Pahlawan disekitar kita



Pahlawan bagi anak-anak pengungsi, adalah predikat baru yang layak diberikan kepada Bunda Abid, karena peran serta beliau dalam menjaga hak pendidikan bagi anak-anak pengungsi bencana erupsi Merapi tahun ini.



Kondisi gunung merapi dalam status siaga 3, menjadikan warga dilerengnya mengungsi ke tempat yang lebih aman. Karena khawatir jika nanti erupsi masih berlanjut, maka para lansia, wanita dan anak-anak harus rela berpindah tempat untuk sementara sambil menunggu kondisi gunung aman kembali.

Siti Zubaidah, atau yang biasa dipanggil Bunda Abid adalah salah satu panitia yang ikut serta bertanggung jawab atas kebutuhan para pengungsi, terutama dalam belajar ilmu umum dan juga ilmu agama. Mengingat jumlah anak begitu banyak, maka peran ini sangat penting agar anak-anak tetap merasa nyaman dan mendapat tambahan ilmu selama di pengungsian. Sehingga mereka lebih terarah meski kondisi berbeda dari biasanya.

Bunda Abid yang pernah mengajar di salah satu SDIT di Magelang ini, tentu saja memiliki kemampuan yang baik dalam bidang pendidikan, maka tidak salah jika beliau membantu dalam bidang pendidikan. Pengalamannya sudah tidak diragukan lagi, Ibu Kadus Desa Kranggan ini, semangat sekali membersamai anak-anak belajar dibantu rekan yang lain.



Beliau menuturkan, akan menyediakan Alquran bagi para pengungsi dewasa yang ingin mengaji dan tidak membawa Alquran dari rumah.

Para pengungsi ini adalah warga Dusun Babadan, Dukun yang letaknya cukup dekat dengan puncak gunung merapi. Karena kondisi Merapi sudah siaga 3 maka warga Dusun Babadan yang berjumlah 156 Kepala Keluarga diungsikan ke gedung Wisma Nugraha milik Kelurahan Banyurojo, Mertoyudan, Kab. Magelang. Dan jumlah ini bisa bertambah lagi, jika kondisi Gunung Merapi masih mengeluarkan lahar dan abu.



Atas partisipasi dari Kepala Desa Banyurojo beserta panitia, maka terbentuklah beberapa seksi bidang yang diprakarsai oleh warga Banyurojo sesuai dengan bidangnya.



Berbagai kebutuhan para pengungsi disediakan disini, mulai dari kebutuhan konsumsi, tempat istirahat, juga tempat ibadah.



Jumlah pengungsi 276 jiwa ini, diantaranya adalah anak-anak usia sekolah. Nah, atas peran Bunda Abid, mereka mendapat pendidikan ilmu umum dan ilmu agama yang dibantu oleh beberapa orang lagi.

Atas keikhlasan para panitia, maka beberapa kegiatan dalam dilaksanakan dengan baik.

Para perangkat desa beserta keluarganya, secara bergotong royong menyediakan tempat dan fasilitasnya untuk pengungsi.



Kebaikan para relawan dan panitia, semoga mendapat ganti pahala yang lebih baik serta dimudahkan dalam setiap rencana kegiatannya.

Semoga Gunung Merapi kembali kondusif dan warga dilerengnya bisa kembali ke rumah masing-masing dengan aman.

Sekian thread dari saya, semoga bermanfaat.

Menerima kritik dan saran.

Sumber tulisan. Opini pribadi
Sumber gambar. Dokumen pripadi