Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zhiyanAvatar border
TS
zhiyan
Ketika Mata Batin Terbuka ...
Ketika Mata Batin Terbuka ...


Perkenalkan, nama ku (panggil aja) Zhiyan. Aku tinggal di salah satu desa di daerah provinsi Kalimantan Tengah. Disini aku mau sedikit berbagi kisah ku demi sekedar mengisi waktu kosong ku. Mungkin ada banyak hal yang susah untuk kalian percaya, tapi aku tidak perduli karena aku hanya ingin menuangkan apa yang ada di benak ku. Percaya atau tidak, keputusan pribadi para pembaca, cukup nikmati sebagai bacaan.

!!!Cerita ini dibuat sekedar untuk menambah pengetahuan seputar dunia jin, jangan pernah percaya cerita ini 100%, karena aku sendiri tidak pernah percaya 100% dgn perkataan dan hal yang berkaitan dgn jin. Sebab dunia jin penuh dengan tipuan. Jadi, apabila ada percakapan ku dgn bangsa jin. Jangan percayai sepenuhnya yang dia (jin) katakan. Jin itu pandai berbohong.

Ada banyak pengalaman yang tidak bisa terlupakan baik yang menyenangkan maupun yang menyeramkan ketika mata mu bisa melihat apa yang tidak bisa orang lihat. Dan kisahku pun bermula disini.

- Episode 01 | Tambang Berdarah #01
- Episode 02 | Tambang Berdarah #02
- Episode 03 | Tambang Berdarah #03
- Episode 04 | Tambang Berdarah #04
- Episode 05 | Tambang Berdarah #05
- Episode 06 | Tambang Berdarah #06
- Episode 07 | Tambang Berdarah #07
- Episode 08 | Tambang Berdarah #08
- Episode 09 | Tambang Berdarah #09
- Episode 10 | Tambang Berdarah #10

- Episode 11 | Tambang Berdarah #11
- Episode 12 | Jin Rumah Makan #01
- Episode 13 | Jin Rumah Makan #02
- Episode 14 | Berpisah Dengan Saga #01
- Episode 15 | Berpisah Dengan Saga #02
- Episode 16 | Tersesat Di Meratus #01
- Episode 17 | Tersesat Di Meratus #02
- Episode 18 | Tersesat Di Meratus #03
- Episode 19 | Tersesat Di Meratus #04
- Episode 20 | Tersesat Di Meratus #05

- Episode 21 | Tersesat Di Meratus #06
- Episode 22 | Tersesat Di Meratus #07
- Episode 23 | Tersesat Di Meratus #08
- Episode 24 | Tersesat Di Meratus #09
- Episode 25 | Tersesat Di Meratus #10
- Episode 26 | Tersesat Di Meratus #11
- Episode 27 | Tersesat Di Meratus #12
- Episode 28 | Tersesat Di Meratus #13
- Episode 29 | Tersesat Di Meratus #14
- Episode 30 | Tersesat Di Meratus #15

- Episode 31 | Selamat Dari Meratus
- Episode 32 | Hubungan Ku Dengan Zoya
- Episode 33 | Pengantin Kesurupan
- Episode 34 | Tetangga Di Santet ?
- Episode 35 | Zoya Ngambek
- Episode 36 | Ngerinya Pocong Gantung
- Episode 37 | Serunya Berburu Jin #1
- Episode 38 | Harta Yang Terpendam
- Episode 39 | Melihat Koleksi Fadly
- Episode 40 | Kebun Pisang Pak Adi

- Episode 41 | Diajak Ke Istana Buaya #1
- Episode 42 | Diajak Ke Istana Buaya #2
- Episode 43 | Diajak Ke Istana Buaya #3
- Episode Spesial • Mengenal Mata Batin
- Episode 44 | Diajak Ke Istana Buaya #4
- Episode 45 | Diajak Ke Istana Buaya #5
- Episode 46 | Jin Kebun Karet #1
- Episode 47 | Jin Kebun Karet #2
- Episode 48 | Sang Dukun bodoh
- Episode 49 | Belajar Silat Gaib
- Episode 50 | Jin Sekolah SD #1

- Episode 51 | Jin Sekolah SD #2
- Episode 52 | Jin Sekolah SD #3
- Episode 53 | Jin Sekolah SD #4
- Episode 54 | Jin Sekolah SD #5
- Episode 55 | Kebun Pisang Pak Adi #2
- Episode 56 | Kebun Pisang Pak Adi #3
- Episode 57 | Kebun Pisang Pak Adi #4
- Episode 58 | Akhir Perburuan #1
- Episode 59 | Akhir Perburuan #2
- Episode 60 | Selamat Tinggal ?

- Episode 61 | Kost Tanpa Jendela #1
- Episode 62 | Kost Tanpa Jendela #2
- Episode 63 | Kost Tanpa Jendela #3
- Episode 64 | Kost Tanpa Jendela #4
- Episode 65 | Kost Tanpa Jendela #5
- Episode 66 | Kost Tanpa Jendela #6
- Episode 67 | Kost Tanpa Jendela #7
- Episode 68 | Kost Tanpa Jendela #8
- Episode 69 | Kost Tanpa Jendela #9
- Episode 70 | Kost Tanpa Jendela #10

- Episode 71 | Rumah Tak Bertuan #1
- Episode 72 | Rumah Tak Bertuan #2
- Episode 73 | Rumah Tak Bertuan #3
- Episode 74 | Rumah Tak Bertuan #4
- Episode 75 | Rumah Tak Bertuan #5
- Episode 76 | Rumah Tak Bertuan #6
- Episode 77 | Rumah Tak Bertuan #7
- Episode 78 | Rumah Tak Bertuan #8
- Episode 79 | Rumah Tak Bertuan #9
- Episode 80 | Rumah Tak Bertuan #10

- Episode 81 | Rumah Tak Bertuan #11
- Episode 82 | Rumah Tak Bertuan #12
- Episode 83 | Rumah Tak Bertuan #13
- Episode 84 | Rumah Tak Bertuan #14
- Episode 85 | Rumah Tak Bertuan #15
- Episode 86 | Rumah Tak Bertuan #16
- Episode 87 | Rumah Tak Bertuan #17
- Episode 88 | Rumah Tak Bertuan #18
- Episode 89 | Rumah Tak Bertuan #19
- Episode 90 | Rumah Tak Bertuan #20

- Episode 91 | Rumah Tak Bertuan #21
- Episode 92 | Dikejar Hantu Burung

!!! Cerita ini dibuat sekedar untuk menambah pengetahuan seputar dunia jin, jangan pernah percaya cerita ini 100%, karena aku sendiri tidak pernah percaya 100% dgn perkataan dan hal yang berkaitan dgn jin. Sebab dunia jin penuh dengan tipuan. Jadi, apabila ada percakapan ku dgn bangsa jin. Jangan percayai sepenuhnya yang dia (jin) katakan. Jin itu pandai berbohong.

Untuk memudahkan kalian mengakses Thread ini, aku buatkan sebuah link pendek agar mudah di ingat.
http://s.id/zhiyan


#BukanSekedarHalusinasi
#AntaraHayalanDanKenyataan
Diubah oleh zhiyan 23-05-2021 11:22
panduarifs
david.smkds1061
riskirahman8021
riskirahman8021 dan 128 lainnya memberi reputasi
115
206.5K
3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
zhiyanAvatar border
TS
zhiyan
#190
Tetangga Di Santet ?
Saat aku duduk duduk bersama Zoya di pelataran depan rumah, ada seorang ibu datang meminta bantuan kepada zoya, dia bilang "bisa tolong anak saya kah, dia kena santet dan sudah lebih seminggu tidak bisa makan. hanya di infus".

Zoya bilang, nanti malam akan ke pergi karena sekarang masih sibuk keluarga kumpul kumpul dan sebagian masih bersih bersih. Alfian yang tau bahwa adik sepupu nya diminta tolong sama orang, lantas mengejek nya.

Alfian: ciee... sekarang sudah jadi orang hebat.
Zoya:apa an sih. sebagai sesama manusia, kita bantu yang membutuhkan bantuan. lagian kan aku juga gak tau apa apa, setidaknya kesana aku cuma mau nengok orang sakit, bukan berarti mau menyembuhkan.
Alfian: iya deh. sudah mulai pandai bicara nya.

Malam tiba, sekitar jam 8 Zoya ngajak aku ke untuk ikut dia karena diluar sudah ada ibu tadi menjemput. Aku sama Zoya kesana cuma berdua, yang lain bertanya tanya kami kemana, Alfian bilang bahwa kami mau menjenguk teman nya yang sedang sakit karena kebetulan orang yang sakit itu teman Alfian.

Rumahnya sekitar 200 mtr lebih dari rumah keluarga ku. Rumah keluarga ku, karena mereka sodara dari ayah ku. Sedangkan Alfian dia disini hanya nikah, setelah itu dia berencana membawa istrinya alias Maya alias anak tante ku alias sepupu ku itu untuk ke rumahnya di Banjarbaru. Alfian kenal dengan Maya karena dia sering ke amuntai ke rumah teman nya yang sakit itu.

Gak usah dijelaskan hubungan mereka, nanti jadi makin panjang post ini.

Kami masuk ke dalam dan disana ada beberapa orang di ruang utama, keluarga dan kerabat dia mungkin, dan sepertinya mereka sudah mempersiapkan segalanya emoticon-Big Grin malu njir, seolah olah kami adalah tamu kehormatan yang ditunggu tunggu. Awal masuk, kami tidak langsung bertemu dengan dia melain nya ngobrol ngrobrol dulu sama orang yang di luar itu.

Kami: assalamu alaikum, gak jawab PKI (wkwkwk, gak ya, gak ada itu. cma becanda lagi)
Mereka: wa alaikum salam. ayo, silahkan duduk.
Bapak 1: bu, bawakan air lagi. air diluar sudah dingin.
Zoya: gak usah pak. jangan repot repot. kami minum yang ada ini aja.
Bapak 1: gak repot kok, malah kami merasa kamu yang direpotkan oleh kami karena sudah kesini.
Zoya: beneran gak usah pak, saya ini kebetulan suka air yang tidak panas.
Bapak 1: oh kalau begitu yasudah.
Bapak 1: kalau boleh tau, kamu apa nya alfian ?
Zoya: saya sepupu nya dia.
Bapak 1: oh, jadi kamu dari banjarbaru juga ?
Zoya: iya pak..
Bapak 1: kebetulan alfian itu teman dekat anak saya, dia sering jadi teman kerja dengan anak saya. bahkan dia kenal sama maya itu karena dia nginap disini waktu mereka sama sama mengerjakan proyek perbaikan jalan di kampung sebelah.
Zoya: wah, ternyata mereka cukup dekat ya.

Tidak lama, ibu tadi keluar membawa kue kering di piring dan dibagikan kepada para orang yang hadir disitu. Sekitar 8 orang kalo gak salah waktu itu orang nya yang selain kami.

Bapak itu menceritakan bahwa awal mula kejadian anaknya bisa seperti itu. Mula nya dia merasa sakit tenggorokan namun setelah dua hari, tenggorokan nya terasa panas seperti terbakar. Di hari ke tiga dia tidak bisa berbicara lagi dan akhirnya mereka membawa nya ke rumah sakit. Namun pihak rumah sakit tidak bisa menyemukan penyebab penyakitnya. Pihak rumah sakit hanya memberi dia infus untuk nutrisi karena dia sudah tidak bisa makan lagi.

Mereka menduga, dia di santet. Sebab, sebelum kejadian itu, Saiful (nama dia yang sakit) bekerja pada sembuah pembangunan sekolahan, salah satu teman nya di berhentikan gara gara Saiful melapor orang tadi itu pemalas, bangun selalu telat dan bekerja cuma sesuka nya. Oleh karena itu, besar kemungkinan dia yang menyantet.

Sedangkan yang lain, ada juga bercerita bahwa itu adalah kiriman seorang wanita yang sakit hati. Sebab Saiful terkenal playboy, tiap tempat dia kerja selalu ada pacar dan jika dia sudah selesai bekerja dan pergi dari daerah situ, dia akan memutuskan pacarnya setelah menghisap madu nya (tau kan?). Oleh sebab itulah ada salah satu wanita yang kemudian menyantet nya.

Dan banyak lagi cerita dari masing masing keluarga nya yang pernah bersama dengan Saiful bekerja. Karena Saiful ini kerjaan nya tidak menetap, dia pekerja borongan. Kadang bekerja mengaspal jalan, atau bekerja di sebuah bangunan. Jadi dia sudah kesana kemari antar daerah.

Tapi, disini kita bukan mau menggosip kebiasaan buruk nya di kerjaan atau mendengarkan kisah kisah lain nya tentang Saiful, kita hanya befokus pada hal hal yang berkaitan dengan dunia mistis saja sebagaimana judul thread.

Rupa rupa nya, di dalam tadi ada seorang dokter yang sedang memeriksa kondisi nya dan mengganti infus. Setelah dokter itu keluar, kami dipersilahkan masuk untuk melihat keadaan. Saat kami masuk, terlihat kondisi nya sangat memprihatinkan. Untuk duduk saja dia harus dibantu oleh orang lain. Ditambah lagi badan nya yang sangat kurus hingga tulang tulang nya sudah seperti bermunculan karena kurang makan.

Tidak ada kami masuk, dia muntah darah dan orang diluar mendengar suara muntah langsung masuk ke dalam untuk melihat kondisi nya. Ibu nya lalu membersihkan muntahan nya darah nya.

Yang aku lihat disana, ada seperti tangan berwarna hitam yang mencekik lehernya. Mungkin inilah yang menyebabkan tenggorokan nya terganggu sampai tidak bisa berbicara dan makan. Tapi yang anehnya, tangan tadi hanya berupa tangan, tidak ada bagian lain seperti badan atau apa apa. Persi seperti tangan yang terlepas dari badan. Ngeri euyy...

Aku hanya melihat keadaan dia saja dikarena kan aku gak bisa apa apa sebab aku bukan ahli bela diri atau orang sakti atau paranormal seperti para indigo di tv yang kalo bisa lihat jin berarti bisa kelahi dengan jin. Aku beda lho ya.. Jadi, gak usah kirim PM ke aku mau konsultasi masalah gaib atau mau minta rukyah jarak jauh. Aku gak bisa..

Zoya bertanya kepada mereka dimana biasa nya Saiful merasakan sakit, mereka bilang Saiful sering kesakitan di leher. Zoya minta izin untuk melihat dan memegang leher nya, padahal Zoya ingin mencabut tangan itu. Tangan itu sangat kuat, terlihat sekali bahwa Zoya kesulitan mencabut nya.

Kemudian Zoya mengeluarkan sebuah pisau kecil di tangan nya. Itu pisau gaib, jadi gak bisa dilihat oleh mereka dan juga gak usah tanya dari mana datang nya, namanya benda gaib ya seperti kita punya kantong doraemon. Saat kita ingin mengeluarkan nya, dia bisa muncul dan jika ingin menyimpan nya, dia bisa hilang. Jadi gak perlu repot repot pakai tas gaib untuk menyimpan senjata senjata gaib.

Pisau kecil tadi di tusukan ke tangan itu dan cekikan nya terbuka. Spontan karena merasa ada perubahan di lehernya, dia berteriak "aaa". Orang orang disitu langsung kaget, karena Saiful sudah bisa mengeluarkan suara. Zoya langsung mengatakan jangan bersuara dulu, disuruh agar banyak minum air putih demi menyegarkan tenggorokan karena lama tidak terkena air. Ibu nya langsung pergi ke belakang dan kembali membawa air segelas. Awalnya ibu itu menyuruh untuk airnya didoakan sama Zoya, tapi Zoya menolak dan meminta agar ayahnya Saiful saja yang mendoakan sebab keluarga lebih ampuh. Tapi ayahnya Saiful menolak dan mengatakan karena Zoya yang mengobati Saiful, maka Zoya saja yang mendoakan. Zoya menuruti permintaan mereka, setelah membacakan doa, kemudian air tadi diminumkan.

Tiba tiba, tangan yang di tusuk Zoya tadi bergerak jari jari nya dan lari dilantai menuju keluar. Zoya langsung lari keluar mengejar tangan itu dan ketika aku mau ikut mengejar, salah satu bapak disitu bertanya.

Bapak 2: mau kemana ?
Aku: mau keluar sebentar.
Bapak 2: teman mu tadi kemana.
Aku: ada sesuatu yang dia kejar, yang mengganggu saiful selama ini. kalian disini saja takutnya terjadi apa apa. sedangkan saiful jangan di ajak bicara dulu. biarkan dia istirahat untuk malam ini, besok baru di ajak bicara supaya tenggorokan nya tidak terlalu terbebani.
Bapak 2: iya.. terima kasih.

Aku lari mengejar Zoya, ternyata diluar terlihat mereka kejar kejaran. Seandainya ada orang lain yang melihat, mungkin dikira Zoya sedang nangkap kodok. Terlihat tangan itu menyebrang jalan dan lari ke sebuah pohon. Zoya dan aku mengejar kesebrang. Sesampainya dipohon itu, tangan tadi ternyata bersambung dengan badan nya, yaitu sesosok jin dengan pemampilan menjijikan. Lidah nya menjulur ke bawah dan memiliki satu taring dari bagian bawah bibir mengarah ke atas dan taring itu tepat berada di tengan tengan mulut, jadi seperti tanduk.

Melihat mahluk itu, pengawal Zoya langsung ingin menyerangnya namun Zoya mengisyaratkan dengan tangan nya agar tidak usah menyerang. Karena Zoya ingin berkomunikasi dengan nya untuk mengetahui apa penyebab sampai menyakiti Saiful.

Zoya mendekat ke pohon itu dan bertanya.

Zoya: kamu ini siapa dan apa sebenarnya tujuan kamu disini dan siapa yang mengirim mu kesini.
Jin: aku yang harusnya tanya, kamu siapa dan mengapa kamu mengganggu ku.
Zoya: aku diminta keluarga saiful untuk melihat keadaan nya dan kebetulan ternyata kamu yang menganggu nya.
Jin: aku tidak mengganggu nya tapi dia yang mengganggu ku.
Zoya: mana mungkin dia mengganggu mu. keluarga nya bilang kamu ini jin yang dikirim dukun santet, jelas kamu yang menyakiti nya.
Jin: aku bukan jin santet g0bl0xx (terlihat emosi karena dibilang jin peliharaan dukun santet)
Zoya: lantas, siapa kamu ini.
Jin: aku penunggu pohon ini. aku asli warga sini.
Zoya: lalu, apa yang membuatmu marah sampai menyakiti dia.
Jin: suatu hari, dua anak ku sedang bermain dihalaman rumah orang itu. orang itu kebetulan membersihkan rumput dihalaman nya, karena dia tidak melihat anak ku, dia membacok anak salah satu anak ku yang sedang bermain sampai kaki anak ku terluka.
Zoya: berarti bukan salah dia. kamu sendiri kan yang bilang dia tidak melihat, berarti dia tidak sengaja.
Jin: harusnya manusia lebih hati hati, karena mereka tidak hidup sendiri, melainkan hidup berdampingan dengan bangsa kami. setidaknya permisi. kami ini sudah mengalah dengan kalian. jika kalian suka di tempat bersih, kami mengalah mendiami tempat kotor. jika kalian suka di tempat yang rapi, kami mengalah mendiami tempat yang berantakan. jika kalian suka halaman yang rapi, kami mengalah mendiami bagian bagian yang banyak ditumbuhi rumput seperti samping rumah atau belakang rumah. karena kami ingin hidup damai berdampingan dengan kalian, tapi kalian tidak memiliki aturan dan tata krama.
Zoya: bukan nya begitu, kan tidak semua orang menganggap kalian itu ada.
Jin: justru itulah, kalian kadang tidak memperhatikan dan memperdulikan tempat kami berada sehingga banyak yang kencing sembarangan dibawah pohon dan sembarangan menebang pohon.
Zoya: nanti dulu, kan kalian ini jin. bagaimana mungkin ketika saiful membersihkan rumput di halaman dan pekarangan rumahnya bisa sampai melukai anak mu.
Jin: meskipun alam kita berbeda, namun ada kalanya benda alam kalian bisa menyentuh alam kami dan menyakiti bangsa kami.
Zoya: kalau begitu, saya minta maaf atas nama saiful. karena dia tidak sengaja.
Jin: maaf memang mudah, tapi apa bisa kata maaf mu itu membuat anak ku sembuh. sungguh bodoh.
Zoya: lalu apa yang ingin kamu lakukan ?
Jin: aku akan membuatnya merasakan kesakitan sebagaimana apa yang anak aku rasakan.
Zoya: ya jangan gitu. anak mu kan gak mati. ngapain kamu menyiksa saiful sampai se parah itu.
Jin: aku juga tidak akan membuat nya mati. hanya saja aku akan membuatnya merasa tersiksa sampai anak ku berhenti merasakan kesakitan.
Zoya: kalau anak mu lama baru sembuh, berarti selama itu juga kamu menyiksa saiful ?
Jin: tentu.
Zoya: manusia itu ada batas ketahanan nya, kalau mereka sudah tidak bisa menahan rasa sakit. mereka akan mati
Jin: itu adalah akibat yang harus dia dapatkan. karena aku hanya ingin menyiksanya, bukan membunuhnya. jika dia mati dalam penyiksaan, berarti sudah takdirnya untuk itu.
Zoya: ya jangan begitu. tidak adil nama nya. begini saja, boleh kami melihat keadaan anak mu ?
Jin: untuk apa ?
Zoya: siapa tau kami bisa menyembuhkan.
Jin: baik, kalau kamu bisa menyembuhkan anak ku, aku akan ampuni orang itu.

Kemudian Zoya mengajak ku untuk duduk bersila di bawah pohon itu dan saling berpegangan tangan. (gak usah mikir "uwu sekali".. kalian terlalu konyol). Berpegangan tangan itu hanya sebagai sarana agar ketika kami memasuki alam mereka, kami tidak terpisah. Setiba nya di di rumah dia, kami dibawa masuk ke dalam sebuah kamar yang disana terbaring seorang anak laki laki dengan kaki yang luka menganga, entah mereka gak kepikiran untuk memperban luka atau memang disana gak ada perban dan cara penyembuhan nya berbeda dari alam kita, yang jelas aku rasa asing aja ketika melihat ada orang luka tapi gak di apa apain gitu, seandainya di alam kita, mungkin kita mikir "ni orang tua dimana otaknya".

O iya, kami masuk bukan hanya berdua tapi juga bersama tiga pengawal zoya. Mungkin karena dia melihat 3 pengawal itu makanya dia agak baik sama kami dan mudah di ajak komunikasi di awal. Seandainya cuma kami berdua, mungkin dia langsung menyerang kami.

Zoya tanya kepada para pengawalnya apa luka itu bisa disembuhkan, barangkali ada obat dikerajaan buaya yang bisa membuatnya cepat sembuh. Salah satu dari mereka menjawab bisa disembuhkan dengan batu biduri bulan (batu yang aku punya) hanya saja dia bilang apa aku rela untuk memberikan nya. Aku bilang sih gapapa asal bisa berguna, lagipula yang ditolong kali ini bukan hanya anak jin itu, tapi juga Saiful sebab jin itu tidak akan menyakitinya lagi apabila anaknya sembuh.

Dia tanya dimana aku menyimpan batu itu. Aku bilang "ada dikamar didekat gelang" karena kebetulan malam itu batu dan gelang sisik naga aku tinggal di kamar di dalam tas. Salah satu pengawal zoya menghilang dan tidak lama dia kembali membawa batu dan gelang sisik naga. Padahal aku cuma bilang batu nya didekat gelang, bukan minta ambilin sama gelang nya. Dia menyerahkan gelang itu kepada ku seraya berkaya "jangan dilepas gelang ini karena banyak jin lain yang mengincar untuk mengambilnya. karena yang memiliki gelang ini akan terhubung jiwa nya dengan pemilik sisik ini, jika sang pemilik gelang dalam bahaya, pemilik sisik ini akan datang menyelamatkan. itu adalah tradisi keluarga pemilik sisik ini".

Ternyata aku baru tau keluarga nya Saga punya kebiasaan seperti itu. Berarti Saga memberikan aku gelang ini bukan sekedar sebagai tanda pertemanan dan agar dia mudah menemukan aku, tapi juga supaya kaka nya melindungi ku selama dia dalam masa pengasingan diri.

Setelah dia menyerahkan gelang tadi, dia meremas remas biji ku, eh bukan, maksud nya batu ku dan keluar seperti serbuk putih lalu di taburkan di luka anak itu, ajaib nya luka anak itu langsung sembuh. Aku jadi terkagum kagum dengan bangsa jin, entah teknologi apa yang mereka miliki, seperti di alam mimpi saja. Pengawal zoya tadi membuka tangan nya dan batu nya masih ada, hanya saja sekarang ukuran nya mengecil. Ternyata batu yang kecil itu punya banyak manfaat di alam jin, bukan sekedar bisa menjadi sebuah senjata (Eps #25) tapi juga bisa digunakan sebagai pengobatan. Dia ingin menyerahkan nya kepadaku tapi aku bilang balikin ke dalam tas, soalnya kalo aku bawa dikantong, nanti bisa hilang atau tercecer sebab belum memiliki amban (cincin yang dipasangin batu akik).

Dia kembali lagi menghilang untuk pergi ke rumahku mengembalikan batu itu. Melihat anaknya sembuh, jin tadi sangat senang dan berterima kasih kepada kami. Sebagai tanda terima kasih, dia berjanji tidak akan menyakiti Saiful lagi dan memberi Zoya sebuah patung kucing kecil sekitar tinggi sejengkal. Dia bilang itu dia dapat di bawah pohon yang di diami nya, benda dari orang zaman dulu dan terbuat dari emas. Zoya menerima nya karena bentuknya sangat lucu, terlebih lagi itu terbuat dari emas. Mungkin beratnya hampir setengah kilo. Aku berharap Zoya memberikan nya ke aku tapi ternyata dia ingin menyimpan nya dan tidak akan menjual karena dia adalah penyuka kucing.

Setelah semua urusan beres, kami kembali lagi ke tempat asal kami. Saat aku membuka mata, gelang tadi ada di tangan ku.

Aku: joy, kita tadi kesana sebenarnya roh atau sama badan sih? kok gelang nya ada ditangan ku.
Zoya: gak tau juga, aku rasa kita tadi kesana cuma dengan sukma aja.

Kami berjalan untuk kembali menengok keadaan Saiful, ternyata dia sudah tertidur. Mungkin karena sudah merasa enak. Kami menceritakan kejadian dan sebab sebenarnya yang menimpa Saiful. Ibu nya berterima kasih dengan kami dan bilang "tunggu sebentar", dia masuk ke belakang dan membawa dua gelas kopi. Tanpa tanya lagi, aku langsung menyambut salah satu kopi itu dan meminumnya. Anjay, ternyata pait....

Aku: kok pait.
Ibu: kamu langsung diminum, itu bukan di minum tapi untuk ngasih dipohon sana. itu kopi pahit sama kopi manis.

Mendengar perkataan ibu itu, zoya bilang gak usah melakukan hal semacam itu. Karena gak ada faedah nya. Zoya kemudian menyarankan untuk ayah nya Saiful membacakan doa selamat sebagai tanda syukur karena Saiful sudah diberi kesembuhan. Ibu tadi kembali lagi ke dalam memakai kerudung dan mau keluar, di tanya sama suami nya, dia bilang mau beli tepung bikin bubur putih sama bubur merah. Zoya bilang gak usah, kita cukup dengan seadanya ini aja karena yang penting itu doa nya, bukan makanan nya.

Semua urusan sudah beres, kami izin pamit pulang. Ibu Saiful kembali kelabakan lagi wkwkw.. Dia langsung masuk ke kamar dan membawakan sejumlah uang dan menyodorkan kepada kami (sekitar 700rb). Zoya langsung menolak nya dan bilang kami kesini cma niat menjenguk, karena kebetulan bisa membantu jadi sekalian saja. Lagipula kan Saiful itu teman baik nya Alfian, jadi tidak perlu sungkan dan memberi hadiah. Tapi ibu itu ngotot ngasih uang dengan paksa. Melihat ibu itu dengan paksa ingin memberika uang itu sebagai tanda terima kasih, Zoya menerima nya tapi hanya mengambil 100 ribu satu lembar. Dia bilang dia tidak menerima upah sebab dia hanya sekedar membantu, karena ibu itu dengan niat yang tulis ingin memberi uang sebagai terima kasih, maka Zoya terima, bukan sebagai upah tapi anggap sebagai hadiah dan kebetulan juga karena ada yang mau dibeli besok. Dengan demikian dia bilang kami membantu menyembuhkan dapat pahala, dan ibu itu juga dapat pahala atas hadiah nya, bukan upah, jadi sama sama dapat pahala. Aku salut sama prinsip nya Zoya.

Malam itu, kami pulang sekitar setengah sepuluhan. Ibu nya tadi bilang mau antar kami pulang. Kami bilang gak usah, cuma dekat. Ibu itu terlihat sangat baik dan perhatian, soalnya dari tadi dia terlihat tidak bisa diam, mondar mandir sibuk kesana kemari emoticon-Big Grin Sampe sampe pulang aja mau di antar haha.

Diluar, aku penasaran apa yang dia baca pas disuruh baca doa ke air itu.

Aku: joy, kamu td baca doa apa pas dikasih air. kayanya cepat banget baca doa nya.
Zoya: aku cuma baca "bismillah, yang minun air mudahan haus hilang".
Aku: itu aja ?
Zoya: iya hahaha.
Aku: wah, jail banget kamu joy hahaha...

Saat kami masuk ke jalan gang, kami berpapasang dengan seorang pemuda yang sedang berjalan kaki. Dia terlihat (dengan pandangan gaib) memakai pakaian seperti orang perang. Baju nya dengan zirah warna emas dan memiliki mahkota. Dipinggang nya terikat selendang berwarna hijau dan kuning serta dibelakang nya membawa sebuah pedang panjang dengan gagang kepala naga. Kami berjalan arah masuk dan dia berjalan ke arah keluar.

Kira kira, siapa orang itu... Mungkinkan dia dari sebuah perguruan silat sampai kemana mana memakai pakaian perisai gaib nya.

.... Bersambung .....
anwaranwar93
minerva.chilli
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 40 lainnya memberi reputasi
41
Tutup