Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ZenMan1Avatar border
TS
ZenMan1
Lo Kheng Hong: 'Simpan Uang di Bank Bikin Miskin Pelan-pelan'


Jakarta, CNBC Indonesia - Investor saham Indonesia yang dijuluki Warren Buffett-nya Indonesia, Lo Kheng Hong terang-terangan mengatakan menyimpan uang di bank akan membuat investor perlahan-lahan jatuh miskin.
Hal inilah yang menjadi alasan utama Lo tidak menempatkan dana dalam jumlah besar di bank, tapi menginvestaikannya di pasar saham.

"Menyimpan uang di bank sebetulnya membuat kita miskin secara pelan-pelan karena nilai uang kita semakin hari semakin turun," kata Lo saat menjadi pembicara di acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) pekan lalu, Sabtu (24/10/2020).

Lo juga memilih tidak membeli obligasi atau surat utang, karena menurutnya bunga yang diberikan juga tidak besar. "Saya juga tidak membeli emas," kata Lo.
Kenapa Lo tidak mau membeli emas?

Rupanya dia terinspirasi cerita dari Warren Buffett, si investor saham kawakan yang menjadi salah satu orang terkaya di dunia dengan kendaraan investasinya, Berkshire Hathaway.

[table][tr][td]Sewaktu Buffett mengambilalih saham Berkshire Hathaway, harganya hanya US$ 15/saham. Pada waktu itu harga emas US$ 20/troy ounce.
Pada 2012, Buffett membandingkan lagi, harga emas US$ 1.600/troy ounce, sementara harga saham Berkshire sudah US$ 120.000/saham. Dan di 2019, harga emas sempat US$ 1.250/troy ounce dan harga saham Berkshire sudah US$ 305.000/saham.

"Jauh lebih menguntungkan membeli saham dari pada membeli emas. Saya juga tidak pegang dolar [mata uang dolar AS]. Biasanya orang yang pegang dolar, suka mengharapkan yang buruk yang terjadi. Beda dengan orang yang pegang saham, dia selalu mengharapkan hal-hal yang baik yang terjadi," ungkap Lo.
Jadi, Lo hanya tertarik membeli saham karena terbukti membuatnya kaya dan memiliki harta ratusan miliar.
Lo mengungkapkan alasan utama yang membuat dirinya berinvestasi saham, khususnya di pasar saham Indonesia.
"Bursa saham Indonesia menawarkan imbal hasil tertinggi diantara bursa saham utama di dunia bagi investor jangka panjang. Sudah terbukti! Saya bersyukur saya ada di dalamnya," kata Lo.
Hingga saat ini, kata Lo, hampir 99% masyarakat Indonesia tidak percaya kalau investasi saham adalah pilihan terbaik. Masyarakat lebih menempatkan uang di bank atau dibelikan properti, dibanding beli saham.
"Kata-kata saham is the best choice masih tidak dipercaya oleh 99% masyarakat kita," kata Lo.

Lo Kheng Hong pernah cuan besar dari saham PT United Tractors Tbk (UNTR) yang merupakan momen awal dirinya mengeruk keuntungan besar dari investasi saham. Pada 1998, Lo membeli saham UNTR pada harga Rp 250/saham.
Selama 6 tahun Lo menginvestasikan uangnya pada saham ini. Baru pada 2004, harga saham UNTR sudah mencapai Rp 15.000/unit dan ia menjualnya. Lo Kheng Hong meraup cuan hingga 5.900%.
Cerita seperti ini diulang pada saham-saham yang lain.
Lo membeli saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) pada harga Rp 1.000/saham. Lalu 1,5 tahun kemudian ia menjualnya pada harga rata-rata Rp 10.000/saham. Lo mampu meraup cuan 900% dari saham INKP.

sumur

https://www.cnbcindonesia.com/invest...



gilaa cukk emoticon-Mewek

Diubah oleh ZenMan1 30-10-2020 08:14
seokpoway1990
666fapfap
ripper23tw
ripper23tw dan 10 lainnya memberi reputasi
11
6.2K
92
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
dragonguyAvatar border
dragonguy
#5
Kadrun jg selalu mengharapkan situasi yg buruk terjadi. Padahal boro2 nyimpan dollar. Di dompet aja paling cuma punya 10rb plus receh.
Diubah oleh dragonguy 30-10-2020 09:22
music9000
pradanto17
akun.baru
akun.baru dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup