Tidak jarang kita menjadi sangat terjaga saat sudah mendengar kata ‘horor’ baik dalam segi cerita yang tanpa sengaja kita dengar atau rekomendasi film yang kita dapatkan.

Jujur saja aku adalah salah satu orang yang sangat mendalami kisah horor, suatu hal yang kasat mata dan mitos yang beredar dalam kehidupan ini membuat aku tidak bisa memalingkan perhatian ini dari hal-hal tersebut.

Sautu hari aku pernah datang kesuatu rumah makan, disana aku bertemu dengan seorang wanita yang nampaknya memiliki umur yang sama denganku, 22 tahun tepatnya.

Dirinya hanya menatap makanan tersebut, dan sesekali melihat ke arah kaca di dinding.

Rumah makan yang kukunjungi ini memiliki dekorasi dengan kaca yang terpasang mengelilingi rungan, kaca dengan ukuran tinggi sekitar 20cm membuat sudut pandang rungan kecil ini terasa sangat lega.

Tanpa memperdulikan keadaan sama sekali, dirinya membuat aku sangat penasaran.

Rambut pendek, dan jaket yang tidak dilepas, membuatnya terlihat begitu gerah.

Makananku datang, dan kucoba menyantap sepotong ayam goreng dengan nasi ini sambil sesekali memperhatikan dirinya.

Seorang petugas tiba-tiba saja menghampiri wanita tersebut, dan mencoba menegur dirinya, terdengar sedikit bahwa dia menjawab: dibungkus saja mas.

Para petugas mengambil makanan tersebut, sambil menggerutu terdengar dia berkata: dari tadi kek, tahu lagi rame, malah bengong aja, dasar enggak jelas.

Nampaknya wanita tersebut sudah berada disana dalam waktu yang lama.

Awalnya aku berniat hanya untuk memperhatikan dirinya saja, namun kini aku memutuskan untuk mengikutinya.

Perjalanan kuikuti dengan jalan kaki, dirinya yang terus melangkah tanpa memperhatikan sekitar membuat aku semakin penasaran.

Beep...jam tanganku berbunyi, pertanda sudah jam 11 malam sekarang, dan kurasa sudah 2 jam aku mengikutinya.

Aku tahu sia-sia apa yang kulakukan ini, namun terbesit dalam pikiranku untuk memastikan wanita ini sampai dirumah dengan selamat. Aku juga sempat berfikir, apakah dia sedang patah hati, dan orang yang sedang patah hati pasti memiliki pikiran yang kosong dan mudah untuk diperdaya nantinya oleh siapa saja yang tidak bertanggung jawab.

saat aku memperhatikan jam tanganku, dan kembali untuk memperhatikan wanita tersebut, ternyata wanita tersebut sudah menghilang.

kemana dia pergi? pikirku, jalanan disini hanya ada jalan lurus yang tidak ada jalan kecil lainnya.

aku berfikir apakah yang kuikuti sejak tadi adalah mahluk halus, apa-apaan ini, aku belum siap dengan suatu hal yang diluar nalar manusia.

“aku belum siap, aku belum siap, aku belum siap” suara yang sangat jelas terdengar di kuping sebelah kiri sekarang.

wanita tersebut berbisik kepadaku, suaranya seperti merasuk kedalam pikiranku, dan aku merasa sangat terpengaruh dengan suara itu, rasanya seluruh saraf dalam kepalaku menyerap suara dari dia.

aku terkejut dan langsung menoleh ke arah wanita tersebut, mulutnya menganga terbuka sangat lebar hingga kini mataku sudah ada tepat di depan mulutnya.

aku melangkah mundur darinya, pandanganku yang agak buram membuat aku mencoba menyipitkan mata kepada dirinya.

wanita tersebut terus melotot kepada ku, mulutnya terus bergerak tanpa henti, pandanganku semakin buram, dan seketika semuanya menjadi gelap.

mas, mas, mas, sebuah suara terdengar sambil menggoyang-goyangkan badanku.

aku terbangun diwarung aku makan tadi, dan aku heran apakah aku ketiduran, nampaknya aku terlalu lelah bekerja hingga bermimpi yang tidak-tidak.

makananku sudah berada didepanku, dan belum aku sentuh sama sekali, kuperhatikan sekitarku dan kulihat seorang wanita yang duduk sendiri.

benar, itu wanita yang ada didlam mimpiku, dia menoleh kearahku dan mulutnya bergerak tanpa suara, aku bisa membaca gerakan mulutnya, dia berkata “aku belum siap, aku belum siap, aku belum siap”.