Ahh tanpa terasa kita sudah berada di penghujung 2020. Walaupun tahun ini cukup "menyedihkan" namun tidak mengurangi semangat para penggiat OpenSource dalam mengembangkan dan merilis disto-distro yang semakin ciamik, menyesuaikan dengan kebutuhan komputasi pada masa pandemi ini. Walaupun berbagai distro (Linux) dirilis untuk berbagai golongan user, kali ini saya akan fokus pada pengguna terbesar, yaitu pengguna awam / umum, ataupun user yang berminat untuk beralih sistem ke Linux.

Asumsi

Saya akan melihat dari sudut pandang user awam atau user kebanyakan, yaitu pengguna mesin (PC/laptop) dengan spesifikasi medium (prosesor mainstream 2-4 core, RAM 4-8GB, SSD, dan kartu grafis terintegrasi). Kebutuhan user umum cenderung lebih simpel / sederhana, namun pada kenyataannya cukup sulit dipenuhi oleh para developer. Kebutuhan dari OS yang diutamakan adalah :

- Workflow, atau alur kerja yang nyaman digunakan, streamlined, dan membuat pekerjaan terasa lebih smooth dan tidak mengganggu.
- Kemudahan, meliputi kemudahan pakai dan akses terhadap berbagai fitur seperti pengaturan/settings, kustomisasi, dan akses terhadap aplikasi-aplikasi pendukung (serta proses instalasi dan maintenance / update-nya).
- Tampilan, tentu saja tampilan memiliki appeal tersendiri dan mempengaruhi "mood" dalam beraktivitas (bekerja). Desain, warna palet yang digunakan serta perhatian pada detail berpengaruh terhadap hal tersebut.
- Stabil, sistem yang dapat diandalkan tentu akan menjadi salah satu faktor penentu dalam pemilihan.

Kandidat

Walaupun banyak rilis distro pada tahun ini, terutama oleh nama-nama besar seperti Ubuntu, Fedora, dan sebagainya, namun belum tentu memenuhi semua kriteria tersebut diatas. Beberapa rilis memang terasa solid dan berfitur tinggi, namun kurang cocok untuk pengguna awam (mungkin memang ditujukan untuk kelompok user yang lain).

Beberapa kandidat yang menurut saya layak masuk dalam nominasi tahun ini adalah :

1. Deepin
Dengan rilis Deepen 20 yang begitu cantik dan memukau secara visual (seperti MacOS big sur yang tak kunjung rilis), deepin mengukuhkan diri sebagai salah satu distro yang tak bisa dianggap main-main. Workflow yang dihadirkan terasa streamlined, mudah digunakan, bahkan app store / app center nya termasuk salah satu yang terbaik yang bisa didapat. Terlepas dari banyaknya aplikasi buatan negeri tionghoa dan isu sekuritas (debatable), deepin sangat layak dilirik sebagai daily OS yang akan membuat pekerjaan menjadi lebih menyenangkan.



2. PopOS!
PopOS memang dibuat sebagai OS bawaan dari System76 yang berbasiskan Ubuntu. Namun jangan salah, walau berbasis Ubuntu, perkembangannya (rilis terakhir PopOS! 20.10) menurut saya malah lebih menarik dari Ubuntu itu sendiri. PopOS! hanya menawarkan 1 pilihan desktop (Gnome), namun dengan berspesialisasi, hasilnya termasuk menakjubkan. Palet warnanya sungguh enak dilihat, sentuhan-sentuhan pada detail yang dihadirkan membuat Ubuntu 20.10 (yang sudah cukup menawan) bahkan menjadi lebih baik lagi.



3. Manjaro
Anggapan bahwa Linux berbasiskan Arch susah kian hari semakin ditepiskan oleh Manjaro. Manjaro kini (rilis terakhir dengan kode "Mikah") hadir sebagai sistem yang solid, mudah digunakan (dan diinstal), serta cantik penampilannya. Manjaro memberikan banyak sekali rasa / flavor sesuai dengan kebutuhan dan selera pengguna, baik dari flavor official maupun yang dikembangkan oleh komunitas. Komunitasnya juga merupakan salah satu komunitas yang terbaik. Untuk pengguna awam tentunya flavor officialnya sangat direkomendasikan (KDE, Gnome, dan XFCE).



4. ZorinOS
Zorin menawarkan simplisitas dan user interface yang mirip dengan Windows 10. Walaupun merupakan salah satu yang ter-ringan diantara kandidat lainnya (ZorinOS 15.3 Lite berbasiskan XFCE), Zorin tetap menyuguhkan tampilan yang sangat layak dan modern untuk digunakan sehari-hari. Pada versi gratisnya, ZorinOS menawarkan versi Core (berbasis Gnome) dan Lite. ZorinOS Core memiliki tampilan yang sedikit lebih indah dan menawarkan fleksibilitas layout, sedangkan ZorinOS Lite sangat ideal digunakan pada mesin dengan spek yang rendah.



...dan Pemenangnya adalah...

Pilihan yang cukup sulit, namun saya cukup terkesima pada PopOS! 20.10dan segala kemudahan yang ditawarkan. Instalasinya sangat mudah, menawarkan enkripsi secara default, tampilan yang renyah dan memanjakan mata, wallpaper set yang indah, penggunaan yang intuitif, stabil dan masih tergolong ringan digunakan pada laptop spek rendah, fitur yang berlimpah, app store (Pop! Store yang cantik dan mudah), ketersediaan aplikasi yang banyak, dan banyak lagi kelebihan untuk disebutkan.
Hal tersebut cukup untuk menjadikan PopOS! menjadi distro terbaik untuk pengguna awam pilihan saya di tahun ini.

Sekian dari bang.toyip
Yang mau berdiskusi atau memberi masukan dipersilakan, semoga bermanfaat!