Vox populi vox dei. Suara rakyat adalah suara tuhan. Begitulah jargon agung dari demokrasi. 



Tetapi jika melihat hasil dari demokrasi, sebut saja yang paling dekat di Indonesia misalnya, maka jargon tersebut sulit dikatakan menemui kebenarannya.




Banyak sekali kita lihat anggota dewan dan kepala daerah hasil dari Pemilu menunjukkan sikap yang jauh dari vox populi vox dei, diantaranya adalah masalah korupsi. Apakah mungkin mereka merepresentasikan suara tuhan dengan perbuatan demikian?




Tidak hanya itu, yang juga berbahaya adanya berita menghebohkan akhir-akhir ini. Yakni anggota DPD RI yang menyampaikan bahwa seks bebas boleh, asal memakai alat kontrasepsi atau kondom.

Hal itu diduga disampaikan oleh Anggota DPD RI asal Bali, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna. Adapun pernyataan bahwa seks bebas boleh asal memakai kondom tersebut diduga disampaikan di depan para pelajar SMAN 2 Tabanan Bali. Video berkaitan dengan ucapan Arya Wedakarna tersebut pun menyebar luas.

Atas pernyataannya itu pun Arya Wedakarna dilaporkan oleh Pinisepuh Perguruan Sandi Murthi, I Gusti Ngurah Harta, ke Polda Bali Jum'at, 30 Oktober 2020. Selain dilaporkan atas ucapannya berkaitan dengan pernyataan kontroversial yang menyatakan hubungan seks bebas boleh asal pakai kondom tersebut, Arya Wedakarna juga dilaporkan atas tuduhan melecehkan simbol agama Hindu. 

Adapun barang bukti yang disertakan atas laporan itu adalah adanya rekaman video pelecehan simbol agama dan rekaman video ketika di SMAN 2 Tabanan Bali. sedang berkaitan dengan peristiwa Arya Wedakarna menyampaikan pidato bahwa seks bebas boleh asal pakai kondom tersebut terjadi pada bulan Januari tahun 2020 ini.

Berkaitan dengan masalah ucapan yang kontroversial dan dipermasalahkan tersebut, Arya Wedakarna pada Jum'at 30 Oktober 2020 pun melakukan klarifikasi. Ia mengatakan memang hal itu ia sampaikan ketika sosialisasi masalah HIV dan AIDS kepada pelajar. Dilansir suarabali.id, 30 Oktober 2020, pada konferensi pers itu Arya Wedakarna mengakui bahwa memang menyampaikan daripada hamil duluan, ia menyarankan untuk pakai kondom saja.

Pernyataan Arya Wedakarna ini cukup berbahaya. Dengan demikian, sebagai anggota DPD RI jelas bahwa dirinya tidak melarang para pelajar untuk melakukan hubungan seks di luar nikah. Terlihat jelas dari ucapannya dari pada hamil duluan menyarankan pakai kondom.

Hal tersebut jelas disayangkan dan tidak tepat. Mengapa tidak menyarankan untuk menghindari hubungan seks diluar nikah dengan menghindari hal-hal yang menjurus ke sana dengan menyalurkan kepada hal-hal yang positif misalnya. 

Apa yang disampaikan Arya Wedakarna selaku DPD RI layak untuk ditindak tegas karena tidak mencerminkan sikap dan budaya Indonesia. Juga sangat bertentangan dengan hukum-hukum agama.

Tokoh seperti ini kiranya tidak layak untuk mewakili suara rakyat di Indonesia, dari daerah pelosok manapun. Dan menghadapi hal ini yang berwajib harus bertindak tegas sebelum muncul pernyataan-pernyataan kontroversial dan berbahaya lain, baik dari yang bersangkutan maupun anggota dewan dan elite politik yang lain.



Referensi:

1. https://suarabali.id/news/2020/10/30/170803/soal-seks-bebas-asal-pakai-kondom-begini-klarifikasi-arya-wedakarna?page=all