Ancaman bencana megathrust kian terasa menakutkan hingga membuat banyak orang panik kebingungan , terutama orang orang yang tinggal di wilayah Jakarta , Banten hingga sepanjang pesisir selatan pulau Jawa , pikiran mereka mulai paranoid setelah dijejali berita berita mengenai ancaman megathrust yang diblow up secara terus menerus di berbagai media , ada indikasi bahwa berita berita itu memang sengaja diblow up semakin masif demi menggerakkan kesigapan orang orang yang wilayahnya terancam bencana megathrust , itu karena kesadaran orang untuk siaga bencana sangatlah minim sehingga mau tak mau harus digerakkan dengan memblow up berita secara masif , walaupun hasilnya justru menimbulkan kepanikan tapi setidaknya orang jadi menyadari bahwa ancaman megathrust itu kian dekat.
Segmen patahan di sepanjang pesisir selatan Jawa memang semakin lama semakin rapuh , setiap hari selalu terjadi gempa demi gempa di sepanjang laut selatan yang pada akhirnya akan membuat segmen patahan semakin rapuh dan kehilangan daya penopang , akibatnya segmen patahan sepanjang laut selatan ini akan terhempas runtuh secara bersamaan ketika terjadi gempa dengan magnitude yang besar , runtuhnya segmen patahan itu akan menimbulkan gelombang tsunami sangat besar hingga mencapai 20 meteran yang mungkin akan menyapu daratan sepanjang pesisir selatan pulau Jawa , itu artinya kota kota seperti Lebak , Sukabumi , Tasikmalaya , Cilacap , Kebumen , Jogja , Gunungkidul , Pacitan , Trenggalek , Tulungagung , Blitar , Jember hingga Banyuwangi akan tersapu habis oleh gelombang tsunami dahsyat secara serentak.
![Living in Batu City (life stories)](https://s.kaskus.id/b/images/2020/09/30/8914503_20200930011208.jpg)
Gelombang tsunami dahsyat itu mungkin tidak hanya sekali saja menyapu daratan tetapi akan terjadi berkali kali sampai momentum pergerakan ombak lautan habis , dampak konsekuensi dari multiple tsunami ini sudah pasti akan memakan banyak korban jiwa yang tidak terhitung banyaknya , sementara kota kota yang tidak terkena tsunami juga akan mengalami kerusakan parah jika gempa megathrust itu mencapai magnitude 9 SR lebih , itu sudah cukup untuk menggoyang kota kota besar seperti Jakarta , Depok , Bogor dan Bandung kalau memang pusat gempa ada di lautan Pangandaraan.
Potensi gempa megathrust di laut selatan Jawa berbeda dengan potensi gempa megathrust di selat Sunda yang menghubungkan segmen patahan ke Lampung hingga sepanjang pesisir Sumatera Barat , sejak awal potensi gempa gempa megathrust ini sangat dikhawatirkan karena keduanya akan menjadi pembuka dari potensi puluhan megathrust lain di wilayah Indonesia yang diperkirakan masih akan terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama , tetapi perkiraan demi perkiraan yang selama ini dilakukan BMKG dan para ahli sebenarnya sudah semakin sulit mendekati akurasinya , pola pola yang berbasis riwayat gempa terdahulu sudah tidak bisa dijadikan patokan untuk gempa yang akan terjadi saat ini , semua sudah berubah karena jalur Ring of Fire semakin aktif seiring pergerakan galaksi Milky Way melewati photon belt yang memicu reaksi pada matahari dan semua planet termasuk bumi.
Berbicara mengenai ancaman megathrust laut selatan Jawa sebenarnya sudah terlihat tanda tandanya belakangan ini , di sepanjang pantai pesisiran Jawa Timur hingga Jawa Barat sering ditemukan ikan paus , ikan hiu atau lumba lumba yang terdampar karena gelombang elektromagnetis di lautan mengalami perubahan extrem yang mengacaukan pola pergerakan , sementara dari segi metafisis para astraler selalu melihat kabut hitam tebal yang menyeruak di sepanjang laut selatan Jawa , letak kabut hitam itu terus berpindah pindah dari hari ke hari yang menandakan adanya pergerakan energi negatif dengan massa besar secara terus menerus , kalau memang gempa megathrust akan terjadi di laut Pangandaran maka di sanalah energi negatif itu akan dikeluarkan secara besar besaran.
![Living in Batu City (life stories)](https://s.kaskus.id/b/images/2020/09/30/8914503_20200930011229.jpg)
Para pinisepuh di Jogja juga sudah mewanti wanti mengenai terjadinya megathrust laut selatan Jawa , kabarnya saat menggelar ritual pertemuan dengan Gusti Kanjeng Ratu Kidul para pinisepuh itu diberi titi wanci mengenai terjadinya bencana megathrust berdasarkan penanggalan Jawa , tetapi para pinisepuh dari kalangan keraton itu tidak akan membuka tanggal kejadian sebelum menjelang terjadinya megathrust laut selatan Jawa , mereka menyimpan rapat rapat agar masyarakat tidak dilanda kepanikan di tengah wabah Corona yang tak kunjung usai.
Selain para pinisepuh golongan waliyullah juga sudah weruh sakdurunge winarah , tetapi waliyullah tidak pernah bersedia mengatakan hal yang sebenarnya dan memilih untuk sekedar memberi isyarat saja , jika memang sudah saatnya para waliyullah akan mempengaruhi pikiran bawah sadar orang orang tertentu untuk menggerakkan proses pengungsian di lokasi lokasi yang terancam megathrust , para waliyullah sendiri tidak bisa dan tidak perlu mencegah terjadinya bencana megathrust karena memang sudah ditetapkan untuk terjadi.
Apa yang sudah ditetapkan di Lauhul Mahfuz pada akhirnya akan terjadi juga seiring pergerakan waktu yang lambat laun mencapai akumulasi kausalitas , segala macam doa ingin mencari keselamatan tak lebih sekedar naluri makhluk yang takut akan kematian , tentu saja ada orang yang mati dan ada juga yang selamat karena takdir tiap orang sudah ditetapkan berbeda beda , yang jelas ketetapan takdir di Luh Mahfuz adalah iradat yang harus diterima terlepas itu baik atau buruk.