Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

the.commandosAvatar border
TS
the.commandos
Omnibus Law: Semua Pekerjaan Bisa Outsourcing, Tiada Batas!
Persoalan ketenagakerjaan dalam Omnibus law UU Cipta Kerja (Ciptaker) terus menjadi masalah yang dipersoalkan oleh buruh. Salah satunya soal tenaga kerja alih daya atau outsourcing.
Di Omnibus law memang tak lagi mengatur soal ruang pembatasan pekerja alih daya di industri. Selain itu, isu lainnya adalah soal tak ada batas waktu kerja sebagai outsourcing.

Ada yang krusial pada omnibus law, antara lain ada penghapusan pasal dan perubahan pasal yang selama ini menjadi landasan pengelolaan pekerja outsourcing di UU No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

Misalnya penghapusan pasal 65 ayat 2 soal batasan pekerja outsourcing. Hal ini akan berdampak pada aturan di bawahnya, antara lain, Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Permenakertrans) No.19/2012.

Pada permenaker diatur 5 bidang di luar pekerjaan utama yang boleh di-outsourcing yaitu jasa pembersihan (cleaning service), keamanan, transportasi, katering dan jasa minyak dan gas pertambangan.

Berikut penghapusan dan perubahan pada UU Ciptaker dan Perbandingan dengan pasal yang sama pada UU No 13 tahun 2003.

Ketentuan Pasal 64 dihapus.
Ketentuan Pasal 65 dihapus.
Ketentuan Pasal 66 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 66
(1) Hubungan kerja antara perusahaan alih daya dengan pekerja/buruh yang dipekerjakannya didasarkan pada perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis baik perjanjian kerja waktu tertentu atau perjanjian kerja waktu tidak tertentu.
(2) Perlindungan pekerja/buruh, upah dan kesejahteraan, syarat-syarat kerja serta perselisihan yang timbul dilaksanakan sekurang-kurangnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan menjadi tanggung jawab perusahaan alih daya.
(3) Dalam hal perusahaan alih daya mempekerjakan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja waktu tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka perjanjian kerja tersebut harus mensyaratkan pengalihan perlindungan hak-hak bagi pekerja/buruh apabila terjadi pergantian perusahaan alih daya dan sepanjang objek pekerjaannya tetap ada.
(4) Perusahaan alih daya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berbentuk badan hukum dan wajib memenuhi

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan alasan lingkup pekerjaan yang dapat dialihdayakan tidak dibatasi, karena apabila terjadi pengalihan pekerjaan dari perusahaan alih daya, maka masa kerja dari pekerja/buruh tetap dihitung, dan pengalihan perlindungan hak-hak pekerja harus dipersyaratkan dalam perjanjian kerja.

Bagi buruh dengan penghapusan dan perubahan pada pasal-pasal outsourcing, konsekuensi adalah dianggap outsourcing pekerja bisa dilakukan seumur hidup, tanpa batas jenis pekerjaan yang boleh di-outsourcing.

Menurut Presiden KSPI Said Iqbal, karyawan kontrak dan outsourcing seumur hidup menjadi masalah serius bagi buruh. karyawan kontrak dan pekerja outsourcing seumur hidup berarti no job security atau tidak ada kepastian kerja bagi buruh Indonesia.

Ia mempertanyakan di mana kehadiran negara dalam melindungi buruh Indonesia termasuk melindungi rakyat yang masuk pasar kerja tanpa kepastian masa depannya dengan dikontrak dan outsourcing seumur hidup.

"Sekarang saja jumlah karyawan kontrak dan outsourcing berkisar 70 % sampai 80 % dari total buruh yang bekerja di sektor formal. Dengan disahkannya omnibus law, apakah mau dibikin 5% hingga 15% saja jumlah karyawan tetap? No job security untuk buruh Indonesia, apa ini tujuan investasi?" Tegas Said Iqbal.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...ng-tiada-batas

Dah jadi PNS aja paling bener
Diubah oleh the.commandos 12-10-2020 22:29
m4ntanqv
nirankara
Daniswara92
Daniswara92 dan 26 lainnya memberi reputasi
25
10.4K
291
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
makan.sederhanaAvatar border
makan.sederhana
#80
ijin share sama cerita sekalian unek2 ah


dari lulus STM 2008 ane pengen banget jadi karyawan pabrik ngelamar sana sini ikut tes sana sini ga ada yang diterima

akhirnya dapet kerja di salah satu ritel kontrak 2 tahun abis itu pengangkatan (ini perusahaan ikut standar Depnaker waktu itu)
akhirnya risen dibilang sayang ga juga ah
kontrak sama karyawan bagi ane sama aja
kalo orang yang mau cari aman yah bakal pengen banget jadi karyawan mungkin biar lebih terpandang kali ya..

2012 masuk lagi perusahaan ritel salah satu yang terbesar di indonesia cuma owner nya keturunan chinese
kontrak 2 tahun abis itu risen
ternyata disana jarang banget ada pengangkatan karyawan
yang ada kalo dah kontrak abis seakan2 mengundurkan diri suruh bikin lamaran baru nah di kontrak lagi 2tn begitu seterusnya
kalo di perusahaan ini Gaji UMR+Insentif+lembur +makan dapet catering
jadi pegawai semua ibarat burung di dangkar ga bisa keluar2 kalo lagi jam kerja bahkan sampe sholat jumat aja datengin khotib.

2015 dapet lagi kerjaan di leasing motor
jadi tukang tagih
sistem nya hampir sama di perusahaan no2
cuma beda nya kontrak cuma sampe 2 periode atau 4 tahun
kerja 2 tahun risen
disini insentif sama gaji ampir sama
THP nya kadang gede banget kalo di jumlah
bisa 1½ - 2x gaji sama insentif.

2017 dapet lagi kerja di leasing mobil
jadi tukang survey mobil bekas
nah ini yang merubah jalan hidup ane
disini sistem nya sama kaya no2
selagi di butuhin perusaahan ga bakal di pecat pasti di pakai terus walaupun kontrak
kecuali kasus bakal di pecat bahkan sampai bisa di polisikan kalo kasus nya berat.

ane kerja disitu sekitar 1 tahun doang
cuma ilmu dan duit yang didapet banyak banget.
asal rajin jualan banyak survey kemana aja di jalanin wah lumayan gede dah dapet nya.
tapi ibarat duit setan dimakan jin abis2 mulu
susah buat nabung... hehe

dan sekarang ane udah males kerja
ternyata lebih enak jadi freelance atau buka usaha
nyari duit bebas ga ada yang atur2
emang sih ga punya gaji tapi punya rezeki

jadi inti nya masalah wirausaha, Outsorsing,kontrak atau pegawai tetap hanya sudut pandang aja..

kalo mau kerja bebas ga ada yang atur ya jadi wirausaha aja

kalo mau kerja skill ga ada,tamatan sekolah SMA ya mending jadi outsorching atau kontrak aja

kalo punya skill dan pendidikan silahkan jadi pegawai tetap atau PNS

rata2 orang emang pengen nyari aman kerja jadi pegawai tetap
tapi yang jadi masalah banyak ga perusahaan yang angkat pegawai tetap
yang outsorcing atau kontrak aja susah sebelum ada pandemi kaya gini

apalagi sedang pandemi kaya gini
niat pemerintah emang baik biar banyak investor masuk jadi lapangan kerja bakal banyak tersedia


sebener nya ane kurang setuju banyak nya investor
cuma kalo melihat kondisi saat ini akhirnya ya setuju untuk sementara ini

dan ini kebijakan kan nanti bisa dirubah kalau kondisi nya kedepan jadi lebih baik lagi

jadi kesimpulan nya untuk saat ini ikutin aja dulu mau nya pemerintah
daripada gaduh terus lebih baik bersatu sambil ikut mengawasi pemerintah dengan kebijakan UU baru nya ini..
inget ini masih pandemi
satu2 dulu masalah diselesaikan
mengalah bukan bearti kalah atau menyerah..
UU kan baru disahkan belom keliatan dampaknya
baik atau buruk buat negara.

salam persatuan

jadi panjang banget
hehehe



23hocuspocus
23hocuspocus memberi reputasi
1
Tutup