fisik aku tak sempurna, pelajaran aku tak mahir, menghafal aku sangat lemah, urusan kerja aku bukan pemalas, namun aku tak di takdirkan untuk berkerja, kuliahku biasa saja, nilai luar biasa jelek. setiap aku naksir prempuan selalu di tolak, atau ketika bertemu hanya di manfaatkan, keluargaku orang awam, tidak ada silsiah keturunan Kiyai atau keluarga yang tau agama, semenjak besar orang tua sering bilang bahwa aku tidak berguna.

tapi memang benar, semejak selesai perkuliahan aku miskin, setiap bangun tidur aku bingung ingin apa, selain sembahyang dan mengaji.
namun dalam hal pemahaman aku dalam dan tidak tertandingi, bicaraku pintar dan tak pernah kalah dalam berdebat, aku tak takut mati karna tidak ada kesan dan sesuatu yang indah untuk di pertahankan dalam hidupku, tapi itu pertanda bagus. IMPIAN dan cita-cita sudah lama saya buang, saya sadar bahwa itu semua tidak ada artinya.

mati saya tak takut, namun jika di hadapkan surga aku ragu untuk bisa masuk ke dalamnya, karna semua keburukan yang pernah saya perbuat. begitupun jika di hadapkan neraka saya tak sanggup menahan siksanya. Tapi saya pasrah dengan perintah Tuhan, apa yang dia inginkan untuk saya,

sebab jika dahulu ada pilihan untuk hidup atau tidak, saya lebih memilih tidak. namun karna sudah terlanjur hidup sebagai saya ya sudah, jalani saja.