Beberapa pekan ini istilah pelakor alias perebut lelaki orang kembali marak. Sejujurnya TS bingung nih kenapa sih seorang wanita bisa mau menjalin hubungan dengan seorang pria yang notabene memang sudah memiliki istri yang sah.

Jika dilihat apakah dalam hal ini wanita lah yang sepenuhnya bersalah karena dia dianggap telah merusak rumah tangga orang atau menjadi orang ketiga. Kalau kita bisa berpikiran lebih positif sih atau terbuka siapa tahu belom tentu si wanita yang sepenuhnya bersalah. Siapa tahu si suami yang mungkin saja sedang mendambakan wanita idaman lain dalam hidupnya.

Pasalnya dalam hubungan rumah tangga yang pernah TS baca di beberapa sumber rasa bosan dan mungkin cek-cok dalam rumah tangga pasti bisa saja terjadi. Nah, dari cek-cok inilah bisa saja menjadikan orang akhirnya memutuskan untuk mencari jalan pintas dengan bercerai. Memang sih, semua orang pasti ingin rumah tangganya harmonis dan berjalan bahagia. Semoga yang sudah menikah atau yang belum menikah bisa merasakan rumah tangga yang harmonis hingga akhir hayat. Aamiin.

Tahukah Gansist, jika kita mendapati seseorang wanita yang tetiba jadi pelakor jangan dulu deh menjudge mereka itu "salah". Agar tidak salah dalam memberikan opini dan asumsi terhadap pelakor alias perebut lelaki orang, berikut TS ingin memberikan tiga alasan kenapa wanita memilih menjadi pelakor?

Nah, mungkin saat seorang wanita sedang mengalami problematika dalam kehidupan dan ia butuh sandaran. Tiba-tiba datanglah seorang pria dewasa yang siap menerima segala keluh-kesahmu 😁. Lama-kelaman karena sering curhat ke sosok laki-laki ini, si wanita pasti akan merasakan kenyamanan.

Dari rasa nyaman itu, apalagi pria yang sudah beristri itu kebanyakan adalah sosok dewasa yang lebih bijak. Berbeda dengan pria lajang yang kadang masih punya sifat egois dan kurang mau menjadi pendengar yang baik. Lalu, si pria dan wanita ini bisa saja melakukan kencan atau sebuah pertemuan dan pada akhirnya menjalani sebuah hubungan yang terlarang.

Hal ini bisa dibilang adalah ketidaksengajaan alias kepepet tadi yang berawal dari rasa nyaman. Makanya hati-hati dengan rasa nyaman ya Gansist, terutama dengan lawan jenis. Ya, kalau sama-sama jomlo sih nggak masalah kalau cocok bisa lanjut, kalau tidak ya sudah tetap pada zona "BBF( best friend forever).

Sebagian wanita yang jadi pelakor itu sepertinya alasanya adalah kepepet. Mungkin awalnya si wanita dan si pria ini teman akrab atau mungkin rekan kerja. Pertama si wanita suka curhat atau punya masalah yang pelik misalnya harus membiayai ibunya yang sakit dan biayanya mahal.

Nah, si pria ini tetiba muncul di kehidupan si wanita bak malaikat dan bersedia membantu meringankan beban si wanita. Dengan alasan kepepet si wanita akhirnya mau deh menerima bantuan tersebut. Padahal mungkin bantuan itu ada embel-embelnya semisal si wanita harus mau diajak berkencan dengan si pria yang sudah beristri.

Kalau begini ceritanya sih, bisa dibilang si pria yang modus nanti kalau ketahuan istri sah nya yang diomelin pasti si wanita tersebut. Duh, kaya sinetron sekali nih ceritanya, tetapi banyak terjadi di dunia nyata ternyata.

Alasan yang ketiga ini yang bisa dibilang bahwa menjadi pelakor itu salah. Pasalnya, sudah tahu kalau yang sedang PDKT itu pria yang punya istri, tetapi karena ia memang berniat menjadi pelakor akhirnya jalan atau cara apapun harus dilakukan. Ibarat kata seolah "menghalalkan segala cara".

Termasuk jalan atau cara yang salah dengan sengaja dan berusaha merebut/merusak rumah tangga pria yang dekat dengannya. Bahkan pelakor kaya gini termasuk yang tidak tahu diri dan tidak tahu malu. Malahan yang lagi ngehits atau up to date sekarang ini justru bangga menjadi seorang pelakor karena berhasil merebut hati suami orang.