Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
MiG-21 (Fishbed), "Si Pensil Terbang" dari Timur yang Disegani Amerika Pada Masanya
Pesawat tempur merupakan bagian tak terpisahkan dalam pertahanan udara sebuah negara. Kelincahan, kecepatan serta jarak jelajah yang luas membuatnya menjadi alat pertahanan yang efektif. Namun begitu usia pakainya sendiri tidak lama, mengingat industri pesawat tempur terus mengalami perubahan dari masa ke masa.

Kali ini TS akan mengajak kalian berkenalan dengan pesawat legendaris buatan Uni Soviet yang awalnya diremehkan Amerika, namun nyatanya pesawat ini sudah digunakan oleh 60 negara pada masanya. Mari kita mulai dongengnya gan sist.


SEJARAH


MiG 21 adalah kelanjutan dari program pesawat tempur Uni Soviet, setelah usainya perang Korea banyak pesawat tempur yang sudah tidak layak pakai. Maka dari itu balai desain Mikoyan OKB mulai merancang pesawat tersebut diawal 1950-an. Pesawat itu bernama MiG-21 merupakan penerus kesuksesan dari MiG-15, MiG-17 dan MiG-19.

MiG 21 adalah kombinasi pesawat tempur dan pesawat pencegat (interceptor) dalam satu pesawat.
Pengembangan MiG-21 dimulai dengan purwarupa pertama yang diberi nama Ye-1 pada tahun 1954. Proyek ini kemudian dikerjakan ulang dengan sangat cepat ketika ditentukan bahwa mesin yang direncanakan kekurangan tenaga, desain ulang mengarah ke purwarupa kedua, Ye-2 dan Ye-3.

Purwarupa awal ini dan lainnya menampilkan sayap menyapu. Baru pada purwarupa ke empat (Ye-4), pesawat menggunakan sayap delta. Pesawat ini kemudian melakukan penerbangan perdananya pada 16 Juni 1955 dan dikenalkan pada publik selama pertunjukan Hari Penerbangan Soviet di lapangan terbang Tushino (Moskow) pada Juli 1956.




Sumber Ilustrasi Foto


Sebanyak 10.645 pesawat dibangun oleh Uni Soviet. Mereka diproduksi di tiga pabrik berbeda: Pabrik AZ 30   (3.203 pesawat) di Moskow (juga dikenal sebagai MMZ Znamya Truda ), Pabrik GAZ 21 (5.765 pesawat) di Gorky  dan Pabrik TAZ 31 (1.678 pesawat) di Tbilisi.

Umumnya, Gorky membangun kursi tunggal untuk pasukan Soviet. Pabrik Moskow membangun kursi tunggal untuk ekspor, dan Tbilisi memproduksi kursi ganda untuk ekspor dan Uni Soviet. MiG-21R dan MiG-21bis untuk varian ekspor dan untuk Uni Soviet dibangun di Gorky, 17 kursi tunggal dibangun di Tbilisi (MiG-21 dan MiG-21F), MiG-21MF pertama kali dibangun di Moskow dan kemudian Gorky, dan MiG-21U dibangun di Moskow serta di Tbilisi.

Selain dibangun di Uni Soviet, pesawat ini juga dibuat oleh 3 negara berbeda dibawah lisensi Mikoyan OKB. Beberapa negara yang membuat MiG tersebut antara lain: India (657 pesawat), Cekoslowakia (194 pesawat), serta China (tidak diketahui berapa jumlahnya). Untuk China mereka merubah MiG-21 dan memberinya nama baru yakni Chengdu J7 yang diproduksi mulai tahun 1966-2013.




Chengdu J7, varian MiG-21 buatan China dibuat dibawah lisensi.

Foto: hobbymiliter.com


Pesawat ini mendapat berbagai julukan antara lain: Balalaika, karena bentuknya yang menyerupai alat musik petik dengan nama yang sama. Ołówek , bahasa Polandia untuk "pensil", karena bentuk badan pesawatnya. Dan nama Én Bạc, yang berarti "Burung Walet Perak", dalam bahasa Vietnam.

MiG-21 juga dijuluki "kerikil tajam dari timur", karena pada awalnya pesawat ini diremehkan oleh pihak AS, namun selama perang Vietnam pesawat milik AS seperti F-4 Phantom dan F-104 berhasil dilumpuhkan oleh MiG-21 dalam pertempuran jarak dekat. Sementara pihak NATO memberi nama kesayangan Fishbed.




Alat musik Balalaika, apakah menurut kalian mirip dengan pesawat ini ? Komen dibawah ya nanti.

Sumber Ilustrasi Foto


Dibanding mirip Balalaika, TS melihat pesawat ini lebih mirip pensil gan sist. Salah satunya karema bentuk badan pesawatnya yang menyerupai pensil, selain itu bentuk hidungnya jika kita perhatikan juga mirip ujung pensil. Yang unik dari pesawat ini ada semacam antena panjang dibagian depannya, entah untuk apa fungsinya. Coba kita lihat foto dibawah.




Bagian yang mirip pensil ada dihidungnya gan sist emoticon-Big Grin

Sumber Ilustrasi Foto


Dari purwarupa Ye-4, balai desain Mikoyan membuat purwarupa pesawat yang lainnya yakni Ye-5 dan Ye-6. Purwarupa Ye-6 kemudian kembali dikembangkan menjadi beberapa versi, diantaranya yakni Ye-6/1, Ye-6/2,dan Ye-6/3. Purwarupa Ye-6/3 inilah yang kemudian dijadikan versi awal produksi massal pesawat jet tempur Mikoyan Gurevich (MiG-21F).

Penerbangan perdana Ye-6/3 dilaksanakan pada bulan Desember 1958. Setelah melakukan serangkaian tes terbang, purwarupa Ye-6/3 berhasil mencetak dua rekor dunia. Rekor pertama dibuat oleh pilot uji terbang G.K Mosolov pada tanggal 31 Oktober 1959, Ye-6/3 menjadi pesawat pertama yang terbang dengan kecepatan maksimal pada lintasan lurus sejauh 25 kilometer dengan kecepatan 2.504 kilometer per jam atau setara Mach 2,2.

Rekor kedua dibuat oleh pilot uji terbang K.K Kokkinaki pada tanggal 16 September 1960 dimana Ye-6/3 berhasil melakukan terbang pada lintasan closed-circuit 100 kilometer dengan kecepatan maksimal 2.499 kilometer per jam atau setara Mach 2,2. Kedua rekor ini didaftarkan pada Federation Aeronautique Internationale (FAI), merupakan lembaga khusus yang mengatur dan mengarsipkan segala aktivitas serta rekor aeronautika di dunia, dengan menggunakan identitas palsu. Pesawat Ye-6/3 tersebut oleh Uni Soviet disamarkan identitasnya dengan kode Ye-66.




Ye-6/3, varian yang dijadikan konsep produksi massal MiG 21.

Foto: hobbymiliter.com

Penampilan perdana Mikoyan Gurevich MiG-21 dihadapan publik internasional sebagai sebuah jet tempur terjadi pada tahun 1959 hingga 1960, dimana MiG-21F mulai menampakkan dirinya pada ajang eksibisi aviasi Tushino Air Display yang dilakukan di Tushino airfield, Moskow.

MiG 21F adalah varian awal dari pesawat ini yang kemudian diproduksi secara massal, mulai ikut berdinas di Angkatan Udara Uni Soviet (Voyenno-Vozdushnye Sily atau bisa disingkat VVS) pada tahun 1959.




MiG 21F versi awal.

Foto: hobbymiliter.com



Varian MiG 21

Pesawat ini telah hadir dalam bernagai macam varian gan sist, tapi TS akan kenalkan beberapa diantaranya saja sepengetahuan TS. Variannya adalah sebagai berikut:

MiG-21F

Merupakan versi produksi massal tahap awal yang mulai diproduksi pada tahun 1959. Huruf “F” pada MiG-21F merupakan akronim dari “Forsirovannyy” yang berarti “Peningkatan”. Unit pertama dari varian ini dipersenjatai dengan satu unit meriam internal NR-30 kaliber 30 milimeter dan dua unit meriam internal NR-23 kaliber 23 milimeter.

Versi ini kemudian dirubah menggunakan dua unit meriam internal NR-30 yang masing-masing membawa 60 butir peluru. Selain dipersenjatai dengan meriam internal, MiG-21F juga dilengkapi dua unit pylon yang memungkinkan pesawat ini membawa dua unit bom untuk misi serang darat.


MiG-21P-13

MiG-21P-13 adalah versi produksi massal MiG-21 yang dirancang sebagai pesawat tempur buru sergap atau interceptor. Abjad “P” pada MiG-21P-13 merupakan singkatan dari “Perekvatchik” yang berarti interceptor. Dimana angka “13” berarti bahwa pesawat tempur ini memiliki kemampuan untuk meluncurkan rudal udara-ke-udara jarak pendek K-13 Vympel alias “Atoll” yang merupakan versi reverse engineering dari rudal udara-ke-udara jarak pendek AIM-9 Sidewinder milik AS. Tidak ada foto ilustrasi untuk pesawat ini, mungkin nanti ada yang mau menambahkan.


MiG-21F-13



MiG-21F-13 milik TNI AU, dipajang di museum Dirgantara Mandala Yogyakarta.

Sumber Ilustrasi Foto

MiG-21F-13 merupakan versi produksi massal MiG-21F yang dikembangkan dengan kemampuan tambahan untuk menembakkan rudal udara-ke-udara jarak pendek K-13 Vympel atau “Atoll”. Tidak seperti MiG-21F yang memiliki dua hingga tiga unit meriam internal, MiG-21F-13 hanya memiliki satu unit meriam internal NR-30 kaliber 30 milimeter yang terpasang pada sisi samping pesawat dengan hanya membawa 60 butir peluru.

Selain dapat membawa meriam internal serta rudal udara-ke-udara jarak pendek, MiG-21F-13 mampu melaksanakan misi serang darat. Ia memiliki kemampuan untuk membawa dan meluncurkan roket tanpa kendali (unguided rocket), dan kemampuan untuk membawa bom FAB-100, FAB-250, serta bom FAB-500. Terakhir, MiG-21F-13 juga dapat digunakan untuk membawa dan meluncurkan bom napalm ZB-360.


MiG-21PF



MiG-21PF.

Foto: jetphotos.com

MiG-21PF adalah pengembangan dari MiG-21P-13. PF sendiri merupakan singkatan dalam Bahasa Rusia yang berarti P = “Perekvatchik” atau interceptor, dan F = “Forsirovannyy” atau peningkatan. Fitur utama varian ini adalah kemampuan untuk bertempur di segala cuaca atau all-weather interceptor. Kelebihan lain dari varian ini adalah kemampuan untuk membawa dan meluncurkan rudal udara-ke-udara jarak pendek K-5 alias AA-1 “Alkali” disamping kemampuan membawa dan meluncurkan rudal K-13 “Atoll”.


MiG-21M dan MiG-21FL



MiG-21 milik India atau lebih dikenal dengan nama Bison dibuat dibawah lisensi. Sudah banyak dilakukan upgrade.

Sumber Ilustrasi Foto

MiG-21M dan MiG-21FL merupakan varian jet tempur MiG-21 yang diproduksi secara lisensi produksi oleh Hindustan Aeronautics Limited atau disingkat HAL, yang merupakan perusahaan industri pertahanan India. Tercatat sebanyak 657 unit pesawat berhasil dibangun oleh India sebagai bagian dari perjanjian kerjasama transfer teknologi antara pemerintah India dengan pemerintah Soviet.


Chengdu J-7 / F-7



Chengdu J-7/F-7 dibuat dibawah lisensi.

Sumber Ilustrasi Foto

Chengdu J-7 / F-7 merupakan varian MiG-21F-13 yang diproduksi oleh China secara lisensi produksi. China memasarkan F-7 sebagai varian ekspor dimana J-7 digunakan khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tercatat sebanyak 2.400 unit pesawat telah diproduksi China untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor ke berbagai negara. Produksi J-7 / F-7 berlangsung mulai tahun 1966 hingga 2013.


MiG-21U-400



Sumber Ilustrasi Foto


Mikoyan-Gurevich pada 17 Oktober 1960 merilis purwarupa “Ye-6U” atau versi tandem dari MiG-21, versi kursi tandem ini digunakan untuk pesawat latih. Kemudian versi tandem ini diberi label sebagai MiG-21U (Uchyebniy) yang dalam bahasa Inggris berarti Trainer. Uniknya pilot Uni Soviet menyebut versi tandem ini sebagai “Sparka (Twin),” sementara NATO memberi kode MiG-21U sebagai “Mongol”.


Spesifikasi Umum

Pesawat ini secara umum memiliki panjang 14,7 m, rentang sayap 7,154 m serta tinggi 4,1 m. Sementara berat lepas landas maksimal 9.800 kg. Pesawat ini dibekali satu mesin Tumansky R-25-300 turbojet afterburning yang mampu melesatkannya sampai kecepatan Mach 2 (2.175 km/jam). Dengan jarak jelajah 660 km, serta 793 km dengan tangki bahan bakar eksternal.

MiG-21 dibekali 5 hardpoint yang tersebar dibagian bawah tubuh serta sayapnya. 4 dimasing-masing sayap dan satu dibagian bawah tubuhnya. Senjata yang dibawa adalah sebagai berikut:

Meriam: 1 × internal 23 mm Gryazev-Shipunov GSh-23L autocannon dengan 200 peluru.

Rocket: 4 × S-24 atau 4× UB-16-57 rocket pods (4× 16 57 mm rockets).


Rudal: rudal udara ke udara (K-13, R-55, R-60)

Bom: 2 × 500 kg dan 2 × 250 kg bom.




Sumber Ilustrasi Foto


Pesawat yang tergolong murah pada masanya ini menunjukan kemampuan sesungguhnya di perang Vietnam, ia bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat F-4 dan F-104 milik Amerika dalam perang tersebut.

Tercatat 60 negara di 4 benua sudah menggunakan pesawat ini, termasuk Indonesia didalamnya. Inilah salah satu pesawat yang menjadi karya terbaik Uni Soviet sampai hari ini, bahkan beberapa pesawat masih terlihat aktif digunakan untuk misi patroli oleh beberapa negara.






Kokpit MiG 21.

Sumber Ilustrasi Foto


Berbagai perang telah dilalui Si Pensil Terbang. Mulai dari dinginnya Eropa pada Perang Dingin, iklim tropis Asia pada operasi Dwikora dan Trikora di Indonesia pada tahun 1962, perang Vietnam (MiG-21 masuk AU Vietnam Utara pada tahun 1966), perang India-Pakistan 1971.

Ia juga merasakan kering dan tandusnya wilayah Timur Tengah dan Afrika pada konflik timur tengah yang melibatkan Israel dan negara di jazirah Arab, serta konflik yang terjadi pada sesama negara jazirah Arab.




Sumber Ilustrasi Foto


Tak banyak pesawat yang mampu terbang sampai usia 60 tahun, namun MiG-21 berhasil melakukan hal tersebut. Mulai aktif terbang pada tahun 1959 namun masih mampu terbang pada tahun 2019 kemarin. Beberapa negara yang masih menggunakan pesawat ini adalah India, Pakistan, Mali, Sudan, China, Korea Utara, Mesir, Azerbaijan.

Tentunya semua pesawat tersebut sudah menjalani upgrade agar bisa bertahan. Namun begitu saat perang Lebanon meletus tahun 1982, pesawat andalan Soviet ini juga banyak yang ditembak jatuh oleh F-15 serta F-16 milik Israel yang jauh lebih unggul. Pada tahun tersebut pesawat ini memang sudah lewat masa baktinya. Berikut cuplikan video MiG-21 saat latihan.

Spoiler for Latihan MiG-21:




Soekarno dan MiG-21

Pada tahun 1960-an ketika Presiden Soekarno menyatakan perang terbuka dengan Belanda, beliau membeli total 22 unit MiG-21 untuk memperkuat AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia). Sebenarnya Indonesia waktu itu memililki 49 unit MiG 17 serta pesawat bomber Tupolev Tu-16 Badger ditambah beberapa pesawat yang lain.

Namun begitu Bung Karno tetap khawatir jika Belanda menggunakan pesawat tempur jenis terbaru, kekhawatiran Soekarno semakin menjadi tatkala kapal induk Belanda bernama Karel Doorman mulai lepas jangkar di Irian Barat.

Indonesia lantas membeli 22 pesawat MiG-21 dari Uni Soviet untuk melawan Belanda. Rinciannya adalah 20 unit MiG-21F-13 (kursi tunggal) dan 2 unit MiG-21U-400 (pesawat latih kursi ganda). MiG-21 bergabung dengan rekan senegaranya dari Soviet yakni MiG-17 serta Tu-16 Badger.




Masa jaya AURI, Tupolev Tu-16 Badger. Pesawat bomber yang pernah dimiliki Indonesia.

Sumber Ilustrasi Foto


Suatu hari, sebuah pesawat intai U-2 Dragon Lady Amerika melayang di atas langit Kota Madiun. Pesawat ini sengaja diterbangkan dari Darwin ke Filipina untuk misi-misi intelijen. Dari ketinggian 70.000 kaki, teridentifikasi oleh pilot beserta kru deretan jet tempur dan pembom milik Indonesia.

Dilihatnya dengan cermat. Tak salah lagi, sang pilot yakin bahwa pesawat yang dilihat adalah pembom Tu-16 Badger dan MiG-21F (Fishbed C), jet tempur pencegat paling ditakuti barat kala itu. Sebelumnya, intelijen Amerika memang sudah mengendus kedatangan MiG-21 di Indonesia.

Hasil pengintaian ini disampaikan Amerika kepada Belanda, AS mengingatkan bahwa kekuatan Indonesia tidak bisa diremehkan. Intelijen AS lalu memberikan foto pesawat kepada Belanda sambil berkata “Percuma melawan Indonesia, mereka punya ini.” Begitu laporan intel AS kepada pihak Belanda sambil memberi foto hasil jepretan dari pesawat U-2.




Ilustrasi MiG-21 AURI.

Sumber Ilustrasi Foto


AU Belanda sebenarnya memiliki satu skadron pesawat Hawker Hunter F-6 buatan Inggris tahun 1954. Jika disejajarkan dengan MiG-21, pesawat ini bukan tandingannya. MiG-21 AURI memang tak pernah beraksi di medan sesungguhnya, namun melihat wujudnya saja sudah cukup membuat gentar Amerika.

AS pun menekan Belanda agar jangan sampai berperang dengan Indonesia ditambah ancaman embargo, perang yang dinantikan pun akhirnya urung terjadi. Meski sudah dibuatkan skadron tersendiri, MiG-21 harus berakhir tragis, salah satunya ketika Soekarno lengser dan mulai banyak orang yang anti komunis.




Sumber Ilustrasi Foto


Para teknisi Soviet yang menangani pesawat ini pun ditarik pulang setelah tragedi PKI tahun 1965, pesawat yang tersisa pun terpaksa dipensiunkan karena Uni Soviet tidak lagi memberikan suku cadang kepada Indonesia. 13 Pesawat MiG-21F-13 dan satu unit MiG-21U-400 diserahkan kepada Amerika Serikat dan ditukar dengan pesawat jet latih T-33, dan helikopter UH-34D. Amerika menukar pesawat tersebut untuk mencari kelemahan MiG-21.

AS juga mendapat MiG-21 yang lain dari China secara rahasia, serta satu pesawat lagi didapatkan dari Israel, mereka berhasil membujuk pilot pesawat Irak untuk berkhianat. Semua pesawat ini konon dibedah di Area 51 dan diuji terbang disana untuk dicari titik lemahnya.

Demikian sejarah panjang MiG-21, salah satu karya terbaik Uni Soviet sepanjang masa gan sist, semoga bisa menambah wawasan baru buat kita semua dibidang alutsista. Sampai jumpa lagi, enjoy Kaskus emoticon-Angkat Beer



Referensi: 1.2.3.4
Ilustrasi: google image
isu152
feraldi2001
bukan.bomat
bukan.bomat dan 43 lainnya memberi reputasi
40
11.8K
121
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
c4tbooAvatar border
c4tboo
#11
Mantap Gan, pingin beli tapi jarak tembak cuman 13km.



Pengen nyumbang buat Timor Leste, kasih BAE Hawk 200 atau SU-27K yah?
jagotorpedo
jlamp
si.matamalaikat
si.matamalaikat dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup