??

" sektalah! Iki pie karepe??"

" iku adikmu cuk..."
kata om Richard dg logat Surabaya yg kaku

Daripada bingung gw bawa barang masuk, dia menunjukan kamar gw. Di kamar gw memasukkan baju ke lemari,

" hey Will, tell me something"

" will??"
untuk kesekian kalinya gw masih bingung dg kata will

" yes will, tell me something about you William Jason Caulfield!"

Gw baru ngeh! Ternyata dia manggil gw dg sebutan Will! Bapak gw kenapa gak bilang dari tadi sih?? Sialan nih orang! Kek orang tolol gw anjing! Tolol perkara Will, bangsad emang!
Akhirnya gw ngobrol bentar dg adik temu gede yg bernama Trisha ini! Pikiran picik atau lebih tepatnya bodoh mulai melintas melihat rambut pirangnya

" bob, lu liat gak artis bokep ini?? Rambut pirang, alis juga gak hitam... Menurutlu jemb*tnya pirang juga gak sih??" tanya gw dg rasa penasaran yg tinggi

" ya mana gw tau bos! Aneh aneh aja lu!"

Gw ketawa dalam hati bersama Bobby, Trisha melambaikan tangannya

" you ok??"

" im thirsty, i need water
" kata gw mencoba mengalihkan perhatian, gw takut dia bakal menilai gw mesum

Setelah minum gw duduk disamping bapak gw

" Willian Jason Caulfield??" tanya gw

" ya gak mungkin kau masih pake nama Slamet Firmansyah disini! Gak etis lah"

" gw kek orang konyol bingung soal Will! Gak kasih tau dari awal"

" lupa!"
jawabnya singkat sambil menonton TV

Gw keluar mencari udara segar, sambil nyari kios buat beli rokok eceran S*rya! Gw pingin banget ngerokok, Padahal gw bukan perokok. Setelah berjalan beberapa langkah gw sadar kalo disini gak mungkin ada kios kek di indo!

Gw balik kanan kembali ke rumah, jalan kaki ternyata cukup menenangkan. Melihat banyak bule disini membuat jiwa tipikal orang indo bergejolak, sempat Ada pikiran ingin minta foto ke bule random layaknya orang indo kebanyakan.

" tahan bos! Tahan... Ini bukan indo! Jangan kek orang udik minta foto random sama bule" kata Bobby mengingatkan

" bob..."

" paan??"

" kita udah gak di indo bob, kan gw sekarang udah jadi bule disini... Harusnya mereka yg minta foto ke gw
!"
Polling
0 suara
Siapa tokoh favorit kalian
Diubah oleh slametfirmansy4 19-02-2022 15:01
provocator3301
bruno95
cibuyaa
cibuyaa dan 79 lainnya memberi reputasi
74
165K
3.5K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
slametfirmansy4Avatar border
TS
slametfirmansy4
#284
Part 31





Sepertinya tak perlu lagi gw tuliskan kesedihan tentamg kehilangan, semua orang pernah atau akan merasakan hal itu. Dan luka di hati gw malah semakin dalam, karena memang begini adanya.

Gw masih terdiam, pemakaman ibu tadi sore sangat menyayat hati gw. Kinara mulai berhenti menangis, gw memeluknya erat. Orang datang dan pergi, waktu terus berputar. Apa yg pergi akan terganti, jiwa yg lama segera pergi bersiaplah para pengganti.

Ponsel gw berdering, ada panggilan dari Australia. Gw gak tau siapa karena memang gw gak menyimpan nomor dari sana. Gw angkat telepon itu, terdengar suara Trisha.

" 'sup Will, you Ok?"

" yeah, im Ok"

" hey... Im really sorry 'bout mom"

" Thanks Sis, Thank You"

" and if you need something, you know where you have to go"

" thanks Trish"


Suara cukup berisik menganggu perbincangan gw dg Trisha, gw gak mendengar suara ponsel.

" hey Will"kali ini suara berbeda, gw tau ini Madeleine

" hi... What do you want now Maddy?" tanya gw

" first, im sorry about your mom, i think she was the coolest person wasn't she??"

" yes she was"

" and im so sorry William , i know i was wrong about you... Its all my fault, i owe you an apology"

" of course, i accept your apology... Now what?"
tanya gw

Madeleine terdiam, suara nafasnya terdengar lembut. Karena tak ada yg diperbincangkan, gw menutup telepon. Tapi tak lama kemudian ponsel gw kembali berdering dari nomor yg sama.

" what have you done to her? " tanya Trisha

" i hate Madeleine, she left before i had a chance to say and act like a nothing happened"

" i know your problem is, its about her, maddy is really sorry about what happen last time. Dont make it so complicated"

" im grieving my mom, im not in a mood Trish"

" a'ight, sorry... Just dont do something crazy"

" yeah whatever!"

" please listen to me, dont do something crazy"


Gw menutup panggilan



*****




Tahlilan 7 hari ibu sudah terlewati begitu cepat, Nerissa masih enggan berbicara dg gw ada ketakutan dalam dirinya. Gw pun juga bingung ada apa?

" ada apa Kak Ness??"tanya gw sewaktu ikut membereskan barang dirumah.

Ada perasaan takut dalam dirinya gw tau hal itu, tapi apa yg ditakutkannya?

" kenapa Kak Ness? Gw gak gigit, tolong cerita ya..." kata gw

Nerissa masih diam

" Kak Ness, jangan ngerasa bersalah ya... Semua itu emang takdir, jangan dengerin kata orang orang" kata gw, gw tau apa yg menimpanya

Semenjak kepergian ibu, Nerissa selalu menjadi kambing hitam. Bagaimana tidak, karena dia emak gw jatuh dan sakit lalu meninggal. Tapi tetap saja gw membela Nerissa, gw bela dia didepan keluarga besar. Dan hasilnya?? Gw yg makin dikucilkan. Keluarga besar gw gak mau berurusan lagi dg gw, semuanya menjauhi gw kecuali satu orang, Kinara. Walaupun dia juga tak akan pernah menyetujui hubungan gw dg Nerissa.

Dan Sikembar? Mereka sudah kembali menjadi pengacara karena memilih berkarier di kota kelahiran sekaligus mencari jodoh. Karena di Kaskus lah mereka kini percaya perkataan Maudy mengenai gw.

" hei, gw udah apdet lagi" kata Laura

Gw diam melihat ponsel itu

" banyak yg ngucapin bela sungkawa..."

" iya..."
Jawab gw singkat

Gw gak lagi memperdulikan hal itu, biarlah sikembar yg menghandle kaskus sampai mood gw kembali. Kini rumah terasa sepi, hanya ada gw dan Kinara disini. Terkadang orang tua sikembar yg sering kemari atau bahkan menginap dan meramaikan suasana kembali. Gw sangat amat berterima kasih. Tapi masalah gw bukan hanya disini, drama warisan akan gw lalui karena harta ibu bukan diwariskan ke gw atau sodara gw melainkan Kinara.

Gw gak mempermasalahkan jika bukan gw sebagai pewaris, tapi bakal amat mempermasalahkan jika sodara gw yg mewarisi ini semua. Beberapa aset dijual sebelum ibu meninggal, dan hasilnya?? Gw gak tau dan gak mau tau. Dan rumah ini satu satunya peninggalan. Dan nilai pasar rumah ini cukup fantastis jika bertanya kepada ahli.

Dan keributan dg Kinara terjadi karena gimana bisa orang asing dapat warisan emak gw? Sedangkan anak sendiri gak dapat apa apa?? Dan gw membela Kinara dg apa yg terjadi. Karena dia sedang ditekan, dia sendiri juga tak menginginkan hal ini karena bukan hak nya.

.....

Malam hari dia sedang termenung, dia terdiam.

" gw mau ke Batam, gw mau kerja lagi" kata Kinara

" trus siapa yg ngurusin orang orang??" tanya gw

*orang yg gw maksud adalah pekerja emak gw, mereka menggantungkan hidup dg mata pencaharian dari emak gw.

Kinara terdiam, dia lalu menceritakan hal terakhir bersama emak gw. Selepas gw pergi, emak gw memintanya untuk membuatkan sesuatu. Dan selesai membuatkan sesuatu dia kembali ke kamar dan saat itulah emak gw sudah berpulang. Gw jadi tau, emak gw ingin berpulang dg keadaan tenang dan damai. Emak gw tau kapan akan berpulang


*****


Semua tengah ribut dg perkara rumah ini, mereka ingin menjual dan bagi hasil. Tentu saja gw menolak, gw tau warisan itu amat dinantikan karena kemudahan mendapatkan. Dan itu pemikiran semua orang, gw gak ingin rumah ini dijual. Mereka masih kesal karena Kinara, bagaimana bisa orang asing mendapatkan warisan keluarga. Gw yg semakin puyeng langsung menelpon Nadya dan meminta uang. Nadya tau benar masalah yg gw hadapi, dia seperti dejavu melihat masalah gw.

" kenapa lu bisa punya sodara kek gitu??" tanya Nadya terkekeh

" entahlah Nad..." kata gw puyeng

Uang banyak sudah gw kantongi, Nadya tak mempermasalahkan uang kecil itu. Gw tau dia orang kaya yg selalu royal cuma ke gw aja, kalo yg lain diitung kek akuntan bank.

Keesokan gw membawa tas dan memberi mereka masing masing cash 2M, dg syarat mereka tak boleh menginjakkan kaki disini karena gw udah benar benar muak dg kelakuan mereka.

Dan jika masalah gw berhenti sampai disini, itu semua omong kosong. Masalah lebih besar menanti didepan, gw sedang bersiap untuk dihajar lalu melawan masalah selanjutnya.
Diubah oleh slametfirmansy4 14-11-2020 04:32
khuman
cos44rm
japraha47
japraha47 dan 30 lainnya memberi reputasi
31
Tutup