baswaraasaAvatar border
TS
baswaraasa
Renjana
Hallo perkenalkan nama gue Baswara Asa atau biasa dipanggil Asa. Cerita ini akan dimulai dari awal MOS SMP sampai dengan masa sekarang ini. Sebelum membaca dan berkomentar harap mematuhi aturan pada forum ini serta hargai privasi gue sebagai penulis. Cerita ini juga telah mendapat persetujuan dari para toko yg ada di dalam cerita ini. Semua nama toko adalah nama samaran dan jika memungkinkan akan disertakan dengan ilustrasi para toko.
So happy reading.

Prolog

Cinta butuh pengorbanan. Ketika aku mencintaimu, separuh waras ku abaikan. Dunia ku adalah tentangmu,kamulah poros alam semesta ku. Hingga pada akhirnya kamu menjadi sesosok yang melukai hati ini begitu dalam.
"Maaf kak,orang tua ade engga setuju sama kita"
"Kenapa de? Bukannya kita udah berjuang? Bukankah mereka juga terlihat yakin dengan kakak?"
"Maaf kak,ade terpaksa nerima perjodohan ade. Kita cukup sampai disini. Jangan pernah berharap lebih lagi kak."
Dunia ku hancur tatkala kau dengan begitu gamblangnya menjelaskan musabab mengapa kita harua berakhir. Banyak sudah yang aku korbankan hingga rasanya jatuh cinta denganmu adalah patah hati yang hanya tinggal menunggu waktu.
Hingga pada akhirnya aku sadar,bahwa aku harus berubah. Selamat datang disini,dilembar penyesalan atas rasa yang kau sepelekan. Semoga hatimu mati dicabik oleh kenyataan bahwa; aku lebih baik darinya.
Diubah oleh baswaraasa 12-07-2021 16:10
indrag057
maling.sepatu
tien212700
tien212700 dan 5 lainnya memberi reputasi
4
3.5K
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
baswaraasaAvatar border
TS
baswaraasa
#11
Part 5 belum ada judul
Selama sebulan lebih gue sekolah disini tak ada momen spesial. Siang itu terasa sangat panas dan gue bener bener malas untuk berangkat sekolah. Selain karena pertengkaran semalam dengan Ratu yang mengakibatkan kandasnya hubungan tentu juga karena perasaan emosi ditikung oleh sahabat sendiri,sebut saja Fakhrul. bodohnya ini mereka mesra mesraan si kolom komentar fb dan setelah gue selidiki ternyata mereka sudah jadian seminggu yg lalu. Itu artinya seminggu ini gue diselingkuhin oleh ratu.
Setibanya di kelas,Diva langsung menghampiri gue
"Kamu kenapa bas?"
"Galau div,biasa ratu"
"Ceritain bas,barangkali aku bisa bantu"
"Aku putus sama dia div"
"Kenapa bas?"
Kemudian gue menceritakan apa yg terjadi dan menunjukkan komentar di facebook Ratu yg disitu terpampang jelas foto dan kalimat mesra lainnya.
"Sabar bas,jangan terlalu diratapi,ada aku disini" ucapnya lalu tersenyum
"Iya div, makasih ya udah mau dengerin ceritanya"
"Biar bagaimanapun hidup harus tetap maju,yg patah akan tumbuh dan yg hilang pasti akan berganti"
***
Seperti yang gue bilang sebelumnya,hidup harus terus berjalan maju walaupun banyak cobaan yang datang,hidup harus berjalan maju. Jangan menyerah hanya karena kenyataan tak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Hari ini,gue terima status jomblo gue dengan lapang dada,meskipun sakit dan perih karena ditikung sahabat sendiri namun gue harus tetap lapang dada. Bukankah kehilangan adalah resiko dari jatuh cinta? Ketika gue menyatakan perasaan berarti gue harus siap untuk kehilangan atau sakit dikemudian hari,karena itu adalah konsekuensi dari apa yang kita sebut cinta. 
Perlahan-lahan gue mulai membiasakan hari yang gue lewati tanpa perhatiannya,tanpa pesan atau telfon darinya. Sebuah hal yang dulu seringkali gue terima dan lakukan sebelumnya. Ya! Gue harus move on,melupakan segala rasa sakit untuk dijadikan pelajaran.
Sore itu pelajaran telah selesai,beberapa mata pelajaran meninggalkan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dipertemuan berikutnya. 
"Bas,kantin dulu yu" 
"ayo div,emang kamu mau beli apa? Engga langsung pulang?" 
"aku haus,bas"
Kami pun berjalan menuju kantin yang letaknya hanya disamping kelas kami. Setelah memesan minuman kami langsung melangkah keluar dari kantin dan menuju gerbang sekolah. 
"semangat bas,jangan galau terus,ada aku" lagi lagi dia berkata seperti itu lalu tersenyum,entah kenapa gue pun engga mengerti apa yang dia rasakan saat itu.
"iya div,pasti. Yuk pulang" gue langsung mengambil sepeda yang gue parkir dan mengajak Diva untuk pulang bersama,bukan berarti kami boncengan,entah kenapa kami lebih memilih jalan berdampingan,alhasil sepedapun gue tuntun sampai belokan dekat perumahan dia dan kita pun berpisah sampai disitu,karena sebenarnya rumah gue dengan Diva sama sekali tidak se arah.


PEMBERITAHUAN
Cerita ini pernah gue post sebelumnya namun dengan judul dan gaya penulisan yg berbeda,berhubung gue lupa kata sandi akun gue yg udah post cerita ini jadi gue bikin akun lagi untuk post ulang cerita ini dan melanjutkannya dengan gaya penulisan yg berbeda. Kritik dan saran akan diterima dengan lapang dada.
0