Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

RealpecahankacaAvatar border
TS
Realpecahankaca
CINTA SALAH KAMAR

Part 1
Perjuangan

Kenalin nama ku Medina orang-orang biasa manggil aku Dee (di baca di), aku baru lulus SMA. Selama sekolah aku paling suka sok sibuk hehe sibuk ikut ekskul, sibuk les pokonya sok sibuk deh karna emang dasarnya aku nggak bisa diem orangnya. Ketika temen-temen aku sibuk daftar ke perguruan tinggi, aku cuma bisa diem di rumah. Tahun ini emang keluarga aku lagi dapet musibah, ya ayahku sakit jantung dan bolak balik masuk rumah sakit. Jadi akh putusin belum kuliah tahun ini, sebenernya aku pengen banget ngelanjutin kuliah tapi aku tahan mengingat keadaan keluargaku. Ya namanya juga suka sok sibuk, aku nggak bisa lama-lama diem doang di rumah. Aku coba cari kesibukan apapun itu, mulai dari masukin lamaran kerja ke counter HP, ke toko dan sebagainya. Jujur ini fase yang bikin aku down banget. Sekitar 6 bulan aku jadi pengangguran, aku udah kayak orang stres sampe mamaku bingung harus gimana. Akhinya om aku yang kerja di salah satu perusahaan nawarin ke aku buat masukin lowongan disana. Tadinya berat buat aku karna aku harus ninggalin keluargaku karna lokasi tempat kerjaku yang bakal jauh dari rumah, tapi karna mamaku yakinin aku buat kerja dan ngejar masa depanku, akhirnya aku coba masukin lamaran kesana. Setelah nunggu kurang lebih 2 bulan akhirnya aku diterima di perusahaan itu. Rasanya seneng banget akhirnya aku dapet kerjaan. 

2 Februari 2016

Hari ini adalah hari pertama aku kerja, rasanya deg-degan banget karna pada dasarnya aku belum pernah kerja sama sekali, dan aku belum ada pengalaman sama sekali tapi aku tetep optimis demi bisa kuliah. Pagi itu suasana kantor masih sepi, aku berangkat bareng sama om Seno sekalian dia mau ngenalin aku ke atsannya. O iya om Seno ini adik mama, dia udah nikah dan punya 3 anak perempuan. Untuk sementara ini aku tinggal dirumah om Seno karna aku belum punya tempat tinggal. 

"Dee, tunggu disini ya om mau keruangan om dulu. Ntar kalo bos om udah dateng baru kita ketemu" ucap om Seno

"Ok om"

Setelah gue nunggu sekitar 30 menit akhirnya om Seno dateng, ternyata dia nggak sendirian. Om Seno dateng bersama seorang pria yang umurnya aku perkirakan sekitar 48 tahun dan wajahnya ramah banget. 

"Dee kenalin ini Direktur kita, namanya pak Burhan" kata om Seno

"Selamat pagi pak, saya Medina. Mohon bimbingannya selama saya disini"

"Iya Medina, selamat bergabung bersama kami. Berikan yang terbaik ya" ucap pak Burhan dengan suara beratnya

"Insyaallah pak, saya siap melakukan yang terbaik" ucapku sambil nahan deg-degan

"Yaudah medina saya tinggal dulu ya, selamat bekerja" ucap pak Burhan sambil tersenyum ramah

"Dee, ayo om anter kamu ke ruangan ya"

Akh cuma bales ngangguk dan langsung mengikuti kemana om Seno pergi. Akhirnya aku sampe di sebuah ruangan yang ada di paling depan kantor tersebut. Ya ternyata bagian pelayanan. Disana ada 2 orang perempuan yang mukanya ramah-ramah banget. Ketika aku memasuki ruangan mereka langsung senyum ke aku dan om Seno. 

"Pagi wid, mel kenalin ini Medina pegawai baru kita" ucap om Seno ke kedua perempuan itu. Seketika aku langsung salamin mereka berdua.

"Halo Medina selamat bergabung, kenalin nama kakak Widya" kata salah satu perempuan itu. Kak Widya ini punya wajah yang ramah banget, senyumnya adem kayak embun pagi hehehe. 

"Iya kak, salam kenal" 

"Medina, kenalin nama kakak Mela biasa di panggil memel hahaha" seketika aku ikut ketawa liat tingkah kak Mela. Kak Mela emang kelihatannya humoris dan agak sedikit cerewet hehehe.

"Iya kak Mela" ucap gue sambil nahan ketawa ke kak Mela.

"Dee ini ruangan kamu ya, nanti kamu bisa tanya-tanya ke Widya dan Mela ya om tinggal dulu" kata om Seno

"Ok om"

Dan hari itu adalah hari pertama aku kerja, aku banyak di ajarin tentang pekerjaan aku sama kak Widya dan kak Mela. Aku yang ngangguk-ngangguk dari tadi sambil dengerin penjelasan dari mereka. Setiap hari aku kerja mulai dari jam 08.00 pagi dan pulang jam 4 sore. Aku makin hari udah mulai terbiasa dengan pekerjaanku, aku banyak belajar dari orang-orang di kantor buat nambah pengetahuanku yang nggak seberapa ini hehehe. 
Diubah oleh Realpecahankaca 30-08-2020 10:51
Candra310
ddpf
zafranramon
zafranramon dan 5 lainnya memberi reputasi
4
3.3K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
RealpecahankacaAvatar border
TS
Realpecahankaca
#13
Part 6
Bandung dan Kenangan (2)

Udara sejuk kota Bandung menusuk ke kulitku, aku sedang duduk d balkon kamarku sambil menikmati pemandangan dari seberang kamar hotelku deretan perbukitan terbentang luas, matahari pagi menambah syahdunya pagiku kali ini. Sejenak aku melamun, entah apa yang aku lamunkan saat ini.

"Dee, buruan turun yok. Yang lain udah nunggu di bawah tu" ucap kak Mela sontak membuyarkan lamunanku.

"Eh iya kak ayok" jawabku gugup

Hari ini perjalanan kami cukup panjang, kami akan mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada di daerah Lembang dan sekitarnya. Tempat pertama yang akan kami kunjungi adalah kawah putih Ciwidey, beberapa dari kami memang sudah pernah berkunjung ke tempat itu, tetapi hal ini tidak membuat semangat kami berkurang, sebaliknya kami sangat antusias untuk mengunjungi tempat itu, terlebih untukku yang merupakan pengalaman pertama tentunya. Mobil yang kami naiki perlahan membawa kami menaiki jalan perbukitan, ya lokasi kawah putih ini memang berada di kaki gunung Patuha tak heran jalan yang kami tempuh semakin lama semakin dingin dan lemba. Setelah mendaki cukup lama, akhirnya tibalah kami di sebuah tempat yang sangat dingin, aroma belerang langsung menusuk ke hidung kami. Sebelumnya kami sudah menggunakan masker, ya itu untuk menjaga pernafasan kami. Saat ini, di depanku terbentang danau luas nan indah berwarna hijau di kelilingi pepohonan yang tinggal rantingnya saja. Danau kawah putih sendiri berada pada ketinggian 2194m tetapi luas total 25 ha. Aroma belerang semakin menusuk ke hidungku, sampai ke dada beberapa kali aku menarik nafas dalam karena aku tidak terbiasa dengan aroma belerang. Namun hal itu tidak membuat ke kagumanku berkurang sedikitpun. eberapa kali aku berdecak kagum melihat keindahan alam ini sambilmengucapkan syukur kepada Sang pencipta karena telah diberikan kesempatan untuk melihat keindahan alam ini. Ketika sedang tenggelam dalam kekagumanku terhadap kawah putih ini, seseoranng dengan suara berat membuyarkan lamunanku. Ya, aku sangat mengenal suara itu.

"Dee, nggak mau foto kamu?" ucap bang Yogi

"Eh abang, aku masih terpukau aja liat pemandangan seindah ini"

"Yang lain pada foto tu, kamu nggak mau gabung?" ucap bang Yogi sambil menunjuk ke arah kak Mela dan teman-teman yang lainnya yang terlihat sangat antusias untuk berfoto. Dasar kak Mela gila kamera deh pikirku dalam hati sambil menahan ketawa.

"Bang Yogi sendiri kenapa nggak gabung sama mereka?

"Nggak ah, aku kurang suka foto Dee hehe" ucapnya malu-malu

Tiba-tiba datang seorang laki-laki muda menghampiriku, dengan membawa kamera yang ia kalungkan di lehernya.

"Punten teh, mau foto nggak teh?" tanya nya kepadaku

"Emang berapa bayarnya kang kalo mau foto?" tanyaku

"Sekali foto 10 ribu aja teh, udah sekalian cetak teh. Hayuk teteh foto sama aa nya sekalian teh buat kenang-kenangan"

"Yaudah ayok Dee kita foto" ajak bang Yogi yang tiba-tiba menarikku ke sebelahnya, sontak aku terkejut. Akhirnya kami berfoto beberapa kali, jujur aku merasa sangat canggung, tetapi tidak dengan bang Yogi yang terlihat luwes saja bergaya bersamaku.

"Udah teh, di tunggu ya teh biar di cetak fotonya" ucap si akang fotografer

"Iya kang"

Sembari menunggu foto kami selesai dicetak, aku melihat teman-teman yang lain masih sibuk berfoto, aku dan bang Yogi memilih menyusuri tepi danau sembari melihat keindahan danau kawah putih ini. Untuk kesekian kalinya aku berbagi cerita bersama bang Yogi, bercerita tentang keluh kesah kami selama bekerja, masalah kehidupan dan apapun yang ingin kami ceritakan. Tiba-tiba seseorang menghampiri kami

"Teteh, aa ini potonya udah selesai dicetak. Silahkan di cek dulu atuh, tapi menurut saya bagus banget potonya cocok banget aa sama tetehnya" ucap fotografer itu yang sontak membuat kami berdua jadi salah tingkah, entah mengapa aku jadi merasa malu mendengar ucapan si akang fotografer ini, aku berusahan menjelaskan kepadanya bahwa kami bukan pasangan tapi ia terlebih dulu mengucapkan terimakasih setelah di berikan upah oleh bang Yogi. Aku jadi kikuk, begitupun bang Yogi yang terlihat menahan malu.

Setelah puas menikmati keindahan kawah putih, aku dan rombongan bergerak meninggalkan tempat ini dan menuju ke sebuah tempat wisata buatan bernama The Lorge Maribaya yaitu sebuah lokasi wisata alam pegunungan yang mana para wisatawan dapat menikmati pemandangan hutan pinus sembari menyantap makanan khas Sunda dan juga ada beberapa wahana menantang yang bisa kita coba. Disana aku di ajak kak Mela menikmati sejuk dan indahnya hutan pemandangan hutan pinus dan sesekali kali berfoto di spot foto terbaik.


Hari-hari kami selama di Bandung kami habiskan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata alam maupun buatan seperti Farm House Lembang, Floating Market, Dusun Bambu dan kapal Pinisi yang mempunyai kesan tersendiri untukku karena tempat ini menyuguhkan pemandangan sangat sejuk dimana kita bisa menikmati pemandangan kebun teh yang luas sambil menikmati makanan di atas restoran berbentuk kapal besar, hmmm rasanya aku ingin tetap tinggal disini. Dimalam harinya, biasanya kami menghabiskan waktu untuk mengunjungi mall atau tempat-tempat makan di kota daerah Dago. Tak terasa malam ini adalah malam terakhir kami di Banudng, karena kami harus pulang dan bekerja lagi, hmmm menyebalkan sekali pikirku. Malam itu kami sedang berkumpul di lantai utama hotel dimana da kolam renang yang cukup besar disana. Kami berkumpul sembari bernyanyi di tepi kolam, beberapa dari kami ada yang memilih untuk berenang. Aku dan kak Mela malah asyik makan rujak yang kami beli sore tadi.

"Dee, Mel berenang yok" ajak temanku yang bernama Dina.

"Wih ayok deh aku juga udah gerah ni, Dee ayoklah"

"Aku lagi males berenang kak, kalian aja deh. Dee disini aja hehe"

"Ini anak, yaudah deh Din kita aja deh yok" ucap kak Mela

Ketika sedang asyik menikmati rujak, tiba-tiba bang Yogi datang membawa dua kaleng kopi. Ia duduk di sebelahku sambil menawarkan kopi di tangannya.

"Kopinya mbak" ucapnya menjaili ku

"Berapaan mas?" ucapku membalasnya

"Nggak usah di bayar pake duit mbak"

"Terus pake apa dong?"

"Pake cinta aja" ucapnya sambil tersenyum

Aku syok mendengar ucapannya, sontak aku langsung mengalihkan pandanganku darinya.

"Hahahaa becanda Dee, maaf ya"

"Lagian abang becandanya nggak lucu deh" ucapku kesal

"Dee, abang boleh cerita nggak?" tanya bang Yogi

"Cerita apa bang? Ya cerita aja atuh"

"Hmmm, abang lagi sedih banget Dee. Rumah tangga abang lagi nggak harmonis, ya semenjak istri abang sakit dia lebih sensitif sama abang. Gampang banget curiga, gampang banget cemburu. Tiap hari abang berdebat sama dia bahkan karena masalah sepele sekalipun. Rasanya pengen banget abang pergi dari rumah, karena setiap abang pulang pasti selalu timbul masalah di anatara kami. Abang bingung Dee."

"Bang, bukan aku mau nyalahin abang. Tapi, perempuan itu emang suka di perhatiin apalagi kalo dia ngerasa lemah atau dia sakit, pasti dia pengen dapet perhatian lebih dari abang"

"Ya abang tau, tapi kurang perhatian apa abang selama ini Dee, waktu abang juga abang sisihkan buat jagain dia selama ini tapi dia yang bikin penyakitnya semakin parah, dia nggak pernah mau nurutin saran abang buat berobat. Siapa yang nggak kesal coba"

"Abang yang sabar ya, mungkin ini cobaan buat abang. Allah pengen lihat sampai mana kesabaran abang, Dee tau abang orang yang nggak pernah ngeluh sekalipun ada masalah di kantor. Dee tau abang capek, tapi abang harus ingat kalau istri abang lagi butuh perhatian abang"

Aku melihat air mata menetes di pipi bang Yogi malam ini, air mata lelah. Seseorang yang selama ini tidak pernah ku lihat mengeluh, seseorang yang aku anggap selalu tegar dan selalu memotivasi teman-temannya dalam bekerja maupun dengan masalah pribadinya, ternyata ia rapuh.

"Dee, maaf abang nangis di depan kamu. Abang nggak tau harus gimana lagi, abang nggak pernah cerita kayak gini ke orang lain sebelumnya Dee, cuma sama kamu. Karena abang percaya sama kamu Dee.

"Iya bang, Dee paham. Nggak papa, Dee selalu terbuka untuk dengerin cerita abang."

Dan tiba-tiba...
Badan tegap seorang bang Yogi menempel di tubuhku, ia memelukku erat sekali. Sambil meneteskan air mata ia mengatakan kepadaku,

"Dee, abang sayang sama kamu."

Jantungku seolah ingin meledak melihat apa yang terjadi kepadaku saat ini, untuk sekejap badanku panas dingin. Aku ingin melepaskan pelukan bang Yogi namun ia tetap memelukku semakin erat lagi.

"Plis Dee, izinin abang peluk kamu sekali ini aja"

Akupun pasrah dengan apa yang ia lakukan, aku hanya diam terpaku di pelukan bang Yogi. Seorang laki-laki beristri yang menyatakan persaaannya kepadaku.
Tuhan... Apa ini?


0