Apa yang membuat kolom komentarnya mendadak dipenuhi para emak dari Indonesia?
Cek sampai habis.

Siapa yang tak kenal dengan Mark Zuckerbeg? Pria kelahiran negara Amerika yang berhasil menciptakan jejaring sosial media berlambang f. Bahkan sosial media yang telah diciptakannya ini merupakan sosial media yang paling banyak digunakan oleh seluruh kalangan.

Banyak sekali manfaat yang dirasakan oleh hadirnya sosial media yang berlambang huruf f itu, menjadikannya sebagai tempat jual beli, mencari teman yang sudah lama tidak berkabar, atau bahkan mencari jodoh melalui aplikasi tersebut.

Setelah lelah seharian melakukan banyak aktivitas, pastinya kita akan melakukan hal-hal yang mampu menghilangkan rasa lelah itu. Bahkan, tak jarang sebagian orang menjadikan sosial media sebagai tempat pelampiasannya untuk menghilangkan rasa jenuh. Apa lagi ada sebuah wadah yang menghilangkan rasa jenuh itu, pastinya tempat itu menjadi pelarian kita yang pertama untuk menghilangkan kejenuhan yang melanda.

Komunitas Bisa Menulis atau yang lebih dikenal dengan singkatan KBM, adalah sebuah komunitas yang didirikan oleh Ayah Isa Alamsyah, dan Bunda Asma Nadia. Seperti dengan namanya, tujuan komunitas tersebut diciptakan adalah memberikan ilmu-ilmu tentang dunia kepenulisan untuk membantu para teman-teman yang mempunyai keinginan menjadi penulis. Bahkan sudah banyak sekali para anggota KBM melahirkan sebuah karya yang patut diacungi jempol.

Ada banyak tulisan yang bisa kamu temui di sana, mulai dari puisi, cerbung, cerpen, dan banyak lagi. Ya, namanya juga komunitas bisa menulis, apa saja ada di sana, tapi ya tetap ada tulisan seperti apa yang akan diloloskan. Namun, belakangan ini banyak sekali para anggota mengirimkan tulisan yang berbau tentang politik, atau hanya sekadar curhatan. Meski pun semua postingan tidak berisi seperti itu.

Namun, apa jadinya jika komunitas yang sudah beranggota 1,2 juta member dibanned? Ya, pihak facebook telah membanded secara permanen komunitas tersebut dengan alasan ‘tidak mengikuti ketentuan dan Satandart Komunitas Facebook.


Tentu saja banyak menyayangkan kebijakan tersebut, terutama para anggota aktif yang memang sangat bersyukur atas kehadiran komunitas tersebut.

Karena keputusan tersebut, banyak emak yang berbondong-bondong menyerbu akun milik Mark. Tak lain tak bukan meminta agar komunitas tersebut dikembalikan. Cara mintanya pun dengan berbagai alasan, yang mampu membuat perut tergelitik membacanya.



Ngeri, ya, kalau wilayah kekuasaan emak diganggu? Makanya jangan macam-macam dengan emak. Apakah kamu mengenali akun-akun yang mendemo tersebut? Atau kamu ada di antara salah satunya?

Narasi pribadi
Sumber gambar di sini